Anda di halaman 1dari 17

EVOLUSI DAN

POLA
PEMUKIMAN
PEDESAAN
Oleh Kelompok 3
-Almaidah
-Amit Mahendra
-Herlina
-Ni’maturrahma
-Syarul Ramadhan
A. KONSEP PERMUKIMAN

Permukiman menurut Undang-Undang No.


1 Tahun 2011 adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri dari atas
lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, utilitas
umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain dari kawasan
perkotaan atau kawasan pedesaan.
TIPE PEMUKIMAN
Permukiman berdasarkan Permukiman menurut
waktu hunian karakteristik fisik dan nonfisik
1. Tipe sementara, yaitu dapat dihuni hanya 1. Fisik, seperti gaya bangunan, bentuk jalan,
beberapa hari, bulan, atau tahun ukuran bangunan, dll

2. Tipe permanen, dapat dihuni untuk jangka 2. Nonfisik, seperti bahasa yang digunakan,
waktu yang lebih lama atau tak terbatas kebiasaan, dll
B. BENTUK WILAYAH PEDESAAN
Bentuk Desa Linier
Desa berkembang memanjang mengikuti jalan raya, sungai atau lemba yang menembus
desa yang bersangkutan. Apabila kemudian pemekaran, maka tanah pertanian di luar
desa sepanjang jalan raya akan berkembang menjadi pemukiman baru.

Bentuk Desa Radial


Biasanya terdapat di daerah pegunungan. Pemekaran desa berkembang ke segala
jurusan, dan pusat-pusat kegiatan bergerak mengikuti pemekaran.Desa yang terletak di
persimpangan jalan berkembang keluar mengikuti jalan-jalan yang bersimpangan.

Bentuk Desa Mengelilingi Lapangan Terbuka


Contohnya adalah alun-alun atau fasilitas tertentu. Desa tentu akan berpola memusat
di tempat tersebut.

Bentuk Desa yang Terdapat di Pantai


Apabila bentuk pantaii landau maka desa akan berkembang memanjang di tepi pantai,
sedangkan bila desa berbentuk lemba, desa akan terkonsentrasi di dalam lembah
tersebut.
C. POLA PEMUKIMAN DI WILAYAH PEDESAAN

MENGELOMPOK 1 2 MELINGKAR

MEMANJANG 3 4 MENYEBAR
1
Clustered Rural Settlements

(MENGELOMPOK)
Pola pemukiman desa ini cenderung berkelompok dimana sejumlah keluarga tinggal
berdekatan satu sama lain dengan area di sekitarnya berupa lahan pertanian. Biasanya
pola pemukiman memusat ada di daerah dataran rendah subur dengan sumber air
yang baik atau lembah, contohnya Kampung Naga di Neglasari Tasikmalaya.
2
Circular Rural Settlements

(MELINGKAR)
Pola pemukiman ini membentuk lingkaran dengan ruang terbuka di
tengah-tengah pemukiman. Pemukiman dibangun mengikuti garis
lingkaran dari pusat daerah terbuka.
3
Linier Rural Settlements

(MEMANJANG)
Pola pemukiman ini berbentuk memanjang mengikuti suatu kenampakan seperti
sungai, rel kereta atau jalan raya. Transportasi utama mengandalkan sungai atau
jalanan sempit jika diantara rel kereta atau jalan raya.
4
Dispersed Rural Settlements

(MENYEBAR)
Pola pemukiman ini tersebar tidak merata di berbagai titik dan biasanya berada di
wilayah seperti pegunungan karst dan perbukitan. Para penduduk cenderung terisolasi
satu sama lain dengan kondisi transportasi yang sulit.
D. FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM
POLA PIKIR MASYARAKAT PEDESAAN

❖ Kesuburan Tanah
❖ Air
❖ Letak Desa
❖ Iklim
❖ Kultur Penduduk
KESUBURAN TANAH

Tingkat kesuburan tanah mempengaruhi


peroduktivitas lahan, khususnya untuk
pertanian. Desa yang tanahnya subur,
pola permukiman penduduknya
cenderung mengelompok di sekitar areal
pertanian. Desa yang tanahnya tidak
subur, pola permukiman penduduknya
tidak bergantung pada kesuburan tanah,
tetapi menyebar.
AIR

Kondisi air yang dimaksud adalah air


tanah. Desa dengan air tanah yang
dangkal, memiliki pola permukiman
mengelompok. Desa dengan air tanah
yang dalam, cenderung membentuk pola
permukiman menyebar atau tidak
beraturan karena mencari sumber-
sumber air.
LETAK DESA
Desa-desa yang terletak di dataran
rendah memiliki pola persebaran yang
lebih kompak dan teratur. Hal ini
disebabkan oleh kemudahan
pembangunan yang didukung oleh
topografi yang cenderung datar. Berbeda
dengan desa-desa di daerah pegunungan.
Desa ini membentuk pola tidak
beraturan.
IKLIM

Iklim dipengaruhi oleh suhu dan


ketinggian tempat. Selain itu, curah hujan
juga turut serta mempengaruhi
perkembangan suatu desa.
KULTUR PENDUDUK

Budaya penduduk memengaruhi pola


permukiman penduduk. Suku
Badui di Banten, Suku
Dayak di Kalimantan cenderung memiliki
permukiman berkelompok.
KESIMPULAN
Permukiman menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 2011
adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri dari atas
lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana,
sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan
fungsi lain dari kawasan perkotaan atau kawasan pedesaan.
Bentuk desa terbagi menjadi beberapa macam, yaitu bentuk
desa linier, bentuk desa radial, bentuk desa mengelilingi
lapangan terbuka, dan bentuk desa yang terdapat di pantai.
Selain bentuk, wilayah pedesaan juga memiliki pola
pemukiman yang hamper mirip dengan bentuk pemukiman.
Kemudian factor yang berpengaruh terhadap pola piker di
pedesaan, diantaranya kesuburan tanah, air, letak desa, iklim,
dan kultur penduduk.
Mawar melati indah di taman
indah lagi kembang selasih
akhir kata kami ucapkan
cukup sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai