DI SUSUN OLEH :
NAMA AFRIALIZA
NIM PN 2303001
2. KELUHAN UTAMA
Klien datang ke RS dengan keluhan sesak nafas dirasa sejak 1 minggu yang lalu,
memberat sejak hari ini, batuk (+), Berdahak (+) diserati demam (+)
b. Selama di RS
A: BB 55 kg TB 155 cm
B: Tgl 16-9-23
Hb: 13,5
Leukosit : 12,0
Hitung jenis Diff : 0, 1, 77, 18, 4
Trombosit : 262.000
Hematokrit : 40
Bss : 88
C : Pasien tampak lemah, batuk (+), pilek (+) nafsu makan menurun
TTV:
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 106 x/menit
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,4 ˚C
Intake minum/cairan
a. Sebelum masuk RS
Klien minum 6 -7 gelas perhari dengan terkadang minum susu.
2) Pola eliminasi
a. Buang Air Besar (BAB)
Sebelum masuk RS
Normal dan berwarna kuning kecoklatan
Selama masuk RS
Berkurang karena asupan nutrisi juga berkurang
5) Pola perseptual
1. Penglihatan
Normal
2. Pendengaran
Normal
3. Pengecapan
Normal
4. Penciuman
Normal
5. Sensasi
Normal
8) Pola peran-hubungan
Klien berperan sebagai seorang ibu yang hidup bersama keluarga anak dan suami, hubungan klien
dengan keluarga dekat, nampak saling mengasihi, dan menyayangi klien
9) Pola manajemen koping-stress
Tidak ada keluhan
3) Kepala
Inspeksi : bentuk wajah simetris antata kanan dan kiri rambut lurus berwarna
hitam,kulit kepala bersih
Palapasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ditemukan bejolan atau kelaian pada
tulang kepala
4) Mata
Inspeksi : Mata simetris,Lensa jernih, reflex cahaya langsung +\+
Palapasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan atau kelainan pada mata
5) Telinga
Inspeksi : telinga normal,bersih warna seperti warna kulit tidak ada lesi
Palapasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
6) Hidung
Inspeksi :hidung bersih
Palpasi : hidung bersih dan simetris
7) Mulut
warna pucat, kering mucosa juga kering, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan dan
tidak ada pembengkaan
8) Leher
simetris,gerakan flexsi warna kulit sama dengan sekitarnya
tidak ada bejolan dan nyeri tekan
9) Dada
a. Thorax
Inspeksi
serasi dengan kulit sekitar
Palpasi
tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Perkusi
terdengar bunyi redup
Auskultasi
cenderung wheezing, ronchi
b. Jantung
Inspeksi
tidak ada lesi
Palpasi
12) Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Mudah lelah karena pernapasan tidak teratur
b. Ekstremitas bawah
Pada kedua kaki nampak oedema
2. PROGRAM TERAPI
a. Diet BRG
b. Oksigen 5 lpm
c. EKG dan Rontgen thorak
d. Terapi obat :
Nama Obat Dosis Fungsi Cara
pemberian
Infus RL 20 cc/jam 1. Mengganti cairan tubuh yang hilang IV
2. Mengoreksi ketidakseimbangan
elektrolit
3. Agar tubuh tetap terhidrasi dengan
baik
Hitung Jenis
Basofil % 0 % 0-1
Eosinofil % 1 % 2-4
Netrofil % 77 % 50-70
Limposit % 18 % 25-40
Monosit % 4 % 2-8
Trombosit 262.000 10.000/Ul 150-450
Hematokrit 40 % 35-49
Profil DM
Glucosa test 88 mg/dL 40-140
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 Data Mayor Subjektif: Dispnea Depresi pusat bersihan jalan
pernafasan nafas tidak
Objektif: efektif
1. Penggunaan otot bantu
pernafasan
2. Fase ekspirasi
memanjanG
3. Pola nafas abnormal
(misalnya takipnea,
bradipnea,
hiperventilasi,
kussmaul,cheyne-
strokes)
4. Data Minor Subjektif:
Ortopnea
Objektif:
1. Pernafasan pursed- lip
2. Pernafasan cuping hidung
3. Diameter thoraks anterior
posterior meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas vital
menurun
6. Tekanan inspirasi
menurun
7. Eksursi dada berubah
2 DS ; Klien mengatakan sesak, batuk Interaksi IgE dan antigen Pola nafas tidak efektif
dan susah mengeluarkan dahak pada sel mast
Mediator radang
10
DO : Bronchospasme, edema
Tanda vital mucosa, meningkatnya
TD : 130/80 mmHg produksi sekret pada
Nadi : 106 x/menit saluran napas
RR : 26 x/menit Gangguan pertukaran
Suhu : 36,4 ˚C gas, tidak efektif
bersihan jalan nafas dan
tachipnea, ronchi kering +/+, tidak efektif pola nafas
Wheezing +/+ eksperium memanjang,
dan diaporesis, batuk + non produktif
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan analisa data kasus diatas, didapatkan beberapa diagnosa keperawatan (SDKI)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan jalan nafas
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Intervensi Keperawatan (SIKI)
(SDKI) Kriteria
Hasil
(SLKI)
Dx.1 : Setelah Intervensi utama: Latihan batuk efektif,
Bersihan jalan nafas tidak dilakukan Manajemen jalan nafas dan pemantauan
efektif berhubungan dengan pengkajian 1X24 respirasi
hipersekresi jalan nafas jam didapatkan Tindakan
Observasi :
hasil ekspetasi
_ Identifikasi kemampuan batuk
latihan batuk efektif, - Monitor adanya retensi sputum
manajemen jalan - Monitor tanda dan gejala infeksi saluran
nafas dan nafas
pemantauan - Monitor input dan cairan
respirasi
membaik. Terapeutik :
Kriteria Hasil: - Atur posisi semi Fowler atau Fowler
a. Batuk - Pasang perlak dan bengkok di pangkuan
efektif pasien
meningka -Buang sekret pada tempat sputum
t
Edukasi;
b. Produk Sputum
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
menurun efektif
c. Whezing - Anjurkan tarik nafas dalam melalui
menurun hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
d. Dyspnea detik, kemudian keluarkan dari mulut
menurun dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama
e. Penggunaan 8 detik
otot bantu nafas - Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam
menurun hingga 3 kali
f. Frekuensi nafas - Anjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik nafas dalam yang ke 3
membaik
Kolaborasi : 11
- Kolaborasi pemberian mukolitk atau
ekspektoran, jika perlu
Terapeutik:
1. Atur interval waktu pemantauan
2. Pertahankan kepatenan jalan nafas
dengan heald-tilt dan chin lift (jaw-
thurst jika curiga trauma cervical)
3. Posisikan semi fowler atau fowler
4. Berikan minum hangat
5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6. Lakukan penghisapan
12 lender kurang
dari 15 detik
7. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
8. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsepMcGill
9. Berikan oksigen jika perlu
Edukasi:
1. Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
2. Ajarkan teknik batuk efektif
3. Kolaborasi pemberian bronkodilator kp
13
14