Melalui Penerapan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Di Kabupaten Banyuwangi
Sistem administrasi negara Republik Indonesia sebagaimana telah dirumuskan pada
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI tahun 1945) merupakan sebuah kerangka dan pedoman dasar dalam mekanisme bagi penyelenggaraan sistem pemerintahan Indonesia. Dalam tata kelola sistem pemerintahan Indonesia, telah ditetapkan berbagai perangkat pemerintahan negara berdasarkan pedoman sistem administrasi negara dimana didalamnya terdiri atas lembaga-lembaga negara yang memiliki tugas, wewenang dan kewajiban masing-masing, serta beberapa mekanisme hubungan kerja dengan lembaga lain serta bagaimana lembaga tersebut menjalankan tugas sebagai lembaga negara guna mencapai tujuan nasional. Sehingga, melalui saling keterkaitan inilah maka sistem administrasi negara Republik Indonesia yang diselenggarakan dalam mengemban amanat tidak dapat terlepas atau dipisahkan dari sistem pemerintahan negara. Sistem administrasi negara Republik Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari latar belakang sejarah serta apa yang menjadi cita-cita Bangsa Indonesia selama ini, dimana berbagai hal tersebut telah termaktub dan tercantum didalam berbagai landasan-landasan hukum Indonesia seperti Pancasila dan UUD NRI tahum 1945. Berangkat pada perkembangan paradigma administrasi publik, Sistem administrasi negara Indonesia telah banyak melakukan penyesuaian-penyesuaian serta perkembangan demi mengatasi setiap permasalahan dan menjawab segala tantangan yang terjadi. Namun kendati demikian, sistem administrasi negara Indonesia juga tidak dapat serta merta mengadopsi perubahan paradigma yang terjadi selama ini. Infiltrasi atau penyaringan juga kerap sekali dilakukan oleh Indonesia agar yang menjadi corak asli sistem negara Republik Indonesia dapat tetap bertahan dan tidak tergantikan. Dikarenakan setiap permasalahan yang dihadapi oleh masing-negara memiliki perbedaan, Sehingga, menjadi sebuah keharusan bagi sistem administrasi negara Indonesia untuk senantiasa menyesuaikan dengan baik antara kondisi internal didalam negara dan dorongan serta perkembangan paradigma sekaligus penerapan administrasi publik dari luar yang terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan. Sama halnya pada penerapan praktek sistem administrasi negara di tingkat pusat, penerapan sistem administrasi negara juga menjadi pedoman atau dasar bagi setiap penyelenggaraan sistem pemerintahan di tingkat daerah. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap organisasi pemerintahan daerah untuk menerapkan pedoman sistem administrasi negara sesuai dengan aturan atau landasan hukum yang berlaku. Pengimplementasian sistem administrasi negara yang dilakukan dengan sangat baik dan terarah oleh suatu daerah, maka hal tersebut tentu akan dapat memberikan dampak dan pengaruh positif bagi berjalannya sistem roda pemerintahan di daerah yang bersangkutan terlebih pada sistem birokrasinya. Perkembangan sistem informasi dan teknologi yang begitu pesat telah banyak membawa perubahan yang signifikan dalam setiap kerangka penyelenggaraan sistem pemerintahan yang ada di Indonesia khususnya penyelenggaraan pemerintahan di setiap daerah. Momentum tersebut menjadikan seluruh penyelenggaraan sistem pemerintahan menjadi lebih mudah, transparan, dan praktis. Melalui momentum tersebut, lembaga Pemerintahan di tingkat pusat juga telah menyelenggarakan sebuah sistem yang bernama Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sebagai bentuk penyesuaian sekaligus sebagai usaha dalam menjawab tantangan di era digital yang terus menerus mengalami perkembangan. Melalui SPBE maka diharapkan dapat merubah tampilan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan efisien sekaligus dapat mewujudkan sistem birokrasi dan pelayanan publik dengan standard kinerja yang tinggi, penerapan yang mudah, modern, serta akuntabel mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat daerah Adanya akselerasi atau percepatann terhadap penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang terintegrasi di seluruh instansi pemerintah sangatlah penting untuk dilakukan. SPBE memiliki tiga aspek penting didalamnya yakni meliputi kebijakan, tata kelola, dan layanan. Ketiga aspek tersebut merupakan domain yang saling melengkapi dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Dalam penerapannya, diperlukan integrasi yang kuat antar lembaga atau instansi agar baik proses dan