Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sendy Aulia Daeng Ratang

Nim : B011231443

Kelas : F

Prodi : Ilmu Hukum

Resume Materi Mata Kuliah Ilmu Negara Selasa, 14 November 2023

“Hubungan Negara dengan Hukum”

Pokok bahasan materi yang diberikan oleh dosen pengampu di kelas Ilmu Negara (F) hari ini
membahas mengenai keterkaitan atau hubungan antara negara dan hukum. Sebagaimana yang
telah dibahas dan didiskusikan bersama, sama-sama diketahui bahwasanya suatu negara tidak dapat
dipisahkan dengan yang namanya hukum.

Berdasarkan pengemukaan pendapat dari beberapa ahli, diperoleh beberapa intisari keterkaitan
antara negara dan hukum yakni;

1. Menurut Hans Kelsen, suatu negara identik dengan yang namanya hukum. Kelsen mengakui
bahwa Negara terikat kepada hukum, namun tatanan Negara dan tatanan hukum itu sama,
hanya Negara adalah system norma-norma. Ditambahkan pula jikalau Negara dan hukum
termasuk dlam katagori yang sama, yaitu “tatanan normative”. Wujud norma hukum dilihat
dalam sifat paksa itu, maka secara samahukum dan Negara adalah tatanan-tatanan paksa
dalam arti system norma-norma yang mengatur secara paksa. Arti kata tujuan negara
berakhir pada definisi hukum.
2. Sementara menurut Kranenburg, walaupun negara dan hukum mempunyai hubungan
keterkaitan antara sartu sama lain, namun suatu negara tidak identuik dengan hukum. Ia
mengatakan bahwa Kelsentelah membuat kesalahan logis dengan mengambil kesimpulan
bahwa tatanan Negaradan tatanan hukum dapat dimasukkan dalam satu pengertian yang
lebih luas dan lebihtinggi, sehingga kedua-duanya termasuk dalam arti umum system, yaitu
gejala-gejala yang satu dengan yang lain tersangkut paut dan tersusun bulat. Ia memberikan
contoh-contoh istilah : tindakan Negara, pertanggungjawaban Negara, kepala Negara,
kepentingan Negara, apabila kata “Negara” pada istilah itu diganti dengan istilah hukum,
jelas menjadi berubah artinya. Karenanya Kranenburg beranggapan bahwa Negara itu tidak
identik dengan hukum.

Jika menilik kedua pendapat yang diuatarakan oleh para ahli ini, garis besar pembahasan
yang menjadi sub sentral pokok bahasan yakni negara sangatlah berkaitan erat dengan hukum.

Mengapa dikatakan demikian? Hal ini dikarenakan dalam proses penyelenggaraan


ketatanegaraan, hukum amat sangat dibutuhkan dan memiliki peranan penting. Adapun 4 unsur
yang membangun negara, yakni Rakyat, Wilayah, Pemerintahan yang Berdaulat, serta Pengakuan
dari negara lain. Keempat unsur ini membutuhkan suatu alat yang bisa menyusun, mengatur,
mengendalikan, serta mengontrol secara teratur dan menyeluruh. Bisa dibayangkan jika suatu
negara tidak memiliki atau menegakkan pemberlakuan hukum, unsur yang terkandung didalamnya
kemungkinan besar akan bentrok. Hal ini bisa terjadi karena tidak ada sarana pengautur pelaksanaan
atas 4 unsur hukum tersebut.

Berikut saya paparkan beberapa fungsi pemberlakuamn hukum dalam kehidupan bernegara yakni :

1. Fungsi hukum sebagai a tool of engineering


Fungsi ini sebagai sarana perekayasa social yaitu mengubah masyarakat dengan
menciptakan perubahan-perubahan dalam masyarakat menuju kemajuan yang
terencana, artinya untuk menata kembali kehidupan masyarakat secara terencana
sesuai dengan tujuan pembangunan bangsa kehidupan masyarakat.

2. Fungsi hukum sebagai simbol


Fungsi ini dimaksudkan untuk menyederhanakan rangkaian tindakan atau
peristiwa tertentu, sehingga mudah diperoleh pengertian yang bersifat umum.
Penyimbolan yang dilakukan oleh hukum, jelas akan memudahkan baik oleh para
pelaksananya maupun masyarakat untuk saling mamahami tentang makna suatu
peristiwa yang terjadi dalam interaksi warga masyarakat.

3. Fungsi hukum sebagai a political instrument


Fungsi hukum sebagai sarana politik adalah untuk memperkokoh kekuasaan
politik atau mengefektifkan pelaksanaan kekuasaan negara.

4. Fungsi hukum sebagai integrator


Fungsi hukum ini untuk mengurangi konflik yang terjadi dan memperlancar
proses interaksi pergaulan sosial. Artinya hukum menjadi sarana untuk menciptaan
keserasian berbagai kepenting.

Jadi dalam proses keberlangsungan suatu sistem dalam suatu negara,


diperlukan hukum sebagai sarana untuk mengatur. Hukum tidak akan berarti tyanpa
adanya negara, dan negara pun bisa rusak atau hancur jika tidak ada pemberlakuan
hukum didalamnya. Dengan demikian, keduanya ini merupakan satu kesatuan tak
terpisahkan, dan saling membutuhkan untuk saling melengkapi.

Anda mungkin juga menyukai