Anda di halaman 1dari 5

TUTOR 5 BLOK 19

SUMBER
http://repository.ump.ac.id/8333/3/TRIAS%20YUNIARTI%20BAB%20II.pdf

1. Kenapa wanita itu bisa mengamuk dan membanting barang?


⁃ Keadaan yang bisa membuat seseorang mengamuk : gangguan bipolar,
stress/depresi, lesi pada otak yang menyebebkan epilepsi, tekanan sosial dan
lain lain.
⁃ Secara mekanismenya bisa terjadi gangguan pada sistem limbic nya
dimana mungkin saja terjadi penurunan ukuran atau lesi pada amugdala,
hipocampus atau parahipocampus, sehingga menyebabkan kontrol emosinya
tidak terkendali dan menyebabkan disorganisasi dari neuron, makannya akhirnya
pasien kehilangan kontrol atas emosi dan tubuh mereka, dan terjadilah ledakan
amarahnya dan pasien bisa mengamuk
⁃ Sedangkan secara mekansisme biokimianya itu karena adanya
penurunan kadar neurotransmiter GABA dan peningkatan kadar dopamine di
otak sehingga menyebabkan pelepasan impuls listrik yang berlebih diotak dan
terjadilah hiperaktifitas neuron dopaminergik dan akhirnya menimbulkan gerakan
tak terkendali. Gerakan tak terkendalinya bisa sangat agresif contohnya seperti
merusak barang/properti di sekitar, menjerit tak berkesudahan, semburan caci
maki dan umpatan, hingga mengancam dan/atau secara fisik menyerang orang
lain atau binatang.
2. Mengapa ia mengaku melihat saudaranya yag sudah meninggal?
⁃ Sakit kepala tidak menyebabkan secara langsung dapat menimbulkan
halusinasi, akan tetapi beberapa penyakit dengan gejala sakit kepala dapat
disertai dengan timbulnya halusinasi seperti hal nya Kanker otak, Migrain,
Hipoglikemia, Penyakit kronis, dll. Selain yang telah disebutkan di atas,
halusinasi dapat disebabkan oleh : Gangguan kejiwaan, Gangguan saraf kronis,
Sindrom charles bonnet, Terlalu banyak minum minuman keras, Demam,
Gangguan tidur
⁃ Kemungkinan pasien halusinasi karena ada penyebab penyakit yang
mendasarinya, seperti stroke / tromboembol, bisa perdarahan di otak, mungkin
atropi lobus atau bahkan tumor atau kanker, infeksi, trauma, epilepsi (intinya ada
kerusakan dan gangguan otak) Halusinasi dapat terjadi tergantung pada lokasi
penyakit tersebut di otak. Jika berada di daerah yang berkaitan dengan
penglihatan, maka bisa saja dapat memiliki halusinasi visual. mungkin akan
melihat bintik-bintik atau bentuk cahaya. Tumor pada bagian lain di otak juga
dapat menyebabkan halusinasi penciuman dan pengecapan.
⁃ Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tumor ganas (kanker) di otak
bisa menimbulkan gangguan atau masalah pada penglihatan. Kondisi ini bisa
terjadi bila tumor atau kanker otak menyerang atau berada di dekat saraf optik.
Pasien mungkin akan mengalami perubahan penglihatan, seperti penglihatan
ganda, penglihatan kabur, atau kehilangan penglihatan secara bertahap.
mungkin juga melihat titik-titik putih atau bentuk yang mengambang di jarak
pandang Anda, atau yang disebut dengan aura. Bahkan juga sampai halusinasi
visual jadi melihat hal hal yang sebenarnya tidak ada, dan itu hanya dipikiran
pasiennya saja (dalam kasus ini melihat saudaranya yang sudah meninggal)

