Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

KOAGULASI DAN KOMPOSISI DARAH

Siti Fatimah, Mukhammad Akmal Surur, Muhammad A’tourrohman,

Afinatur Rohmah, dan Fuadela Khumaera*

Laboratorium Biokimia
Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo
*Corresponding Author: Kelompok 1/kloter 1

Abstrak. Darah merupakan cairan yang terdapat dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel – sel di seluruh tubuh. Darah juga menuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat – zat sisa metabolisme dan mengandung
berbagai bahan penyusun system imum yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit. Leukosit merupakan sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik dan
jaringan limpatik yang berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi. Salah satu
mekanisme penghentian pendarahan adalah dengan terjadinya proses koagulasi darah. Tujuan
dari praktikum yang akan kami lakukan yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi proses koagulasi darah dan mengetahui waktu koagulasi darah. Kagulasi
dipengaruhi oleh factor fisik (pemanasan, pendinginan, dan pengadukan) serta factor kimia
(penambahan elektrolit dan pencampuran koloid yang berbeda muatan). Proses koagulasi
darah yang paling cepat yaitu terjadi pada darah segar yang belum ditambahkan dengan
larutan apapun. Darah merupakan jaringan penyambung khusus yang terdiri dari sel-sel
banyak interstitial ekstrasel serta tempat pembentukan sumsum merah dari tulang. Darah
tersusun atas sel-sel darah dan plasma darah. Plasma darah merupakan cairan transparan yang
berwarna kekuning-kuningan dengan volume ± 55 % sedangkan sel-sel darah memiliki
volume ± 45 %. Plasma darah mengandung 90 % air, 7-8 % protein terlarut, 1 % elektrolit,
dan 1-2 % zat lain, diantaranya adalah glukosa, asam amino, lemak, vitamin, urea, asam urat,
gas terlarut, dan hormon. Zat lain yang terkandung dalam darah diantaranya adalah asam
piruvat dan asam laktat yang merupakan intermediate metabolite serta elektrolit (ion natrium,
klorida, bikarbonat). Ion kalium, magnesium dan fosfat juga terkandung didalam darah
dengan jumlah yang sedikit. Tujuan praktikum yang telah kami lakukan yaitu untuk
mengetahui adanya kandungan protein, karbohidrat, lemak, natrium, dan kalsium di dalam
darah secara kualitatif. Pada praktikum yang telah kami lakukan pada uji protein kami
menggunakan bahan koagulum dan ditambah dengan 10 tetes millon , dan pada uji glukosa
kami mengguanakan bahan filtrate dengan ditambahkan 1 ml larutan benedict, dan yang
terakhir yaitu uji chloride dengan menggunakan bahan filtrate dan ditambahkan dengan 2
tetes perak nitrat.
Kata Kunci: Darah, Koagulasi, Plasma darah

PENDAHULUAN mempunyai peran penting dalam proses


Latar Belakang sirkulasi. Secara umum, fungsi darah
Darah merupakan suatu suspense adalah sebagai alat transportasi zat-zat dan
partikel dalam suatu larutan koloid cair oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
yang mengandung elektrolit.[3] Darah tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia

