Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat sang Maha Pencipta Alam Semesta sang Illahi Robbi Allah
Subhaanahu wa ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan
segala anugerah dan nikmatNya sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk bisa menjadi
penerus pejuang baginda kita Nabi besar Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam, yang
telah mengubah umat islam dari masa jahiliyah hingga masa ilmiah sekarang ini.

Kami ucapkan terima kasih yang utama kepada dosen mata kuliah Pemahaman Individu
yaitu Bapak Mohammad Thohir, M.Pd.I karena beliau telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk bisa membuat sebuah makalah ini, yang semoga ini menjadi awal permulaan kami
untuk bisa menjadi lebih mudah dalam mempelajari dan memahami bidang studi ini, dan tak
lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu dan
membimbing dalam menyusun makalah ini.

Dan kami mohon maaf atas segala apa yang kami susun dalam makalah ini baik dari segi
bahasa, isi materi, maupun segi penulisan, yang masih jauh dari kata sempurna dan dari apa yang
kita semua cita-cita kan

Surabaya, 01 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Grafologi........................................................................................................ 2

2.2 Sejarah Grafologi.............................................................................................................. 2

2.3 Penilaian Grafologi........................................................................................................... 4

2.4 Bentuk tes Grafologi......................................................................................................... 4

2.5 Observasi tes Grafologi.................................................................................................... 4

Bab III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Setiap manusia pasti memiliki kepribadian. Kepribadian tersebut mencerminkan adanya

perbedaan individu, oleh karena itu tidak ada dua individu memiliki kepribadian yang benar-

benar sama. Kepribadian adalah pola khas dari fikiran, perasaan, dan tingkah laku yang

membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan situasi ( Phares

dalam Alwisol, 2012 ). Saat ini kepribadian menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan

oleh perusahaan ketika menyeleksi karyawan, karena kepribadian dapat digunakan untuk

mengetahui perilaku dan kinerja seorang karyawan.

Salah satu test kepribadian untuk mengetahui kepribadian seseorang adalah grafologi.

Grafologi adalah seni membaca karakter dan kepribadian seseorang melalui tulisan tangan (

Rahmi, 2014 : 14 ). Dalam grafologi terdapat berberapa kriteria yang akan dianalisis untuk

mengetahui kepribadian seseorang, yaitu margin tulisan, spasi tulisan, garis dasar tulisan,

ukuran tulisan, tekanan penulisan, kemiringan tulisan, dan lain-lain.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Grafologi

Grafologi atau Handwriting Analysis adalah ilmu pengetahuan tentang mengidentifikasi,


mengevaluasi, dan memahami kepribadian seseorang yang diungkap melalui tulisan tangan.
Grafologi adalah analisis karakteristik dan pola fisik tulisan tangan dengan upaya untuk
mengidentifikasi penulisnya, tunjukkan keadaan psikologis pada saat menulis, atau mengevaluasi
kepribadian karakteristik.

Secara harfiah, kata grafologi berasal dari bahasa Yunani ”graphi.” Kata itu memiliki arti
tulisan atau coretan. Sedangkan Grafologi secara teori memiliki arti suatu ilmu ataupun
pengetahuan untuk mengetahui karakter serta kondisi psikis seseorang melalui tulisan tangan.
Selain definisi tentang grafologi di atas, ada juga yang beberapa ilmuan kontemporer seperti
Andrea Mc.Nichol, Karen Kristin Amend, dan Marc Seifer memakai istilah lain dengan sebutan
handwriting analysis dalam bukunya. Istilah tersebut memiliki pengertian yang hampir sama
dengan grafologi, menganalisis kepribadian seseorang melalui hasil tulisan tangannya1.

Dari beberapa pengertian di atas grafologi dapat diartikan sebagai seni dan ilmu untuk
membaca karakter dan sifat seseorang melalui tulisan tangan. Sebenarnya grafologi merupakan
Cabang Ilmu Psikologi dalam mata kuliah psikografik atau psikodiagnosik yang dikembangkan
oleh Ludwig Klages. Selain itu, grafologi juga didasarkan pada ilmu kedokteran yang
dikembangkan oleh R. Rophal dari Universitas Hamburg Jerman.2 Ada dua metode untuk
menilai karakter dan kepribadian lewat ilmu ini, yakni teknik Jerman dan teknik Perancis.
Metode atau teknik Jerman adalah dengan cara melihat secara keseluruhan tulisan seseorang.
Sedangkan pada teknik Perancis cenderung menganalisa per huruf lalu digabungkan. Namun
bagi seorang pemula biasanya mempelajari teknik Perancis terlebih dahulu. Walaupun Ilmu ini
dianggap sebagai ilmu gadungan atau ilmu yang salah, namun keberadaannya sangat bermanfaat.

1
Dyan R Helmi & Ihsan Satyanugraha, 2008, Menguak Rahasia Tulisan Tangan & Tanda Tangan, Visimedia,
Jakarta. Hlm. 3.
2
Dwi Sunar Prasetyono, 2010, Bedah Lengkap Grafologi, Diva Press, Yogyakarta. Hlm.11.

