Bab 1-Iii Revisi-1
Bab 1-Iii Revisi-1
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
Hendra Sakti Pratama
1PA21105B
Menyetujui,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
Hendra Sakti Pratama
1PA21105B
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Hendri Purwadi, S.Kep., Ns., M.Kep
NIK. 19890307 2020 093 (_____________)
Anggota,
Asri Reni Handayani, S.Kep., M.H
NIK. 19940807 2020 100 (_____________)
Anggota,
Rafi’ah, S.Kep., M.KKK (______________)
NIK. 19921107 2018 074
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat limpahan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul “Hubungan dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat pasien dengan gangguan jiwa di UPTD Puseksmas
Poto Tano” ini guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan di STIKES Griya Husada Sumbawa Besar.
Perjalanan panjang telah penulis lalui dalam rangka menyelesaikan
penulisan Proposal Skripsi. Banyak hambatan yang dihadapi dalam
penyusunannya, namun berkat kehendak-Nyalah dan adanya bantuan, serta
bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Proposal Skripsi ini tepat pada waktu nya. Oleh karena itu, dengan kerendahan
hati perkenankan penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Rusmayadi S.Kep,.Ns.,MPH, selaku Ketua STIKES Griya Husada Sumbawa
serta sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan arahan guna
kesempurnaan dalam proses penyusunan proposal skripsi ini..
2. Haedar Putra, S.Kep., Ners., M.M.Inov selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu
Keperawatan STIKES Griya Husada Sumbawa
3. Asri Reni Handayani, S.Kep., M.H selaku pembimb ing 1 yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran terkait peroses
penyusunan proposal skripsi ini.
4. Rafi’ah, S.Kep., M.KKK selaku pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis
selama penyusunan skripsi ini.
5. Dosen dan staf pengajar S1-Keperawatan, yang telah bersedia memberikan
masukan ilmu dalam penyusunan skripsi ini.
6. Suami, Ibunda dan Ayahanda tercinta Atas segala doa, serta semangat yang
tiada henti-hentinya demi kelancaran penulisan proposal skripsi ini.
7. Rekan Almamater serta Semua pihak yang telah memberikan dukungan, baik
moral maupun materil yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada,
sehingga dalam penyusunan Proposal Skripsi ini jauh dari kata sempurna, untuk
itu dengan kerendahan hati peneliti mengharapkan kritik dan saran serta
tanggapan yang bersifat membangun dari semua pihak guna perbaikan laporan
penelitian ini. Peneliti berharap semoga Proposal Skripsi ini bermanfaat bagi
pihak - pihak terkait di dunia kesehatan, serta para pembaca pada umumnya.
Sumbawa Besar, Juli 2023
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................4
E. Keaslian Penelitian....................................................................................4
BAB II TINJAUN PUSTAKA..............................................................................7
A. Dukungan Keluarga...................................................................................7
B. Kepatuhan Minum Obat..........................................................................10
C. Gangguan Jiwa........................................................................................14
D. Kerangka Teori........................................................................................18
E. Hipotesis..................................................................................................19
BAB III METODEOLOGI PENELITIAN........................................................20
A. Kerangka Konsep....................................................................................20
B. Rancangan Penelitian..............................................................................20
C. Tempat dan waktu penelitian...................................................................21
D. Populasi dan Sampel................................................................................21
E. Variabel Penelitian..................................................................................22
F. Definisi Operasional................................................................................23
G. Etika Penelitian........................................................................................23
H. Uji Validitas dan Reliabilitas...................................................................24
I. Alat dan Bahan Penelitian.......................................................................25
J. Prosedur Penelitian..................................................................................26
K. Metode Pengolahan dan Analisis Data....................................................26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
World health organization (WHO) mendefenisikan kesehatan
sebagai keadaan sehat fisik, mental dan penyakit sosial, bukan semata-
mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Kesehatan jiwa masih
menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia.
Menurut data WHO 2016, terdapat 35 juta orang terkena depresi, 60 juta
orang terkena bipolar, 21 juta orang terkena skizofrenia, serta 47,5 juta
orang terkena dimensia (KEMENKES RI, 2016).
Kesehatan jiwa dan gangguan jiwa seringkali sulit didefenisikan,
orang di anggap sehat jika mereka mampu memainkan peran dalam
masyarakat dan perilaku mereka pantas dan adaptif. Sebaliknya, seseorang
dianggap sakit jika gagal memainkan peran dan memikul tanggung jawab
atau perilakunya tidak pantas (Natalia, dkk, 2013).
