Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dara Febrian TUGAS 1B

NIM : 857495286
Pokjar : Garut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERBAIKAN


SIKLUS 1

Nama Sekolah : SDN 6 Sukamentri


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : 2/1
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 kali pertemuan)
Tema :3
Subtema :2

I. KOMPETENSI DASAR
3.3 Menentukan kosakata dan konsep tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi,
sosial, dan budaya di lingkungan sekitar dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah
melalui teks tulis, lisan,visual dan/atau eksplorasi lingkungan.

II. INDIKATOR
 Menemukan kosakata berkaitan dengan lingkungan geografis di Sekolah.
 Menemukan makna kosakata berkaitan dengan lingkungan geografis di Sekolah

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


a. Dengan mengamati gambar denah sekolah yang disajikan, siswa mampu memahami isi
teks berkaitan lingkungan geografis sekolah.
b. Dengan mengamati gambar denah sekolah yang disajikan, siswa mampu menemukan
kosakata berkaitan lingkungan geografis sekolah.
c. Dengan mengamati gambar denah sekolah yang disajikan, siswa mampu menemukan
makna kosakata berkaitan lingkungan geografis sekolah.
IV. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Perbaikan bagi Siswa
1. Siswa dapat memahami makna kosakata berkaitan dengan lingkungan geografis
seperti misalnya: diseberang, disamping, diantara.
2. Siswa dapat memahami secara sederhana cara membaca denah.
b. Tujuan Perbaikan bagi Guru
1. Guru dapat mengetahui alternatif metode pembelajaran yang efektif untuk materi
lingkungan geografis dengan menggunakan Pendekatan CTL Model REACT.
2. Guru dapat meningkatkan nilai siswa terutama dalam materi lingkungan geografis.

V. MATERI AJAR
a. Membaca denah sekolah melalui gambar dan melalui konteks langsung.
b. Kosakata yang berkaitan dengan lingkungan geografis sekolah yang meliputi : nama
sekolah, nama jalan, di seberang, di samping/sebelah kanan, di samping/sebelah kiri, di
antara, dua bangunan sebelah kanan/kiri.

VI. METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan Contextual Teaching and Learning model REACT:
 Relating
 Experiencing
 Applying
 Cooperating
 Transferring
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Jenis Tahap Waktu


Kegiatan Siswa dengan
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru
(Menit) model REACT
CTL
5  Guru menyapa  Siswa bersiap untuk
siswa dan belajar
mengkondisikan  Siswa berdoa bersama
siswa untuk belajar dipimpin oleh seorang
 Guru siswa
mempersilahkan
siswa untuk berdoa
sebelum belajar
Kontruktivis 15 ● Menggali ● Menjawab beberapa
pengetahuan awal pertanyaan yang
siswa . diberikan guru.
● Memberi ● Mengikuti sajian
Pendahulua motivasi kepada informasi.
n siswa dan
memberikan
informasi tujuan
pembelajaran dan
materi pembelajaran
yang akan dibahas.
● ● Mengelompokkan diri
Mengelompokkan sesuai kelompoknya.
siswa kedalam
kelompok belajar (4
orang).
● Membagikan
buku paket dan
lembar tugas inquiri
kelompok
Kegiatan Inquiry 20 ● Menugaskan ● Siswa berkelompok
Inti (menemukan) siswa untuk mengisi mengamati letak
Merumuskan lembar tugas geografis sekolah dan
masalah kelompok dengan mengisi lembar tugas.
melalui mengamati letak
penemuannya geografis sekolah
dengan berpikir dengan pergi ke
sistematis halaman sekolah
Questioning 10 ● Guru membantu ● Siswa berusaha
(menanyakan) siswa dalam memahami letak
memahami letak geografis sekolah dan
geografis sekolah bangunan disekitarya
dan bangunan dengan mengamati dan
disekitarnya bertanya.

Learning 20 ● Menugaskan ● Melaporkan hasil


Community siswa melaporkan diskusi kelompoknya
(siswa dapat hasil diskusi didepan kelas.
sharing dengan kelompoknya.
kelompok
lainnya)
Modelling 10 ● Guru ● Siswa memperhatikan
(melihat dan memperlihatkan guru yang sedang
meniru apa denah sekolah memberikan penjelasan
yang sendiri yang yang benar mengenai
ditampilkan digambar oleh guru letak sekolah.
guru) di papan tulis
Reflection 15 ● Mengevaluasi ● Mengerjakan tes yang
(Mengulang siswa dengan diberikan guru.
apa yang telah memberikan lembar
dipelajari) kerja kepada siswa.