1
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

hasil metabolism dan juga untuk sebagai µm - 12 µm) dinamakan sel makrosit.
pertahanan tubuh dengan mengedarkan Komposisi molekuler sel darah merah
antibody dan sel darah putih.[1] menunjukkan bahwa lebih dari separuhnya
Darah tersusun atas plasma darah terdiri dari air (60%) dan sisanya
dan sel darah. Sel darah mencakup berbentuk substansi padat. Secara
eritrosit, leukosit dan trombosit. Plasma keseluruhan isi sel darah merah merupakan
darah mengandung kurang lebih 90% air substansi koloidal yang homogen,
dan berbagai zat terlarut lain yang ada sehingga sel ini bersifat elastis dan
didalamnya. Zat terlarut tersebut lunak.[6]
mencakup beberapa jenis bahan berikut:[2] Sel darah putih atau leukosit
1. Protein plasma, yaitu albumin, merupakan sel darah yang memiliki inti.
globulin dan fibrinogen. Leukosit memiliki ukuran sel yang lebih
2. Sari-sari makanan besar, tetapi jumlah yang lebih sedikit
3. Bahan untuk dibuang dari tubuh, dibandingkan dengan eritrosit. Leukosit
antara lain urea dan senyawa berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh
nitrogen. terhadap agen infeksi yang cepat dan kuat.
4. Berbagai ion, misalnya natrium, Sistem pertahanan tersebut dilakukan
kalium, klor, fosfat, kalium, sulfat, dengan cara menghancurkan antigen
dan senyawa bikarbonat melalui fagositosis atau pembentukan
5. Bahan lain yang terdapat dalam antibodi. Leukosit sebagian dibentuk di
darah, misalnya hormone, gas sumsum tulang dan sebagian di organ
respiratori, vitamin dan enzim.[5] limfoid seperti kelenjar limfe, timus, dan
Plasma merupakan cairan tonsil, kemudian akan diangkut menuju
komponen penyusun sel darah yang bagian yang mengalami peradangan. [6]
memiliki komposisi sangat berbeda dari Kemampuan mahluk hidup untuk
cairan intrasel. Plasma mengandung mempertahankan komponen darah agar
sejumlah protein yang berperan sangat tetap dalam pembuluhnya disebut disebut
penting untuk menghasilkan tekanan sebagai homeostatis. Darah didalam
osmotic plasma. Tekanan osmotic yang pembuluh bersifat cair. Jika darah keluar
ditimbulkan oleh protein disebut tekanan dari pembuluh, maka dalam waktu tidka
osmotik koloid.[1] lam, darah akan mengental. Didalam darah
Sel darah merah yang berukuran mengandung heparin yang merupakan zat
kurang dari 6 µm dinamakan sel Mikrosit antikoagulan. Substansi ini berguna untuk
dan yang berukuran lebih dari normal (9 mencegah terbentuknya thrombin dari
2
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

protombin, sehingga disebut juga sebagai Cara Kerja


antitrombin. Heparin juga dapat Koagulasi Darah
menetralisir sejumlah thrombin yang Pertama ayam disembelih terlebih
terbentuk secara tidak sengaja atau dahulu. Kemudian darah ayam ditampung
kebetulan.[7] menggunakan gelas beaker. Kemudian
darah diteteskan ke dalam plat tetes, dan
Tujuan Praktikum ditambahkan dengan dengan Na Oksalat.
Dalam plat tetes yang lainnya, darah
Mengetahui kandungan protein,
diteteskan kembali dan ditambah dengan
karbohidrat, lemak, natrium, dan kalsium
EDTA 1%. Diteteskan lagi darah pada plat
didalam darah secara kualitatif.
tetes berikutnya namun tidak ditambah
Mengetahui faktor-faktor yang dengan larutan lainnya, karena digunakan
mempengaruhi proses koagulasi darah sebagai kontrol.

Mengetahui waktu koagulasi darah Komposisi Darah


Pertama darah yang telah ditambah
METODE PRAKTIKUM
dengan Na Oksalat kemudian disentrifuge
Waktu dan Tempat
2500 rpm selama 20 menit. Kemudian
Praktikum Fisiologi Hewan tentang
dipisahkan supernatant dan pellet.
Analisis enzim pencernaan ini
Ditambahkan 25ml aquades tiap 5ml
dilaksanakan pada hari senin, 1 April
supernatant. Dipanaskan hingga mendidih.
2019, pukul 10.20-12.00 WIB bertempat
Kemudian ditambahkan 3 tetes asam asetat
di Laboratorium Biokimia.
encer 5% hingga terbentuk gumpalan.
Alat dan Bahan
Kemudian disaring menggunakan kertas
Alat yang digunakan pada
saring. Gumpalan yang tertinggal dikertas
praktikum komposisi darah dan koagulasi
saring dinamakan koagulan dan larutan
darah adalah centrifuge, tabung reaksi,
cair yang tersaring dinamakan filtrate.
penjepit tabung reaksi, stopwatch, bunsen,
a. Uji protein
pipet tetes, corong, gelas piala dan rak
Koagulan pada kertas saring
tabung reaksi. Sedangkan bahan yang
dipindahkan ke cawan petri.
digunakan adalah darah ayam, Na oksalat,
Kemudian ditambahkan 10 tetes
EDTA 1%, NaCl 0,9%, reagen benedict,
reagent millon dan diamati
reagen millon, perak nitrat 0,1 M, HCl 1%,
perubahan warnanya.
aquades, asam asetat 3 M.

