Laboratorium Biokimia
Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo
*Corresponding Author: Kelompok 1/kloter 1
Abstrak. Darah merupakan cairan yang terdapat dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel – sel di seluruh tubuh. Darah juga menuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat – zat sisa metabolisme dan mengandung
berbagai bahan penyusun system imum yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit. Leukosit merupakan sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik dan
jaringan limpatik yang berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi. Salah satu
mekanisme penghentian pendarahan adalah dengan terjadinya proses koagulasi darah. Tujuan
dari praktikum yang akan kami lakukan yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi proses koagulasi darah dan mengetahui waktu koagulasi darah. Kagulasi
dipengaruhi oleh factor fisik (pemanasan, pendinginan, dan pengadukan) serta factor kimia
(penambahan elektrolit dan pencampuran koloid yang berbeda muatan). Proses koagulasi
darah yang paling cepat yaitu terjadi pada darah segar yang belum ditambahkan dengan
larutan apapun. Darah merupakan jaringan penyambung khusus yang terdiri dari sel-sel
banyak interstitial ekstrasel serta tempat pembentukan sumsum merah dari tulang. Darah
tersusun atas sel-sel darah dan plasma darah. Plasma darah merupakan cairan transparan yang
berwarna kekuning-kuningan dengan volume ± 55 % sedangkan sel-sel darah memiliki
volume ± 45 %. Plasma darah mengandung 90 % air, 7-8 % protein terlarut, 1 % elektrolit,
dan 1-2 % zat lain, diantaranya adalah glukosa, asam amino, lemak, vitamin, urea, asam urat,
gas terlarut, dan hormon. Zat lain yang terkandung dalam darah diantaranya adalah asam
piruvat dan asam laktat yang merupakan intermediate metabolite serta elektrolit (ion natrium,
klorida, bikarbonat). Ion kalium, magnesium dan fosfat juga terkandung didalam darah
dengan jumlah yang sedikit. Tujuan praktikum yang telah kami lakukan yaitu untuk
mengetahui adanya kandungan protein, karbohidrat, lemak, natrium, dan kalsium di dalam
darah secara kualitatif. Pada praktikum yang telah kami lakukan pada uji protein kami
menggunakan bahan koagulum dan ditambah dengan 10 tetes millon , dan pada uji glukosa
kami mengguanakan bahan filtrate dengan ditambahkan 1 ml larutan benedict, dan yang
terakhir yaitu uji chloride dengan menggunakan bahan filtrate dan ditambahkan dengan 2
tetes perak nitrat.
Kata Kunci: Darah, Koagulasi, Plasma darah
1
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
hasil metabolism dan juga untuk sebagai µm - 12 µm) dinamakan sel makrosit.
pertahanan tubuh dengan mengedarkan Komposisi molekuler sel darah merah
antibody dan sel darah putih.[1] menunjukkan bahwa lebih dari separuhnya
Darah tersusun atas plasma darah terdiri dari air (60%) dan sisanya
dan sel darah. Sel darah mencakup berbentuk substansi padat. Secara
eritrosit, leukosit dan trombosit. Plasma keseluruhan isi sel darah merah merupakan
darah mengandung kurang lebih 90% air substansi koloidal yang homogen,
dan berbagai zat terlarut lain yang ada sehingga sel ini bersifat elastis dan
didalamnya. Zat terlarut tersebut lunak.[6]
mencakup beberapa jenis bahan berikut:[2] Sel darah putih atau leukosit
1. Protein plasma, yaitu albumin, merupakan sel darah yang memiliki inti.
globulin dan fibrinogen. Leukosit memiliki ukuran sel yang lebih
2. Sari-sari makanan besar, tetapi jumlah yang lebih sedikit
3. Bahan untuk dibuang dari tubuh, dibandingkan dengan eritrosit. Leukosit
antara lain urea dan senyawa berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh
nitrogen. terhadap agen infeksi yang cepat dan kuat.
