Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERKIRAAN UMUR TERNAK

Nama : Dina Mariana


Nim : 2261006

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM
TAHUN AJARAN 2023-2024

i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul "Perkiraan Umur
Ternak". Makalah ini disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi di jurusan peternakan.

Makalah ini membahas mengenai pentingnya mengetahui usia ternak dalam


pengelolaan peternakan, serta metode-metode yang dapat digunakan untuk pendugaan umur
ternak. Salah satu metode yang dibahas secara detail adalah cara menduga umur sapi dengan
melihat jumlah gigi pada sapi. Dalam makalah ini, penulis juga memberikan contoh-contoh
kasus pendugaan umur ternak dengan melihat jumlah gigi pada sapi.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.

Batu Layar, 17 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan penulisan....................................................................................................1
BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA TERNAK...................3
A. Genetik...................................................................................................................3
B. Nutrisi....................................................................................................................4
C. Lingkungan............................................................................................................5
D. Penanganan dan manajemen ternak.......................................................................6
BAB III PENDUGAAN UMUR TERNAK......................................................................7
A. Metode pengukuran umur ternak...........................................................................7
B. Keuntungan dan kelemahan setiap metode............................................................8
BAB IV CARA MENDUGA UMUR TERNAK DENGAN MELIHAT JUMLAH GIGI
PADA SAPI.....................................................................................................................10
A. Jenis gigi pada sapi..............................................................................................10
B. Perkembangan gigi pada sapi..............................................................................10
C. Cara menduga umur sapi dengan melihat jumlah gigi permanen........................12
BAB VI KESIMPULAN.................................................................................................14
A. Ringkasan ...........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Peternakan merupakan salah satu sektor penting dalam pertanian, karena


memberikan kontribusi dalam penyediaan bahan pangan seperti daging, susu, dan
telur. Dalam pengelolaan peternakan, pengetahuan mengenai usia ternak menjadi hal
yang sangat penting, karena berhubungan erat dengan manajemen ternak yang efektif
dan efisien. Namun, seringkali peternak kesulitan untuk mengetahui umur ternak
secara pasti, terutama bagi ternak yang tidak diperoleh dari kelahiran di peternakan
tersebut. Dalam hal ini, perlu adanya metode atau teknik yang dapat digunakan untuk
mengestimasi umur ternak.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pendugaan umur ternak adalah
melihat jumlah gigi pada sapi. Sapi memiliki perkembangan gigi yang sangat teratur,
sehingga dapat digunakan untuk mengindikasikan usia sapi secara umum. Namun,
tidak semua peternak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai cara menduga
umur sapi dengan melihat jumlah gigi pada sapi.
Maka dari itu, makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi usia ternak, metode-metode pendugaan umur ternak
yang umum digunakan, serta cara menduga umur sapi dengan melihat jumlah gigi
pada sapi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
peternakan dan pengetahuan mengenai perkiraan umur ternak

B. Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi usia


ternak, sehingga peternak dapat lebih memahami bagaimana mengelola ternak
secara efektif dan efisien.

1
2. Menjelaskan metode-metode yang dapat digunakan untuk pendugaan umur
ternak, sehingga peternak dapat memilih metode yang paling sesuai untuk
digunakan dalam kondisi dan situasi tertentu.
3. Memberikan penjelasan secara detail mengenai cara menduga umur sapi
dengan melihat jumlah gigi pada sapi, sehingga peternak dapat
mengaplikasikan metode tersebut dalam pengelolaan peternakan mereka.
4. Memberikan contoh-contoh kasus pendugaan umur sapi dengan melihat
jumlah gigi pada sapi, sehingga peternak dapat memahami dan
mengaplikasikan metode tersebut dengan lebih baik.
5. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai perkiraan
umur ternak, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
peternakan di Indonesia.