Kondisi sehat jiwa merupakan suatu kondisi dimana seseorang
dapat mengendalikan diri dalam menghadapi stresor lingkungan sekitar
dengan selalu berpikir positif dalam keselarasan tanpa adanya tekanan
fisik dan psikologis, baik secara internal maupun eksternal yang mengarah
pada kesetabilan emosional (Indirawati dkk, 2013).
Gangguan jiwa di era globalisasi dan persaingan bebas cenderung
meningkat dan menjadi permasalahan kesehatan yang signifikan di
dunia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2022,
terdapat 23 juta orang yang menderita penyakit kejiwaan, yakni
Skizoprenia dan Psikosis. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 31,3% yang
mendapat layanan spesialis jiwa. Sementara di Indonesia, data Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat penduduk berusia lebih dari
15 tahun ada 9,8% atau lebih dari 20 juta orang mengalami Gangguan
Mental Emosional. Selain itu sebanyak 6,1% atau sekitar 12 juta orang
mengalami depresi dan 450.000 menderita skizoprenia atau psokosis yang
merupakan gangguan jiwa berat.
2
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 : Keaslian Penelitian
Nama
Tahun Judul Perbedaan Penelitian
Peneliti
Lidwina 2020 Hubungan Dukungan Metode penelitian Lidwina
Dewiyanti Keluarga dengan Dewiyanti Wea, Yohanes Jakri,
Wea, Kepatuhan Minum Obat Saverius Wandi (2018)
Yohanes Pasien Rawat Jalan menggunakan cross sectional
Jakri, Dengan Gangguan Jiwa study, jenis penelitian analitik
Saverius Di Klinik Jiwa Renceng dengan metode kuantitatif
Wandi Mose Kabupaten sedangkan pada penelitian ini
Manggarai merupakan penelitian deskriptif
korelasi dan metode penelitian
menggunakan pendekatan cross
sectional dengan Kriteria Dasar :
Pasien yang menderita gangguan
5
A. Dukungan Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah ibu, bapak, anak-anaknya, dan satu
kekerabatan yang sangat mendasar di lingkungan masyarakat.
Keluarga merupakan suatu institusi kecil di dalam masyarakat yang
berfungsi sebagai tempat untuk mewujudkan kehidupan yang
tentram, aman, damai dan sejahtera dalam suasana cinta dan kasih
sayang diantara anggotanya yang didasari dari sebuah ikatan hidup
serta didasarkan karena terjadi perkawinan, atau juga bisa
disebabkan karena persusuan atau muncul perilaku pengasuhan.
Menurut Reiss dalam (Lestari, 2016:4) Keluarga adalah
suatu kelompok kecil yang terstruktur dalam pertalian keluarga dan
memiliki fungsi utama berupa sosialisasi pemeliharaan terhadap
generasi baru. Secara umum keluarga dapat disefinisikan sebagai
kelompok sosial kecil yang didalamnya terdapat anggota keluarga
terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Hubungan yangterjadi dalam
keluarga didasari atas dasar ikatan darah, perkawinan atau adopsi.
Hubungan dalam keluarga juga didominasi oleh suasana afeksi dan
rasa tanggung jawab. Sementara itu fungsi keluarga adalah
memelihara, merawat, dan saling melindungi.
2. Peran Keluarga
Dilihat dari segi pendidikan, keluarga merupakan satuan
hidup, keluaraga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ikatan keluarga
tersebut mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih, hubungan
antar pribadi dan anggota keluarga, kerja sama, disiplin, tingkah
laku yang baik, serta pengakuan akan kewajiban. Selain itu
keluarga menyediakan situsasi belajar dilihat pada saat masih bayi
dan anak-anak sangat bergantung kepada orang tuanya, baik
keadaan jasmaninya maupun kemampuan intelektual, sosial dan
7
8
moral. Sejak masih kecil seorang anak selalu meniru apa yang
diajarkan oleh kedua orang tuanya dimulai dari hal-hal yang dasar
semisal belajar berjalan, berbicara, merawat diri dan masih banyak
hal yang dipelajari anak dari orang tua.