3
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

b. Uji glukosa nitrat 0,1 M (1 – 2 tetes)


Digunakan 2ml filtrat dan kemudian diamati.
ditambah dengan 1 ml benedict.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemudian dipanaskan dan
Dari pengamatan yang telah
diamati
dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai
c. Uji chloride
berikut;
Digunakan 2ml filtrat dan
ditambahkan dengan perak

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Komposisi Darah

No. Uji Bahan Warna awal Penambahan Warna akhir

1. Protein Koagulan Putih tulang 10 tetes Terdapat


millon warna ungu

2 Glukosa Filtrat Kekuningan 1ml benedict Kuning


pucat

3 Chloride Filtrat Bening 2 tetes perak Lebih


nitrat bening

Koagulasi Darah Koagulasi adalah proses


penggumpalan partikel koloid yang
Proses Koagulasi darah digunakan
membentuk endapan. Tujuan praktikum ini
tiga perlakuan dengan menggunakan
untuk mengetahui faktor faktor uang
tempat uji plat tetes. Plat pertama darah
memengaruhi proses koagulasi darah dan
segar dengan perlakuan kontrol. Plat kedua
waktu koagulasi darah. Berdasarkan hasil
darah segar ditambahkan perlakuan
pengamatan pada plat pertama dan plat
dengan 5 tetes Na oksalat. Plat ketiga
ketiga terjadi penggumpalan dan darah
darah segar ditambahkan perlakuan
menjadi kental setelah 5 menit begitu pun
dengan 5 tetes EDTA 1%. Setelah itu
dengan perlakuan yang ditambah EDTA
masing-masing perlakuan perubahan yang
1%. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi.
pembuluh darah pecah atau rusak yang
kemudian akan dikelilingi oleh trombosit

4
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

dibagian pembuluh darah yang pecah atau air, 7%protein, 1% garam anorganik, dan
rusak tersebut dan membebaskan enzim 2% kandungan lainnya.
tropoplastin hasil dari jaringan yang
Pada praktikum komposisi darah
terluka yang akan bereaksi dengan kalsium
bertujuan untuk membuktikan bahwa
dan protrombin di dalam darah. Sehingga
dalam darah terdapat berbagai macam zat,
protrombin teraktivasi menjadi trombin
diantaranya protein, karbohidrat,
yang selanjutnya mengaktivasi fibrinogen
karbohidrat serta unsur natrium dan
larut dalam plasma dan menjadi benang-
klorida
benang fibrin yang akan mengikat sel
darah sehingga tampak kental atau terjadi 1. Uji protein