4. Berbagai ion, misalnya natrium, Sistem pertahanan tersebut dilakukan
kalium, klor, fosfat, kalium, sulfat, dengan cara menghancurkan antigen
dan senyawa bikarbonat melalui fagositosis atau pembentukan
5. Bahan lain yang terdapat dalam antibodi. Leukosit sebagian dibentuk di
darah, misalnya hormone, gas sumsum tulang dan sebagian di organ
respiratori, vitamin dan enzim.[5] limfoid seperti kelenjar limfe, timus, dan
Plasma merupakan cairan tonsil, kemudian akan diangkut menuju
komponen penyusun sel darah yang bagian yang mengalami peradangan. [6]
memiliki komposisi sangat berbeda dari Kemampuan mahluk hidup untuk
cairan intrasel. Plasma mengandung mempertahankan komponen darah agar
sejumlah protein yang berperan sangat tetap dalam pembuluhnya disebut disebut
penting untuk menghasilkan tekanan sebagai homeostatis. Darah didalam
osmotic plasma. Tekanan osmotic yang pembuluh bersifat cair. Jika darah keluar
ditimbulkan oleh protein disebut tekanan dari pembuluh, maka dalam waktu tidka
osmotik koloid.[1] lam, darah akan mengental. Didalam darah
Sel darah merah yang berukuran mengandung heparin yang merupakan zat
kurang dari 6 µm dinamakan sel Mikrosit antikoagulan. Substansi ini berguna untuk
dan yang berukuran lebih dari normal (9 mencegah terbentuknya thrombin dari
2
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
3
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
4
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
dibagian pembuluh darah yang pecah atau air, 7%protein, 1% garam anorganik, dan
rusak tersebut dan membebaskan enzim 2% kandungan lainnya.
tropoplastin hasil dari jaringan yang
Pada praktikum komposisi darah
terluka yang akan bereaksi dengan kalsium
bertujuan untuk membuktikan bahwa
dan protrombin di dalam darah. Sehingga
dalam darah terdapat berbagai macam zat,
protrombin teraktivasi menjadi trombin
diantaranya protein, karbohidrat,
yang selanjutnya mengaktivasi fibrinogen
karbohidrat serta unsur natrium dan
larut dalam plasma dan menjadi benang-
klorida
benang fibrin yang akan mengikat sel
darah sehingga tampak kental atau terjadi 1. Uji protein
5
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
6
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
plasma darah. Empat protein utama terhadap perubahan warna koagulan yang
tersebut adalah albumin, globulin, berubah menjadi merah setelah ditetesi
fibrinogen dan haptoglobin. Perubahan reagen Millon pada uji protein ini.
warna zat uji koagulan yang berubah
Menurut teori, selain globulin dan
menjadi merah menunjukkan bahwa salah
albumin, fibrinogen sebagai protein
satu atau beberapa dari keempat protein
plasma utama yang lain juga memiliki
utama tersebut merupakan protein yang
gugus fenol berupa cincin benzena sebagai
mengandung gugus fenol. Menurut
komponen strukturalnya
Mardiani (2011) albumin merupakan
(bse.kemendiknas.go.id, 2009). Protein
protein yang mengandung asam amino
plasma utama yang terakhir adalah
tirosin sebagai komponen strukturalnya.
haptoglobin yang merupakan pengikat
Asam amino tirosin merupakan asam
hemoglobin bebas yang dilepaskan oleh
amino dengan molekul fenol pada rantai
eritrosit, namun karena keterbatasan
R-nya. Hal tersebut menjelaskan bahwa
literatur protein jenis ini belum dapat
keberadaan albumin sebagai protein
diketahui apakah mengandung gugus fenol
plasma memberikan pengaruh pada
sehingga memberikan pengaruh dalam
perubahan warna koagulan menjadi merah
perubahan warna pada uji million. Namun
dalam uji Millon karena albumin memiliki
dapat ditarik kesimpulan bahwa albumin,
gugus fenol sebagai rantai samping asam
globolin, dan fibrinogen mempengaruhi
aminonya.
