Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhamad Ravin

Optimalisasi Praktek Sistem Administrasi Negara


Melalui Penerapan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik)
Di Kabupaten Banyuwangi

Sistem administrasi negara Republik Indonesia sebagaimana telah dirumuskan pada


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI tahun 1945)
merupakan sebuah kerangka dan pedoman dasar dalam mekanisme bagi penyelenggaraan
sistem pemerintahan Indonesia. Dalam tata kelola sistem pemerintahan Indonesia, telah
ditetapkan berbagai perangkat pemerintahan negara berdasarkan pedoman sistem administrasi
negara dimana didalamnya terdiri atas lembaga-lembaga negara yang memiliki tugas,
wewenang dan kewajiban masing-masing, serta beberapa mekanisme hubungan kerja dengan
lembaga lain serta bagaimana lembaga tersebut menjalankan tugas sebagai lembaga negara
guna mencapai tujuan nasional. Sehingga, melalui saling keterkaitan inilah maka sistem
administrasi negara Republik Indonesia yang diselenggarakan dalam mengemban amanat
tidak dapat terlepas atau dipisahkan dari sistem pemerintahan negara.
Sistem administrasi negara Republik Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari latar
belakang sejarah serta apa yang menjadi cita-cita Bangsa Indonesia selama ini, dimana
berbagai hal tersebut telah termaktub dan tercantum didalam berbagai landasan-landasan
hukum Indonesia seperti Pancasila dan UUD NRI tahum 1945. Berangkat pada
perkembangan paradigma administrasi publik, Sistem administrasi negara Indonesia telah
banyak melakukan penyesuaian-penyesuaian serta perkembangan demi mengatasi setiap
permasalahan dan menjawab segala tantangan yang terjadi. Namun kendati demikian, sistem
administrasi negara Indonesia juga tidak dapat serta merta mengadopsi perubahan paradigma
yang terjadi selama ini. Infiltrasi atau penyaringan juga kerap sekali dilakukan oleh Indonesia
agar yang menjadi corak asli sistem negara Republik Indonesia dapat tetap bertahan dan tidak
tergantikan. Dikarenakan setiap permasalahan yang dihadapi oleh masing-negara memiliki
perbedaan, Sehingga, menjadi sebuah keharusan bagi sistem administrasi negara Indonesia
untuk senantiasa menyesuaikan dengan baik antara kondisi internal didalam negara dan
dorongan serta perkembangan paradigma sekaligus penerapan administrasi publik dari luar
yang terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan.
Sama halnya pada penerapan praktek sistem administrasi negara di tingkat pusat,
penerapan sistem administrasi negara juga menjadi pedoman atau dasar bagi setiap
penyelenggaraan sistem pemerintahan di tingkat daerah. Oleh karena itu, menjadi kewajiban
bagi setiap organisasi pemerintahan daerah untuk menerapkan pedoman sistem administrasi
negara sesuai dengan aturan atau landasan hukum yang berlaku. Pengimplementasian sistem
administrasi negara yang dilakukan dengan sangat baik dan terarah oleh suatu daerah, maka
hal tersebut tentu akan dapat memberikan dampak dan pengaruh positif bagi berjalannya
sistem roda pemerintahan di daerah yang bersangkutan terlebih pada sistem birokrasinya.
Perkembangan sistem informasi dan teknologi yang begitu pesat telah banyak
membawa perubahan yang signifikan dalam setiap kerangka penyelenggaraan sistem
pemerintahan yang ada di Indonesia khususnya penyelenggaraan pemerintahan di setiap
daerah. Momentum tersebut menjadikan seluruh penyelenggaraan sistem pemerintahan
menjadi lebih mudah, transparan, dan praktis. Melalui momentum tersebut, lembaga
Pemerintahan di tingkat pusat juga telah menyelenggarakan sebuah sistem yang bernama
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sebagai bentuk penyesuaian sekaligus
sebagai usaha dalam menjawab tantangan di era digital yang terus menerus mengalami
perkembangan. Melalui SPBE maka diharapkan dapat merubah tampilan tata kelola
pemerintahan yang lebih efektif dan efisien sekaligus dapat mewujudkan sistem birokrasi dan
pelayanan publik dengan standard kinerja yang tinggi, penerapan yang mudah, modern, serta
akuntabel mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat daerah
Adanya akselerasi atau percepatann terhadap penerapan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) yang terintegrasi di seluruh instansi pemerintah sangatlah
penting untuk dilakukan. SPBE memiliki tiga aspek penting didalamnya yakni meliputi
kebijakan, tata kelola, dan layanan. Ketiga aspek tersebut merupakan domain yang saling
melengkapi dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Dalam
