Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KAJIAN TEKS TAFSIR

TAFSIR AL-BAGHAWI Q.S AL-BAQAROH AYAT 47-48

DOSEN PENGAMPU:
Dr. H. MUHAMMAD HASDIN HAS LC, M. Th.I
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
MUHAMMAD YUSUF DARASYIDDIN A SAFA’A (19030105031)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
T.H 2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat Rahmat dan
hidayah-Nya,kami masih di beri kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah KAJIAN TEKS TAFSIR dengan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW. Atas perjuangan beliau-lah yang telah membawa agama Islam dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang sampai saat ini.
Dalam kesempatan ini, kami selaku pemakalah telah mencoba semaksimal
mungkin dalam menyusun dan membuat makalah ini, agar dapat diterima dan
dipahami dengan baik. Maka dari itu kami ucapakn jazakumullahu khairan kepada
beberapa pihak yang berperan penting dalam makalah ini :
1. Bapak Dr. H. Muhammad Hasdin Has Lc, M. Th.I, selaku dosen pembimbing
dalam mata kuliah Kajian teks tafsir pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir.
2. Seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir ,yang telah bekerja
keras bersama dalam pembuatan makalah ini.
Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi penambah
wawasan dan ilmu pengetahuan dalam mempelajari Kajian teks tafsir yang baik dan
benar. Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini,kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN........................................................................................................

A. LatarBelakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan penulisan..............................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................
A. Teks Q.S Al-Baqarah (2) ayat 47-48......................................................................
B. Penafsiran Q.S Al-Baqarah (2) ayat 47-48.............................................................
C. Analisis Q.S Al-Baqarah (2) ayat 47-48 ...............................................................
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Al-Qur’an adalah kalam Allah. yang sekaligus merupakan mukjizat, yang


diturunkan kepada Muhammad Saw. yang sampai kepada umat manusia dengan cara
al-tawâtur (langsung dari Rasul kepada umatnya), yang kemudian termaktub dalam
mushaf. Kandungan pesan Ilahi yang disampaikan nabi pada permulaan abad ke-7 itu
telah meletakkan basis untuk kehidupan individual dan sosial bagi umat Islam dalam
segala aspeknya. Al-Qur’an berada tepat di jantung kepercayaan Muslim dan berbagai
pengalaman keagamaannya. Tanpa pemahaman yang semestinya terhadap al-Qur’an,
kehidupan pemikiran dan kebudayaan Muslimin tentunya akan sulit dipahami. Tafsir
Al-Qur’an adalah penjelasan tentang maksud firman-firman Allah yang sesuai

dengan manusia, selain itu tafsir juga berarti menjelaskan makna ayat-ayat al-
Qur’an dari berbagai seginya, baik konteks historisnya maupun nuzulnya, dengan
menggunakan ungkapan atau keterangan yang dapat menunjuk kepada makna yang
dikehendaki secara terang dan jelas. Al-Fatihah adalah surat yang berisi tujuh ayat
yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad saw hijrah yang disebut juga dengan
ummul Qur'an atau induk Alquran. Disebut Ummul Qur'an karena ketujuh ayat
tersebut kandungannya merupakan intisari dari Alquran secara keseluruhan. Surah Al-
Baqarah (bahasa Arab: ‫سورة البقرة‬, translit. sūrah al-baqarah, har. 'Sapi
Betina' ) adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.221
kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah. Surah ini merupakan surah
dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana teks dan terjemahan dari Q.S Al-Baqarah Ayat 47-48 ?


2. Bagaimana penafsiran dari Q.S Al-Baqarah ayat 47-48 ?
3. Bagaimana analisis dari Q.S Al-Baqarah ayat 47-48 ?
C. Tujuan Penulisan

1. Agar mahasiswa mengetahui ababun nuzul surah Al-Baqarah ayat 47-48


2. Agar mahasiswa mengetahui penafsiran surah Al-Baqarah ayat 47-48
3. Agar mahasiswa mengetahui analisis surah Al-Baqarah ayat 47-48
BAB II

PEMBAHASAN

A. QS. Al-Baqarah ayat 47-48

‫ٰي َبِنْۤي ِاْس َر ٓاِء ْياَل ْذ ُك ُرْو اِنْع َم ِتَياَّلِتْۤي َاْنَعْم ُتَع َلْيُك ْم َو َاِّنْيَفَّض ْلُتُك ْمَع َلىاْلٰع َلِم ْيَن‬
Artinya:
Wahai bani israil Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu, dan Aku
telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).
‫َو اَّتُقۡو ا َيۡو ًم ا اَّل َتۡج ِزۡى َنۡف ٌس َع ۡن َّنۡف ٍس َش ۡي ًٔــا َّو اَل ُيۡق َبُل ِم ۡن َها َش َفاَع ٌة َّو اَل ُيۡؤ َخ ُذ‬
‫ِم ۡن َها َع ۡد ٌل َّو اَل ُهۡم ُيۡن َص ُر ۡو َن‬
Artinya:
Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain
sedikit pun. Sedangkan syafaat dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan
mereka tidak akan ditolong.

B. Penafsiran Surah Al-Baqarah 47-48


1. Tafsir Al-Baghawi dalam Surah Al-Baqarah ayat 47

‫يَاِبنِيإَس رِائَيْالُذ ُك روِاْنَعِم َتيَّاِلتَيْأَنْع ُم َتَع ْلُيْك َم َو ِّأنَيَّفْض ُلُتْك َم َع لىْاَلعَاِلمَيَنْأَيعَاِلمَيَز مِاُنْك م‬،
‫ِلْك َنْيُحُص ِلِبهاَّلَش ُر ِفْلْأَلَبنِاء‬،َ‫َو ِذ َلكاَّلْتِفضُيَلِوْإَنكَاِنفَيِّح قْاَآلبِاء‬.
Wahai bani israil, ingatlah nikmatku yang telang kuberikan kepadamu, dan bahwa aku
melebihkanmu atas segala alam. Dunia mana waktunya, dan itu adalah pilihan,
bahkan jika itu adalah hak para ayah, akan membawakan kehormatan bagi anak-anak.
2. Tafsir Al-Baghawi dalam Surah Al-Baqarah ayat 48

‫ {لعن نفس‬.‫{واتقوا يومًا} واخشوا عقاب يوم {ال تجزي نفس} ال تقضي نفس‬
‫{وال يقبــل‬.‫ ال تكفي شيئًا من الشدائد‬:‫ وقيل‬.‫ ال تغني‬:‫ وقيل‬.‫شيئًا} أي حقًا لزمها‬
‫ وقــرأ البــاقون بالياء‬،‫منها شفاعة} قرأ ابن كثير و يعقوب بالتاء لتأنيث الشفاعة‬
،‫ فالتذكير على المعنى‬،‫ألن الشفع والشفاعة بمعنى واحـد كالوعظ والموعظــة‬
،]‫يونس‬-57[ }‫ {قد جاءتكم موعظة من ربكم‬:‫ كقوله تعالى‬،‫والتأنيث على اللفظ‬
‫البقــرة] أي ال تقبــل‬-275[ }‫ {فمن جاءه موعظة من ربه‬:‫وقال في موضع آخر‬
‫ {وال يؤخذ منها عدل} أي فداء وسمي به ألنه مثــل‬.‫منها شفاعة إذا كانت كافرة‬
.‫ {وال هم ينصرون} يمنعون من عذاب هللا‬.‫ المثل‬:‫ والعدل‬.‫المفدي‬
(Dan takutlah akan suatu hari) dan takutlah akan azab di hari lain (jangan memberi
balasan kepada satu jiwa pun. Dan dikatakan: tidak ada kesulitan yang cukup (dan
tidak ada syafaat dengan yang sama, seperti berdakwah dan berdakwah, jadi dzikir
yang satu dan yang sama. “Telah datang kepadamu khotbah dari Tuhan mu” (Yunus
57) (Al-baqarah 275) yaitu, tidak ada syafaat yang akan di terima darinya jik dia
seorang kafir (dan tidak ada keadilan yang akan di ambil darinya) yaitu. Dan keadilan:
pepatah (dan mereka tidak tertolong) dicegah dari siksaan Allah.
3. Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Baqarah 47
Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada kakek moyang mereka yang terdahulu; dan keutamaan yang
dianugerahkan oleh Allah kepada mereka, yaitu diutus-Nya rasul-rasul dari kalangan
mereka, diturunkan kitab-kitab kepada mereka, dan diutamakan-Nya mereka atas
segala umat pada zaman-nya, seperti yang disebut oleh ayat lain, yaitu firman-Nya:
{ ‫}َو َلَقِد اْخ َتْر َناُهْم َع َلى ِع ْلٍم َع َلى اْلَع اَلِم يَن‬

Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas
bangsa-bangsa. (Ad-Dukhan: 32)

{ ‫َو ِإْذ َقاَل ُم وَس ى ِلَقْو ِمِه َيا َقْو ِم اْذ ُك ُروا ِنْع َم َة ِهَّللا َع َلْيُك ْم ِإْذ َجَعَل ِفيُك ْم َأْنِبَياَء َو َجَع َلُك ْم ُم ُلوًك ا َو آَتاُك ْم َم ا َلْم ُيْؤ ِت َأَح ًدا ِم َن‬
‫}اْلَع اَلِم يَن‬
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku, ingatlah nikmat
Allah atas kalian ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antara kalian, dan dijadikan-Nya
kalian orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepada kalian apa yang belum pernah
diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain." (Al-Maidah: 20)

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abul Aliyah,
sehubungan dengan tafsir firman-Nya: dan (ingatlah) bahwasanya Aku telah
melebihkan kalian atas segala umat. (Al-Baqarah: 47) Disebutkan bahwa keutamaan
tersebut berkat apa yang telah diberikan-Nya kepada mereka berupa kerajaan, rasul-
rasul, dan kitab-kitab; hingga mereka berada di atas semua umat di masanya, karena
sesungguhnya tiap-tiap zaman itu mempunyai umatnya masing-masing. Hal yang
semisal telah diriwayatkan dari Mujahid, Ar-Rabi' ibnu Anas, Qatadah, dan Ismail
ibnu Abu Khalid. Makna ayat ini memang wajib ditafsirkan berdasar pengertian
tersebut, mengingat umat sekarang ini (umat Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi
Wasallam) lebih utama daripada mereka, karena berdasarkan firman Allah Subhanahu
wa Ta'ala yang berkhitab kepada umat ini, yaitu:
{ ‫ُكْنُتْم َخْيَر ُأَّمٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َتْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف َو َتْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنوَن ِباِهَّلل َو َلْو آَم َن َأْهُل اْلِكَتاِب َلَك اَن‬
‫}َخْيًرا َلُهْم‬
Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. (Ali Imran: 110)
Di dalam kitab-kitab Musnad dan kitab-kitab Sunnah disebutkan sebuah hadis dari
Mu'awiyah ibnu Haidah Al-Qusyairi yang menceritakan bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:
"‫ َأْنُتْم َخْيُرَها َو َأْك َرُمَها َع َلى ِهَّللا‬،‫"َأْنُتْم ُتوُفوَن َس ْبِع يَن ُأَّم ًة‬.
Kalian dapat mengimbangi tujuh puluh umat, kalianlah yang paling baik dan paling
mulia menurut Allah. Hadis-hadis yang menceritakan hal ini cukup banyak,
disebutkan dalam tafsir firman-Nya:
{‫}ُكْنُتْم َخْيَر ُأَّمٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس‬
Kalian adalah umat yang terbaik, yang dilahirkan untuk manusia. (Ali Imran: 110)
Menurut suatu pendapat, yang dimaksud ialah keutamaan yang dimiliki mereka
adalah berkat suatu kelebihan yang dimiliki mereka diatas umat manusia lainnya, hal
ini bukan berarti mereka adalah yang paling utama secara mutlak. Demikian pendapat
Ar-Razi, tetapi pendapatnya ini masih perlu dipertimbangkan.
Menurut pendapat lainnya, mereka diutamakan di atas umat yang lainnya karena dari
kalangan mereka banyak nabinya. Demikian riwayat Al-Qurtubi di dalam kitab
tafsirnya, tetapi pendapatnya ini masih perlu dipertimbangkan, karena pengertian
'alamin bersifat umum mencakup nabi-nabi yang sebelum dan sesudah mereka. Nabi
Ibrahim —kekasih Allah— adalah sebelum mereka, sedangkan beliau lebih afdal
daripada semua nabi mereka. Nabi Muhammad yang sesudah mereka adalah lebih
utama daripada semua makhluk, beliau adalah penghulu Bani Adam di dunia dan
akhirat secara mutlak.
4. Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Baqarah 48