penggumpalan. Pengujian protein yang dilakukan


Sedangkan pada plat kedua yang pada darah ini terkait dengan pernyataan
dengan perlakuan ditambah Na oksalat Ariyani (2012) bahwa protein merupakan
tidak terjadi penggumpalan dalam waktu 5 nutrien yang sangat penting untuk
menit. Hal ini dikarenakan Na oksalat pertumbuhan, produksi panas dan energi,
mengandung heparin yang merupakan zat sebagai komponen darah dan pembawa
antikoagulan, sehingga dapat mencegah oksigen dalam bentuk hemoglobin. Oleh
terbentuknya trombin dari protombin yang karena itu, dilakukan uji protein untuk
disebut dengan antitrombin, selain itu juga membuktikan bahwa salah satu molekul
untuk menetralisir sejumlah trombin yang komponen darah adalah protein.
terbentuk secara kebetulan. Uji protein ini menggunakan
Komposisi darah reagen Millon. Menurut Generalic (2003)
fungsi reagen Millon adalah untuk menguji
Darah adalah suatu jaringan yang
keberadaan protein yang mengandung
bersifat cair, terdiri dari sel-sel darah
fenol. Reagen Millon terdiri dari merkuri
merah, darah putih, keping darah serta
dan ion merkuro dalam asam nitrat dan
plasma darah. Sel-sel darah merah
asam nitrit. Hasil positif dari uji Millon
berjumlah 4-5 juta sel/mm3 darah, sel
adalah adanya perubahan warna pada zat
darah putih berjumlah antara 5.000-8.000
uji menjadi merah karena adanya pengaruh
sel.mm3 darah dan keping darah berjumlah
merkuri. Garam merkuri akan terbentuk
150.000-400.000 keping/mm3 darah.
jika zat uji mengandung asam amino dan
Plasma darah mempunyai komposisi 90%
garam ini akan memberikan warna yang
spesifik yaitu merah.

5
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

Alasan digunakannya asam asetat dengan Millon. Telah disebutkan dalam


(CH3COOH) dalam reaksi pembuatan pembahasan sebelumnya bahwa uji Millon
koagulan dikarenakan asam asetat akan bereaksi positif pada protein yang
merupakan larutan asam lemah yang dapat mengandung gugus fenol. Jika fenol
direaksikan dengan air. Telah disebutkan dilarutkan dalam air, akan berlaku prinsip
pada pembahasan sebelumnya bahwa kelarutan timbal balik atau kelarutan biner.
komponen plasma darah adalah 91 persen Sistem biner fenol-air merupakan sistem
air. Jadi, pada pengamatan ini dilakukan dua fasa, fenol dalam bentuk solid dan
penambahan asam asetat pada koagulan akuades dalam bentuk cair (pdii.lipi.go.id,
yang dipanaskan karena diharapkan akan 2009). Fenol dapat larut dalam akuades
terjadi reaksi antara asam asetat dengan air dan akuades dapat larut dalam fenol. Fenol
dalam plasma yang kemudian akan akan mudah larut dalam akuades jika
membentuk solut. Terbentuknya padatan jumlah fenol lebih sedikit dari akuades.
koagulan pada reaksi pemanasan plasma Sebaliknya, molekul air akuades dapat
oksalat bersama asam asetat ini ini sesuai menyatu dengan fenol jika jumlahnya
dengan pendapat Kuchel (2009) dimana lebih sedikit dari fenol). Pada praktikum
menyatakan bahwa ketika direaksikan ini, akuades tidak dapat melarutkan
dengan asam asetat di atas pemanas koagulan. Hal tersebut dikarenakan jumlah
spirtus, air yang terdapat pada plasma akan koagulan yang diambil untuk ditetesi
melakukan reaksi serah terima proton. akuades pada gelas arloji terlalu banyak
Reaksi pencapaian kesetimbangan antara sehingga akuades tidak mampu melarutkan
air dan asam asetat ini nantinya akan fenol.
membentuk ion H3O+ dan basa konjugasi
Ketika ditambahkan Millon pada
asam asetat. Hasil yang didapatkan berupa
koagulan yang telah ditetesi akuades,
solut atau padatan. Dalam praktikum ini,
warna koagulan tidak langsung berubah,
padatan tersebut adalah koagulan. Warna
Warna koagulan perlahan berubah menjadi
koagulan adalah putih.
merah jambu, kemudian terus berubah
Langkah uji protein yang pertama warna menjadi merah. Reaksi positif ini
adalah menambahkan akuades berwarna menunjukkan bahwa koagulan memiliki
bening pada koagulan yang berwarna putih kadungan protein, khususnya protein yang
tersebut. Penambahan ini bertujuan untuk memiliki gugus fenol.
melarutkan koagulan agar berada dalam
Menurut Rastogi (2007), ada empat
fasa cair sehingga akan mudah direaksikan
protein utama yang terkandung dalam

