Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hemorrhoid atau lebih dikenal dengan nama wasir atau ambeien, bukan
merupakan suatu keadaan yang patologis (tidak normal), namun bila sudah
mulai menimbulkan keluhan, harus segera dilakukan tindakan untuk
mengatasinya. Hemorrhoid atau wasir merupakan gangguan sirkulasi darah
yang berupa pelebaran pembuluh darah vena yang terjadi di dalam pleksus
hemorrhoidalis pada daerah anus. Hemorrhoid ini sudah lama dikenal dan
diduga masih termasuk salah satu penyakit yang umum ditemukan dimana-
mana. Namun dianggap sebagai penyakit yang memalukan, sehingga
penderita enggan membicarakannya dan kadang segan untuk memeriksakan
diri karena timbulnya di tempat yang kurang pantas yaitu di daerah anus
(Sudarsono, 2015).
Hemorhoid sangat sering terjadi dan dialami sekitar 35% pada penduduk
pria maupun wanita terutama yang berusia diatas 25 tahun, dan jarang terjadi
pada usia di bawah 20 tahun, kecuali pada wanita hamil. Pada usia sekitar 50
tahun, 50% individu mengalami berbagai tipe hemorrhoid. Pasien dengan
gangguan ini, melakukan pengobatan medis akibat nyeri, adanya benjolan atau
perdarahan pada anus. Walaupun bukan penyakit yang berbahaya dan tidak
mengancam nyawa, namun penyakit ini dapat mengganggu aktivitas sehari-
hari dan menyebabkan perasaan yang sangat tidak nyaman bagi penderitanya
seperti rasa sakit dan sulit saat buang air besar, dubur terasa panas, adanya
benjolan di dubur, serta perdarahan pada dubur dan lain-lain Dalam beberapa
kondisi, dibolehkan untuk self-care (perawatan sendiri) dan lifestyle gaya
hidup (Sya’haya & Iyos, 2016).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberaoa rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana definisi dari dari penyakit wasir ?
2. Bagaimana epidemiologi penyakit wasir ?
3. Bagaimana pengobatan penyakit wasir ?
1.3 Tujuan
Makalah ini memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dari dari penyakit wasir
2. Untuk mengetahui epidemiologi penyakit wasir
3. Untuk mengetahui pengobatan penyakit wasir
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penyakit Wasir (Ambeien)


Hemorrhoid dari kata ''haima'' dan ''rheo''. Hemorrhoid atau lebih
dikenal dengan nama wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan
yang patologis (tidak normal), namun bila sudah mulai menimbulkan
keluhan, harus segera dilakukan tindakan untuk mengatasinya. Hemorrhoid
merupakan gangguan sirkulasi darah yang berupa pelebaran (dilatasi)
pembuluh darah vena. Pelebaran pembuluh vena sering terjadi di daerah anus.
Pelebaran tersebut disebut venecsia atau varises daerah anus dan perianus
yang disebabkan oleh bendungan darah dalam susunan pembuluh vena.
Pelebaran pembuluh vena di daerah anus tersebut disebut wasir, ambeien atau
hemoroid (Sun & Migaly, 2016).

Gambar 1. Bentuk Hemoroid

2.2. Epidemiologi Penyakit Wasir (Ambeien)

Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di


dalam plexus hemorrhoidalis yang ada di daerah anus. Hemoroid adalah
vena-vena yang berdilatasi, dan membengkak di lapisan rectum. Dalam
medis, berarti pelebaran pembuluh darah vena (pembuluh darah balik) di
dalam pleksus hemorrhoidalis yang ada di daerah anus. Dibedakan menjadi 2,
yaitu hemorrhoid interna dan hemorrhoid eksterna yang pembagiannya
berdasarkan letak pleksus hemorrhoidalis yang terkena (Pradiantini & Dinata,
2021).