Setelah Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat-Nya


yang telah dilimpahkan kepada mereka pada ayat pertama, kemudian hal itu diiringi
dengan peringatan yang menyatakan akan kekuasaan pembalasan Allah terhadap
mereka kelak di hari kiamat. Untuk itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan
jagalah diri kalian dari (siksa) pada hari kiamat." Kemudian disebutkan pada ayat
selanjutnya, "(yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain walau
sedikit pun," yakni tiada seorang pun yang dapat menolong orang lain. Makna ayat
ini sama dengan ayat lain yang dinyatakan di dalam firman-Nya:

{‫}َو ال َتِز ُر َو اِز َر ٌة ِو ْز َر ُأْخ َر ى‬

Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. (Al-An'am: 164)

{ ‫}ِلُك ِّل اْم ِر ٍئ ِم ْنُهْم َيْو َم ِئٍذ َش ْأٌن ُيْغ ِنيِه‬

Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup
menyibukkannya. (Abasa: 37)

{‫}َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ْم َو اْخ َش ْو ا َيْو ًم ا اَل َيْج ِز ي َو اِلٌد َع ْن َو َلِدِه َو ال َم ْو ُلوٌد ُهَو َج اٍز َع ْن َو اِلِدِه َشْيًئا‬

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian dan takutilah suatu hari yang (pada
hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat
(pula) menolong bapaknya sedikit pun. (Luqman: 33)

Hal ini merupakan kedudukan paling jelas, mengingat disebutkan bahwa seorang
ayah dan anaknya masing-masing dari kedua belah pihak tidak dapat menolong
pihak yang lain barang sedikit pun.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{‫}َو ال ُيْقَبُل ِم ْنَها َشَفاَع ٌة‬

dan (begitu pula) tidak diterima syafaat darinya. (Al-Baqarah: 48) Yakni dari orang-
orang kafir. Perihalnya sama dengan makna yang terkandung di dalam firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala lainnya, yaitu:

{ ‫}َفَم ا َتْنَفُعُهْم َشَفاَع ُة الَّش اِفِع يَن‬


Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberi
syafaat. (At-Muddatstsir 48) Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada penghuni
neraka:

{ ‫}َفَم ا َلَنا ِم ْن َش اِفِع يَن * َو ال َصِد يٍق َحِم يٍم‬

Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun, dan tidak pula
mempunyai teman yang akrab. (Asy-Syu'ara: 100-101)

C. Analisis Surah Al-Baqarah ayat 47-48

Dalam ayat 47 ini menurut pendapat Abu Ja’far Ar-razi dalam kitab ibnu katsir bani
israil di perintahkan untuk mengingat atas segala kenikmatan yang di berikan Allah
SWT, salah satunya ialah dengan banyaknya Nabi yang di utus dari kaum bani israil
akan tetapi menurut Imam Al-Qurtubi di dalam kitab tafsirnya masih perluh di
pertimbangkan.

BAB III

PENUTUP

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat-Nya yang


telah dilimpahkan kepada kakek moyang mereka yang terdahulu; dan keutamaan yang
dianugerahkan oleh Allah kepada mereka, yaitu diutus-Nya rasul-rasul dari kalangan
mereka, diturunkan kitab-kitab kepada mereka, dan diutamakan-Nya mereka atas
segala umat pada zaman-nya. Setelah Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan
mereka akan nikmat-nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada mereka pada ayat
pertama, kemudian hal itu diiringi dengan peringatan yang menyatakan akan
kekuasaan pembalasan Allah terhadap mereka kelak di hari kiamat. Untuk itu Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan jagalah diri kalian dari (siksa) pada hari
kiamat." Kemudian disebutkan pada ayat selanjutnya, "(yang pada hari itu) seseorang
tidak dapat membela orang lain walau sedikit pun," yakni tiada seorang pun yang
dapat menolong orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://quran. Kemenag.go.id/

Ibnu Mas’ud, H. (2006). Tafsir al-Baghawi. dar Al-Kottob Al-Ilmyah.

al-mubarakfuri Syaikh Shafiyyurrahman. (2017) Tafsir ibnu katsir.

Anda mungkin juga menyukai