Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

PERENCANAAN & PENGEMBANGAN KARIR Debby Rahmawati, M.M.Par

TUJUAN DAN MANFAAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2 :

1. Ahmad Ridwansyah
2. Ahmad Zein Daulay
3. Arsal Zulwardi
4. Friska Vionita
5. Moch Raka Salam Qaula
6. Rika Sasmita

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah kami ucapkan atas segala karunia yang telah diberikan-Nya.
Kemudian Shalawat dan salam kami kirimkan kepada Rasulullah selaku junjungan ummat Islam,
untuk meraih keberkahan dan mengharap syafaat di hari akhirat kelak. Makalah ini kami buat
untuk melengkapi tugas yang diberikan oleh ibuk Debby Rahmawati, M.M.Par selaku dosen
Perencanaan dan Pengembangan Karir.

Dengan adanya makalah ini, para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.

Pekanbaru, 3 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Karir 2
2.2 Pengembangan Karir 3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan. 8
DAFTAR PUSTAKA. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan karir adalah suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan
karir dan jalur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan
untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan untuk mengisinya secara sistematis.
Sedangkan pengembangan karir adalah suatu langkah yang ditempuh perusahaan
untuk menghadapi tuntutan tugas karyawan dan untuk menjawab tantangan masa depan
dalam mengembangkan sumber daya manusia di perusahaan yang merupakan suatu
keharusan dan mutlak diperlukan.
Jadi dengan adanya perencanaan dan pengembangan karir akan dapat membantu
seseorang memperoleh keberhasilan dari tujuan yang ingin dicapainya. Perencanaan dan
pengembangan karir memiliki manfaat dan tujuan masing-masing yang akan pemakalah
jelaskan.
1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana perencanaan karir?

b. Bagaimana pengembangan karir?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Menjelaskan perencanaan karir

b. Menjelaskan pengembangan karir

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Karir
1. Pengertian Perencanaan Karir
Perencanaan Karir (career planning) terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan
dan karir. Perencanaan didefinisikan sebagai proses penentuan rencana atau kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Sedangkan karir adalah
semua pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan
kelangsungan, keteraturan dan nilai bagi kehidupan seseorang.
Perencanaan karir adalah suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih
tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses
yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan untuk mengisinya
secara sistematis. Melalui perencanaan karir (career planning) setiap individu
mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir
alternative, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan
praktis.
2. Tujuan Perencanaan Karir
Tujuan perencanaan karir menurut Dillard (1985: 3) antara lain:
a. Memperoleh kesadaran dan pemahaman diri (acquiring self awareness).
Penilaian kekuatan dan kelemahan individu merupakan langkah penting dalam
perencanaan karir. Salah satu penilaian memungkinkan individu untuk lebih
memahami diri sendiri yang berhubungan dengan tujuan dan rencana karir. Hasil
penilaian ini akan memungkinkan individuuntuk realistis dalam mengevaluasi diri
sendiri dan membantu atau menerapkan karir secara tepat. Pengetahuan untuk
perencanaan karir dapat menghindari ketidakpuasan, kekecewaan, dan
ketidakbahagiaan melalui kesadaran diri yang akurat.
Dengan memahami diri sendiri, individu dapat mencapai kecerdasan kearah
efisien dalam kehidupannya dan dapat mulai mengelola kesulitan yang mungkin
terjadi dalam hidupnya. Akhirnya, dengan individu lebih memahami dan menerima
diri sendiri, individu dapat membangun landasan dalam memahami dan menerima
orang lain.
b. Mencapai kepuasan pribadi.
Mencapai kepuasan karir secara pribadi adalah salah satu tujuan dalam
perencanaan karir. Individu menghabiskan sebagian besar kehidupannya dengan
2
bekerja, individu harus memilih karir yang menghasilkan keuntungan tertinggi dalam
kepuasan pribadi. Individu mungkin lebih suka dalam kegiatan karir yang mirip
dengan minat individu atau yang memberikan perasaan emosional dan atau
kesenangan fisik.
Untuk memperoleh kepuasan dari pekerjaan, individu harus memahami
persyaratan karir dan mengenali minat beserta keinginannya. Jika Individu biasanya
menikmati hidup, individu mungkin akan puas dengan karirnya atau, lebih spesifik
lagi jika individu puas dengan kejadian sehari-hari yang berurusan dengan
pekerjaan positif. Ketika individu merasa puas dengan pekerjaan, individu akan
cenderung untuk mengekspresikan sikap positif terhadap aspek-aspek lain dari
kehidupannya. Untuk mencapai kepuasan pribadi, individu mencari gaji atau
bayaran yang lebih memadai dan hadiah yang berwujud. Faktor-faktor yang
berkontribusi untuk kepuasan individu adalah kondisi bekerja, tantangan, dan
hubungan interpersonal.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pekerja yang kurang terdidik, tidak
terampil, dan lebih muda mengalami kepuasan kerja kurang dari pada pekerja
profesional, pekerja teknik, pekerja kantor, dan pemilik bisnis yang independen.
c. Mempersiapkan diri untuk memperoleh penempatan dan penghasilan yang
sesuai (preparing for adequate placement).
Individu yang akan mencari pekerjaan harus dirancang secara khusus. Selama
perencanaan karir, individu mungkin ingin menghindari daerah- daerah yang
memberikan peluang terbatas atau tidak sesuai dengan minatnya. Hal ini sama
pentingnya untuk menginvestasikan waktu dan energi ini dengan karir individu
mengidentifikasi tanpa melampaui batas kemampuan individu. Sepanjang
perencanaan karir, fokus perhatian orang- orang adalah pada karir cocok yang
paling untuk individu. Menilai aset dan kewajiban serta membandingkannya dengan
persyaratan untuk berbagai jenis karir. Pendekatan seperti ini akan membantu
individu menemukan karir dan individu akan cukup siap menerima karir tersebut.
d. Efisiensi usaha dan penggunaan waktu (efficiently using time and effort).
Tujuan lain perencanaan karir adalah untuk memungkinkan individu untuk
secara sistematis memilih karir. Perencanaan sistematis akan membantu
menghindari metode uji coba (trial-and-error) dan membantu menghabiskan lebih
banyak waktu bekerja ke arah tujuan lain. Individu dapat menggunakan waktu
secara efisien untuk mempelajari diri sendiri dalam kaitannya dengan berbagai
3
pilihan karir. Umumnya, orang- orang yang telah berpartisipasi dalam perencanaan
karir lebih puas dengan karir mereka dan tetap aktif bekerja lebih lama daripada
mereka yang tidak melakukan perencanaan karir.
Individu dapat menggunakan waktu secara efisien untuk mempelajari diri
sendiri dalam kaitannya dengan berbagai pilihan karir. Umumnya, orang- orang
yang telah berpartisipasi dalam perencanaan karir lebih puas dengan karir mereka
dan tetap aktif bekerja lebih lama daripada mereka yang tidak melakukan
perencanaan karir.
3. Manfaat Perencanaan Karir
Dengan adanya perencanaan karir, maka perusahaan dapat:
a. Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian
terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan
dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mereka bekerja,
sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan.
b. Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat
mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang, dengan
demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
c. Memenuhi kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang
akan datang.
d. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik
mengenai jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
e. Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir
membantu membangun penawaran internal atas talenta yang dapat
dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh
masa pension, berhenti bekerja dan pengembangan.