2
B. Sejarah Perkembangan Grafologi
Beberapa sumber menyebutkan bahwa sejarah grafologi sudah ada sejak 6000 tahun lalu di
negeri Cina. Masyarakat Cina, terutama para ilmuwannya sudah sering menggunakan coretan
tangan dalam memahami dan mengenal karakteristik seseorang waktu itu. Lalu pada tahun 1622,
dr. Camillo Baldi, seorang dokter dari Italia, dan filsuf dari Italia serta guru besar di Universitas
Bologna mengemukakan penemuan tentang ilmu pengenalan tulisan yang dibuat secara
sistematik dan ilmiah dalam bukunya A Method to Recognize the Nature and Quality of a
Writer. Buku ini diyakini menjadi buku pertama yang menganalisis tentang tulisan tangan.
Kemudian Pada tahun 1741-1801, Pastor Swiss (J.C Lavanter) mebuat Laporan yang lebih
sistematik dan Cermat tentang tulisan tangan. Meskipun masih berupa perkiraan dan
menerangkan tentang sifat- sifat umum namun telah memberikan inspirasi bagi orang lain,
khususnya di Paris. Beberapa orang yang terinspirasi diantaranya; Louis Hocquart selain itu ada
juga yang berasal dari kelompok agama, Kardinal Regnier, Uskup Agung Cambrai, Uskup
Boudinet, dan Flandrin.

Terinspirasi dari beberapa tokoh tersebut, analisis tentang tulisan tangan kemudian
dikembangkan kembali oleh Abbe Jean Hyppolyte Michon, seorang ilmuan kelahiran Perancis
pada abad ke-19, dengan dibantu oleh dua asisten-nya, Debarolle dan Dellestre. Kata ‘grafologi’
sendiri pertama kali diungkapkan oleh Michon,. Michon kemudian membentuk Graphological
Society (Lembaga Grafologi) di Paris, yang berkembang sampai masa Perang Dunia Kedua
(1939-1945). Berbekal pengalaman dan ketajaman pengamatan yang tinggi, Michon berhasil
menghimpun katalog yang penuh dengan tanda-tanda grafis dan ciri-ciri keteraturannya. Karena
telah berhasil menerapkan dasar-dasar Grafologi Modern, maka pada saat itu Michon dianggap
sebagai Bapak Grafologi Modern hingga sekarang.

Namun karena Michon tidak mensertakan teori tertentu yang dapat dijadikan dasar pasti,
maka teorinya disanggah Jules Crepieuxjamin pada tahun 1858-1940. Jules lebih mengemukakan
bahwa banyak ciri-ciri bawaan yang tidak dapat diungkapkan secara langsung melalui
penggambaran grafis sederhana, tapi harus dilihat sebagai suatu rangkaian karakteristik (Teori
Resultan). Ia mencoba membawa Grafologi ke tingkat yang lebih tinggi. Jules mengakui bahwa
semua ciri tulisan tangan manusia memiliki banyak arti, dia mememukan apa yang disebut
dengan teori ”Tingkat Bentuk”, namun karena adanya kesulitan dalam mempelajarinya dan juga

3
karena adanya ketidak yakinan akan teori dan penemuannya, maka banyak pihak yang
meninggalkannya. Karena tingkat kesulitan yang tinggi mendorong beberapa pihak untuk
menyederhanakannya, diantaranya oleh : R. Wieser yang mengemukakan teori ”Ritme Dasar”.

Tidak hanya itu, grafologi dipelajari juga di klinik Psikologi Harvard tahun 1930 oleh
Gordon Allport. Lalu pada tahun 1955 Klara Roman dan George Staemphli mengembangkan
faktor-faktor penting untuk menilai karakter dari tulisan tangan. Hingga kini, banyak universitas
di Eropa megangkat dan menjadikan grafologi sebagai bagian dari kurikulum untuk jurusan
grafologi3. Selanjutnya Grafologi mengalami perkembangan pesat di Prancis dengan
memunculkan tokoh-tokoh di bidang Grafologi, diantaranya: Jules Depoin, Binet G. Tarde, dan
Assene Aruss yang tergabung dalam Himpunan Studi Grafologi. Namun kemudian Pusat
perkembangan berpindah ke Jerman pada Pertengahan abad XVIII dengan tampilnya Adolf
Hentze, Sohwiedland, Gerhard Wilhem Langen Bruch, dan Rudolphine Poppee.

Beberapa nama seperti; Irene B. Levitt dalam Brain Writing, 4Gloria Hergreaves dan Peggy
Wilson dalam A Dictionary of Grafology, 5dan Andrea Mc.Nichol dalam Handwriting Analysis
6
merupakan penerus ahli grafologi abad ini. Karya tersebut memang memiliki manfaat yang
cukup besar, namun unsur inovasi dari karya di atas terkesan normatif. Sebab, kecenderungan
tulisan yang digunakan para ahli grafologi masih berhuruf latin atau abjad alphabet. Tentunya hal
ini wajar, karena grafologi memang berasal dan dikembangkan di dunia barat.