Kesadaran dan tanggung jawab mendidik dan membina
anak secara kontinuperlu dikembangkan kepada setiap orang tua
sehingga pendidikan yang dilakukantidak berdasar kebiasaan orang
tua namun sesuai dengan perkembangan zaman yangcenderung
selalu berubah. Tugas utama keluarga bagi pendidikan anak adalah
sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup
keagamaan. Sebagian besar sifat anak diperoleh dari hasil
mencontoh sifat orang tuanya ataupun anggota keluarga lainnya
3. Dukungan Keluarga
Menurut Friedman (dalam Safitri & Yuniawati, 2016:15)
bahwa dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan
terhadap tiaptiap anggota keluarga. Anggota keluarga memandang
bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika dibutuhkan. Dukungan keluarga
diwujudkan dalam kasih sayang, memberi nasehat-nasehat, dan
sebagainya kepada sesama anggota keluarga. Dalam lingkungan
keluarga setiap individu atau anak memerlukan dukungan orang
tua untuk mencapai aktivitas belajar, karena dukungan dan
perhatian keluarga ini sangat membantu aktivitas belajar siswa agar
lebih maksimal.
Dukungan dapat diartikan sebagai memberi dorongan
motivasi atau semangat dan nasihat kepada orang lain, dukungan
keluarga diberikan untuk mendapatkan rasa semangat pada siswa
dalam proses belajarnya (Yulianto, 2018:3). Selanjutnya menurut
Ruwaida (dalam Yulianto, 2018:3) Ekspresi yang diberikan
keluarga melalui empati dan penerimaan akan semakin membantu
mewujudkan semangat siswa dalam proses belajarnya. Orang tua
wajib memberikan perhatian dan kasih sayang untuk membantu
9
d. Dukungan Emosional
Dukungan ini berasal dari keluarga sebagai tempat yang
nyaman, dukungan emosional mencakup ungkapan empati,
kepedulian, dan perhatian terhadap individu sehingga individu
tersebut merasa nyaman, dicintai, dan diperhatikan. Dukungan
emosional memberikan siswa perasaan nyaman, merasa terbantu
dalam bentuk semangat, empati, percaya diri, dan perhatian
sehingga siswa merasa berharga dan didukung.
B. Kepatuhan Minum Obat
1. Pengertian
Kepatuhan adalah suatu sikap yang akan muncul pada
seseorang yang merupakan suatu reaksi terhadap sesuatu yang
ada dalam peraturan yang harus dijalankan. Sikap tersebut muncul
apabila individu tersebut dihadapkan pada suatu stimulus yang
menghendaki adanya reaksi individu (Azwar, 2012).
Kepatuhan diartikan sebagai riwayat pengobatan pasien,
pemberian pelayanan yang berhubungan dengan waktu, dosis dan
frekuensi pengobatan yang selama jangka waktu pengobatan yang
dianjurkan. Sebaliknya, “ketekunan” mengacu pada tindakan untuk
melanjutkan pengobatan selama jangka waktu pengobatan untuk
jangka waktu yang ditentukan sehingga dapat didefinisikan sebagai
total jangka waktu pasien menjalani pengobatan dibatasi oleh
waktu antara dosis pertama dan terakhir (Pertoson dalam Agency
for healthcare research and quality, 2012).
2. Jenis-jenis Kepatuhan
Menurut Cramer (1991) kepatuhan dibagi menjadi:
a. Kepatuhan penuh (Total Compliance)
Pada keadaan ini penderita tidak hanya berobat secara
teratur sesuai batas waktu yang ditetapkan melainkan juga
patuh minum obat secara teratur sesuai petunjuk.
11
d. Waham
Waham merupakan sesuatu keyakinan yang salah dapat
dipertahankan secara kuat atau terus menerus namun tidak
sesuai dengan kenyataan.
e. Resiko Perilaku Kekerasan
Perilaku kekerasan adalah semacam perilaku yang diandalkan
untuk menyakiti seseorang secara tulus atau intelektual.
Perilaku kasar harus dapat dibayangkan secara verbal dan
ditujukan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
f. Resiko Bunuh Diri
Bunuhi diri adalah tindakani sadar yang dilakukani oleh korban
untuki mengakhiri hidupnya. Mengingat kemungkinan korban
menyelesaikan segalanya, ada tiga jenis tindakan bodoh,
indikasi ledakan, risiko ledakan, dan upaya ledakan.
g. Defisit Perawatan Diri
Tidak adanya perawatan diri pada individu dengan gangguan
jiwa disebabkan oleh perubahan pola pikir, sehingga perawatan
diri menjadi berkurang.