Penilaian yang
sebenarnya
(Authentic
Assesment)
10 ● Guru menutup ● Murid menerima
pelajaran dengan informasi mengenai
memberikan refleksi kesimpulan pembelajaran
pembelajaran atau
penguatan materi
Penutup ● Guru ● Murid berdoa sebelum
mempersilakan mengakhiri pembelajaran
murid berdoa untuk dipimpin oleh seorang
mengakhiri murid.
pembelajaran
VIII. SUMBER BELAJAR
a. Buku Tematik Kelas 2 Tema 3
b. Lembar kerja kelompok
c. Lingkungan Sekolah

IX. PENILAIAN
a. Prosedur Penilaian

b. Instrumen Penilaian
5 RANGKUMAN REFERENSI JURNAL

REFERENSI 1
Judul : Metode Pembelajaran Kosakata
Nama Penulis : Katam Syamsi
Tahun : 1998
Rangkuman :

Artikel ini memuat metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran kosa kata. Hal ini
menjadi dasar dari pemilihan strategi penulis dalam peningkatan pemahaman kosakata untuk
siswa kelas 2. Artikel ini menelaah metode langsung dan tidak langsung dalam penyajian
pembelajaran kosaata dari kajian berbagai hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelaahan dari
berbagai teori dan penelitian yang relevan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada satu
metode yang paling baik dibandingkan metode yang lain. Guru harus menggunakan berbagai
metode dalam pembelajaran kosakata. Dari kesimpulan yang didapat maka hal ini sangat sesuai
dengan penelitian yang akan dikaji oleh penulis karena dalam pendekatan kontekstual model
REACT, siswa belajar dengan mengkombinasikan metode langsung dan tidak langsung.

REFERENSI 2
Judul : PERAN GURU DALAM PEMEROLEHAN KOSAKATA BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Nama Penulis : Esa Putri Yudaningsih
Tahun : 2020
Rangkuman :

Penelitian ini berkaitan dengan peran guru dalam pemerolehan kosa kata di kelas rendah. Hal ini
sesuai dengan kajian peneliti yang mengusung perbaikan dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, khususnya peningkatan penguasaan kosakata. Penelitian ini didasarkan pada
kurangnya kelancaran dalam berbahasa Indonesia pada siswa kelas rendah sehingga memerlukan
kajian untuk mengetahui dan meningkatkan peran guru pada kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan disini adalah deskriptif kualilatif.
Berdasarkan hasil pengamatan maka didapat kesimpulan bahwa guru berperan sebagai fasilitator,
pembimbing, pperencana, evaluator, supervisor strategi, sumber dan media pembelajaran untuk
membantu meningkatkan pemerolehan kosakata bahasa Indonesia di kelas 1 SD.
REFERENSI 3
Judul : THE IMPLEMENTATION OF CONTEXTUALIZATION IN
TEACHING VOCABULARY TO ELEMENTARY STUDENTS
(REACT: Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, and
Transferring)
Nama Penulis : Tuti Rohayati
Tahun : 2013
Rangkuman :
Penelitian ini berhubungan langsung dengan kajian peneliti karena mengusung pendekatan
kontekstual untuk pembelajaran kosakata di SD kelas 5. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan kontekstual menggunakan
metode REACT dan dibandingkan dengan hanya menggunakan metode tradisional. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Dalam hasil penelitian terhadap
pretest dan postest antara subjek yang diberi treatmen berbeda yaitu: pada grup yang diberi
pendekatan REACT mendapatkan hasil postest 78,66 sedangkan yang tidak diberi perlakuan
REACT mendapatkan skor 67.33. Dalam hasil interview, penggunaan REACT memberikan
pengalaman menyenangkan pada saat belajar dan memberikan pengaruh untuk memingat
kosakata dalam long term memory.

REFERENSI 4
Judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL DENGAN STRATEGI
REACT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
KEDISIPLINAN SISWA PADA MATERI GEOMETRI (SKRIPSI)
Nama Penulis : Sulistyaningsih Ratu Wangi
Tahun : 2015
Rangkuman :
Penelitian ini memiliki gambaran rinci dari RPP perbaikan menggunakan Model CTL dengan
strategi REACT untuk peningkatan pembelajaran. Serta memiliki informasi mengenai teori-teori
yang relevan dengan materi yang diusung oleh penulis saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi react, serta mengetahui
peningkatan kedisiplinan siswa pada pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
hasil belajar siswa pada kelompok yang menggunakan pembelajaran dengan model CTL dengan
strategi REACT dapat mencapai ketuntasan belajar; rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok
yang menggunakan model pembelajaran CTL dengan strategi REACT lebih dari rata-rata hasil
belajar siswa pada kelompok yang menggunakan model pembelajaran (3) proporsi ketuntasan
hasil belajar siswa pada kelompok yang menggunakan model pembelajaran CTL dengan strategi
REACT lebih dari proporsi ketuntasan hasil belajar siswa pada kelompok yang menggunakan
model (4) kedisiplinan siswa pada kelompok yang menggunakan model pembelajaran CTL
dengan strategi REACT lebih baik dari kedisiplinan siswa pada kelompok yang menggunakan
model pembelajaran.
REFERENSI 5
Judul :REALISASI PADA MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 4
TAMANBALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Nama Penulis : I Wayan Wijaya
Tahun : 2019
Rangkuman :
Artikel ini memiliki latar belakang yang sama dengan kajian yang akan dilakukan oleh peneliti,
yaitu didasarkan pada rendahnya prestasi belajar bahasa Indonesia khususnya dalam kosakata
yang baru dipakai oleh siswa yang memiliki bahasa ibunya bahasa daerah. Tujuan dari PTK yang
telah dilakukan adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indoesia pada siswa kelas V
semester 1 SD Negeri 4 Taman bali. Hasil yang diperoleh yaitu terbukti dari hasil pretest 56,32
setelah diberikan tindakan pada siklus 1 meningkat menjadi 72,32 dan pada siklus II meningkat
lagi mejadi 77,58. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Implementasi model Contextual
Teaching and learning dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas 5.

Anda mungkin juga menyukai