Anda di halaman 1dari 8

LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG


KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
PENDAHULUAN
KUHP Indonesia yang saat ini berlaku merupakan copy KUHP (WvS)
Belanda 1886, yang berlaku mulai 1 Januari 1918, yang terus berlaku
setelah kemerdekaan atas dasar Pasal II Aturan Peralihan Undang-
Undang Dasar 1945. Pengaruh KUHP Belanda sangat besar melalui
asas konkordansi, doktrin dan yurisprudensi Mahkamah Agung
Belanda, termasuk MVT-nya.
menggantikan KUHP kolonial (Wetboek van Strafrecht)
Rekodifikasi warisan zaman kolonial Belanda dengan KUHP Nasional dan
Terbuka Terbatas mengintegrasikan beberapa tindak pidana yang diatur di luar
KUHP

penyesuaian KUHP terhadap perkembangan


Harmonisasi
hukum pidana yang bersifat universal.

filosofi pembalasan klasik (Daad-strafrecht) yang


berorientasi kepada perbuatan semata-mata dengan
Criminal Modernisasi filosofi integratif (Daad-Daderstrafrecht-Slachtoffer)
Law Reform yang memperhatikan aspek perbuatan, pelaku dan
korban kejahatan (pemberatan dan peringanan pidana

menertibkan perkembangan hukum pidana di luar


Konsolidasi KUHP dikembalikan kepada kendali asas-asas umum
kodifikasi (KUHP) secara bertahap

menjaga keseimbangan antara moralitas individual,


Demokratisasi
moralitas sosial, dan moralitas institusional.
Beberapa Kebaruan RUU KUHP
a. tidak ada lagi kategori “kejahatan” h. pidana mati tetap dipertahankan; tidak
dan “pelanggaran”; sebagai pidana pokok, namun jenis pidana
yang bersifat khusus yang selalu diancamkan
b. Living Law (Hukum yang hidup secara alternatif dan bersifat ultimum
dalam Masyarakat); remedium;
c. perumusan dan pengaturan i. adanya pidana tambahan baru yakni
pembayaran ganti kerugian dan pemenuhan
Permufakatan Jahat dan Persiapan; kewajiban adat setempat;
d. perumusan Alasan Pemaaf dan j. adanya kategorisasi ancaman pidana denda;
Alasan Pemberat Pidana; k. perumusan pertanggungjawaban pidana
e. perumusan Tujuan Pemidanaan korporasi;
l. pola pemidanaan disesuaikan dengan batas
dan Pedoman Penjatuhan Pidana; maksimum pidana penjara yakni 15 (lima
f. Restorative Justice dalam bentuk belas) tahun;
Perumusan Double Track System m. perumusan pidana minimum khusus hanya
untuk tindak pidana khusus; dan
(Pidana dan Tindakan); n. kewenangan APH tetap berada pada masing-
g. adanya pidana pokok baru, yakni masing instansi penegak hukum terhadap
pidana pengawasan dan pidana tindak pidana khusus.
kerja sosial;

4
SEJARAH PERKEMBANGAN
RUU KUHP

Upaya Seminar Hukum


UU No. 1 tahun pembaruan Nasional I
Wetboek van 1946 tentang KUHP tahun 1963 ,
Strafrecht voor Peraturan dimulai sejak menghasilkan
Netherlands Hukum Pidana 1958 yang resolusi antara
Indie (WvS) dan UU No. 73 lain desakan
tahun 1958
ditandai untuk
Stb No. 732 dengan diselesaikannya
memberlakuk
tahun 1915 dan an WVS berdirinya KUHP Nasional
mulai berlaku sebagai Lembaga Tahun 2015
1 Januari 1918 Pemerintah
Peraturan Pembinaan
melakukan
Hukum Pidana Hukum pembahasan
Nasional Nasional RUU KUHP
(LPHN) dengan DPR

97 tahun
Perkembangan Pembahasan RUU KUHP
RUU KUHP pertama kali disampaikan oleh Presiden Susilo
2012 Bambang Yudhoyono ke DPR pada Tahun 2012

Presiden Joko Widodo menyampaikan Kembali ke DPR dan


menerbitkan Surat Presiden Nomor R-35/Pres/06/2015, tanggal
2015 5 Juni 2015 yang ditindaklanjuti dengan pembahasan secara
intensif selama lebih dari 4 (empat) tahun.

18 September Pemerintah dan DPR RI telah menyepakati RUU KUHP dalam


Pembahasan Tingkat I untuk dibahas dalam Pembahasan
2019 Tingkat II, yakni pengambilan keputusan di Rapat Paripurna.

26 September Pemerintah Menunda Pembahasan RUU KUHP pada


2019 Pembahasan Tingkat II
Perkembangan RUU KUHP Saat Ini
• Melaksanakan Sosialisasi melalu Diskusi Publik pada tahun 2021
• Pemerintah melakukan penyempurnaan dengan melakukan
reformulasi dan memberikan penjelasan terhadap pasal-pasal
kontroversial berdasarkan masukan dari berbagai unsur
masyarakat serta kementerian/lembaga terkait
• RUU KUHP masuk dalam Prolegnas Jangka Menengah Tahun
2020-2024 dan Prolegnas Prioritas 2022 berdasarkan Keputusan
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 8/DPR
RI/II/2021-2022
• RUU KUHP direncanakan akan diselesaikan pada Masa Sidang
ke-V DPR RI Tahun 2022
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai