Anda di halaman 1dari 22

Penulis : Renny Chandradewi Puspitarini, Isrofiatul Anggraini

Terbitan: Nation state: Journal of international Desember 2018


ANGGOTA KELOMPOK

Putra Andagayaksa Intan Anisa


2211021056 2211021134

Irfan Zhahir
2251021006

Nadya Sitanggang M. Ikhsan Nur Rozak


2211021127 2211021141
Biografi W. Arthur Lewis
Sir William Arthur Lewis
Dilahirkan: 23 Januari 1915, Castries , Saint Lucia ,
Hindia Barat Britania
Meninggal: 15 Juni 1991, Bridgetown , Barbados
(umur 76)

Lewis bersekolah di London School of Economics


setelah memenangkan beasiswa pemerintah. Ia lulus
pada tahun 1937 dan menerima gelar Ph.D. di bidang
ekonomi di sana pada tahun 1940. Ia menjabat
sebagai penasihat pembangunan ekonomi di banyak
komisi internasional dan beberapa pemerintah di
Afrika, Asia, dan Karibia. Dia membantu mendirikan,
dan pada tahun 1970–73 memimpin, Bank
Pembangunan Karibia. Lewis dianugerahi gelar
bangsawan pada tahun 1963.
LATAR BELAKANG
Penulis hendak menguji sejauh mana teori ini cocok
dapat digunakan dalam pendekatan ekonomi negara
yang sedang berkembang, seperti Indonesia. Dalam
jurnal yang akan kita bahas sekarang, kita akan
melihat bagaimana teori Lewis digunakan dalam
perkembangan pembangunan sektor pariwisata di
Bromo, tepatnya di desa Ngadisari, Kabupaten
Probolinggo
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini melibatkan proses pengumpulan
data yang dianalisis secara kualitatif yang mana
peneliti dapat terlibat dalam menguji,
merefleksikan terhadap persepsi dengan tujuan
untuk mencapai pemahaman akan aktivitas
manusia dan aktivitas sosial.
Model dua-sektor by Lewis

Teori pertumbuhan dua sektor


Arthur Lewis menyajikan proses
pertumbuhan yang berjalan
vertikal.
Dalam teori pertumbuhan dua sektor yang digagas
Arthur Lewis pertumbuhan mungkin
terjadi apabila dapat memanfaatkan
peluang tenaga kerja yang melimpah
di sektor pertanian untuk mendorong
pertumbuhan manufaktur dan industri
di perkotaan.
Teori pertumbuhan dua
sektor Arthur Lewis
menyajikan proses
pertumbuhan yang berjalan
vertikal khususnya di negara
berkembang
Dengan adanya destinasi
wisata di Bromo
diharapkan dapat
membantu pertumbuhan
ekonomi desa yang ada di
sekitar Bromo

kok bisa???
Pariwisata dapat menjadi alat
efektif yang memacu peningkatan
pendapatan, pekerjaan dan
menciptakan kesejahteraan
masyarakat.
Pada kenyataannya, tenaga sektor
pertanian tidak semuanya dapat
dialihkan untuk bekerja di dalam
sektor industri,
Pemanfaatan lapangan kerja dari peluang
usaha di Desa Ngadisari ternyata bukan
penduduk asli Desa Ngadisari, melainkan dari
daerah lain di luar Kecamatan Sukapura,
Your paragraph text
sedangkan masyarakat lokal lebih memilih
membuka usaha sendiri dan tidak bekerja pada
investor pemilik hotel
1. Daya saing yang tinggi
masih di dominasi oleh
kota-kota besar
3. Investasi yang ditanamkan di
daerah desa wisata tidak dapat
dimanfaatkan dengan baik
oleh masyarakat di desa
tersebut
4. Destinasi wisata
Gunung Bromo
belum menjadi
destinasi wisata
favorit
5. Konektivitas yang tidak
berkembang sama sekali atau sedikit
sekali mendapat kemajuan
berpotensi melanggengkan
kekuasaan oligopoli atas destinasi
wisata.
Solusi Permasalahan

Meningkatkan kualitas branding


dan infrastruktur oleh pihak
pengelola wisata.
kesimpulan
Teori dua sektor Lewis tidak berjalan dengan optimal pada
destinasi wisata Bromo, dibuktikan dengan penyerapan tenaga
pekerja yang tidak diisi penuh oleh masyarakat sekitar
(Ngadisari) melainkan dari masyarakat luar desa.
Tetapi dengan begitu, terdpat beberapa masyarakat yang masih
menerima manfaat dengan adanya sektor pariwisata tsb.
Contohnya adalah masyarakat yang berjualan/membuka kios-kios
di sekitar Bromo
TERIMAKASIH
SESI PERTANYAAN
UP !
E
SAPI BETINA PUNYANYA RYAN " C A K

SAPINYA MAKAN KEDONDONG


---
BAGI YANG PUNYA PERTANYAAN
SILAHKAN AJUKAN DONG

Anda mungkin juga menyukai