outputnya dapat tercaoai dengan baik dan maksimal. Berbagai kendala memang sering terjadi dalam penerapan SPBE terutama penerapan di daerah. Hal tersebuut tentu disebabkan oleh banyak faktor meliputi ketidakmampuan aparatur di daerah mengelola dan mempraktekkan sistem tersebut, kemudia juga kurangnya integrasi yang bai kantar sejumlah lembaga juga kerap sekali menjadi kendala bagi daerah dalam mengimplementasikan sistem pemerintahan berbasis elektronik tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pimpinan instansi pemerintah, baik dari pusat hingga daerah harus bersama-sama dan saling bersinergi untuk mendukung akselerasi SPBE pada tiga domain utama, yang terdiri atas kebijakan, tata kelola, dan layanan. Sehingga, dengan demikian, dalam beberapa tahun ke depan, target perencanaan pembangunan nasional akan dapat tercapai dengan baik. SPBE akan benar-benar dikembangkan secara terpadu, guna memperbaiki wajah birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang lebih berkualitas. Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang telah berhasil menerapkan praktik sistem administrasi negara melalui penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Hal tersebut dibuktikan dengan beragam inovasi daerah yang diciptakan oleh Banyuwangi dalam setiap penyelenggaraan program-program pemerintahan seperti sistem pelayanan hingga penyediaan sistem informasi yang berbasis pada teknologi atau dunia digital. Hal tersebut juga dibuktikan melalui berbagai penghargaan yang telah diraih oleh Banyuwangi berkenaan dengan penerapan sistem tata kelola pemerintahan. Praktek sistem adminsitrasi negara pada dasarnya telah dikerjakan dengan sangat baik oleh Pemerintah Daerah kabupaten Banyuwangi, ditambah dengan pengembangan digitalisasi yang diterapkan melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik, telah menjadikan wajah birokrasi Banyuwangi menjadi sangat baik, dan sukses menjadi best practice bagi daerah lain. Melalui penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), kabupaten Banyuwangi yang semula dijuluki sebagai “Kota Santet”, kini bertransformasi menjadi daerah yang dijuluki sebagai “Kota Internet”. Banyuwangi merupakan daerah dimana setiap penyelenggaraan sistem tata kelola pemerintahan dan tata kelola pelayanannya sudah berbasiskan teknologi digital yang canggih. Beberapa program Banyuwangi yang menerapkan konsep E-Government yaitu antara lain program E-Audit. E-audit merupakan sebuah inovasi baru Banyuwangi untuk melakukan audit secara mudah dan terintegrasi. Kemudian, Banyuwangi juga memiliki program E-Village Budgeting dan E-Village Monitoring untuk melakukan monitoring terkait penyerapan anggaran dan progress pembangunan yang dilakukan di wilayah pedesaan. Melalui program tersebut, maka Pemerintah Daerah akan dengan mudah melakukan pengawasan atau monitoring sistem penganggaran di tingkat desa. Sehingga, hal tersebut akan sangat berpengaruh pada peningkatan akuntabilitas dan transparansi anggaran di tingkat desa guna meraih kepercayaan masyarakat. Selain program E-Audit dan program E-Village Budgeting, Banyuwangi juga memiliki sebuah sistem yang sangat inovatif yakni E-Kinerja. Sistem E-Kinerja merupakan sebuah sistem untuk mengatasi berbagai masalah kepegawaian Sistem tersebut dapat dikatakan sebagai sistem kepegawaian terpadu yang mampu melakukan pengawasan terhadap aktifitas para pegawai atau aparatur sipil negara. E-kinerja merupakan sistem yang sangat efektif untuk mengetahui bagaimana tingkat etos kerja yang dimiliki para aparatur. Tidak hanya itu, melalui sistem E-Kinerja tersebut para pegawai juga akan mendapat gaji dan tunjangan berdasarkan kinerja yang telah mereka lakukan baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga memiliki Program Smart Kampung dimana program tersebut sebagai bentuk inovasi daerah untuk mendekatkan pelayanan publik hingga sampai ke level desa tentunya dengan berbasisiskan penerapan teknologi. Setiap desa di Banyuwangi didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kerangka program yang terintegrasi dengan memadukan program kerja Pemerintah dengan penggunaan sistem teknologi informasi berbasis jaringan internet. Program Smart kampung juga mampu mengintegrasikan antara lembaga pemerintahan daerah yang paling tinggi hingga instansi atau lembaga yang berada di level desa. Melalui aplikasi Smart Kampung tersebut, Pemerintah juga mampu mendukung kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat meliputi kegiatan