Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Elektronika

KARAKTERISTIK PENGUAT IC OP AMP 741

Nama : Haris Munandar


NIM : 2005106010058
Kelas : Sabtu, 12.00 WIB
Asisten : 1. Silvia Tiara Sari
2. Auliana Putri

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN ENERGI


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .........................................................................................................................0

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................1

1.1. Latar Belakang .........................................................................................................1

1.2. Tujuan Praktikum ....................................................................................................2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................3

BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM .........................................................................5

3.1. Tempat dan Waktu ...................................................................................................5

3.2. Alat dan Bahan.........................................................................................................5

3.3. Cara Kerja ................................................................................................................5

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................8

4.1. Data Hasil Pengamatan ............................................................................................8

4.2. Analisa Data.............................................................................................................8

4.3. Pembahasan..............................................................................................................8

BAB V. PENUTUP ...............................................................................................................8

5.1. Kesimpulan ..............................................................................................................8

5.2. Saran ........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................9

LAMPIRAN ........................................................................................................................10

i
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


IC Op-Amp 741 adalah salah satu penguat operasional yang sangat umum digunakan
dalam elektronika. Penguat operasional, atau op-amp, adalah komponen dasar dalam banyak
aplikasi elektronik, dan IC Op-Amp 741 telah menjadi favorit selama beberapa dekade
karena karakteristiknya yang unik. Berikut adalah latar belakang tentang karakteristik
penguat IC Op-Amp 741. Op-Amp 741 adalah salah satu penguat operasional yang paling
dikenal dan banyak digunakan. Diproduksi pertama kali oleh Fairchild Semiconductor pada
tahun 1968, 741 adalah pionir dalam teknologi penguat operasional terpadu dan sejak itu
telah menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi elektronik.
Salah satu karakteristik utama dari IC Op-Amp 741 adalah amplifikasi tinggi. Ini
memiliki gain terbuka yang sangat besar, biasanya sekitar 200.000 hingga 300.000. Gain ini
memungkinkan op-amp untuk memperkuat sinyal masukan dengan sangat besar, sehingga
bahkan sinyal kecil dapat menjadi lebih mudah terdeteksi atau dimanipulasi. 741 juga
memiliki impedansi input yang sangat tinggi. Impedansi input yang tinggi ini berarti bahwa
penguat operasional hampir tidak akan mempengaruhi sumber sinyal masukan. Ini adalah
karakteristik yang sangat berguna dalam aplikasi di mana kita ingin mencegah pembebanan
sumber sinyal.
Namun, ada juga beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan. Salah satunya
adalah bandwidth terbatas. IC Op-Amp 741 memiliki bandwidth terbatas, yaitu sekitar 1
hingga 1,5 MHz. Ini berarti bahwa op-amp tidak dapat memperkuat frekuensi yang sangat
tinggi. Dalam aplikasi di mana frekuensi tinggi adalah faktor penting, op-amp dengan
bandwidth lebih tinggi mungkin lebih cocok. Karakteristik lainnya adalah slew rate yang
terbatas. Slew rate adalah tingkat perubahan output maksimum yang dapat dihasilkan oleh
op-amp. IC Op-Amp 741 memiliki slew rate sekitar 0,5 V/us. Ini berarti bahwa op-amp tidak
dapat mengikuti perubahan tajam dalam sinyal input. Dalam aplikasi di mana perubahan
cepat dalam sinyal adalah kritikal, op-amp dengan slew rate yang lebih tinggi mungkin
diperlukan.
Selain itu, IC Op-Amp 741 tidak memiliki kemampuan untuk beroperasi dengan
tegangan ganda atau tegangan negatif. Ini adalah penguat operasional single-supply, yang
berarti bahwa ia memerlukan catu daya positif dan negatif yang simetris. Dalam beberapa
aplikasi, ini mungkin merupakan batasan. Dalam hal stabilitas, IC Op-Amp 741 adalah

1
2

penguat operasional yang stabil, asalkan kondisi umum stabilitas op-amp dijaga. Ini
termasuk memastikan bahwa feedback loop tidak menyebabkan penguat berayun atau osilasi
yang tidak diinginkan. Kesimpulannya, IC Op-Amp 741 adalah salah satu penguat
operasional yang paling umum digunakan dalam elektronika. Ia memiliki amplifikasi yang
tinggi, impedansi input yang tinggi, dan biasanya stabil. Namun, ia memiliki beberapa
batasan, seperti bandwidth terbatas, slew rate terbatas, dan keterbatasan pada tegangan catu
daya. Dalam pemilihan penguat operasional, penting untuk mempertimbangkan karakteristik
ini sesuai dengan kebutuhan aplikasi spesifik.