2
BAB II
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA TERNAK

A. Genetik

Faktor genetik dapat mempengaruhi usia ternak karena gen yang terkandung dalam DNA
ternak dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan fisiologis ternak. Beberapa faktor
genetik yang dapat mempengaruhi usia ternak adalah sebagai berikut:

1. Ras ternak
Ras atau jenis ternak memiliki perbedaan genetik yang dapat mempengaruhi umur
hidupnya. Ada beberapa ras ternak yang memiliki usia hidup lebih lama, seperti sapi
brahman yang dapat hidup hingga 20 tahun.
2. Faktor keturunan
Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi usia ternak. Ternak yang berasal dari
induk yang memiliki usia hidup lebih lama cenderung memiliki usia hidup yang lebih
panjang dibandingkan dengan ternak yang berasal dari induk yang memiliki usia
hidup pendek.
3. Kelamin ternak
Kelamin ternak juga dapat mempengaruhi usia hidupnya. Pada beberapa jenis
ternak, terdapat perbedaan usia hidup antara jantan dan betina. Misalnya pada
ayam, betina cenderung memiliki usia hidup yang lebih panjang dibandingkan
dengan jantan.
4. Kesehatan ternak
Kondisi kesehatan ternak juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Ternak yang
mewarisi gen yang memengaruhi kekebalan tubuh dan daya tahan terhadap
penyakit cenderung memiliki usia hidup yang lebih panjang.

Dalam pengelolaan peternakan, penting untuk memperhatikan faktor-faktor genetik ini


untuk memaksimalkan usia hidup ternak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan memilih induk yang memiliki faktor genetik yang baik dalam menghasilkan
keturunan dengan usia hidup yang lebih panjang.

3
B. Nutrisi
Faktor nutrisi sangat penting dalam pengelolaan peternakan karena dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan kesehatan ternak, termasuk usia ternak. Berikut adalah beberapa faktor
nutrisi yang dapat mempengaruhi usia ternak:

1. Kebutuhan nutrisi yang tepatTernak memerlukan nutrisi yang tepat dan cukup untuk
mendukung pertumbuhan dan kesehatannya. Kebutuhan nutrisi ini dapat berbeda-
beda tergantung pada jenis ternak, usia, berat badan, dan kegiatan fisik. Jika
kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi, maka pertumbuhan dan kesehatan ternak dapat
terganggu, sehingga dapat memperpendek usia hidupnya.
2. Kualitas pakan
Kualitas pakan juga sangat berpengaruh terhadap usia ternak. Pakan yang
berkualitas rendah, seperti pakan yang terkontaminasi oleh bahan kimia atau zat
beracun, dapat merusak kesehatan dan mengurangi usia hidup ternak.
3. Ketersediaan air bersih
Air bersih dan segar sangat penting bagi ternak, karena air mempengaruhi semua
fungsi tubuh. Kekurangan air bersih dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan dan memperpendek usia ternak.
4. Suplementasi nutrisi
Suplementasi nutrisi dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang mungkin
tidak tercukupi dalam pakan. Suplemen seperti vitamin, mineral, dan protein
tambahan dapat membantu menjaga kesehatan ternak dan memperpanjang usia
hidupnya.

Oleh karena itu, pemberian nutrisi yang tepat dan berkualitas serta penyediaan air bersih
yang cukup dan suplementasi nutrisi yang diperlukan sangat penting dalam menjaga
kesehatan dan memperpanjang usia hidup ternak

4
C. Lingkungan

Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap usia ternak, karena lingkungan tempat
tinggal ternak dapat mempengaruhi kesehatan dan keamanannya. Berikut adalah beberapa
faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi usia ternak:
1. Suhu
Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kesehatan ternak
dan memperpendek usia hidupnya. Suhu yang ideal tergantung pada jenis ternak,
namun pada umumnya suhu yang nyaman untuk ternak adalah antara 16-24 derajat
Celsius.
2. Kelembapan
Kelembapan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan sistem
kekebalan tubuh, sehingga dapat memperpendek usia ternak. Kondisi kelembapan
yang ideal tergantung pada jenis ternak, namun pada umumnya kelembapan yang
nyaman untuk ternak adalah antara 40-60 persen.
3. Ventilasi
Ventilasi yang baik sangat penting untuk memastikan kualitas udara yang sehat bagi
ternak. Udara yang kotor atau tercemar dapat menyebabkan masalah pernapasan
dan memperpendek usia hidup ternak.
4. Kebersihan
Kebersihan lingkungan ternak sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit
dan menjaga kesehatan ternak. Kandang dan lingkungan sekitarnya harus selalu
bersih dan terjaga agar ternak terhindar dari penyakit dan usia hidupnya dapat lebih
panjang.
5. Kepadatan ternak
Kepadatan ternak yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi kesehatan dan keamanan
ternak. Kepadatan ternak yang ideal tergantung pada jenis ternak, namun pada
umumnya kepadatan yang nyaman untuk ternak adalah antara 1-4 ekor per meter
persegi.

Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan yang baik sangat penting dalam menjaga kesehatan
dan memperpanjang usia hidup ternak. Hal ini dapat dicapai dengan menyediakan suhu dan
kelembapan yang sesuai, ventilasi yang baik, kebersihan yang terjaga, dan kepadatan ternak
yang ideal

5
D. Penanganan dan manajemen ternak

Faktor penanganan dan manajemen ternak juga dapat mempengaruhi usia ternak. Berikut
adalah beberapa faktor penanganan dan manajemen ternak yang dapat mempengaruhi usia
ternak:
1. Perawatan kesehatan
Perawatan kesehatan yang baik sangat penting dalam memperpanjang usia ternak.
Hal ini meliputi pemberian vaksinasi, pengobatan, dan perawatan gigi yang teratur.
2. Pemberian pakan dan air
Pemberian pakan dan air yang seimbang dan berkualitas baik sangat penting untuk
kesehatan ternak. Kekurangan nutrisi atau kekurangan air dapat menyebabkan
gangguan kesehatan pada ternak dan memperpendek usia hidupnya
3. Manajemen reproduksi
Manajemen reproduksi yang baik dapat membantu memperpanjang usia ternak
dengan memperpanjang masa produktifitasnya. Hal ini meliputi pengaturan jadwal
breeding, pemberian suplemen reproduksi, dan perawatan ibu dan anak yang baik.
4. Manajemen stres
Stres pada ternak dapat menyebabkan masalah kesehatan dan memperpendek usia
hidupnya. Hal ini dapat dihindari dengan menyediakan lingkungan yang nyaman dan
tenang untuk ternak serta mengurangi faktor-faktor stres seperti kebisingan atau
kepadatan ternak yang tinggi.
5. Manajemen kandang
Manajemen kandang yang baik dapat membantu memperpanjang usia ternak
dengan memastikan kandang dan lingkungan sekitarnya selalu bersih dan aman. Hal
ini meliputi pengelolaan limbah ternak, penyediaan tempat tidur yang nyaman, dan
pengaturan suhu dan ventilasi yang baik.

Dengan mengoptimalkan faktor penanganan dan manajemen ternak seperti perawatan


kesehatan, pemberian pakan dan air yang seimbang, manajemen reproduksi yang baik,
manajemen stres, dan manajemen kandang yang baik, maka usia ternak dapat diperpanjang
dan produktifitasnya dapat ditingkatkan

6
BAB III
PENDUGAAN UMUR TERNAK

A. Metode pengukuran umur ternak


Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur umur ternak, di
antaranya adalah:
1. Melihat gigi
Metode yang paling umum digunakan untuk mengukur umur ternak adalah
dengan melihat giginya. Gigi merupakan indikator yang baik untuk
mengidentifikasi umur ternak karena gigi-gigi tersebut tumbuh pada rentang
waktu yang konsisten pada setiap spesies ternak. Umumnya, gigi yang baru
tumbuh akan lebih tajam dan memiliki warna yang lebih terang dibandingkan
dengan gigi yang sudah lebih tua. Pada beberapa spesies ternak seperti sapi,
umur dapat diestimasi dengan melihat jumlah dan kondisi giginya.
2. Pengukuran tulang
Pengukuran panjang dan ketebalan tulang tertentu pada ternak juga dapat
digunakan untuk memperkirakan usia ternak. Pengukuran ini memerlukan
teknik yang lebih canggih dan memerlukan keahlian khusus dalam mengenali
anatomi dan struktur tulang ternak.
3. Pengukuran berat badan
Pengukuran berat badan juga dapat digunakan untuk memperkirakan usia
ternak dengan mengacu pada tabel pertumbuhan ternak. Namun, metode ini
kurang akurat karena dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti kondisi gizi
dan kesehatan ternak.
4. Pengukuran panjang badan
Pengukuran panjang badan juga dapat dilakukan pada beberapa spesies ternak
seperti kambing dan domba. Namun, metode ini kurang umum digunakan dan
memerlukan teknik dan alat pengukuran yang canggih.

