Kegiatan Reforma Agraria dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu penataan aset
dan penataan akses. Penataan aset dilaksanakan melalui program legalisasi aset dan
mendaftarkan tanah-tanah transmigrasi. Penataan Akses atau Access Reform merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari konsep besar Reforma Agraria. Penataan Akses
merupakan sebuah proses pemberdayaan masyarakat berbasis tanah. Hal ini dilakukan
pasca diberikannya sertifikat tanah atau legalisasi aset. Tujuan dari penataan akses yaitu
untuk meningkatkan taraf kesejahteraan dari masyarakat dan untuk mencegah resiko
pemilik tanah kehilangan hak atas tanahnya. Pengertian Penataan akses berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria adalah pemberian
kesempatan akses permodalan maupun bantuan lain kepada subjek reforma agraria
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang berbasis pada pemanfaatan tanah.
Responsibility lebih memanfaatkan program sosial dari korporasi yang tentunya bisa
berkontribusi langsung bagi perusahaan itu sendiri, bagi pemerintah maupun bagi
masyarakat. Pelaksanaan CSR diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 serta
Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 yang mengamanatkan Perusahaan untuk
berperan serta dalam pembangunan sosial ekonomi dan lingkungan untuk masyarakat.
Program CSR ini diharapkan mampu bermanfaat bagi masyarakat sekitar dalam
memberdayakan dan mengelola tanah agar dapat meningkatkan dan memperbaiki
kehidupan masyarakat baik di bidang ekonomi maupun sosial, dapat menata ulang
ketimpangan penguasaan kepemilikan tanah, dapat membantu akses permodalan dan
pemasaran ke masyarakat penerima manfaat dan dapat memperbaiki serta menjaga
kualitas lingkungan hidup yang terdapat di lokasi penanganan.
Reforma agraria menjadi program lintas sektor yang melibatkan pihak swasta atau
Corporate Social Responsibility (CSR). Apabila pemerintah dan swasta bersama-sama
mendukung Reforma Agraria, tentunya akan menjadi sebuah kekuatan untuk menuju
Indonesia sejahtera. Namun terkadang masih ada pihak swasta yang mengutamakan
profit perusahaan tanpa memberi bantuan kepada masyarakat sekitar. Para pelaku usaha
telah memperoleh kemudahan, kesempatan dan perlindungan dalam mengeksplorasi
kekayaan alam, tentunya perlu memperhatikan kewajibannya kepada negara dan
masyarakat. Testimoni keberhasilan CSR perlu ditampilkan untuk mempertajam
tanggung jawab sosial para pelaku usaha dan pembelajaran dalam mengimplementasi
penataan aset dan penataan akses.
REFERENSI
Harashta, Afifah dan Mazlan. 2022. Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Pasca Legalisasi Aset Pertanahan Di Desa Kota
Raya Universitas Riau : Pekanbaru
Info Publik. 2021. https://infopublik.sijunjung.go.id/sosialisasi-pemberdayaan-tanah-
masyarakat-model-kemitraan/. Diakses pada 15 Januari 2023, pukul 15.18
Repository Sharing Knowledge. 2021. Peningkatan Kinerja Reforma Agraria Melalui
Integrasi Penataan Aset dan Akses Tanah Perkebunan, dengan Pola Kemitraan
di Provinsi Lampung.
https://ppsdm.atrbpn.go.id/mod/data/view.php?d=240&rid=22179. Diakses pada
15 Januari 2023, pukul 16.43
Sinar Pagi Baru. Dinamika Pembaruan dan Pembangunan. 2021.
https://www.sinarpagibaru.id/berita/detail/Menteri_ATR_BPN_Hadiri_Penyerah
an_CSR_Akses_Reforma_Agraria_di_Semarang_. Diakses pada 15 Januari
2023, pukul 18.05