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum ini ialah mahasiswa mengetahui prinsip serta karakteristik
IC 741, serta mengetahui prinsip modifikasi IC 741 sebagai rangkaian inversting, Non
inversting, penjumlahan dan selisih.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Penguatan tegangan open-loop (Av) tak terhingga adalah idealisasi amplifier dengan
penguatan tak terbatas ketika umpan balik tidak diterapkan. Dalam dunia nyata, amplifier
memiliki batasan penguatan. Penguatan besar digunakan dalam amplifier daya untuk
menguatkan sinyal. Pada amplifier ideal, perubahan kecil pada input menghasilkan
perubahan besar pada output, namun dalam praktiknya, ini seringkali menyebabkan distorsi
dan masalah lainnya. Dalam desain amplifier, pertimbangan seperti distorsi, kestabilan, dan
karakteristik lainnya sangat penting. Jadi, penguatan tak terhingga adalah konsep teoritis
yang harus diterjemahkan ke dalam batasan fisik dalam implementasi sebenarnya (Nuryanto,
2017).

Tegangan Offset Keluaran (Voo) yang sama dengan nol menunjukkan bahwa
tegangan keluaran dari sebuah amplifier atau perangkat elektronik adalah benar-benar
mendekati nol volt saat tidak ada sinyal input. Ini adalah parameter penting dalam elektronik
karena mengindikasikan sejauh mana perangkat dapat mempertahankan nol sebagai tingkat
referensi saat tidak ada sinyal. Ketika Voo = 0, ini menunjukkan bahwa amplifier tidak
memiliki deviasi atau perbedaan tegangan yang signifikan saat tidak ada sinyal masuk. Hal
ini penting dalam aplikasi yang memerlukan akurasi dan ketelitian, seperti dalam instrumen
pengukuran dan aplikasi audio untuk mencegah noise atau distorsi ketika sinyal tidak ada
(Nugraha, 2019).

Impedansi Masukan (Zin) yang tak terhingga menggambarkan bahwa perangkat


elektronik atau amplifier memiliki impedansi input yang sangat besar, mendekati tak
terhingga. Ini berarti bahwa perangkat hampir tidak menarik arus dari sumber sinyal yang
terhubung ke inputnya, sehingga tidak mempengaruhi atau memuat sumber sinyal. Hal ini
penting dalam aplikasi di mana kita ingin menghindari pengaruh signifikan terhadap sumber
sinyal. Amplifier dengan impedansi masukan yang tinggi sering digunakan dalam situasi
seperti preamplifier dan sensor. Namun, secara praktis, impedansi tidak bisa benar-benar tak
terhingga, tetapi semakin tinggi nilainya, semakin baik perangkat dapat memenuhi kriteria
ini (Jamzuri, 2015).

3
4

Impedansi Output (Zout) yang sama dengan nol mengindikasikan bahwa perangkat
elektronik atau amplifier memiliki impedansi output yang sangat rendah, mendekati nol ohm.
Ini berarti bahwa perangkat dapat mengirimkan sinyal keluar tanpa hambatan besar dan tidak
mempengaruhi beban yang terhubung ke outputnya. Hal ini penting untuk menghindari
penurunan tegangan saat sinyal dikirim ke perangkat lain. Amplifier dengan impedansi
output yang rendah sering digunakan dalam aplikasi seperti menghubungkan perangkat
audio ke speaker. Meskipun dalam dunia nyata tidak mungkin mencapai impedansi nol,
impedansi output yang rendah menghasilkan transmisi sinyal yang efisien dan minimizes
distortion (Nugraha, 2020).
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu


Adapun praktikum ini dilakukan di Laboratorium Instrumentasi dan Energi,
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala dan
dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Oktober 2023 Pukul 12.00 WIB.

