BK Kaarir David
BK Kaarir David
OLEH:
Nurul Anisah F.R (210404500006)
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Perencanaan Karir…………………………………………………………………3
B. Faktor – Faktor yang mempengaruhi perencanaan karir........................................4
C. Perkembangan dan pengambilan keputusan karir menurut David V. Tiedeman....6
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah karir memiliki makna yang berbeda – beda tergantung dari sudut pandangnya
masing – masing. Namun demikian, terdapat kesamaan bahwa masalah karir tidak dapat
dipisahkan dengan aspek perkembangan, pekerjaan, jabatan, dan proses pengambilan
keputusan. King, Z. (2004) mendefinisikan karir adalah suatu arah kemajuan professional,
karir diartikan juga sebagai serangkaian pengalaman kerja seseorang yang mengalami
perkembangan. (Naninsih dkk, 2023)
David Tiedeman (dalam Sofiah, 2018) mengemukakan bahwa karir diartikan sebagai
suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan, yang dipegang oleh
seseorang seumur hidupnya. Individu dalam kehidupannya dihadapkan pada setiap pilihan
yang mengharuskannya membuat keputusan. Pada tahapan perkembangan, individu
dihadapkan pada berbagai pilihan tentang hal sederhana seperti berteman dengan siapa, akan
memakai pakaian yang mana, akan bermain atau tidak, memilih belajar atau tidak hingga pada
pilihan keputusan penting yang diantaranya adalah pemilihan keputusan karir (Rahayu, 2021).
Perencanaan karir merupakan suatu proses yang dilakukan oleh para pekerja untuk
merencanakan langkah-langkah yang diambil serta mengimplementasikannya agar nantinya
tercapai tujuan karir yang diinginkan. Perencanaan karir terdiri dari evaluasi kemampuan dan
minat, pertimbangan kesempatan karir, perencanaan tujuan karir, serta kegiatan
pengembangan karir. (Selvi dkk, 2018). Dalam makalah ini akan dibahas terkait bagaimana
teori perencanaan karir secara khusus menurut David V. Tiedeman., berikut akan dijelaskan
lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi perencanaan karir
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Karir
Mathis (dalam Massie dkk, 2015) mendefinisikan perencanaan karir adalah perencanaan
yang fokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian jalan karir yang memberikan kemajuan yang
logis atas orang- orang diantara pekerjaan dalam organisasi. Supriatna (dalam Massie dkk, 2015)
mengatakan perencanaan karir adalah aktivitas peserta didik yang mengarah pada keputusan
karir masa depan. Tujuan dari perencanaan karir adalah peserta didik memiliki sikap positif
terhadap karir di masa yang akan datang. Berdasarkan definisi sebelumnya dapat disimpulkan
perencanaan karir dapat didefinikan sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk
memilih tujuan karir dan lajur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses
yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan individu dengan kesempatan
untuk mengisinya secara sistematis.
Menurut Supriatna (dalam Sitompul, 2018) perencanaan karier adalah aktivitas siswa
yang mengarah pada keputusan karier masa depan. Aktivitas perencanaan karier sangat penting
bagi siswa terutama untuk membangun sikap siswa dalam menempuh karier masa depan. Tujuan
utamanya adalah siswa memiiki sikap positif terhadap karir masa depan terutama bidang karier
yang diminatinya.
Menurut Simamora (dalam Sitompul, 2018) perencanaan karir adalah suatu proses
dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan
karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan
karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan karir
merupakan proses untuk:
3
3. Penyusunan program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan dengan
pengalamanpengalaman yang bersifat pengembangan guna menyediakan arah, waktu,
dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir pengembangan guna
menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan
karir
Dalam membuat suatu keputusan serta menetapkan langkah-langkah yang hendak dicapai
akan dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut terdiri dari dalam diri individu dan dari
luar diri individu yang semuanya perlu menjadi bahan pertimbangan. Seperti dalam
merencanakan karir seseorang perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi karir.
Menurut W. S. Winkel & Sri Hastuti (dalam Kasan & Ibrahim, 2022) faktor yang
mempengaruhi perencanaan karir seseorang dibagi menjadi 2 bagian yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yang mampu mempengaruhi perencanaan karir adalah sebagai
berikut:
1. Nilai-nilai kehidupan yaitu ideal-ideal yang dikejar oleh seseorang dimana - mana dan
kapan juga. Nilai-nilai menjadi pedoman dan pegangan dalam hidup dan sangat
menentukan gaya hidup. Refleksi diri terhadap nilai-nilai kehidupan akan memperdalam
pengetahuan dan pemahaman akan diri sendiri yang berpengaruh terhadap gaya hidup
yang akan dikembangkan termasuk didalamnya jabatan yang direncanakan untuk diraih.
2. Bakat khusus yaitu kemampuan menonjol di suatu bidang usaha kognitif, bidang
keterampilan atau bidang kesenian. Sekali terbentuk, suatu bakat khusus menjadi bakat
yang memungkinkan untuk memasuki berbagai bidang pekerjaan tertentu dan mencapai
tingkat lebih tinggi dalam suatu jabatan. Akan tetapi, bakat khusus yang dimiliki tidak
memberi jaminan bahwa dia pasti akan berhasil dengan baik dalam jabatannya yang
dipilih.