2.2 Pengembangan Karir

1. Pengertian Pengembangan Karir

Andrew J. Dubrin (1982) mengemukakan bahwa pengembangan karir adalah


aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karier masa
depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat
mengembangkan diri secara maksimum.

4
Pengembangan karir adalah suatu langkah yang ditempuh perusahaan untuk
menghadapi tuntutan tugas karyawan dan untuk menjawab tantangan masa depan
dalam mengembangkan sumber daya manusia di perusahaan yang merupakan suatu
keharusan dan mutlak diperlukan.

Pengembangan karir juga dapat didefinisikan sebagai pendekatan formal yang


diambil organisasi untuk memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan
pengalaman yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan, karena perencanaan dan
pengembangan karir menguntungkan individu dan organisasi.

Pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk


mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan.
Beberapa prinsip pengembangan karir adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap


pengembangan karir.

b. Bentuk pengembangan skillyang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan


pekerjaan yang spesifik

c. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh


skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan

d. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi dikurangi


dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang
rasional.

Implementasi perencanaan karir merupakan pengembangan karir Untuk itu


pengembangan karir dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang
ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan pelatihan, pencarian
dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.

Titik awal pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap
orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah
komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan
organisasi, departemen SDM melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan

2. Tujuan Pengembangan Karir

Andrew J. Dubrin (1982) menguraikan sejumlah tujuan pengembangan karir yang

5
dijabarkan sebagai berikut:

a. Membantu pencapaian tujuan individu dan perusahaan dalam pengembangan


karier karyawan yang merupakan hubungan timbal balik yang bermanfaat bagi
kesejahteraan karyawan dan tercapainya tujuan perusahaan. Seorang pegawai
yang sukses dengan prestasi kerja sangat baik kemudian menduduki posisi
jabatan yang lebih tinggi, ini menunjukkan bahwa tercapai tujuan perusahaan
dan tujuan individu.