perubahan warna pada uji protein karena
Sedangkan globulin, berdasarkan memiliki gugus fenol.
teori yang dikutip dari pernyataan Sood
2. Uji Glukosa
(2006), globulin merupakan molekul yang
dapat diuji keberadaannya menggunakan Pengamatan yang selanjutnya
larutan penguji fenol melalui suatu uji adalah pengamatan untuk mengetahui
yang disebut sebagai uji Pandy. Jika kandungan glukosa dalam darah dengan
larutan positif mengandung globulin maka menggunakan uji benedict. Uji benedict
larutan akan bercampur dalam fenol. adalah uji kimia yang dilakukan untuk
Secara tidak langsung, prinsip ini mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
menjelaskan bahwa globulin merupakan pereduksi yang memiliki gugus aldehid
protein plasma yang mengandung gugus atau keton bebas, seperti yang terdapat
fenol. Jadi, selain albumin, keberadaan pada laktosa dan maltosa. Reagen yang
globulin juga dapat memberikan pengaruh digunakan dalam uji glukosa ini adalah
7
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
benedict yang mengandung kuprum biru dipanaskan. Hal ini karena bahan uji yang
(II) atau Cu2+ yang dapat direduksi merupakan filtrat darah mengandung gula
menjadi ion kuprum yang menghasilkan pereduksi. Gula pereduksi yang ada dalam
kupro oksida (Cu2O) yang tidak larut filtrat memiliki gugus aldehid dan keton
dalam air dan berwarna merah bata. Gugus bebas yang mereduksi benedict yang
yang mereduksi Cu2+ itu adalah gugus mengandung Cu2+ menjadi Cu2O yang
aldehid atau keton bebas yang dimiliki tidak larut dalam air. Sehingga hasil akhir
oleh gula pereduksi. Jadi bahan uji yang yang diperoleh adalah filtrat yang telah
mengandung gula pereduksi akan bereaksi berubah warna menjadi kehijauan.
positif dengan bukti adanya perubahan
Dalam pengamatan, berdasarkan
warna bahan uji dengan merah bata pada
pernyataan diatas dapat diketahui bahwa
uji benedict ini dikarenakan gugus aldehid
kandungan gula pereduksi pada filtrat
atau keton bebas akan mereduksi Cu2+
masih dapat dikatakan sedikit karena
menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.
perubahan warna yang ditunjukkan tidak
Hal ini sesuai dengan penyataan poedjiadji
sampai pada rentang merah bata, tetapi
(2000) bahwa Uji benedict menggunakan
hanya sampai pada warna hijau kehitaman
dasar reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh
dan endapan merah bata yang dihasilkan
gugus aldehid atau keton bebas dalam
pun sangat sedikit.
suasana alkalis.
Pada percobaan ini yang digunakan
Dari analisis data diketahui bahwa
adalah filtrat, bukan koagulannya, karena
setelah diberi perlakuan untuk melakukan
koagulan telah dilakukan untuk uji protein
uji glukosa yaitu dengan pemberian reagen
dengan uji milon dan bereaksi positif,
benedict, warna filtrat berubah menjadi
sehingga sudah jelas bahwa koagulan
biru bening. Setelah dipanaskan warnanya
mengandung protein dan sudah tidak lagi
menjadi hijau kehitaman, dan setelah
digunakan untuk pengujian glukosa. Dari
bunsen dimatikan filtrat menjadi hijau
pengamatan dapat diketahui bahwa pada
kecoklatan. Dari hasil ini diketahui bahwa
filtrat yang merupakan plasma darah
filtrat ini menunjukkan hasil yang positif
terkandung glukosa. Hal ini sudah sesuai
terhadap uji glukosa yang dilakukan.
dengan pernyataan Subiyanto (1994)
Percobaan yang dilakukan bahwa salah satu penyusun plasma darah
menunjukkan reaksi yang positif terhadap adalah glukosa.
uji ini yaitu dengan adanya perubahan
warna bahan uji menjadi hijau setelah
8
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
10
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
11
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
LAMPIRAN
12