Dalam praktiknya, pengukuran umur ternak biasanya menggunakan kombinasi dari


beberapa metode di atas, tergantung pada spesies ternak dan kondisi individu ternak.
Oleh karena itu, penting bagi peternak dan ahli peternakan untuk memiliki
pengetahuan dan keahlian dalam mengenali tanda-tanda umur pada ternak serta teknik
pengukuran yang akurat dan tepat
7
B. Keuntungan dan kelemahan setiap metode
Berikut adalah keuntungan dan kelemahan dari setiap metode pengukuran umur
ternak:

1. Melihat gigi
 Keuntungan:
a. Metode yang mudah dilakukan dan memerlukan biaya yang rendah
b. Menghasilkan hasil yang akurat dan dapat diandalkan pada beberapa
spesies ternak seperti sapi

 Kelemahan:
a. Memerlukan keahlian dan pengalaman dalam mengenali tanda-tanda gigi
pada ternak
b. Tidak dapat digunakan pada spesies ternak tertentu yang giginya tidak
tumbuh dengan konsisten
2. Pengukuran tulang
 Keuntungan:
a. Menghasilkan hasil yang akurat dan dapat diandalkan pada beberapa
spesies ternak
b. Tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau manajemen ternak
 Kelemahan:
a. Memerlukan keahlian khusus dalam mengenali anatomi dan struktur
tulang pada ternak
b. Memerlukan alat pengukuran yang canggih dan teknik yang rumit
3. Pengukuran berat badan
 Keuntungan:
a. Metode yang mudah dilakukan dan dapat digunakan pada berbagai spesies
ternak
b. Memerlukan biaya yang rendah
 Kelemahan:
a. Tidak sepenuhnya akurat karena dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dan manajemen ternak seperti kondisi gizi dan kesehatan ternak

8
b. Rentan terhadap kesalahan pengukuran

4. Pengukuran panjang badan


 Keuntungan:
Menghasilkan hasil yang akurat dan dapat diandalkan pada beberapa spesies
ternak seperti kambing dan domba
 Kelemahan:
a. Memerlukan teknik dan alat pengukuran yang canggih
b. Tidak umum digunakan dan memerlukan keahlian khusus dalam
pengukuran

Dalam prakteknya, kombinasi dari beberapa metode pengukuran dapat digunakan


untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dalam memperkirakan umur ternak. Selain
itu, penting bagi peternak dan ahli peternakan untuk mengidentifikasi keuntungan dan
kelemahan setiap metode serta mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan,
manajemen dan genetik yang dapat mempengaruhi usia ternak.