b. Menunjukkan Hubungan Kesejahteraan Pegawai Perusahaan merencanakan


karir pegawai dengan meningkatkan kesejahteraannya sehingga memiliki
loyalitas yang lebih tinggi.

c. Membantu pegawai menyadari kemampuan potensinya. Pengembangan karir


membantu menyadarkan pegawai akan kemampuannya untuk menduduki
suatu jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan keahliannya.

d. Memperkuat hubungan antara Pegawai dan Perusahaan Pengembangan karier


akan memperkuat hubungan dan sikap pegawai terhadap perusahaannya.

e. Membuktikan Tanggung Jawab Sosial Pengembangan karier suatu cara


menciptakan iklim kerja yang positif dan pegawai-pegawai lebih bermental
sehat.

f. Membantu memperkuat pelaksanaan program-program Perusahaan


Pengembangan karir membantu program-program perusahaan lainnya agar
tercapai tujuan perusahaan.

g. Mengurangi Turnover (pergantian karyawan karena mengundurkan diri) dan


Biaya Kepegawaian Pengembangan karier dapat menjadikan turnover rendah
dan begitu pula biaya kepegawaian menjadi lebih efektif.

h. Mengurangi Keusangan Profesi dan Manajerial Pengembangan karier dapat


menghindarkan dari keuangan dan kebosanan profesi dan manajerial.

i. Menggiatkan Analisis dari Keseluruhan Pegawai Perencanaan karir


dimaksudkan mengintegrasikan perencanaan kerja dan kepegawaian

j. Menggiatkan Pemikiran (Pandangan) Jarak Waktu yang Panjang


Pengembangan karier berhubungan dengan jarak waktu yang panjang. Hal ini

6
karena penempatan suatu posisi jabatan memerlukan persyaratan dan
kualifikasi yang sesuai porsinya.

3. Manfaat Pengembangan Karir

Pada dasarnya pengembangan karir dapat bermanfaat bagi organisasi maupun


karyawan.

a. Bagi organisasi, pengembangan karir dapat:

 Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan

 Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan


mempertahankan karyawan yang berkualitas

 Agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan


yang sama untuk meningkatkan karir.

 Mengurangi frustasi karyawan

b. Bagi karyawan, pengembangan karir identik dengan keberhasilan karena


pengembangan karir bermanfaat untuk dapat:

 Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya

 Menambah tantangan dalam bekerja

 Meningkatkan otonomi

 Meningkatkan tanggung jawab

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang disampaikan pemakalah diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
a. Tujuan perencanaan karir menurut Dillard adalah memperoleh kesadaran dan
pemahaman diri, mencapai kepuasan pribadi, mempersiapkan diri untuk
memperoleh penempatan dan penghasilan yang sesuai dan efisiensi usaha dan
penggunaan waktu.
b. Manfaat perencanaan karir adalah menurunkan tingkat perputaran karyawan,
mendorong pertumbuhan kinerja karyawan, memenuhi kebutuhan kebutuhna
organisasi akan sumber daya manusia, memberikan informasi kepada organisasi
dan individu yang lebih baik, dan mengembangkan pegawai yang dapat
dipromosikan.
c. Sedangkan tujuan pengembangan karir menurut Andrew J. Dubrin adalah membantu
pencapaian tujuan individu dan perusahaan dalam pengembangan karier karyawan,
meningkatkan kesejahteraan karyawan sehingga memiliki loyalitas yang lebih tinggi,
membantu pegawai menyadari kemampuan potensinya dan memperkuat hubungan
antara Pegawai dan Perusahaan.
d. Dan manfaat dalam pengembangan karir bagi organisasi adalah menjamin
ketersediaan bakat yang diperlukan, meningkatkan kemampuan organisasi untuk
mendapatkan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas, agar kelompok-
kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk
meningkatkan karir, dan mengurangi frustasi karyawan. Sedangkan manfaatnya bagi
karyawan menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya, menambah
tantangan dalam bekerja, meningkatkan otonomi, dan meningkatkan tanggung
jawab.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bahrul Falah. 1987. Konstribusi Orientasi Nilai Pekerjaan dan Informasi Karier terhadap

Kematangan Karier (Skripsi). Bandung : PPB-FIP IKIP Bandung.

Fathoni, Abdurahmat, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Rineka Cipta.

Hattari. 1983. Ke Arah Pengertian Bimbingan Karier dengan Pendekatan Developmental. Jakarta :

BP3K.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2009, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.

Rahmi Widyanti, Manajemen Karir, (Makassar, Rizky Artha Mulia 2018).

Samsudin, Sadili.2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung.

Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN.

Anda mungkin juga menyukai