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mengenai praktikum ini
adalah:
1. IC 741
2. Multimeter
3. Catu Daya
4. Project board

3.3. Cara Kerja


Adapun cara kerja mengenai praktikum ini ialah sebagai berikut :
1. Dipakai terlebih dahulu jas lab sebelum memasuki ruangan praktikum
2. Dipersilahkan masuk keruangan oleh asisten dan mengucapkan salam
3. Disusun tata letak tempat duduk
4. Dibuat absen berjalan
5. Dijelaskan materi mengenai materi praktikum oleh asisten
6. Dipersilahkan bertanya jika ada yang ingin dipertanyakan
7. Diberikan respon oleh asisten
8. Ditutup oleh asisten dan praktikkan dipersilahkan keluar ruangan

5
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Pengamatan


Adapun data hasil pengamatan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

4.2. Analisa Data


Adapun analisa data pada praktikum kali ini yaitu:
1.Diketahui:
R1= 2kΩ=2000Ω
R2= 1kΩ=1000Ω
Vin= 20 mv
VA = 0
𝑉𝑖𝑛−𝑉𝐴 𝑉𝐴−𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑅1
=
𝑅2
𝑉𝑖𝑛 𝑥 𝑅2
-Vout = 𝑅1
20 𝑥 1000
-Vout = 2000

Vout = -10 mv

2.Diketahui:
R1= 2 kΩ= 2000 Ω
R2= 1,5 kΩ= 1500 Ω
Vin= 55 mv

VA = 0
𝑉𝑖𝑛−𝑉𝐴 𝑉𝐴−𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑅1
= 𝑅2

6
7

𝑉𝑖𝑛 𝑥 𝑅2
-Vout = 𝑅1
55 𝑥 1500
-Vout = 2000

Vout = -41,25 mv

4.3. Pembahasan
Pin pada IC (Integrated Circuit) Operational Amplifier (Op-Amp) adalah elemen-
elemen fisik yang terhubung ke sirkuit dalam rangkaian terpadu tersebut. IC Op-Amp adalah
komponen elektronik yang sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik,
terutama dalam pemrosesan sinyal analog. Penjelasan ini akan mencakup berbagai pin yang
biasanya ditemukan pada IC Op-Amp, tetapi akan menghindari penomoran atau poin tertentu
untuk menjaga penjelasan serba panjang ini. Biasanya, IC Op-Amp memiliki dua input, yang
disebut inverting (atau '-' input) dan non-inverting (atau '+' input), dan satu output. Kedua
input ini digunakan untuk menghubungkan sinyal yang akan diperkuat atau diproses oleh
Op-Amp. Perbedaan antara kedua input ini memengaruhi bagaimana Op-Amp akan
merespons sinyal masukan.
Selain input dan output, IC Op-Amp juga memiliki pin-pelindung atau penstabilan
daya, yang digunakan untuk mengatur suplai daya ke Op-Amp. Pin ini penting untuk
memastikan bahwa Op-Amp berfungsi dengan baik dan aman. Ini termasuk V+ (atau daya
positif) dan V- (atau daya negatif) yang biasanya digunakan untuk menyediakan daya listrik
ke Op-Amp. Selanjutnya, IC Op-Amp juga memiliki pin-penentu yang dapat digunakan
untuk mengkonfigurasi parameter tertentu, seperti gain (penguatan), lebar pita (bandwidth),
atau mengontrol perilaku khusus Op-Amp. Beberapa Op-Amp memiliki pin kompensasi
yang memungkinkan Anda mengatur kompensasi frekuensi. Ada juga pin offset yang dapat
digunakan untuk menghilangkan offset tegangan yang mungkin muncul pada output Op-
Amp. Semua ini membantu Anda menyesuaikan kinerja Op-Amp sesuai dengan kebutuhan
Anda.
Selain pin-penentu, beberapa IC Op-Amp juga memiliki pin-pengunci (shutdown
pin) yang memungkinkan Anda untuk menghentikan sementara operasi Op-Amp. Ini dapat
membantu menghemat daya saat Op-Amp tidak digunakan. Seringkali, IC Op-Amp juga
dilengkapi dengan pin-ground (atau tanah) yang harus dihubungkan ke referensi ground
dalam sirkuit Anda untuk menjaga tingkat referensi yang tepat. Selain itu, ada pin-penarik
(pull-up/pull-down) yang dapat digunakan untuk mengatur kondisi tertentu pada input atau
8

