Anda di halaman 1dari 2

1.

Proposisi ekuivalen ada kesamaan bentuk logikanya dengan proposisi universal


affirmatif ekuivalen yang telah diuraikan dalam proposisi kategori atau dalam penalaran
kategori. Proposisi ekuivalen merupakan pernyataan majemuk yang mempunyai
hubungan kesetaraan antara anteseden dan konsekuen.
Contoh : Jika seseorang bekerja keras, maka peluang kesuksesannya akan meningkat
 Berdasarkan hubungan ketergantungan kesetaraan atau hubungan timbal balik
proposisi ekuivalen dapat dibedakan atas tiga macam yaitu ekuivalen kausalitas
ekuivalen definisional, ekuivalen analitik
 ekuivalen kausalitas ialah pernyataan majemuk yang mempunyai
hubungan kesetaraan berupa sebab akibat.
Contoh : Jika seseorang tidak tidur dengan cukup, maka kemungkinan
untuk merasa lelah dan kurang fokus akan meningkat.
 Ekuivalen definisial adalah pernyataan majemuk yang mempunyai
hubungan kesetaraan berupa pembatasan arti.
Contoh : Keadilan adalah prinsip moral yang menuntut pemberian
hak dan kewajiban sesuai dengan nilai-nilai etika
 Ekuivalen analitik adalah pernyataan majemuk yang mempunyai
hubungan kesetaraan berbentuk penguraian arti.
2. Proposisi konjungtif yang merupakan bagian dari proposisi majemuk didefinisikan
sebagai pernyataan yang mempunyai hubungan penyertaan dua bagian sebagai
unsurnya. Dua bagian dalam konjungsi ialah bagian pertama atau penyertaan pertama
dan bagian kedua atau penyerta kedua yang kedudukannya sama. Hubungan
penyertaan dalam proposisi konjungtif ialah pengungkapan pernyataan untuk
menyebutkan dua unsur atau penyertanya secara bersamaan dan yang berkedudukan
sama.
Contoh : Saya membersihkan rumah, memasak makan malam, dan mencuci piring
 Proposisi konjungtif atau konjungsi jika dianalisis berdasarkan bentuk hubungan
penyertaannya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu konjungsi disjungtif
dan konjungsi predikatif.
a. Konjungsi disjungtif adalah pernyataan majemuk yang mempunyai
hubungan penyertaan dua bagian yang keduanya dapat dikembalikan
dalam bentuk pengetahuan titik hubungan penyertaan dalam konjungsi
disjungtif ini adalah penyebutan dua unsur atau pernyataannya itu
berpangkal pada suatu himpunan semestanya menuju himpunan bagian
yang merupakan unsurnya.
Contoh : Saya akan belajar matematika atau saya akan belajar bahasa
Inggris

Dalam pernyataan tersebut sebagai himpunan semestanya adalah himpunan bilangan asli
adapun himpunan bagiannya adalah himpunan bilangan genap sebagai bagian pertama dan
bagian kedua himpunan bilangan ganjil yang keduanya sebagai kesatuan. Konjungsi disjungtif
secara terperinci dapat dibedakan atas tiga macam yaitu konjungsi eksklusif, konjungsi inklusif
dan konjungsi alternatif.

b. Konjungsi predikatif adalah pernyataan majemuk yang mempunyai


hubungan penyertaan berbentuk penyatuan antara dua bagian dalam arti
bagian pertama dan bagian kedua merupakan suatu sebutan. Konjungsi
predikatif inilah yang merupakan pokok proposisi konjungtif. Dua bagian
sebagai unsur atau penyertanya ini harus ada kedua-duanya tidak boleh
salah satu ditiadakan atau diingkari. Pengingkaran salah satu unsurnya
berarti pengingkaran konjungsi itu sendiri karena keduanya bersatu
sebagai suatu predikat.
Contoh : Mereka bermain di taman, dan kita akan makan malam
bersama.

Dua unsur konjungsi predikatif harus bersatu dalam arti dapat dinilai benar jika unsurnya p dan
q ada atau benar. Jika salah satu diingkari, misal non q yaitu bukan purnawirawan jenderal TNI
atau non q yaitu bukan presiden kedua RI maka pernyataan keseluruhannya itu diingkari juga,
dalam arti dinilai salah, apalagi pengingkaran keduanya. Jadi konjungsi predikatif ini benar jika
kedua unsurnya benar pengingkaran salah satu berarti pengingkaran keseluruhannya.

Anda mungkin juga menyukai