3. Kenapa ia bisa sakit kepala 6 bulan terakhir? Dan semakin berat?


⁃ Penyebab Gangguan Mental Organik : Umumnya, gangguan mental
organik disebabkan oleh berbagai penyakit yang dapat menyebabkan penurunan
fungsi saraf otak (penyakit neurodegeneratif), di antaranya:
• Penyakit Alzheimer
• Penyakit Parkinson
• Penyakit Huntington
• Penyakit Lewy body
• Penyakit Prion
• Multiple sclerosis
• Demensia
⁃ Selain penyakit-penyakit seperti di atas, ada juga beberapa kondisi yang
dapat menyebabkan gangguan mental organik, yaitu:
• Cedera otak berat
• Gangguan pernapasan yang menyebabkan rendahnya kadar oksigen
(hipoksia) dan tingginya kadar karbon dioksida dalam tubuh
• Gangguan jantung dan pembuluh darah, seperti stroke, transient
ischaemic attack (TIA), endokarditis, dan miokarditis
• Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
• Kanker otak atau kanker dari tempat lain yang menyebar ke otak
• Infeksi, seperti HIV, infeksi otak, meningitis, dan sifilis
• Ensefalopati, misalnya yang disebabkan oleh kelainan hati
⁃ Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan mental organic
antara lain:
• Penyakit /gangguan primer atau cidera otak
• • Penyakit /gangguan sistemik yg secara sekunder mempengaruhi otak
• Zat atau obat yang saat itu ada/ dalam waktu panjang mempengaruhi otak
⁃ Gambaran utama yang dapat terjadi:
• Adanya gangguan fungsi kognitif dan sensorium
• Gangguan persepsi (ilusi & halusinasi), waham, afek, kepribadian &
perilaku (gangguan
• fungsi kognitif & sensorium tidak menonjol)

4. Apa pengaruhnya paracetamol? Kenapa sakit kepalanya tidak


kunjung sembuh dan malah semakin parah?
⁃ Paracetamol memang bisa diminum saat mengalami sakit kepala. Obat
ini bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit dan pereda demam non-opioid
yang termasuk dalam kelompok obat yang dikenal sebagai analgesik. Dia cara
kerjanya Dengan penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh, tanda
peradangan seperti demam dan nyeri akan berkurang. Sebelumnya kita tau
bahwa sakit kepala banyak macamnya tipenya, dan juga Sakit kepala dapat
disebabkan oleh banyak hal, baik sakit kepala primer, atau sakit kepala sekunder
(yang menandakan adanya kondisi medis lainnya). Hal ini tergantung dari sejak
kapan munculnya sakit, durasi sakit kepala, kapan saja sakit kepala, lokasi sakit
kepala (satu/dua sisi), jenis rasa sakit kepala (seperti nyut-nyutan, terikat), apa
yang memicu sakit kepala (stres, dehidrasi, aktivitas, cahaya), gejala penyerta
(mata dan hidung berair, nyeri wajah, mual/muntah, demam), riwayat penyakit
serupa, riwayat penyakit sebelumnya, dan riwayat pengobatan. Nah kalau
misalnya obat yang seharusnya untuk meredakan nyeri itu tidak mempan
(artinya tidak memberi efek yang signifikan ya berarti artinya obat itu tidak cocok
untuk penyakitnya, artinya kemungkinan pasien mengalami penyakit lain/ kondisi
lain yang lebih serius, belum lagi dilihat kondisinya semakin parah dan
memburuk 6 bulan belakangan artinya pasien memerlukan penanganan serius
dan penanganan lanjutan, karena obat yang ia gunakan tidak memberikan hasil
efek yang bagus. Penanganan lanjutan bisa dilakukan pemeriksaan penunjang
CT, MRI, PET, barulah bisa terlihat apa yang mendasari kondisi sakit kepalanya.
Dan juga kondisi sakit kepala yang sudah berlangsung 6 bulan berarti sakit
kepala sudah berlangsung kronis artiya ada penyakit serius yang perlu digali
lebih lanjut (artinya bukan sakit kepala biasa)

5. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan status mental?