output Op-Amp. Terakhir, beberapa IC Op-Amp juga memiliki pin-berkas (bias current
compensation) yang digunakan untuk mengoreksi arus bias yang dapat muncul pada input
Op-Amp.
Perlu diingat bahwa desain dan konfigurasi pin pada IC Op-Amp dapat bervariasi
tergantung pada model dan produsen. Oleh karena itu, sebelum menggunakannya dalam
aplikasi tertentu, sangat penting untuk merujuk pada lembar data (datasheet) yang disediakan
oleh produsen untuk memahami dengan benar fungsi dan pengaturan pin pada IC Op-Amp
tertentu. Dengan pemahaman yang baik tentang pin-pins ini, Anda dapat mengintegrasikan
IC Op-Amp dengan benar ke dalam sirkuit Anda dan mengoptimalkan kinerjanya sesuai
dengan kebutuhan spesifik Anda. Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami peran
penting dari pin-pins pada IC Op-Amp dalam berbagai aplikasi elektronik.
Penggunaan IC Op-Amp di bidang pertanian telah menjadi bagian integral dari
teknologi modern yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor
pertanian. IC Op-Amp atau Integrated Circuit Operational Amplifier adalah komponen
elektronik yang digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik untuk memproses dan
memperkuat sinyal. Namun, penggunaan Op-Amp dalam konteks pertanian mungkin tidak
sepopuler dalam industri lainnya, tetapi memiliki peran yang signifikan dalam pengawasan,
pengendalian, dan pemantauan berbagai aspek pertanian. Di bawah ini, kami akan
menjelaskan lebih lanjut mengenai peran serta kegunaan IC Op-Amp dalam pertanian.
Salah satu aplikasi utama IC Op-Amp di bidang pertanian adalah dalam
pengembangan sensor dan alat pengukur. Op-Amp digunakan untuk memproses sinyal dari
sensor-sensor yang digunakan dalam pengukuran parameter lingkungan seperti suhu,
kelembaban udara, kecepatan angin, tingkat kelembaban tanah, dan banyak parameter
lainnya yang relevan dalam pertanian. Ketepatan pengukuran ini sangat penting dalam
mengambil keputusan yang berdampak besar pada hasil panen dan efisiensi pertanian secara
keseluruhan. Selain itu, IC Op-Amp digunakan dalam pemantauan kualitas air dan tanah.
Dalam budidaya tanaman dan peternakan, kualitas air dan tanah adalah faktor penting yang
perlu dipantau secara rutin. Op-Amp digunakan dalam sistem pengukuran pH air,
konsentrasi nutrisi, dan komposisi kimia tanah. Pengendalian kualitas air dan tanah adalah
kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman, terutama dalam pertanian hidroponik atau
akuaponik, di mana tanaman ditanam tanpa menggunakan tanah
9

IC Op-Amp juga berperan dalam pengendalian otomatis dan pengendalian


lingkungan. Sistem pengendalian otomatis digunakan untuk mengontrol parameter seperti
suhu, kelembaban, dan pencahayaan di rumah kaca atau kandang ternak. Dengan bantuan
Op-Amp, sinyal dari sensor yang mengukur parameter ini diolah untuk mengendalikan
peralatan seperti pemanas, pendingin, pompa air, dan sistem pencahayaan. Hal ini
memungkinkan petani untuk menciptakan kondisi optimal untuk pertumbuhan tanaman atau
kesejahteraan hewan ternak, sehingga mengoptimalkan hasil panen dan produktivitas
peternakan. Dalam budidaya hidroponik, di mana tanaman tumbuh dalam larutan nutrisi air,
IC Op-Amp digunakan dalam kontrol pH larutan nutrisi. Ketidakseimbangan pH dapat
menghambat penyerapan nutrisi oleh tanaman. Oleh karena itu, Op-Amp digunakan untuk
mengontrol penambahan asam atau basa ke dalam larutan nutrisi sesuai dengan perubahan
pH yang terdeteksi oleh sensor.
Op-Amp juga digunakan dalam pemantauan dan pengendalian otomatis irigasi.
Irigasi yang tepat pada waktunya adalah kunci keberhasilan pertanian. Dengan Op-Amp,
petani dapat mengontrol volume air yang disalurkan ke tanaman berdasarkan kelembaban
tanah yang diukur oleh sensor. Ini memastikan bahwa tanaman mendapatkan air yang cukup
tanpa terlalu banyak, yang dapat mengakibatkan genangan dan kerusakan akar. Selain itu,
IC Op-Amp digunakan dalam sistem pemantauan kualitas udara di lingkungan peternakan.
Kualitas udara yang buruk dapat mengganggu kesehatan hewan ternak dan kinerja produksi
mereka. Sensor yang menggunakan Op-Amp dapat mendeteksi konsentrasi gas berbahaya
seperti amonia atau metana dan mengirimkan sinyal peringatan jika konsentrasi melebihi
ambang batas yang ditetapkan. Ini membantu peternak untuk mengambil tindakan yang
diperlukan untuk menjaga kualitas udara di dalam kandang.
Selanjutnya, IC Op-Amp juga digunakan dalam aplikasi pemantauan kualitas udara
dan tanah di sekitar fasilitas pertanian. Ini membantu dalam pemantauan polusi lingkungan
yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman dan kesehatan hewan ternak. Dengan data
yang dihasilkan oleh sensor yang menggunakan Op-Amp, petani dapat mengambil langkah-
langkah perlindungan dan mengikuti peraturan lingkungan yang ketat. Di bidang pertanian
presisi, seperti pertanian vertikal atau pertanian berbasis IoT, IC Op-Amp digunakan dalam
pengembangan sistem yang memungkinkan pengawasan dan pengendalian otomatis yang
akurat.
10

