TUGAS 3
3. Mempersiapkan Ruangan
Salah satu dari sekian banyak hal yang harus dilakukan dalam rapat adalah
mempersiapkan ruangan di mana rapat akan diselenggarakan. Hal ini harus dilakukan
sebelum rapat diselenggarakan dan sebelum undangan dikirim keluar kepada para
anggota. Ruangan sebaiknya dipilih yang nyaman dan sesuaikan dengan jumlah peserta
yang akan hadir dalam rapat. Kalau melibatkan instansi diluar kantor, check lagi jumlah
orang yang akan hadir pada rapat yang hendak diselenggarakan karena akan
mempengaruhi jumlah meja kursi yang harus disiapkan sekaligus jumlah snack atau
makanan yang hendak disediakan. Atur pula tata letak meja dan kursi sesuai dengan
keperluan rapat.
4. Membuat Daftar Acara
Apabila hal yang akan dibicarakan dalam pertemuan yang akan deselenggarakan telah
ada, maka acara di dalam suatu pertemuan harus dibuat dan disusun secara sistematis,
dengan cara membuat suatu pokok-pokok acara dalam garis besar. Tunjuk orang-orang
yang akan duduk sebagai moderator (bila perlu) serta notulen rapat. Rancang acara rapat
itu sesingkat mungkin dan kalau bisa sebelum makan siang rapat sudah bisa diakhiri untuk
menghemat biaya rapat.
Kemampuan komunikasi verbal dan non-verbal adalah kunci terpenting dalam negosiasi.
Seorang negosiator yang baik harus bisa berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Karena,
jika komunikasi kurang jelas, bisa menimbulkan kesalahpahaman yang dapat merubah
situasi negosiasi.
Selain intonasi dan artikulasi, perhatikan juga bahasa tubuh kamu, ya. Karena bahasa
tubuh juga bisa mendukung apa yang sedang kamu sampaikan. Jika kamu gugup atau
bingung, semua itu dapat terlihat jelas oleh lawan bicaramu.
Jack Welch, legenda manajamen dari General Electric, kerap menggunakan teknik 4-
blocker untuk menyampaikan gagasannya dalam setiap meeting perusahaan. Teknik
presentasi ini menggunakan 1 slide power point saja dengan fokus pada 4 area, yaitu
What, Achieved, Under The Spotlight, dan What’s Next. Teknik ini mengharuskan
pembicaranya untuk menyederhanakan sekaligus memperjelas apa yang ingin
disampaikan.
Tidak hanya mahir dalam berkomunikasi, seorang negosiator yang efektif harus mampu
menganalisis sebuah masalah dan menetukan kepentingan dari tiap pihak yang terlibat.
Memahami masalah dengan jelas bisa membantu kamu untuk mencari solusi terbaik untuk
masalah tersebut.
Contoh sederhananya, negosiasi kontrak kerja antara karyawan dan pemberi kerja. Area
masalah dalam negosiasi ini biasanya terkait dengan besarnya kompensasi seperti gaji
dan bonus. Dengan mengidentifikasi masalah dari sudut pandang kedua belah pihak,
keduanya akan mencapai win-win solution yang mana keputusan yang diperoleh
menguntungkan kedua belah pihak.
Sebelum memulai proses negosiasi, seorang negosiator yang baik harus melakukan
persiapan terlebih dahulu. Persiapan yang baik dapat menjadi penentu dalam sebuah hasil
negosiasi. Tentukanlah hasil apa yang ingin kamu capai dalam negosiasi ini. Dengan
begitu, kamu dapat menyadari apakah negosiasi telah berjalan seperti yang diharapkan
atau tidak. Sehingga, kamu dapat mengetahui kapan waktunya untuk berhenti atau masih
perlu menekan lebih jauh.
Selain itu, kamu juga dapat melakukan persiapan dengan cara melakukan riset sederhana
untuk mengetahui latar belakang perusahaan atau seseorang secara online. Informasi ini
dapat kamu manfaatkan untuk membangun keakraban atau membuat topik obrolan yang
menyenangkan, sehingga situasi negosiasi menjadi lebih kondusif.
4. Mendengarkan secara aktif
Selain andal dalam berkomunikasi, seorang negosiator juga harus bisa mendengarkan
secara aktif. Maksudnya, kamu bisa memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara
dengan baik. Nggak hanya sekedar mendengar saja tapi nggak paham apa maksudnya.
Dengan mendengarkan dan memahami maksud sebenarnya dari apa yang disampaikan
oleh pihak lain membantu kamu dalam melakukan analisis masalah dengan lebih akurat,
sekaligus mencari solusi yang paling tepat untuk kedua belah pihak. Dengarkan dan
perhatikan dengan baik apa yang dikatakan oleh pihak lain, jangan sampai kamu terlalu
mendominasi percakapan.
Kontrol emosi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah proses negosiasi. Pihak
yang tidak sanggup mengatur emosinya, seringkali akan menjadi pihak yang menyesali
keputusan atau ucapannya saat negosiasi berakhir. Walaupun terkadang negosiasi dapat
berjalan dengan alot dan membuat frustasi, seorang negosiator yang baik akan menjaga
emosinya tetap terkontrol selama proses negosiasi berlangsung.
6. Tunjukkan komitmen
Untuk memastikan bahwa negosiasi yang kamu lakukan telah efektif, kamu perlu
meyakinkan pihak lain bahwa kedua belah pihak memiliki komitmen untuk berpartisipasi
dalam kesuksesan negosiasi. Tunjukkanlah bahwa kamu peduli terhadap keberhasilan
negosiasi tanpa mengesampingkan keinginan dan kepentingan pihak lawan. Kamu dapat
menunjukkan komitmen ini melalui kata-kata, kontak mata dan bahasa tubuh agar pihak
lawan percaya akan komitmen kamu.
Proses dan hasil dari negosiasi tentunya akan ditentukan oleh kedua belah pihak. Oleh
sebab itu, kamu harus pintar dalam mempelajari karakteristik pihak lawan. Kenali tipe dan
sifatnya, apakah pihak lawan termasuk ke dalam tipe yang to the point dan tidak suka
negosiasi terlalu panjang, atau termasuk ke dalam tipe yang banyak akal atau hard player.
Dari sini kamu dapat menyesuaikan gaya negosiasi yang akan digunakan.