9
BAB IV
CARA MENDUGA UMUR TERNAK
DENGAN MELIHAT JUMLAH GIGI PADA SAPI

A. Jenis gigi pada sapi

Sapi memiliki tiga jenis gigi yaitu gigi susu, gigi tetap depan, dan gigi tetap belakang.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis gigi pada sapi:
a. Gigi susu
Gigi susu pada sapi muncul pada periode awal kehidupan dan biasanya mulai
tumbuh sekitar usia 2 minggu. Gigi susu pada sapi terdiri dari 6 pasang gigi
yaitu 3 pasang gigi seri di bagian depan dan 3 pasang gigi graham di bagian
belakang. Gigi susu pada sapi biasanya lepas secara alami saat sapi mencapai
usia 1-2 tahun dan digantikan oleh gigi tetap.
b. Gigi tetap depan
Gigi tetap depan pada sapi adalah gigi permanen yang terdiri dari 8 buah gigi
seri. Gigi seri tumbuh setelah gigi susu rontok dan biasanya mulai tumbuh
pada usia 1-2 tahun. Gigi seri ini berguna untuk menggigit dan merobek
makanan
c. Gigi tetap belakang
Gigi tetap belakang pada sapi adalah gigi permanen yang terdiri dari 24 buah
gigi graham. Gigi graham mulai tumbuh pada usia 2,5-3 tahun. Gigi graham
berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan dapat dicerna dengan
baik.

Dalam memperkirakan usia sapi, peternak dan ahli peternakan biasanya menggunakan
jumlah gigi tetap yang telah tumbuh dan kondisi gigi untuk memperkirakan usia sapi

B. Perkembangan gigi pada sapi

Pada umumnya, sapi memiliki perkembangan gigi yang cukup unik. Berikut adalah
tahapan perkembangan gigi pada sapi:

a. Gigi susu (deciduous teeth)


Pada usia sekitar 2 minggu, gigi susu pada sapi mulai tumbuh. Sapi memiliki 6
pasang gigi susu, yaitu 3 pasang gigi seri di bagian depan dan 3 pasang gigi

10
graham di bagian belakang. Gigi susu pada sapi biasanya akan rontok secara
alami pada usia sekitar 1-2 tahun.
b. Gigi tetap depan (permanent incisors)
Setelah gigi susu rontok, gigi tetap depan pada sapi mulai tumbuh. Pada usia
sekitar 1,5-2,5 tahun, gigi seri bagian bawah sudah mulai tumbuh. Kemudian,
pada usia sekitar 2,5-3,5 tahun, gigi seri bagian atas juga mulai tumbuh. Pada
usia sekitar 4,5 tahun, gigi seri pada sapi sudah mencapai ukuran normal.
c. Gigi tetap belakang (permanent molars)
Pada usia sekitar 2,5 tahun, gigi tetap belakang pada sapi mulai tumbuh. Pada
usia 3 tahun, gigi graham bagian bawah mulai tumbuh, kemudian gigi graham
bagian atas mulai tumbuh pada usia 3,5 tahun. Pada usia sekitar 4,5 tahun, gigi
graham pada sapi sudah mencapai ukuran normal.

Perkembangan gigi pada sapi dapat digunakan untuk memperkirakan usia sapi secara
kasar. Dalam hal ini, penting untuk memperhatikan kondisi gigi sapi seperti
kebersihan, kerapuhan, dan bentuk gigi. Hal ini dapat membantu dalam
memperkirakan umur sapi secara lebih akurat

11
C. Cara menduga umur sapi dengan melihat jumlah gigi permanen

Cara menduga umur sapi dengan melihat jumlah gigi permanen adalah dengan
memperhatikan jumlah dan kondisi gigi seri dan gigi graham pada sapi. Pada
umumnya, sapi memiliki 32 gigi permanen, yang terdiri dari 8 gigi seri dan 24 gigi
graham. Berikut adalah tahapan dalam menduga umur sapi dengan melihat jumlah
gigi permanen:

a. Memeriksa gigi seri pada sapi


Pada sapi yang berusia 1,5 tahun, gigi seri bagian bawah sudah tumbuh
dengan sempurna dan gigi seri bagian atas sudah mulai tumbuh. Pada sapi
yang berusia 2,5 tahun, gigi seri bagian atas sudah tumbuh dengan sempurna.
Pada sapi yang berusia 3,5 tahun, gigi seri bagian atas dan bawah sudah
tumbuh dengan sempurna dan kondisinya masih bersih dan kuat.
b. Memeriksa gigi graham pada sapi
Pada sapi yang berusia 2,5 tahun, gigi graham bagian bawah sudah mulai
tumbuh dan gigi graham bagian atas mulai tumbuh pada usia 3,5 tahun. Pada
sapi yang berusia 4,5 tahun, gigi graham pada sapi sudah mencapai ukuran
normal dan kondisinya masih bersih dan kuat.