Di Indonesia sendiri, Grafologi belum berkembang secara optimal. Hal ini disebabkan
karena belum adanya ahli-ahli grafologi yang dapat membawa ilmu ini di tengah-tengah
masyarakat luas. Perkembangan Grafologi di Indonesia umumnya hanya ditempatkan sebagai
sebuah teori dalam mata kuliah psikologi dan sebagai alat bantu Psikodiagnostik atau Tes
Psikologi di kota-kota besar. Demikian pula di dunia Islam, grafologi seolah tidak pernah
tersentuh oleh kalangan intelektualnya. Satu-satunya ilmu yang populer dalam dunia tulis
menulis adalah Kaligrafi, ilmu yang sudah ada sejak berkembangnya peradaban Islam.

3
Teresa Moorey, 2008, Grafologi: Apa yang diungkapkan Tulisan Tanganmu?,Matahari, Bandung, hlm.11
4
Irene B. Levitt, 2005, Brain Writing, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta
5
Gloria Hergreaves dan Peggy Wilson, 1992, A dictionary of grafology
6
Andrea Mc.Nichol, 1994, Handwriting Analysis: Putting it Work for You, McGraw-Hill Contemporary, New
York.

4
C. Penilaian Grafologi

Ada tiga aspek yang dinilai dari grafologi. Ketika seseorang sedang menuliskan sesuatu,
pada saat yang sama dia sedang menggunakan ketiga aspek yang ada dalam dirinya yaitu fisik,
mental dan emosi.

Seseorang memegang pena dengan tangan (fisik) menggunakan kecerdasannya (mental)


untuk mengkomunikasikan sesuatu dalam bentuk tulisan, sebenarnya saat itu pula kondisi
emosi pribadinya terlibat di dalamnya (misalnya : pengalaman menyenangkan / menyedihkan,
dll.).

I. Aspek Fisik

Tulisan tangan mengungkapkan aspek fisik seperti identitas dan status kesehatan fisik
(alkohol, gangguan kesehatan, dll.)

1. Sebagai identitas, kita sering menuliskan tanda tangan di surat wasiat ataupun
dokumen sah lainnya. Alasannya adalah kita membutuhkan bukti tertulis sekalipun itu
tanda tangan di check atau dokumen sah, agar surat tersebut dapat dikenali serta
dibuktikan keasliannya. Suatu tulisan yang baik agar tidak mudah dipalsukan dapat
dilakukan dengan cara menulis sejelas mungkin, tulisan sedapat mungkin tidak
terputus serta ditulis secepat mungkin.
2. Sebagai status kesehatan fisik, apapun kondisi kesehatan fisik kita akan dicerminkan
di dalam tulisan kita. Jika secara fisik seseorang merasakan sakit, maka akan mudah
dikenali, terutama ketika keadaannya sedang dalam kondisi frustasi, mabuk alkohol,
drugs, dll.
a. Bagi grafolog yang terjun ke bidang medis, mereka akan dapat mengetahui
secara spesifik ada gangguan apa dalam tubuh seseorang, dan jika dalam
keadaan “fly“, grafolog medis dapat mengetahui pengaruh apa yang terjadi pada
diri individu. Hal ini dapat diketahui karena setiap obat atau minuman yang kita
minum akan mempengaruhi tubuh dan juga mempengaruhi tulisan tangan kita.
b. Tulisan merupakan keterampilan gerak yang diproduksi oleh suatu mekanisme
fisik dan apapun yang bertentangan dengan fungsi gerak, keseimbangan, syaraf
akan muncul dalam tulisan tangan kita.

5
c. Identitas kita merupakan suatu ciri individualistik, tidak mempedulikan
bagaimana kondisi kita, apapun itu akan tercermin dalam tulisan kita, namun
status kesehatan merupakan suatu yang sementara seperti ketika sakit kepala
dan tidak sakit kepala.

II. Aspek Mental

Manusia menggunakan simbol tertulis untuk mengkomunikasikan gagasan, pemikiran,


dll. hal ini membuktikan manusia memiliki kecerdasan yang baik dan kecerdasan tiap manusia
itu berbeda-beda. Tipe kecerdasan dapat diukur melalui tes IQ, dan ada berbagai test IQ yang
beredar saat ini, namun yang kita bahas di sini adalah kecerdasan bawaan serta kecerdasan
fungsional yang akan mengarahkan pada bakat dan kemampuan seseorang individu. \

Sebagai contoh, beberapa individu memiliki IQ tinggi namun ada di balik penjara karena
berbagai sebab. Mereka memang memiliki kecerdasan bawaan namun untuk kecerdasan
fungsional kurang. Hal yang sama terjadi adalah ada orang yang memiliki IQ pada saat ditest
termasuk standar atau kurang, namun dapat menjadi seorang wiraswasta atau menjadi ilmuwan
sukses, hal ini dikarenakan mereka memiliki kecerdasan fungsional yang baik.