ekonomi kreatif, kegiatan edukasi, pariwisata, kesehatan, sekaligus upaya pengentasan kemiskinan. Melalui berbagai upaya, kerja keras, dan optimisme pemerintah, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah berhasil mendekatkan dan mempermudah berbagai pelayanan masyarkat hingga ke level desa dengan menggunakan kendaraan digital yakni tekonologi komunikasi dan informasi. “Kolaborasi” menjadi kunci utama penyelenggaraan praktek sistem administrasi negara di Kabupaten Banyuwangi. Hal ini tentu sangat menarik karena kolaborasi dan integrasi tersebut telah terjalin dengan sangat harmonis antara setiap OPD dan elemen- elemen lain dilingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Kolaborasi tersebut dilakukan agar mampu menjadikan penyelenggaraan program-program pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Melalui pendekatan sistem teknologi informasi, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah berhasil melaksanakan praktek sistem administrasi negara dengan sangat baik. Melalui keberhasilan tersebut, Banyuwangi juga menjadi jujukan atau best practice bagi daerah lain dalam pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) di daerahnya masing-masing. Tidak hanya itu, Pemerintah Pusat juga memberikan rekomendasi kepada daerah-daerah di Indonesia untuk belajar dan melakukan studi banding ke Banyuwangi dalam hal pengelolaan sistem tata kelola pemerintahan yang baik dan berkualitas. Dibalik keberhasilan Banyuwangi dalam melaksanakan praktek administrasi negara, tentu sebelumnya dan bahkan mungkin masih terjadi hingga saat ini yakni ditemukan adanya beberapa kendala atau permasalahan yang terjadi sehingga membuat sistem yang berjalan dirasa masih kurang optimal. Permasalahan tersebut diantaranya meliputi minimnya wawasan yang dimiliki oleh para sumber daya aparatur terkait bagaimana pengaplikasian sistem pemerintahan berbasis elektronik. Kemudian berkurangnya kebutuhan daerah akan sumber daya aparatur dikarenakan sistem yang ada saat ini telah berbasis elektronik. Serta kendala jaringan internet yang setiap saat bisa saja terjadi sehingga menyebabkan sistem tidak dapat berjalan dengan maksimal. Dalam mengatasi berbagai permasalahan tersebut, diperlukan solusi yang tepat agar penerapan sistem pemerintahan berbasis ekektronik di Banyuwangi dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal dan membawa manfaat bagi masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam akselerasi atau percepatan terhadap sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Berbagai ide dan solusi juga telah diciptakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi seperti mengadakan pelatihan dan pendampingan sistem digital pada setiap sumber daya aparatur di Banyuwangi, serta menambah jangkauan fiber optik dan memperkuat koneksi jaringan internet hinga ke desa-desa yang ada di Banyuwangi. Penerapan praktek sistem administrasi negara oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah sesuai dan sejalan dengan Peraturan Perundang-Undangan (UU) yang ada di Indonesia dimana sudah menjadi tanggung jawab serta kewajiban bagi setiap Pemerintah daerah untuk menyelenggarakan sistem pemerintahan yang baik, tentunya dengan menghadirkan wajah birokrasi pemerintah daerah yang baik pula. Di sisi lain Pemerintah Daerah juga harus mampu memberikan berbagai kemudahan serta pelayanan yang optimal kepada masyarakat secara akuntabel, transparan, dan responsif dimana hal tersebut dapat tercapai melalui penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki komitmen yang tinggi untuk terus melakukan optimalisasi praktek sistem adminsitrasi negara melalui penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Melalui sistem tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berharap agar daerah mampu untuk terus bergerak maju dan melakukan penyesuaian-penyesuaian seiring perkembangan zaman dan teknologi. Tidak hanya itu, melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga berharap agar sistem tersebut dapat senatiasa memberikan kebermafaatan bagi seluruh lapisan masyarakat yang ada di Banyuwangi juga sekaligus mampu menjadi tolak ukur bagi keberhasilan Banyuwangi dalam menjalankan sistem tata kelola pemerintahan yang baik. Tentunya dengan berdasarkan capaian-capaian yang didapatkan serta berdasarkan pada penilaian masyarakat secara langsung yang mana dalam hal ini berperan sebagai penerima layanan pada penyelenggaraan sistem pemerintahan di Kabupaten Banyuwangi.