⁃ Afek disforik : menggambarkan suasana perasaan yang tidak
menyenangkan. Seringkali diungkapkan sebagai perasaan jenuh, jengkel, atau
bosan. Disforia adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan rasa tak bahagia,
rasa frustasi, dan ketidakpuasan menghadapi masalah hidup. Disforia adalah
kondisi saat mental tidak merasa bahagia, selalu gelisah, tidak puas, atau
merasa frustasi.
⁃ Hiperaktif : merupakan suatu kondisi di mana seseorang menjadi lebih
aktif dari biasanya. Kondisi ini dapat ditandai dengan adanya peningkatan
gerakan, perilaku agresif, perilaku impulsif, dan mudah terusik. Hiperaktif juga
diartikan sebagai peningkatan aktivitas motorik hingga menyebabkan aktivitas
yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai
keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang,
Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas
berlebihan, dan suka membuat keributan.
⁃ Halusinasi visual positif : Halusinasi adalah gangguan persepsi yang
membuat seseorang mendengar, merasa, mencium, atau melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak ada. Halusinasi merupakan sensasi yang diciptakan oleh
pikiran seseorang tanpa adanya sumber yang nyata. Halusinasi visual
melibatkan indra penglihatan, yang membuat penderitanya seolah melihat
sesuatu, tetapi benda tersebut sebenarnya tidak ada. Halusinasi visual bisa
berupa objek, pola visual, manusia, atau cahaya. Misalnya, seseorang dapat
melihat orang lain yang sebenarnya tidak berada di ruangan (dalam hal ini
saudarany yang sudah meninggal) atau melihat lampu berkedip yang tidak dapat
dilihat orang lain.
⁃ Tilikan baik : Tilikan: pemahaman dan kesadaran pasien akan
penyakitnya. Tilikan paling baik adalah tilikan 6/5. tilikan emosional yang
sesungguhnya yang mana pasien sadar sepenuhnya dengan kondisinya disertai
motivasi untuk memperbaiki - mengobati dirinya. Sedangkan tilikan paling buruk
adalah tilikan 1, yang mana terjadi penyangkalan penuh terhadap penyakitnya.

6. Fenomena apa yang terjadi pada pasien?


⁃ Gangguan mental organik (halusinosis organik)

7. Bagaimana diagnosis dan diagnosis multiaksial pada pasien?

8. Pemeriksaan penunjang apa yang dapat dianjurkan pada pasien?


Dan apa tatalaksana yg tepat?
⁃ Pemeriksaan Penunjang
• CT scan pada kepala (Tes ini memungkinkan dokter untuk mengecek
struktur otak serta jaringan lunak. )
• MRI pada kepala( Selain mengecek struktur otak, MRI juga bisa
mendeteksi ada tidaknya kerusakan pada otak.)
• PET scan (Pada pemeriksaan ini, dokter menggunakan cairan khusus
yang kemudian akan tampak pada bagian-bagian yang mengalami kerusakan.)
• Electroencephalogram (Pemeriksaan yang disingkat EEG ini akan
mengecek aktivitas listrik dalam otak pasien)
⁃ Tatalaksana
• Untuk menangani gangguan mental organik, diperlukan diagnosis dari
dokter spesialis saraf atau dokter ahli kejiwaan (psikiater). Dokter akan
mengevaluasi gangguan mental apa saja yang terjadi dan menentukan area otak
mana yang kiranya terganggu dan menyebabkan gejala tersebut.
• Alasan diberikan obat antipsikotik ini adalah efek samping yang kecil dan
dimulai dengan dosis paling kecil dan bermanfaat meningkatkan kendali otot dan
mengurangi kekakuan. Saat gejala berkurang, obat ini akan membuat gerakan
tubuh menjadi lebih normal. Serta non-medikamentosa yaitu psikoterapi dan
psikoedukasi pada keluarga.

9. Apakah hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus skenario?


⁃ Hubungannya dengan umur pada skenario adalah pasien berumur 20 th,
yang mana termasuk remaja dalam usia produktif, yang menyebabkan
banyaknya tekananan sosial yang tinggi (mungkin pekerjaan, lingkungan dan lain
hal), wanita juga cenderung lebih peka terhadap urusan perasaan

Anda mungkin juga menyukai