Selain aplikasi di atas, IC Op-Amp juga digunakan dalam sistem pencegahan


kebakaran hutan yang otomatis. Di beberapa daerah pertanian, risiko kebakaran hutan dapat
mengancam lahan pertanian dan hutan. Dalam sistem pencegahan ini, sensor panas dan asap
digunakan untuk mendeteksi kebakaran, dan sinyal dari sensor ini diolah oleh Op-Amp untuk
mengirimkan peringatan dan mengaktifkan sistem pemadam api otomatis. Tidak hanya di
bidang pertanian konvensional, tetapi juga di sektor perikanan, IC Op-Amp memiliki
aplikasi yang penting. Dalam budidaya ikan, suhu air, oksigen terlarut, dan parameter
lingkungan lainnya perlu dipantau dengan ketat untuk menjaga kesehatan ikan dan
pertumbuhan mereka. IC Op-Amp digunakan dalam sensor yang mengukur parameter-
parameter ini dan membantu mengoptimalkan lingkungan akuakultur. Penggunaan IC Op-
Amp dalam pertanian modern adalah salah satu contoh bagaimana teknologi elektronik telah
memainkan peran kunci dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam sektor
pertanian. Penggunaan sensor, kontrol otomatis, dan pemantauan lingkungan yang dibantu
oleh IC Op-Amp telah memungkinkan petani dan pengusaha pertanian untuk membuat
BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. IC Op-Amp memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan
produktivitas sektor pertanian dengan mengintegrasikan teknologi elektronik ke
dalam berbagai aspek pertanian.
2. Penggunaan IC Op-Amp dalam sensor, kontrol otomatis, dan pemantauan
lingkungan memungkinkan petani untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman,
kesehatan hewan ternak, serta penggunaan sumber daya seperti air dan energi.
3. Op-Amp digunakan dalam pengukuran parameter lingkungan seperti suhu,
kelembaban, pH air, dan kualitas tanah, yang sangat penting dalam pengambilan
keputusan yang berdampak pada hasil panen.
4. Penggunaan IC Op-Amp juga memungkinkan pemantauan dan pengendalian
otomatis yang akurat dalam budidaya tanaman presisi dan pertanian berbasis IoT,
serta meningkatkan keselamatan dan keberlanjutan lingkungan pertanian.

5.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan semoga dalam pelaksanaan praktikum
kedepannya asisten dapat lebih baik lagi dalam memberikan ilmunya kepada praktikan, dan
diharapkan peralatan dan bahan disediakan ketika mulai praktikum.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jamzuri, J., & Aminah, N. S. (2015, September). Uji Sifat OpAmp Berbasis Sinkronisasi
Materi Praktikum IC 741 Untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika. In PROSIDING:
Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (Vol. 6, No. 1).

Nugraha, W. R., Sollu, T. S., & Amir, A. (2019). Rancang Bangun Modul Praktikum
Aplikasi Op-amp Berbasis Ic 741 Dan Ic 301. Foristek, 9(1).

Nuryanto, L. E. (2017). Penerapan Dari OP-AMP (Operational Amplifier). Orbith: Majalah


Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 13(1).

Nugraha, M. I. (2020). PEDOMAN PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA:


Operational Amplifier. Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.

12
LAMPIRAN

Gambar 1. IC OP Amp

13

Anda mungkin juga menyukai