1. Ambein Internal (Hemorrhoid Internal)


Hemorrhoid internal adalah pleksus vena hemorrhoidalis superior di atas
mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemorrhoid internal ini merupakan
bantalan vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rectum sebelah
bawah. Hemorrhoid internal sering terletak di kanan depan, kanan
belakang dan kiri lateral.
2. Ambeien Eksternal (Hemorrhoid Eksternal)
Pleksus hemorrhoid eksternal, apabila terjadi pembengkakan maka disebut
hemorrhoid eksterna. Letaknya distal dari linea pectinea dan diliputi oleh
kulit biasa di dalam jaringan di bawah epitel anus, yang berupa benjolan
karena dilatasi vena hemorrhoidalis.
Ambein (Hemorrhoid) dapat menyebabkan kesulitan untuk defekasi.
Hemorrhoid tidak hanya terjadi pada pria usia tua, tetapi wanita bisa terjadi
hemorrhoid. Usia muda dapat pula terjadi hemorrhoid. Diperkirakan bahwa
50 % dari populasi yang berumur lebih dari 50 tahun menderita hemorrhoid
secara nyata atau minimal. Kebanyakan dari mereka tidak memberikan
keluhan.
Hemorrhoid sangat umum dan berhubungan dengan peningkatan tekanan
hidrostatik pada system porta, seperti selama kehamilan, mengejan waktu
berdefekasi, atau dengan sirosis hepatis. Pada sirosis hepatic terjadi
anatomosis normal antara system vena sistemik dan portal pada daerah anus
mengalami pelebaran.

2.3 Cara Pengobatan Penyakit Wasir (Ambeien)

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Banyak
sumber daya alam yang dapat menjadi obat bagi beberapa penyakit utamanya
penyakit wasir. Berikut beberapa obat tradisional dari alam yang dapat
digunakan sebagai penyembuhan alternatif (Talaie et al., 2022) :

1. Lidah Buaya
Lidah buaya juga bisa menjadi obat wasir alami yang sudah sejak dulu
digunakan. Lidah buaya sering digunakan untuk mengobati wasir dan
kondisi masalah kulit lainnya. Sebagai obat alami wasir, lidah buaya
memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi iritasi.
2. Minyak Pohon Teh atau Tea Tree Essential Oil
Minyak pohon teh atau tea tree essential oil adalah antiseptik alami
yang dapat membantu meredakan nyeri, gatal, dan ketidaknyamanan,
termasuk sebagai obat wasir alami. Minyak pohon teh juga dapat
membantu melawan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada
kulit yang rusak atau teriritasi. Campuran minyak pohon teh, asam
hialuronat, dan metil-sulfonil-metana dapat mengobati wasir selama
dua minggu penggunaan. Zat-zat tersebut membantu secara signifikan
mengurangi rasa sakit, pendarahan, dan pembengkakan pada wasir.
3. Minyak Kelapa
Minyak kelapa memiliki sifat anti inflamasi yang kuat. Minyak kelapa
juga dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan pada wasir.
Sifat analgesik (pereda nyeri) dapat membantu mengurangi
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh wasir. Cara mengobati wasir
secara alami dengan minyak kelapa yakni bisa dikonsumsi maupun
dioleskan di area wasir.

Penyakit wasir atau ambeien ini juga dapat disembuhkan menggunakan


obat-obatan, yaitu (Nareza, 2023):

1. Fibrefirst
Fibrefirst adalah obat ambein dengan kandungan utama psyllium husk.
Suplemen ini dapat membantu memenuhi kebutuhan serat harian Anda.
Dengan begitu, tinja bisa lebih lunak sehingga buang air besar menjadi
lebih lancar dan tidak sakit. Fibrefirst akan membantu agar ambeien tidak
memburuk dan bisa sembuh secara optimal dengan sendirinya. Namun,
perlu dicatat bahwa suplemen ini tidak dapat mengurangi bengkak atau
nyeri pada ambeien. Oleh karena itu, akan lebih baik jika suplemen ini
digunakan sejak gejala ambeien muncul pertama kalinya. Fibrefirst
tersedia dalam bentuk minuman serbuk. Obat ambeien ini bisa dibeli
tanpa resep dokter.
2. Ardium
Ardium merupakan obat ambeien dengan kandungan bahan alami. Obat
ini mengandung micronized purified flavonoid fraction dari ekstrak Citrus
sinensis yang setara dengan 90% diosmin dan 10% hesperidin.
Kandungan tersebut dipercaya bisa melancarkan peredaran darah pada
ambeien dan meringankan peradangan.
3. Laxatab
Laxatab merupakan obat pencahar yang mengandung docusate sodium.
Kandungan tersebut bekerja meningkatkan kadar air dalam feses sehingga
feses yang tadinya keras menjadi lebih lembut dan mudah dikeluarkan.
Laxatab dapat digunakan pada ambeien yang disebabkan oleh sembelit
berkepanjangan. Selain itu, obat ini bisa membuat buang air besar lebih
nyaman ketika ambeien masih bengkak.
4. Venosmil
Venosmil mengandung hidrosmin yang bekerja melancarkan aliran darah,
serta mengurangi penumpukan cairan dan mengeluarkannya ke pembuluh
limfa. Dengan begitu, bengkak dan nyeri pada ambeien bisa membaik.
Venosmil tersedia dalam bentuk kapsul yang bisa dikonsumsi 3 kali
sehari.