III. Aspek Emosi

Tulisan tangan mengungkapkan bagaimana cara kita berpikir, bertindak serta merasakan
sesuatu. Tanpa sadar, sebuah kata atau rangkaian kata yang dituliskan dapat menjadi satu unit
yang mencerminkan ego di dalam diri seseorang.

D. Bentuk Tes Grafologi

Metode yang digunakan relatif mudah untuk dilakukan. Subjek peneliti hanya perlu
menuliskan sebuah tulisan tangan. Kemudian dari hasil tangan tersebut dapat langsung di tes
dalam grafologi yang kemudian langsung dapat diuji validitasnya. Analisa tulisan tangan
menurut tes grafologi adalah sebagai berikut:

1. Besar Kecilnya Tulisan.


Dilihat dari sudut pandang besar kecilnya tulisan terdapat empat kriteria penting yaitu :
kecil, sedang, besar, dan sangat besar.

6
a. Tulisan yang berukuran kecil menunjukkan sifat pendiam, sering menyendiri tapi
punya otak yang cemerlang dan pikirannya selalu ilmiah.
b. Tulisan tangan yang ditulis kecil-kecil tapi jelas mudah untuk dibaca menunjukkan
penulisnya pandai, juga punya konsentrasi kuat, walau sayang tipe ini kadang suka
sekali menonjolkan keilmuannya. Sedangkan jika tulisan tangan kecil dan susah
membacanya berarti sang penulis adalah orang bertipe mandiri dalam hidupnya.
c. Tulisan tangan sedang, mengandung makna bahwa penulisannya adalah orang yang
sangat terpaku kepada tradisi kuno, atau hal-hal yang bersifat formil modern. Sangat
jitu dalam penggunaan logika untuk dasar referensi keputusan-keputusannya.
d. Jenis tulisan tangan yang besar menunjukkan besarnya ambisi seseorang namun murah
hati dan selalu ingin dihargai oleh orang lain, di samping suka melebihkan omong-
omongan yang kurang perlu. Sedangkan untuk jenis tulisan tangan yang sangat besar
menunjukkan bahwa penulisnya sangat hati-hati dalam segala hal, gemar membuat
perhatian bagi sekelilingnya, banyak over aktingnya dalam mencari perhatian.
2. Gaya Tulisan.
Dalam spesifikasi gaya tulisan ini terbagi ke dalam lima sub. Masing-masing adalah :
a. Gaya Sambung Biasa : Orang yang punya model tulisan begini biasanya senang
memberi respon pada setiap masalah, bisa menerima ide dari orang lain, mudah
bergaul dan disenangi teman. Baginya berbakat untuk menjadi seorang pemimpin.
b. Gaya Sambung Berbentuk Petak : Mengandung arti penulisnya mudah dipengaruhi,
selalu menilai enteng setiap persoalan, hingga tindakannya kadang terkesan sembrono,
tanpa pemikiran matang.
c. Gaya Sambung Berliku : Tulisan yang banyak luka-likunya, mengandung makna
bahwa penulisnya sangat formil, hati-hati dan sering menonjolkan status, namun
umumnya sifat mereka pendiam, gemar menyendiri dan biasanya banyak memiliki
keahlian atau bakat.
d. Gaya Lurus dan Lancip : Tulisan tangan model demikian menunjukkan penulisnya
orang agresif, sangat tekun mengerjakan sesuatu, walau kadang enggan berkompromi
dengan orang lain. Bila lancipnya pada huruf awal saja maka pertanda dirinya orang
yang banyak mengalami konflik psikologis, sehingga kadang bersikap agresif.