6
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

plasma darah. Empat protein utama terhadap perubahan warna koagulan yang
tersebut adalah albumin, globulin, berubah menjadi merah setelah ditetesi
fibrinogen dan haptoglobin. Perubahan reagen Millon pada uji protein ini.
warna zat uji koagulan yang berubah
Menurut teori, selain globulin dan
menjadi merah menunjukkan bahwa salah
albumin, fibrinogen sebagai protein
satu atau beberapa dari keempat protein
plasma utama yang lain juga memiliki
utama tersebut merupakan protein yang
gugus fenol berupa cincin benzena sebagai
mengandung gugus fenol. Menurut
komponen strukturalnya
Mardiani (2011) albumin merupakan
(bse.kemendiknas.go.id, 2009). Protein
protein yang mengandung asam amino
plasma utama yang terakhir adalah
tirosin sebagai komponen strukturalnya.
haptoglobin yang merupakan pengikat
Asam amino tirosin merupakan asam
hemoglobin bebas yang dilepaskan oleh
amino dengan molekul fenol pada rantai
eritrosit, namun karena keterbatasan
R-nya. Hal tersebut menjelaskan bahwa
literatur protein jenis ini belum dapat
keberadaan albumin sebagai protein
diketahui apakah mengandung gugus fenol
plasma memberikan pengaruh pada
sehingga memberikan pengaruh dalam
perubahan warna koagulan menjadi merah
perubahan warna pada uji million. Namun
dalam uji Millon karena albumin memiliki
dapat ditarik kesimpulan bahwa albumin,
gugus fenol sebagai rantai samping asam
globolin, dan fibrinogen mempengaruhi
aminonya.
perubahan warna pada uji protein karena
Sedangkan globulin, berdasarkan memiliki gugus fenol.
teori yang dikutip dari pernyataan Sood
2. Uji Glukosa
(2006), globulin merupakan molekul yang
dapat diuji keberadaannya menggunakan Pengamatan yang selanjutnya
larutan penguji fenol melalui suatu uji adalah pengamatan untuk mengetahui
yang disebut sebagai uji Pandy. Jika kandungan glukosa dalam darah dengan
larutan positif mengandung globulin maka menggunakan uji benedict. Uji benedict
larutan akan bercampur dalam fenol. adalah uji kimia yang dilakukan untuk
Secara tidak langsung, prinsip ini mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
menjelaskan bahwa globulin merupakan pereduksi yang memiliki gugus aldehid
protein plasma yang mengandung gugus atau keton bebas, seperti yang terdapat
fenol. Jadi, selain albumin, keberadaan pada laktosa dan maltosa. Reagen yang
globulin juga dapat memberikan pengaruh digunakan dalam uji glukosa ini adalah