penerapannya, diperlukan integrasi yang kuat antar lembaga atau instansi agar baik proses
dan outputnya dapat tercaoai dengan baik dan maksimal. Berbagai kendala memang sering
terjadi dalam penerapan SPBE terutama penerapan di daerah. Hal tersebuut tentu disebabkan
oleh banyak faktor meliputi ketidakmampuan aparatur di daerah mengelola dan
mempraktekkan sistem tersebut, kemudia juga kurangnya integrasi yang bai kantar sejumlah
lembaga juga kerap sekali menjadi kendala bagi daerah dalam mengimplementasikan sistem
pemerintahan berbasis elektronik tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua
pimpinan instansi pemerintah, baik dari pusat hingga daerah harus bersama-sama dan saling
bersinergi untuk mendukung akselerasi SPBE pada tiga domain utama, yang terdiri atas
kebijakan, tata kelola, dan layanan. Sehingga, dengan demikian, dalam beberapa tahun ke
depan, target perencanaan pembangunan nasional akan dapat tercapai dengan baik. SPBE
akan benar-benar dikembangkan secara terpadu, guna memperbaiki wajah birokrasi dan tata
kelola pemerintahan yang lebih berkualitas.
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang telah berhasil menerapkan
praktik sistem administrasi negara melalui penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis
elektronik. Hal tersebut dibuktikan dengan beragam inovasi daerah yang diciptakan oleh
Banyuwangi dalam setiap penyelenggaraan program-program pemerintahan seperti sistem
pelayanan hingga penyediaan sistem informasi yang berbasis pada teknologi atau dunia
digital. Hal tersebut juga dibuktikan melalui berbagai penghargaan yang telah diraih oleh
Banyuwangi berkenaan dengan penerapan sistem tata kelola pemerintahan. Praktek sistem
adminsitrasi negara pada dasarnya telah dikerjakan dengan sangat baik oleh Pemerintah
Daerah kabupaten Banyuwangi, ditambah dengan pengembangan digitalisasi yang diterapkan
melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik, telah menjadikan wajah birokrasi
Banyuwangi menjadi sangat baik, dan sukses menjadi best practice bagi daerah lain.
Melalui penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), kabupaten
Banyuwangi yang semula dijuluki sebagai “Kota Santet”, kini bertransformasi menjadi
daerah yang dijuluki sebagai “Kota Internet”. Banyuwangi merupakan daerah dimana setiap
penyelenggaraan sistem tata kelola pemerintahan dan tata kelola pelayanannya sudah
berbasiskan teknologi digital yang canggih. Beberapa program Banyuwangi yang
menerapkan konsep E-Government yaitu antara lain program E-Audit. E-audit merupakan
sebuah inovasi baru Banyuwangi untuk melakukan audit secara mudah dan terintegrasi.
Kemudian, Banyuwangi juga memiliki program E-Village Budgeting dan E-Village
Monitoring untuk melakukan monitoring terkait penyerapan anggaran dan progress
pembangunan yang dilakukan di wilayah pedesaan. Melalui program tersebut, maka
Pemerintah Daerah akan dengan mudah melakukan pengawasan atau monitoring sistem
penganggaran di tingkat desa. Sehingga, hal tersebut akan sangat berpengaruh pada
peningkatan akuntabilitas dan transparansi anggaran di tingkat desa guna meraih kepercayaan
masyarakat.
Selain program E-Audit dan program E-Village Budgeting, Banyuwangi juga
memiliki sebuah sistem yang sangat inovatif yakni E-Kinerja. Sistem E-Kinerja merupakan
sebuah sistem untuk mengatasi berbagai masalah kepegawaian Sistem tersebut dapat
dikatakan sebagai sistem kepegawaian terpadu yang mampu melakukan pengawasan terhadap
aktifitas para pegawai atau aparatur sipil negara. E-kinerja merupakan sistem yang sangat
efektif untuk mengetahui bagaimana tingkat etos kerja yang dimiliki para aparatur. Tidak
hanya itu, melalui sistem E-Kinerja tersebut para pegawai juga akan mendapat gaji dan
tunjangan berdasarkan kinerja yang telah mereka lakukan baik pada jam kerja maupun diluar
jam kerja.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga memiliki Program Smart Kampung dimana
program tersebut sebagai bentuk inovasi daerah untuk mendekatkan pelayanan publik hingga
sampai ke level desa tentunya dengan berbasisiskan penerapan teknologi. Setiap desa di
Banyuwangi didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kerangka program yang
terintegrasi dengan memadukan program kerja Pemerintah dengan penggunaan sistem
teknologi informasi berbasis jaringan internet. Program Smart kampung juga mampu
mengintegrasikan antara lembaga pemerintahan daerah yang paling tinggi hingga instansi
atau lembaga yang berada di level desa. Melalui aplikasi Smart Kampung tersebut,