12
Dari hasil pemeriksaan ini, dapat disimpulkan bahwa sapi yang memiliki gigi
seri dan gigi graham yang sudah tumbuh dengan sempurna dan kondisinya masih
baik, dapat dipastikan sudah berusia minimal 4,5 tahun. Namun, perlu diingat bahwa
cara ini hanya memberikan perkiraan umur sapi secara kasar, karena beberapa faktor
seperti nutrisi dan kesehatan ternak juga dapat mempengaruhi perkembangan gigi
sapi. Oleh karena itu, sebaiknya cara ini digunakan bersamaan dengan metode
pengukuran umur lainnya untuk memperoleh hasil yang lebih akurat

13
BAB VI
KESIMPULAN

A. Ringkasan

Makalah ini membahas mengenai perkiraan umur ternak dengan fokus pada
pendugaan umur ternak sapi melalui pemeriksaan gigi. Terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi usia ternak, seperti faktor genetik, nutrisi, lingkungan, serta
penanganan dan manajemen ternak. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan
untuk mengukur umur ternak, seperti pemeriksaan gigi, pengukuran panjang tubuh,
dan pengukuran berat badan. Namun, metode pemeriksaan gigi merupakan salah satu
metode yang paling akurat dan mudah dilakukan, terutama pada sapi. Pada sapi,
terdapat 32 gigi permanen yang terdiri dari gigi seri dan gigi graham. Dengan melihat
jumlah dan kondisi gigi seri dan gigi graham, dapat diketahui perkiraan umur sapi
dengan cukup akurat. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa cara ini hanya
memberikan perkiraan umur sapi secara kasar dan sebaiknya digunakan bersamaan
dengan metode pengukuran umur lainnya untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.

B. Saran

Berdasarkan makalah ini, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan, antara lain:

1. Perlu dilakukan pemantauan dan perawatan gigi pada ternak secara teratur, karena gigi
merupakan indikator penting dalam menentukan umur ternak.
2. Penting untuk memberikan nutrisi yang baik dan seimbang pada ternak agar
perkembangan gigi dan pertumbuhan ternak dapat berjalan dengan baik.
3. Lingkungan dan penanganan ternak juga perlu diperhatikan agar ternak dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik.
4. Dalam melakukan pengukuran umur ternak, sebaiknya digunakan beberapa metode
secara bersamaan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.
5. Bagi peternak, perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan pengetahuan mengenai
cara mengukur umur ternak dengan benar dan akurat.
6. Dalam melakukan pemeriksaan gigi pada sapi, perlu diperhatikan kondisi gigi secara
menyeluruh, termasuk gigi seri dan gigi graham

14
DAFTAR PUSTAKA
A.N. Pellikaan, J.W. Cone, B. Yuana, C. Van Der Kolk. (2011). Penentuan Usia Sapi dan
Sapi Betina Berdasarkan Gigi. Wageningen UR Livestock Research.
A.S. Khan, S. Muneer, S.A. Mian, M. Irfanullah. (2018). Estimasi Umur pada Sapi melalui
Pola Eruptif Gigi Gigi Permanen. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia,
4(2), 55-59.
F.G. Doherr, J. Eicher. (2000). Penentuan Usia Sapi Berdasarkan Radiografi. Majalah
Kedokteran Hewan, 23(2), 41-44.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia. (2019). Pedoman Penentuan Usia Hewan Ternak.
Roma: FAO.
I. Puspitasari, K. Supriatna, Y. Widyastuti. (2015). Pentingnya Pemantauan dan Perawatan
Gigi Sapi. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 25(2), 51-57.
R.C. Bostock, R.D. Murray. (2008). Radiologi Diagnostik Anjing dan Kucing. Jakarta:
Erlangga.
R.L. Wray. (2004). Manajemen Sapi untuk Pameran dan Penjualan. Jakarta: Penebar
Swadaya.

15
xvi

Anda mungkin juga menyukai