7
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

benedict yang mengandung kuprum biru dipanaskan. Hal ini karena bahan uji yang
(II) atau Cu2+ yang dapat direduksi merupakan filtrat darah mengandung gula
menjadi ion kuprum yang menghasilkan pereduksi. Gula pereduksi yang ada dalam
kupro oksida (Cu2O) yang tidak larut filtrat memiliki gugus aldehid dan keton
dalam air dan berwarna merah bata. Gugus bebas yang mereduksi benedict yang
yang mereduksi Cu2+ itu adalah gugus mengandung Cu2+ menjadi Cu2O yang
aldehid atau keton bebas yang dimiliki tidak larut dalam air. Sehingga hasil akhir
oleh gula pereduksi. Jadi bahan uji yang yang diperoleh adalah filtrat yang telah
mengandung gula pereduksi akan bereaksi berubah warna menjadi kehijauan.
positif dengan bukti adanya perubahan
Dalam pengamatan, berdasarkan
warna bahan uji dengan merah bata pada
pernyataan diatas dapat diketahui bahwa
uji benedict ini dikarenakan gugus aldehid
kandungan gula pereduksi pada filtrat
atau keton bebas akan mereduksi Cu2+
masih dapat dikatakan sedikit karena
menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.
perubahan warna yang ditunjukkan tidak
Hal ini sesuai dengan penyataan poedjiadji
sampai pada rentang merah bata, tetapi
(2000) bahwa Uji benedict menggunakan
hanya sampai pada warna hijau kehitaman
dasar reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh
dan endapan merah bata yang dihasilkan
gugus aldehid atau keton bebas dalam
pun sangat sedikit.
suasana alkalis.
Pada percobaan ini yang digunakan
Dari analisis data diketahui bahwa
adalah filtrat, bukan koagulannya, karena
setelah diberi perlakuan untuk melakukan
koagulan telah dilakukan untuk uji protein
uji glukosa yaitu dengan pemberian reagen
dengan uji milon dan bereaksi positif,
benedict, warna filtrat berubah menjadi
sehingga sudah jelas bahwa koagulan
biru bening. Setelah dipanaskan warnanya
mengandung protein dan sudah tidak lagi
menjadi hijau kehitaman, dan setelah
digunakan untuk pengujian glukosa. Dari
bunsen dimatikan filtrat menjadi hijau
pengamatan dapat diketahui bahwa pada
kecoklatan. Dari hasil ini diketahui bahwa
filtrat yang merupakan plasma darah
filtrat ini menunjukkan hasil yang positif
terkandung glukosa. Hal ini sudah sesuai
terhadap uji glukosa yang dilakukan.
dengan pernyataan Subiyanto (1994)
Percobaan yang dilakukan bahwa salah satu penyusun plasma darah
menunjukkan reaksi yang positif terhadap adalah glukosa.
uji ini yaitu dengan adanya perubahan
warna bahan uji menjadi hijau setelah

8
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

3. Uji Chloride solid dan NO3- yang terlarut. Reaksi yang


Berdasarkan pengamatan yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut :
dilakukan, Uji klorida pada darah
menunjukkan hasil positif yang ditandai Cl- + AgNO3  AgCl(s) endapan
dengan adanya endapan putih dan warna putih + NO3-
larutan yang menjadi putih keruh. Hal ini KESIMPULAN

menunjukkan bahwa dalam plasma darah Di dalam darah khusunya di dalam


terdapat elektrolit dan ion ion yang terlarut plasma darah terdapat berbagai macam zat
di dalamnya. Menurut Subiyanto (1994) yaitu diantaranya adalah protein dan
plasma darah tersusun atas zat padat yang karbohidrat yang setelah diuji
larut yang meliputi salah satunya adalah menggunakan reagen mendapatkan hasil
elektrolit. Selain itu Rastogi (1976) positif, sedangkan unsur-unsur ion yang
menyebutan dalam tabelnya jumlah diuji dan menunjukkan keberadaanya
klorida dalm 550 ml plasma darah adalah dalam darah adalah unsur Natrium dan
± 56,7 dan dalam 450 ml sel darah ± 26,5. Klorida. Pada praktikum koagulasi darah,
Hal ini menunjukkan jumlah Klorida dapat ditarik kesimpulan yaitu darah yang
dalam plasma darah lebih banyak daripada tidak ditambahkan dengan bahan kimia
di dalam sel darah. apapun akan lebih cepat menggumpal
dibandingkan dengan darah yang
Saat filtrat ditambahkan 10 tetes ditambahkan dengan bahan kimia lainnya.
perak nitrat terjadi perubahan warna, yaitu Sedangkan pada praktikum komposisi
dari yang semula berwarna bening darah, darah adalah suatu jaringan yang
kekuningan menjadi berwarna putih dan bersifat cair, terdiri dari sel-sel darah
pada bagian dasar tabung terdapat endapan merah, darah putih, keping darah serta
berwarna putih. Adanya perubahan warna plasma darah. Sel-sel darah merah
dan adanya endapan tersebut menunjukkan berjumlah 4-5 juta sel/mm3 darah, sel
bahwa plasma darah mengandung klorida. darah putih berjumlah antara 5.000-8.000
Hal ini sesuai dengan teori yang sel.mm3 darah dan keping darah berjumlah
menyatakan bahwa klorida banyak 150.000-400.000 keping/mm3 darah.
terdapat pada plasma darah. Endapan yang Plasma darah mempunyai komposisi 90%
terbentuk merupakan reaksi antara ion air, 7%protein, 1% garam anorganik, dan
klorida dengan perak nitrat sebagai 2% kandungan lainnya.
reagennya yang nantinya akan bereaksi
dan menghasilkan AgCl dalam bentuk
9
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