7
e. Gaya Campuran : Bentuk tulisan bersambung yang tak karuan menuliskan cepat, dan
kadang sukar membacanya hal ini mengandung arti bahwa penulisnya adalah orang
yang biasa berpikir cepat, kreatif tapi paling tersinggung kalau dikritik. Bahkan, bila
tidak sesuai dengan kehendaknya jangan harap orang bisa mendapatkan bantuannya
karena dia paling doyan mengelak dalam memberi pertolongan.
3. Kemiringan Tulisan
Bentuk kemiringan tulisan tangan, apakah itu miring ke kiri atau ke kanan, atau tegak
lurus.
a. Mereka yang tulisannya miring ke kiri menunjukkan penulisnya bersikap tertutup
(introvet). Segala sesuatu diukur menurut penilainnya sendiri atau menurut ukuran
masa lampau. Disamping mempunyai sikap konservatif, orang dengan tipe tulisan ini
sangat individualis.
b. Jenis tulisan miring ke kanan, menandakan orang yang ramah, aktif dan bersikap
terbuka (extropet), berani menghadapi tantangan baru. Dalam bekerja kata hatinya
merupakan power yang penting, tapi dalam hal yang kurang dikuasai dia lebih
banyak untuk menanyakan kepada ahlinya.
c. Tulisan tangan yang bentuknya tegak, mengandung arti bahwa penulisnya adalah tipe
orang yang tak suka banyak diatur. Baginya dia adalah miliknya sendiri, kebebasan
menjadi hobinya dalam mengerjakan sesuatu tindakan, namun kontrol diri tidak
pernah lepas dalam memilah dan memilih hal yang dianggapnya positif.
4. Tekanan Tulisan
a. Bila kita memperhatikan bekas tulisan tangan seseorang akan ditemukan tampak
goresan tekanan tulisan seperti tercetak di baliknya. Dengan memperhatikan bekas
goresan yang tercetak di balik kertas kita akan dapat mengetahui dan menebak
bagaimana kepribadian dan tingkah laku si penulisnya.
b. Tekanan yang halus berarti pembawaannya tenang, tapi mudah atau tidaknya dibaca
itu bukan persoalan. Sedangkan tulisan yang bekas tekanannya tercetak jelas
dibelakangnya menandakan penulisnya punya sifat kaku dan formal. Karenanya
orang ini sulit untuk bisa cepat menyesuaikan diri dalam pergaulan, namun dia
menganggap bersikap demikian penting baginya agar dihargai orang lain.

8
5. Bentuk Huruf Awal

Diantara orang ada yang gemar memainkan bentuk tulisannya, terutama bentuk awal
tulisannya. Beberapa ciri dan kecenderungan karakter si penulis adalah sebagai berikut :

a) Bentuk Jangkar: Disebut bentuk jangkar karena memang huruf awal tulisnya dalam
bentuk jangkar. Tulisan ini memberi tanda bahwa yang memiliki tulisan cenderung
bersikap kurang dewasa dan kurang percaya diri dalam menjalani hidup. Dia banyak
bersikap pasif.
b) Bentuk Busur : Disebut bentuk busur karena memang bentuk awalnya membentuk
busur seperti ditarik. Pemilik tulisan ini biasanya cepat puas dengan hasil yang dicapai,
dan hidupnya sangat berpandangan kuat akan nilai-nilai religius.
c) Bentuk Memanjang : Huruf awal memanjang yang dituliskan pelan-pelan, menunjukkan
bahwa orangnya terlalu berhati-hati dalam merencanakan masa depan. Panjanganya
huruf awal menunjukkan kelambatan kerja dan pemborosan waktu.
d) Bentuk memanjang dari bawah : Bentuk memanjang dari bawah bila digoreskan secara
kilat menunjukkan penulisannya orang yang agresif dan cepat menyelesaikan pekerjaan,
disamping gemar melakukan berbagai eksprimen.
6. Bentuk Huruf Akhir
a) Bentuk kata ditulis memanjang : huruf akhir suatu kata ditulis memanjang menunjukkan
bahwa orang itu memiliki kemurahan hati, rasa sosialnya besar.
b) Bentuk memanjang ke atas : huruf akhir memanjang ke atas berarti penulisnya
menyukai kemewahan, disamping idealis dan punya semangat yang tinggi.
c) Bentuk menyilang : huruf akhir menyilang berarti penulisnya tidak segan mengritik diri
sendiri bila perbuatannya memang salah atau keliru.
7. Spasi Tulisan Juga diperhatikan dalam Grafologi
Spasi antar kata dan antar huruf mengungkapkan seberapa murah hati atau jahatnya
seseorang, seberapa mudah bergaul, dan tingkatan diskriminasi yang dia gunakan dalam
memilih teman.
a) Lebar: berasosiasi dengan jarak, separasi, pelepasan.
b) Sempit:berasosiasi dengan kedekatan, kualitas gelisah, ketidakleluasaan.