5. Antihemoroid Suppositoria

Obat ambeien juga tersedia dalam bentuk suppositoria, salah satunya


Antihemoroid Suppositoria. Obat ini mengandung bismuth subgallate,
hexachlorophene, lidocaine, dan zinc oxide. Kombinasi bahan tersebut
dapat membantu menghentikan perdarahan dari ambeien, meredakan
nyeri dan peradangan, mengecilkan ambeien, serta mengurangi gatal di
dubur. Antihemoroid Suppositoria digunakan dengan cara dimasukkan ke
dalam dubur, biasanya 1 kali sehari sebelum tidur.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hemorrhoid merupakan gangguan sirkulasi darah yang berupa pelebaran
(dilatasi) pembuluh darah vena. Pelebaran pembuluh vena sering terjadi di
daerah anus. Pelebaran tersebut disebut venecsia atau varises daerah anus
dan perianus yang disebabkan oleh bendungan darah dalam susunan
pembuluh vena.
2. Hemoroid adalah vena-vena yang berdilatasi, dan membengkak di lapisan
rectum. Dalam medis, berarti pelebaran pembuluh darah vena (pembuluh
darah balik) di dalam pleksus hemorrhoidalis yang ada di daerah anus.
Dibedakan menjadi 2, yaitu hemorrhoid interna dan hemorrhoid eksterna
yang pembagiannya berdasarkan letak pleksus hemorrhoidalis yang
terkena Diperkirakan bahwa 50 % dari populasi yang berumur lebih dari
50 tahun menderita hemorrhoid secara nyata atau minimal. Kebanyakan
dari mereka tidak memberikan keluhan.

6. Pengobatan penyakit wasir atau ambeien dapat dibedakan menjadi 2 cara


yaitu dengan obat alami dan dengan obat-obatan medis. Pengobatan wasir
dengan bahan alami dapat menggunakan bahan lidah buaya, minyak
pohon teh, dan minyak kelapa. Sedangkan pengobatan wasir dengan obat
medis dapat menggunakan Fibrefirst, Ardium, Laxatab, Venosmil, dan
Antihemoroid Suppositoria.

3.2 Saran
Terdapat saran bagi peneliti selanjutnya, yaitu peneliti selanjutnya
diharapkan dapat mengulas penyakit wasir atau ambeien lebih dalam lagi,
sehingga dapat bermanfaat bagi kepustaakaan maupun kebutuhan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Nareza, Meva. (2023). Obat Ambeien atau Wasir. Retrieved from 21 Maret 2023
website: https://www.alodokter.com/6-obat-ambeien-di-apotek-yang-
efektif-atasi-keluhan-ambeien

Pradiantini, Kadek Helen Yustika, & Dinata, I. Gede Surya. (2021). Diagnosis
dan Penatalaksanaan Hemoroid. Ganesha Medicine, 1(1), 38.
https://doi.org/10.23887/gm.v1i1.31704

Sudarsono, Danar Fahmi. (2015). Diagnosis dan penanganan hemoroid. J


Majority, 4, 31–34.

Sun, Zhifei, & Migaly, John. (2016). Review of Hemorrhoid Disease:


Presentation and Management. Clinics in Colon and Rectal Surgery, 29(1),
22–29. https://doi.org/10.1055/s-0035-1568144

Sya’haya, Shesy, & Iyos, Rekha Nova. (2016). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun
Ungu (Graptophylum pictum Griff) terhadap penyembuahan hemoroid.
Majority, 5(5), 155–160.

Talaie, Reza, Torkian, Pooya, Moghadam, Arash Dooghaie, Tradi, Farouk, Vidal,
Vincent, Sapoval, Marc, & Golzarian, Jafar. (2022). Hemorrhoid
embolization: A review of current evidences. Diagnostic and
Interventional Imaging, 103(1), 3–11.
https://doi.org/10.1016/j.diii.2021.07.001

Anda mungkin juga menyukai