UCAPAN TERIMA KASIH [6] Siegal, F. P., Kadowaki, N., Shodell,


M., Fitzgerald-Bocarsly, P. A., Shah, K.,
Saya ucapkan banyak terimakasih
Ho, S & Liu, Y. J. (1999). The nature of
kepada Laboratorium Biokimia yang telah
the principal type 1 interferon-producing
memberikan fasilitas untuk melakukan
cells in human blood. Science, 284(5421),
praktikum, serta terima kasih pada asisten
1835-1837.
pembimbing praktikum yang telah
[7] Tyas, Dian Ayuning dan Bekti Sulistya
membimbing saya sehingga dapat berjalan
Utami. 2016. Petunjuk Praktikum
dengan lancar.
Fisiologi Hewan. Semarang:UIN
Walisongo.
DAFTAR PUSTAKA
[8] Ariyani, S.A., Wahyono, F., Murwani,
[1] Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan.
R. 2012. Status Darah dan Titer Newcastle
Yogyakarta: PT Kanisius
Disease pada Burung Puyuh Petelur yang
[2] Faranita, T., Trisnawati, Y., & Lubis,
Diberi Ransum Menggunakan Tepung
M. (2016). Gangguan Koagulasi pada
Daun Orok-orok sebagai Sumber Protein.
Sepsis. Sari Pediatri, 13(3), 226-32.
Animal Agricultural Journal. 1-1. hal. 193-
[3] IBNU ATOILLAH, A. H. M. A. D.
202.
(2007). PENGARUH PEMBERIAN
[9] Buku Pegangan Belajar Kimia. 2009.
BERBAGAI KONSENTRASI GETAH
(Online) www.bse.kemendiknas.go.id.
BATANG TANAMAN YODIUM
Diakses 14 April 2019.
(Jatropha multifida L) TERHADAP
LAMA WAKTU KOAGULASI DARAH [10] Mardiani, Yulita. 2011. Protein.
SECARA In Vitro (Studi Kasus Lama Bogor: Departemen Biokimia Fakultas
Waktu Koagulasi Golongan Darah B) Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(Doctoral dissertation, University of IPB.
Muhammadiyah Malang).
[11] Sood, Ramnik. 2006. Medical
[4] Sumardjo, Damin. 2008. Pengantar
Laboratory Technology. Mumbai: Jaypee
Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiwa
Brothers Publishers
Kedokteran dan Program Strata I
Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Penerbit [12] Rastogi, S.C. 1976. Essentials of
Animal Physiology. UK: New Age
Buku Kedokteran EGC. International Publishers.
[5] Campbell, N. A., Reece, J. B. 2004.
[13] Generalic, Enni. 2003. Millon’s
Biologi. Jakarta: Erlangga.
Reaction Croatian English Chemistry
Dictionary and Gloosary. (Online)

10
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

http://www.glossaryperiodni.com. Diakses [15] Kuchel, Phillip. 2009. Schaum’s


tanggal 14 april 2019. Outlines of Biochemistry. London: The
McGraw Hill Company.
[14] Fenol dan Kurva Eutektik dari
Campuran Biner. 2009. (Online) [16] Poedjiadi, Anna. 2010. Dasar-dasar
http://www. pdii.lipi.go.id/ Biokimia. Jakarta: UI Pers.
../3308354359.pdf. Diakses tanggal 14
april 2019.

11
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

LAMPIRAN

Hasil pemisahan larutan darah Uji Protein menggunakan Uji Glukosa


koagulan
Plasma dan sel darah

12

Anda mungkin juga menyukai