9
c) Tolok ukur: satu huruf. Jika jarak antarkata kurang dari satu huruf, dikatakan sempit
(kecil). Jika lebih dari satu huruf, dikatakan lebar (besar).
d) Spasi kecil antarhuruf: mengindikasikan kebutuhan akan orang lain dan kehidupan sosial yang
penuh. Bila sangat kecil: berpandangan picik dan gelisah, tidak terbuka.
e) Spasi lebar antarhuruf: menunjukkan kehati-hatian dan kewaspadaan dalam memilih
kenalan, terisolasi.
f) Spasi kecil antar kata: tanda ketidakmampuan untuk membuat rencana dan rendahnya
kemampuan dalam organisasi, posesif, tergantung, memiliki sikap bermusuhan,
membutuhkan orang lain, mudah bergaul, memiliki sifat sosial tinggi.
g) Spasi lebar antarkata: tanda kemampuan untuk melihat ke depan secara objektif, ingin
menjaga jarak dengan orang lain, berhati-hati dalam setiap hubungan, suka menyendiri,
cenderung tidak percaya pada orang lain.
h) Spasi antarbaris kecil: suka terlibat langsung dengan tindakan.
i) Spasi antarbaris lebar: tanda ketidakmampuan dalam membuat perencanaan, suka berada
di balik layar, menjaga jarak, mengamati dengan seksama.
8. Marjin dan Tulisan juga Mengungkap Karakter Seseorang
a) Marjin atas lebar: cenderung menarik diri dan menjaga jarak dengan orang lain, bersifat
formal, hormat terhadap orang lain.
b) Marjin atas sempit: menyukai formalitas.
c) Marjin bawah lebar: rasa takut terhadap seks, idealis, kurang bersahabat, mementingkan
keterampilan luar, adanya trauma emosional.
d) Marjin bawah sempit: mempunyai naluri suka menimbun, sok akrab, kurang hati-hati,
sentimental, materialistis, mudah lelah, kurang bisa berkomunikasi.
e) Marjin kiri lebar: latar belakang kebudayaan yang baik, intelejensi, rasa seni, selalu
ingin berkembang dan aktif.
f) Marjin kiri sempit: persahabatan yang tidak pandang bulu, picik, pendiam, hipersensitif,
hati-hati, ingin menghindari tekanan.
g) Marjin kanan lebar: ketakutan akan masa depan.
h) Marjin kanan sempit: pendekatan lebih berhati-hati terhadap calon teman dan dunia
secara umum, kurangnya sikap memilih-milih, murah hati, sembrono, ketidaksabaran,
ingin segera keluar dari masalah.

10
i) Rata: memiliki pikiran yang teratur dan mata yang artistik.
j) Satu halaman penuh tulisan tanpa ada jarak spasi: picik, banyak bicara.
k) Satu halaman hampir semuanya bermarjin: penakut, tertekan, tidak pernah puas.
l) Marjin kiri acak-acakan: depresi temporer.
m) Marjin kiri semakin melebar ketika tulisan turun: bermakna tulisan cepat dan spontan,
kesulitan untuk menggunakan waktu.
n) Marjin kiri semakin menyempit ketika tulisan turun: cenderung memulai tugas yang
berani.
o) Marjin sempit di sisi kiri dan kanan: tidak melihat berbagai hal dari segi pandangan
masyarakat lainnya, tidak melihat dirinya dengan baik.
p) Marjin kiri tidak rata: tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat, suka melawan,
suka menyimpang, tidak disiplin.
q) Tidak ada marjin: sibuk, berusaha keras, pelit, egois.
9. Tanda Tangan

Tanda tangan berbeda dengan tulisan tangan, tidak bisa dianalisis tanda-tandanya seperti kita
menganalisis tulisan tangan. Tanda tangan dibuat dan direkayasa oleh penulisnya, tidak seperti
tulisan tangan sehingga apa yang muncul dalam tanda tangan sebenarnya adalah hasil rekayasa
dari pemiliknya. Melihat karakter asli penulis lebih terbatas pada tanda tangan dibandingkan
dengan tulisan tangannya. Dalam kenyataannya, hampir sebagian besar pemilik tanda tangan
masih menyimpan pertanyaan tentang tanda tangannya sendiri. Tanda tangan adalah miniatur
pemiliknya, simbol yang mewakili dirinya.

a) Tanda Tangan Berbentuk Cangkang : Penulis adalah orang yang memiliki ketakutan jika
berdekatan dengan orang lain. Penulis ingin melindungi dirinya sebagai arti dari
cangkang atau benteng dalam tanda tangannya.
b) Tanda Tangan dengan Banyak Hiasan : Tanda tangan dengan banyak hiasan
mencerminkan pemiliknya yang suka berdandan. Untuk apakah seseorang berdandan?
Satu hal yang pasti yaitu untuk menarik perhatian. Penulis yang memiliki tanda tangan ini
sangat menyukai penampilan yang prima, perhatian dari orang lain, dan merasa yesss
pada saat publik memperhatikan.