4
3. Minat yaitu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik
pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan bidang itu. Orang yang berminat tetapi tidak memenuhi tuntutan
kualifikasi dalam hal taraf intelegensi dan profil kemampuan khusus, kiranya tidak dapat
diharapkan akan berhasil dengan baik.
4. Sifat yaitu ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama memberikan corak khas pada
seseorang seperti riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, tertutup, lekas
gugup, pesimis dan ceroboh. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pada masa remaja
belum terbentuk semua sifat dan kepribadiannya juga masih dapat mengalami perubahan.
6. Keadaan jasmani yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang. Untuk pekerjaan-
pekerjaan tertentu berlakulah berbagai persyaratan yang menyangkut ciri-ciri fisik.
Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perencanaan karir individu ialah:
2. Taraf sosial ekonomi kehidupan keluarga yaitu tingkat pendidikan orang tua, tinggi
rendahnya pendapatan orang tua, jabatan ayah dan ibu, daerah tempat tinggal dan suku
bangsa. Anak-anak berpartisipasi dalam status sosial ekonomi keluarga. Status ini akan
ikut menentukan tingkat pendidikan sekolah yang dimungkinkan, jumlah kenalan
pegangan kunci bagi beberapa jabatan tertentu yang dianggap masih sesuai dengan status
sosial tertentu.
5
3. Orang-orang lain yang tinggal serumah selain orang tua sendiri dan kakak adik
sekandung dan harapan keluarga mengenai masa depan anak akan memberi pengaruh
besar bagi anak dalam menyusun dan merencanakan karirnya. Orang tua, saudara
kandung orang tua dan saudara kandung sendiri menyatakan segala harapan mereka serta
mengkomunikasikan pandangan dan sikap tertentu terhadap perencanaan pendidikan dan
pekerjaan. Orang muda harus menentukan sendiri sikapnya terhadap harapan dan
pandangan tersebut, hal ini akan berpengaruh pada perencanaan karirnya. Bila dia
menerima maka dia akan mendapat dukungan sebaliknya bila dia tidak menerima maka
dia akan menghadapi situasi sulit karena tidak adanya dukungan dalam perencanaan masa
depan.
4. Pendidikan sekolah yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada anak
didik oleh staf petugas bimbingan dan tenaga pengajar mengenai nilai-nilai yang
terkandung dalam bekerja, tinggi rendahnya status sosial, jabatan-jabatan dan kecocokan
jabatan tertentu untuk anak laki-laki dan perempuan.
5. Pergaulan dengan teman-teman sebaya yaitu beraneka pandangan dan variasi harapan
tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari. Pandangan dan harapan
yang bernada optimis akan meninggalkan kesan dalam hati yang jauh berbeda dengan
kesan yang timbul bila mendengarkan keluhankeluhan
1. Periode Antisipasi (The Period of Anticipation) Tiedeman dan o’Hara (sharf, 1992:307)
membagi antisipasi dalam membuat keputusan karir menjadi empat proses, yaitu eksplorasi,
6
kristalisasi, pemilihan dan klarifikasi. miller dan Tiedeman menegaskan bahwa tahapan
tersebut sebagai panduan (guideline) dalam mengantisipasi suatu keputusan.
a. Ekspolari
b. Kristalisasi
c. Pemilihan
d. Klarifikasi
Periode implementasi dan penyesuaian ini oleh David V. Tiedeman digolongkan menjadi
tiga tahap, yaitu: tahap induksi (induction), tahap transisi (Transtition), dan tahap
mempertahankan (maintenance).
7
a. Tahap Induksi.
Periode ini terjadi atau dimulai dari pengalaman dan kesimpulan yang diteliti.
individu mengorganisir karir dari tujuan individu kedalam interaksi yang berhubungan
dengan masyarakat (misal melanjutkan sekolah atau pekerjaan). selama tahap ini,
individu mengutamakan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan yang telah dicapainya.
akhirnya pada tahap ini tujuan dan sejumlah alternatif menjadi suatu bagian. Dalam arti
lain, tujuan individi dan dunia kerja berasimilasi dengan posisinya sebagai salah satu
aspek yang memungkinkan mendorongnya untuk berhasil.
b. Tahap Transisi
Dalam tahap ini, orientasi yang diutamakan adalah disesuaikan kepada penetapan
tujuan karir yang diambilnya. Walaupun telah diperoleh kepercayaan bahwa seseorang
akan berhasil terhadap pembuatan keputusan karirnya, akan tetapi seorang individu masih
mengalami tahap transisi berbagai keputusan yang telah diambilnya, yaitu adanya
berbagai kemungkinan bahwa individu akan menyimpang arah.
c. Tahap Mempertahankan
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan karir adalah sekumpulan pengetahuan sikap dan keterampilan yang diimiliki
individu dalam menyusun cara atau strategi tentang persiapan pilihan pendidikan lanjutan atau
pekerjaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan masa depan. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi perencanaan karir dimana faktor tersebut dibagi menjadi 2 yakni faktor internal
dan faktor eksternal. Menurut David V. Tiedeman keputusan untuk pemilihan pekerjaan, jabatan
atau karir tertentu merupakan suatu rentetan akibat dari keputusan keputusan yang dibuat
individu pada tahap-tahap kehidupannya di masa lalu.
B. Saran
Syukur alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walupun masih ada kekurangan dan tentunya
masih jauh dari harapan, oleh karena itu saya selaku penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun, serta arahan dan bimbingan dari semua pihak, terutama Dosen. Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya semua pembaca.
9
Daftar Pustaka
10