4. Dampak Gangguan Jiwa
Menurut Wahyu (2012) dampak gangguan jiwa terbagi menjadi
beberapa yaitu:
a. Penolakan
Timbul ketika ada keluarga menderita gangguan ijiwa, anggota
keluarga lain menolak penderita tersebut. Perilaku ini
mengarah pada ketegangan, isolasi dan kehilangan hubungan
yang bermakna dengan anggota keluarga yang lainnya.
b. Stigma
Penjelasan dan pengetahuan tentang masalah jiwa tidak semua
dalam bagian keluarga mengetahuinya. Keluarga menganggapi
pasien tidak dapat berkomunikasi layaknya orang normal
lainnya.
18
c. Kelelahan
Beberapa kali keluarga menjadi putus asa berhadapan dengan
bagian keluarga yang memiliki penyakit mental.
d. Duka
Kesedihan bagi keluarga dimana orang yang dicintai memiliki
penyakit mental. Penyakit ini dapat mengganggu kemampuan
seseorang untuk befungsi dan berpartisipasi dalam kegiatan
normal dari kehidupan sehari-hari.
D. Kerangka Teori
Faktor Penguat
1. Pelayanan
Puskesmas Dukungan
Keluarga : Kualitas
2. Petugas esehatan Hidup
1. Dukungan
3. Dukungan Emosional hubunga
Rendah
Keluarga
2. Dukungan n
Informasi Tingkat dukunga
Kepatuhan Sedang n
3. Dukungan Minum keluarga
Instrumental Obat dengan
Faktor Pendukung
4. Dukungan kepatuha
1. Kemampuan Tinggi n minum
Penilaian
untuk mengenali obat
tanda dan gejala
Lingkungan
2. Akses Pelayanan
Kesehatan
Keterangan:
: Diteliti : Mempengaruhi
: Tidak diteliti
E. Hipotesis
Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa hipotesis merupakan jawaban
yang sifatnya sementara terhadap rumusan masalah penelitian, yang
mana rumusan masalah tersebut sudah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan. Hipotesis disebut sementara karena jawaban yang
diberikan baru berdasarkan pada teori. Margono (2021) menjelaskan
bahwa hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis. Hipo berarti kurang
dari, sedangkan thesis artinya pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu
pendapat atau kesimpulan yang sifatnya sementara. Hipotesis
merupakan sebuah kemungkinan jawaban dari permasalahan yang
diajukan. Muri Yusuf (2021) mengartikan hipotesis sebagai
kesimpulan sementara atau suatu jawaban yang bersifat sementara,
serta merupakan konstruksi peneliti mengenai masalah penelitian, yang
menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Ha: Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat
pasien dengan gangguan jiwa di UPTD Puskesmas Poto Tano
Ho: Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum
obat pasien dengan gangguan jiwa di UPTD Puskesmas Poto
Tano.
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian merupakan suatu uraian dan
visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang
lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari
masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2018). Kerangka konsep
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kepatuhan Minum
Dukungan Keluarga
Obat
B. Rancangan Penelitian
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif
korelasi dan metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional.
Menurut Indra & Cahyaningrum (2018) pendekatan cross sectional adalah
suatu rancangan penelitian observasional yang dilakukan untuk
mengetahui hubungan variable independen dan variable dependen dimana
pengukurannya dilakukan pada satu waktu (serentak). Jadi metode cross
sectional pada penelitian ini yaitu variabel-variabel yang diteliti meliputi
variabel tingkat dukungan keluarga (variabel independen) dengan
Kepatuhan minum obat (variabel dependen) dikumpulkan secara hampir
bersamaan dan setiap subjek peneliti hanya diobservasi satu kali saja.
20
21
E. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2019) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Adapun macam-macam variabel dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,
antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) (Sugiyono, 2019). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah dukungan keluarga.
2. Variabel Dependen
Variabel ini sering juga disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2019).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan minum obat.
23
F. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah uraian batasan variab el yang dimaksud,
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,
2018).
G. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan etika penelitian.
Prinsip etik diterapkan dalam kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan
proposal hingga penelitian ini di publikasikan (Notoatmodjo, 2018).