11
c) Tanda Tangan Agresif : Tanda tangan yang agresif akan memuat bentuk-bentuk tajam
dan meruncing sehingga mirip dengan bentuk pisau atau panah. Untuk mengetahui
apakah kepribadiannya memang benar agresif, lihat tulisannya. Jika tulisan dan
sambungannya menyudut, berarti penulis memang seorang yang agresif. Jika tulisan
membulat dan sambungannya garland atau huruf cetak, berarti dia adalah seorang yang
sebenarnya tidak agresif tetapi ingin terlihat agresif dan sangar.
d) Tanda Tangan dengan Ukuran yang Jauh Berbeda (dari tulisan tangannya) : Karakter
yang berlawanan seperti ini menunjukkan ada konflik batin dalam diri penulisnya.
Misalnya, seorang penulis memiliki tanda tangan yang lebih besar dari tulisannya. Hal ini
menunjukkan bahwa penulis adalah orang yang ingin tampak besar, ingin diperhatikan,
dan dihargai tetapi sebenarnya dia merasa dirinya inferior, kecil, dan tidak berarti. Lalu,
penulis yang memiliki tanda tangan lebih kecil dari tulisannya adalah orang yang nyaman
dengan kehidupan pribadinya tetapi ketika berada di bawah sorotan publik, dia akan
grogi setengah mati.
e) Tanda Tangan Si Haus Pujian : Tanda tangan orang yang haus pujian dicirikan dari
goresan bertubi-tubi berbentuk “penopang” di bawah tanda tangan si penulis.
f) Tanda Tangan Seorang yang Tidak Menyukai Dirinya Sendiri : Seseorang yang tidak
menyukai dirinya sendiri terutama tampilannya di depan publik akan memliki tanda
tangan dengan coretan di tengahnya.
E. Obsevasi Tes Grafologi
1. Nama: Diana Nur Fitria
Diana memiliki tulisan yang berukuran sedang,
tulisan miring ke kanan, tidak bersambung, spasi
antar kata lebar, spasi antar huruf kecil, tulisan
memanjang lurus.
Analisis kepribadian: kemungkinan
kepribadiannya sangat terpaku kepada tradisi kuno,
atau hal-hal yang bersifat formil modern, sangat
jitu dalam penggunaan logika untuk dasar referensi keputusannya. Diana orangnya hati-hati
dan waspada dalam memilih kenalan, terisolasi, suka menyendiri, cenderung tidak percaya
pada orang lain, motivasi yang stabil. Dia juga seseorang yang ragu-ragu dalam berucap,

12
bertindak, dan berinteraksi, takut kecewa dan merasa tidak setara dengan sekelilingnya. Kalau
dilihat dari tanda tangan dia ini takut jika berdekatan dengan orang lain sehingga dia ingin
melindungi dirinya.
Saran: Diana sangat cocok sebagai desainer, dia suka hal yang mementingkan penampilan
karena itu mungkin bisa membuat baju sendiri, tetapi saran saya cobalah erbuka dengan orang
lain, percaya tapi tidak melampaui batas.
2. Nama: Nova tri wahyu ardiani
Nova memiliki tulisan yang berukuran
sedang, tulisan tidak teratur antara miring ke
kanan atau ke kiri, tidak bersambung, spasi antar
kata lebar, spasi antar huruf kecil, tulisan
bergelombang.
Analisis kepribadian: kemungkinan
kepribadiannya sangat terpaku kepada tradisi
kuno, atau hal-hal yang bersifat formil modern,
sangat jitu dalam penggunaan logika untuk dasar
referensi keputusannya. Nova dalam ekspresi dan pengelolaan emosi tidak jelas (moodyan),
mengindikasikan kebutuhan akan orang lain dan kehidupan sosial, ingin menjaga jarak
dengan orang lain, berhati-hati dalam setiap hubungan, suka menyendiri, cenderung tidak
percaya pada orang lain, dorongan prestasi yang baik. Dilihat dari tanda tangan dia tidak
agresif tapi ingin terlihat agresif dan sangar.
Saran: Dalam hal ini dia sangat cocok sebagai guru karena prestasi yang baik sehingga dia
bisa mengajar muridnya, tetapi alangkah baiknya moodnya harus bisa dikontrol.
3. Nama: Putri nur fathonah
Fathonah memiliki tulisan yang berukuran besar, tulisan
miring ke kiri, tidak bersambung, spasi antar kata kecil,
spasi antar huruf kecil, tulisan bergelombang.
Analisis kepribadian: kemungkinan kepribadianya
menunjukkan besarnya ambisi namun murah hati dan
selalu ingin dihargai oleh orang lain, di samping suka
melebihkan omong-omongan yang kurang perlu. Dia
menarik diri dan menutupi perasaan aslinya, bersikap
diplomatis, tidak mengemukakan apa yang sebenarnya,
menahan fakta, dan tidak terus terang, tanda ketidakmampuan untuk membuat rencana dan
rendahnya kemampuan dalam organisasi, posesif, tergantung, memiliki sikap bermusuhan,

