POLA
PEMUKIMAN
PEDESAAN
Oleh Kelompok 3
-Almaidah
-Amit Mahendra
-Herlina
-Ni’maturrahma
-Syarul Ramadhan
A. KONSEP PERMUKIMAN
2. Tipe permanen, dapat dihuni untuk jangka 2. Nonfisik, seperti bahasa yang digunakan,
waktu yang lebih lama atau tak terbatas kebiasaan, dll
B. BENTUK WILAYAH PEDESAAN
Bentuk Desa Linier
Desa berkembang memanjang mengikuti jalan raya, sungai atau lemba yang menembus
desa yang bersangkutan. Apabila kemudian pemekaran, maka tanah pertanian di luar
desa sepanjang jalan raya akan berkembang menjadi pemukiman baru.
MENGELOMPOK 1 2 MELINGKAR
MEMANJANG 3 4 MENYEBAR
1
Clustered Rural Settlements
(MENGELOMPOK)
Pola pemukiman desa ini cenderung berkelompok dimana sejumlah keluarga tinggal
berdekatan satu sama lain dengan area di sekitarnya berupa lahan pertanian. Biasanya
pola pemukiman memusat ada di daerah dataran rendah subur dengan sumber air
yang baik atau lembah, contohnya Kampung Naga di Neglasari Tasikmalaya.
2
Circular Rural Settlements
(MELINGKAR)
Pola pemukiman ini membentuk lingkaran dengan ruang terbuka di
tengah-tengah pemukiman. Pemukiman dibangun mengikuti garis
lingkaran dari pusat daerah terbuka.
3
Linier Rural Settlements
(MEMANJANG)
Pola pemukiman ini berbentuk memanjang mengikuti suatu kenampakan seperti
sungai, rel kereta atau jalan raya. Transportasi utama mengandalkan sungai atau
jalanan sempit jika diantara rel kereta atau jalan raya.
4
Dispersed Rural Settlements
(MENYEBAR)
Pola pemukiman ini tersebar tidak merata di berbagai titik dan biasanya berada di
wilayah seperti pegunungan karst dan perbukitan. Para penduduk cenderung terisolasi
satu sama lain dengan kondisi transportasi yang sulit.
D. FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM
POLA PIKIR MASYARAKAT PEDESAAN
❖ Kesuburan Tanah
❖ Air
❖ Letak Desa
❖ Iklim
❖ Kultur Penduduk
KESUBURAN TANAH