1. Persetujuan (Inform Consent)
Prinsip yang harus dilakukan sebelum mengambil data atau
wawancara kepada subjek adalah didahulukan meminta
persetujuannya. Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan
lembar persetujuan (inform consent) kepada responden yang diteliti,
24
J. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Mengurus surat studi pendahuluan dari Program Studi S-1 Ilmu
Keperawatan STIKES Griya Husada Sumbawa.
b. Melakukan studi pendahuluan pada pasien di Poli Jiwa Puskesmas
Poto Tano.
c. Menyusun prosposal penelitian.
d. Bimbingan prosposal penelitian.
e. Seminar prosposal penelitian.
f. Revisi prosposal penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Mengurus surat izin peneitian dari Program Studi S-1 Ilmu
Keperawatan STIKES Griya Husada Sumbawa.
b. Penelitian dilakukan pasien di Poli Jiwa Puskesmas Poto Tano.
c. Pengambilan data dengan pengisian kuisioner.
d. Pengolahan data yang dilakuan peneliti.
e. Analisis data yang dilakukan penelitian
3. Tahap Akhir
a. Menyimpulkan hasil penelitian
b. Membuat laporan hasil penelitian
c. Konsultasi hasil penelitian pada pembimbing
d. Melaksanakan seminar hasil penelitian
e. Melakukan revisi dari hasil seminar yang telah di seminarkan
K. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2018) proses pengolahan data dengan
computer melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a. Editing
27
29
Lampiran 1: Kuesioner Dukungan Keluarga
Isilah kolom dibawah ini dengan tanda checklist (√) sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Setiap pertanyaan
dijawab dengan satu jawaban yang menurut anda paling sesuai, dengan
penjelasan sebagai berikut :
1. TP = Tidak Pernah
2. KD = Kadang-kadang
3. SR = Sering
4. SL = Selalu
No Pertanyaan TP KD SR SL
Dukungan Emosional
1 Saya memberikan perhatian dengan
menciptakan suasana lingkungan rumah yang
nyaman untuk orang dengan gangguan jiwa
2 Saya mendengarkan curhatan hati orang dengan
gangguan jiwa ketika sedang merasa
Sedih
3 Saya memberikan kasih sayang dalam proses
penyembuhan/ mencegah terjadinya
Kekambuhan
Dukungan Informasi
4 Saya mencari informasi tentang masalah
kesehatan jiwa
5 Saya menyarankan orang dengan gangguan
jiwa untuk rutin kontrol atau berobat ke
pelayanan kesehatan terdekat atau puskesmas
6 Saya menerima kunjungan dari Puskesmas
atau Pelayanan Kesehatan terdekat
7 Saya membantu orang dengan gangguan jiwa
untuk tetap menjaga kesehatan sesuai dengan
arahan dokter
8 Saya sering berkomunikasi dengan pelayanan
Kesehatan
Dukungan Instrumental
9 Saya berperan aktif dalam menjaga dan
merawat orang dengan gangguan jiwa
No Pertanyaan TP KD SR SL
30
31
Isilah kolom dibawah ini dengan tanda checklist (√) sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Setiap pertanyaan dijawab
dengan satu jawaban yang menurut anda paling sesuai, dengan penjelasan sebagai
berikut :
Kuisioner kepatuhan minum obat di tanyakan kepada keluarga dalam kurun waktu
1 tahun kebelakang, peneliti bertanya kepada pihak keluarga riwayat minum obat
dalam 1 tahun terakir.
NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR SEKOR
PASIEN
1 Apakah bapak/ibu/saudara minum obat Ya 1
secara teratur? Tidak 0
2 Apakah bapak/ibu/saudara terkadang Ya 1
lupa minum obat? Tidak 0
3 Seseorang kadang–kadang lupa minum Ya 1
obat, coba ingat apakah 2 minggu terakir
apakah bapak/ibu/saudara tidak minum Tidak 0
obat?
4 Apakah anda pernah mengurangi atau Ya 1
berhenti minum obat tanpa memberitahu
dokter? Tidak 0
5 Jika anda sedang berpergian jauh dengan Ya 1
cukup lama apakah anda pernah lupa
Tidak 0
membawa obat yang harus anda minum?
6 Jika anda merasa sudah baikan, dan Ya 1
gejala penyakit anda berkurang apakah
Tidak 0
anda pernah berhenti untuk minumobat
7 Minum obat setiap hari merupakan hal Ya 1
yang tidak nyaman bagi sebagian orang,
apakah anda merasa terganggu dengan Tidak 0
rencana pengobatan yang anda dapatkan
8 Apakah anda kesulitan untuk mengingat Tidakper 0
semua obat yang harus anda minum nah
Jika ”YA” pilih salah satu keadaan di Sesekali 1
bawah ini:
Selalu = 7 kali dalam semingu Kadang- 1
kadang
Biasanya = 4-6 kali dalam semingu Biasanya 1
Kadang-kadang = 2-3 kali dalam
semingu Selalu 1
Sesekali = 1 kali dalam seminggu
Tidak pernah = tidak pernah lupa
TOTAL SEKOR
32
33