13
membutuhkan orang lain, mudah bergaul, memiliki sifat sosial tinggi, mengindikasikan
kebutuhan akan orang lain dan kehidupan sosial yang penuh, moodyan. Dilihat dari tanda
tangan sangat menyukai penampilan yang prima, perhatian dari orang lain, dan merasa yesss
pada saat publik memperhatikan.
Saran: Dalam hal ini fathonah sangat cocok sebagai seorang wirausaha karena dia memeilik
ambisi yang kuat dan yang terpenting juga murah hati terhadap orang lain dan juga mudah
bergaul, tetapi sebaiknya hindari bermusuhan dengan yang lain, omongan tidak perlu
dilebihkan.
4. Nama: Nurul azifatul mufidah
Azifa memiliki tulisan yang berukuran sedang,
tulisan miring ke kiri, bersambung biasa, spasi
antar kata dan huruf yaitu kecil, tulisan
menanjak.
Analis kepribadian: kemungkinan
kepribadiannya sangat terpaku kepada tradisi
kuno, atau hal-hal yang bersifat formil modern,
sangat jitu dalam penggunaan logika untuk dasar referensi keputusannya. Azifa bersikap
diplomatis, tidak mengemukakan apa yang sebenarnya, menahan fakta, dan tidak terus terang,
senang memberi respon pada setiap masalah, bisa menerima ide dari orang lain, mudah
bergaul dan disenangi teman. tanda ketidakmampuan untuk membuat rencana dan rendahnya
kemampuan dalam organisasi, posesif, tergantung, memiliki sikap bermusuhan,
membutuhkan orang lain, mudah bergaul, memiliki sifat sosial tinggi, mengindikasikan
kebutuhan akan orang lain dan kehidupan sosial yang penuh, moodyan, tetapi juga memiliki
semnagat tinggi. Dilihat dari tanda tangan memiliki ketakutan jika berdekatan dengan orang
lain krena ingin melindungi dirinya.
Saran: Azifa sangat cocok sebagai motivator karena dia tidak suka mengumbar apa yang
menjadi rahasia, apalagi dilihat dari tampilan dia sangat siap dan sosial yang tinggi , tetapi
seharusnya dia bisa mengolah pemikirannya untuk tidak posesif, bermusuhan.

14
5. Nama: Izzati wahyu ningtyas
Tyas memiliki tulisan yang berukuran besar, tulisan
tidak teratur miring ke kanan maupun kiri, tidak
bersambung, spasi antar kata lebar, spasi antar huruf
kecil, tulisan memanjang lurus.
Anilisis kepribadian: kemungkinan kepribadianya
menunjukkan besarnya ambisi namun murah hati dan
selalu ingin dihargai oleh orang lain, di samping suka
melebihkan omong-omongan yang kurang perlu. dalam ekspresi dan pengelolaan emosi tidak
jelas (moodyan). Tyas orangnya hati-hati dan waspada dalam memilih kenalan, terisolasi,
suka menyendiri, cenderung tidak percaya pada orang lain, motivasi yang stabil. Dia juga
seseorang yang ragu-ragu dalam berucap, bertindak, dan berinteraksi, takut kecewa dan
merasa tidak setara dengan sekelilingnya. Kalau dilihat dari tanda tangan dia ini takut jika
berdekatan dengan orang lain sehingga dia ingin melindungi dirinya. Dilihat dari tanda tangan
memiliki sifat agresif.
Saran: Dalam hal ini Tyas cocok sebagai teman, mungkin awalnya dia ragu atau takut tapi
lama kelamaan di akan enjadi teman yang selalu ada buatmu, dan sebaiknya Tyas melawan
hal hal negatif yang dimilikinya karena itu akan menghambat perkembangan hidupnys, lawan
keraguan.

15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Memahami grafologi dari sisi bentuk, gaya serta tekanan tulisan tangan seseorang di atas,

maka grafologi berperan untuk memonitor perkembangan kejiwaannya seseorang. Apabila

kejiwaan tersebut mengarah pada sisi negatif, maka grafologi bisa berperan dalam membentuk

karakter dan kepribadian ke arah positif. Pembentukan kepribadian ini bisa dilakukan dengan

memahami terlebih dahulu tulisan tangan seseorang, kemudian seseorang dapat disimpulkan

kepribadian atau karakternya. Apabila dalam kepribadian tersebut terdapat masalah-masalah

dalam pembentukan potensi kepribadiannya, maka mereka perlu mendapatkan bantuan. Bantuan

tersebut bisa dengan melakukan latihan-latihan menulis yang disesuaikan dengan keinginan

karakter secara rutin. Misalnya seseorang yang selalu menutup diri dengan ciri kemiringan

tulisan ke kiri, maka perlu melatih dengan menulis dengan kemiringan ke arah kanan, dan

seterusnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Andrea Mc.Nichol, (1994), Handwriting Analysis : Putting it Work for You

Dwi Sunar Prasetyono, (2010), Bedah Lengkap Grafologi, Diva Press: Yogyakarta.

Dyan R Helmi & Ihsan Satyanugraha, (2008), Menguak Rahasia Tulisan Tangan & Tanda

Tangan, Visimedia: Jakarta

Gloria Hergreaves dan Peggy Wilson, (1992), A dictionary of grafology

Irene B. Levitt, (2005), Brain Writing, PT Bhuana Ilmu Populer : Jakarta

Ludvianto, Bayu (2012), Analisis tulisan tangan, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Teresa Moorey, (2008) Grafologi: Apa yang diungkapkan Tulisan Tanganmu?, Matahari :

Bandung

http://winda-anggraeni.blogspot.com/2014/06/grafologi.html

https://kuncimatahari.com/mengintip-kepribadian-seseorang-lewat-tulisan-tangan/

17

Anda mungkin juga menyukai