Pemerintah juga mampu mendukung kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat
meliputi kegiatan ekonomi kreatif, kegiatan edukasi, pariwisata, kesehatan, sekaligus upaya
pengentasan kemiskinan. Melalui berbagai upaya, kerja keras, dan optimisme pemerintah,
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah berhasil mendekatkan dan mempermudah berbagai
pelayanan masyarkat hingga ke level desa dengan menggunakan kendaraan digital yakni
tekonologi komunikasi dan informasi.
“Kolaborasi” menjadi kunci utama penyelenggaraan praktek sistem administrasi
negara di Kabupaten Banyuwangi. Hal ini tentu sangat menarik karena kolaborasi dan
integrasi tersebut telah terjalin dengan sangat harmonis antara setiap OPD dan elemen-
elemen lain dilingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Kolaborasi tersebut
dilakukan agar mampu menjadikan penyelenggaraan program-program pemerintahan dapat
berjalan dengan baik. Melalui pendekatan sistem teknologi informasi, Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi telah berhasil melaksanakan praktek sistem administrasi negara dengan sangat
baik. Melalui keberhasilan tersebut, Banyuwangi juga menjadi jujukan atau best practice bagi
daerah lain dalam pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) di
daerahnya masing-masing. Tidak hanya itu, Pemerintah Pusat juga memberikan rekomendasi
kepada daerah-daerah di Indonesia untuk belajar dan melakukan studi banding ke
Banyuwangi dalam hal pengelolaan sistem tata kelola pemerintahan yang baik dan
berkualitas.
Dibalik keberhasilan Banyuwangi dalam melaksanakan praktek administrasi negara,
tentu sebelumnya dan bahkan mungkin masih terjadi hingga saat ini yakni ditemukan adanya
beberapa kendala atau permasalahan yang terjadi sehingga membuat sistem yang berjalan
dirasa masih kurang optimal. Permasalahan tersebut diantaranya meliputi minimnya wawasan
yang dimiliki oleh para sumber daya aparatur terkait bagaimana pengaplikasian sistem
pemerintahan berbasis elektronik. Kemudian berkurangnya kebutuhan daerah akan sumber
daya aparatur dikarenakan sistem yang ada saat ini telah berbasis elektronik. Serta kendala
jaringan internet yang setiap saat bisa saja terjadi sehingga menyebabkan sistem tidak dapat
berjalan dengan maksimal. Dalam mengatasi berbagai permasalahan tersebut, diperlukan
solusi yang tepat agar penerapan sistem pemerintahan berbasis ekektronik di Banyuwangi
dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam
akselerasi atau percepatan terhadap sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Berbagai ide dan solusi juga telah diciptakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi
seperti mengadakan pelatihan dan pendampingan sistem digital pada setiap sumber daya
aparatur di Banyuwangi, serta menambah jangkauan fiber optik dan memperkuat koneksi
jaringan internet hinga ke desa-desa yang ada di Banyuwangi. Penerapan praktek sistem
administrasi negara oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah sesuai dan sejalan dengan
Peraturan Perundang-Undangan (UU) yang ada di Indonesia dimana sudah menjadi tanggung
jawab serta kewajiban bagi setiap Pemerintah daerah untuk menyelenggarakan sistem
pemerintahan yang baik, tentunya dengan menghadirkan wajah birokrasi pemerintah daerah
yang baik pula. Di sisi lain Pemerintah Daerah juga harus mampu memberikan berbagai
kemudahan serta pelayanan yang optimal kepada masyarakat secara akuntabel, transparan,
dan responsif dimana hal tersebut dapat tercapai melalui penyelenggaraan sistem
pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki komitmen yang tinggi untuk terus
melakukan optimalisasi praktek sistem adminsitrasi negara melalui penyelenggaraan sistem
pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Melalui sistem tersebut, Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi berharap agar daerah mampu untuk terus bergerak maju dan melakukan
penyesuaian-penyesuaian seiring perkembangan zaman dan teknologi. Tidak hanya itu,
melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga
berharap agar sistem tersebut dapat senatiasa memberikan kebermafaatan bagi seluruh lapisan
masyarakat yang ada di Banyuwangi juga sekaligus mampu menjadi tolak ukur bagi
keberhasilan Banyuwangi dalam menjalankan sistem tata kelola pemerintahan yang baik.
Tentunya dengan berdasarkan capaian-capaian yang didapatkan serta berdasarkan pada
penilaian masyarakat secara langsung yang mana dalam hal ini berperan sebagai penerima
layanan pada penyelenggaraan sistem pemerintahan di Kabupaten Banyuwangi.

Anda mungkin juga menyukai