Anda di halaman 1dari 3

Hammam Fahlevi

22105244005
Teknologi Pendidikan B

Rangkuman Chapter 11 (Mengevaluasi Konten Web untuk Pembelajaran Bahasa


Secara Mandiri)

Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, kursus online atau berbasis web telah diakui sebagai salah
satu metodologi dalam pendidikan bahasa asing (Felix, 1999; Kung dan Chuo, 2002;
McBride, 2002).
Tujuan
Memaksimalkan efisiensi dan kualitas serta meningkatkan tingkat kemahiran bahasa siswa
secara keseluruhan.
Pembelajaran Mandiri berfokus pada sikap dan keyakinan siswa tentang kapasitas belajar
mereka sendiri. Pembelajaran Bahasa berbasi data, berdasarkan pengamatan, berhipotesis,
dan bereksperimen penting bagi siswa untuk meningkatkan kesadaran mereka dalam
meningkatkan keterampilan dan strategi dalam belajar Bahasa mereka.
Web sebagai data Bahasa menunjukkan bahwa data yang diturunkan dari web memiliki
berbagai kemungkina sebagai sumber belajar bahasa yang merangsnag keingintahuan
intelektual siswa dan memperdalam pengetahuan bahasa mereka. Banyak siswa
memanfaatkan berbagai sumber belajar bahasa di berbagai situs web yang memberi mereka
paparan terhadap bahasa Inggris.
Tanggapan Siswa Terhadap Mengevaluasi Situs Web
1. Terkait kegunaan situs web dan jumlah Latihan Bahasa, hampir semua siswa merasa
evaluasi tidak sulit
2. Terkait mengevaluasi ketersediaan materi dan daya tarik konten, relative mudah bagi
siswa
3. Terkait ketersediaan jawaban dan umpan balik, fitur yang mudah dievaluasi bagi
siswa
Tiga Kriteria yang Sulit Dievaluasi Terhadap Kemudahan Mengevaluasi Situs Web
1. Tata letak dan kegunaan situs web
2. Ketersediaan situs web yang relevan
3. Kualitas dan konstitensi materi
Banya peserta menyatakan bahwa merek perlu meningkatkan kesadaran mereka akan kata
dan ekspresi yang telah mereka pelajari di kelas.
Rangkuman Chapter 12 (Menggunakan Video Sebagai Retrispektif Alat untuk
Memahami Diri Sendiri)

Perspektif Self Regulated Learning

Self Regulated Learning adalah perspektif yang berguna untuk dijadikan sebagai kerangka
teoritis penting yang menggambarkan aspek signifikan dari pembelajaran yang berhasil dalm
hal tujuan individu, motivasi, kemauan dan emosi
Empat Asumsi Dasar Self Regulated Learning
1. Konstuksi Aktif; Peserta didik secara aktif membangun makna, tujuan, dan strategi
mereka sendiri berdasarkan informasi dari lingkungan fisik dan sosial eksternal serta
lingkungan psikologis internal.
2. Potensi untuk Kontrol; Peserta didik dapat memantau, mengontrol, dan mengatur
(dalam berbagai derajat) aspek kognisi, motivasi, perilaku, dan lingkungan mereka.
Semua model SRL mengakui bahwa perbedaan biologis, perkembangan, kontekstual,
dan individu dapat mengganggu upaya individu dalam regulasi.
3. Mengenali Tujuan/Kriteria/Standar; Ada standar (misalnya, tujuan, nilai referensi)
yang dijadikan perbandingan untuk menilai apakah suatu proses harus dilanjutkan,
atau apakah jenis perubahan apa pun diperlukan.
4. Aspek Sosial dan Kontekstual Pembelajaran; Kompetensi dan pembelajaran
dipengaruhi oleh budaya, demografi, kepribadian, dan karakteristik kontekstual
peserta didik, serta oleh pengaturan diri dari kognisi, motivasi dan perilaku mereka
yang menengahi hubungan antara orang, konteks dan prestasi.

Kombinasi SRL dan ASt


SRL didefinisikan sebagai proses aktif dan konstruktif di mana peserta didik menetapkan
tujuan untuk belajar, dan kemudian berusaha untuk memantau, mengatur dan mengendalikan
kognisi, motivasi dan perilaku mereka, sambil dibimbing.
AST mengidentifikasi berbagai komponen sistem aktivitas, mencirikannya, dan
menjelaskan bagaimana mereka berinteraksi.

Pentingnya Umpan Balik Internal dan Eksternal


Umpan proses balik internal dihasilkan oleh pemantauan pelajar sendiri ketika dia
mengevaluasi kinerja pribadi, sedangkan umpan balik disediakan eksternal peristiwa lain.
Kedua oleh orang atau jenis umpan balik dapat menginformasikan pelajar tentang kesalahan
pengetahuan domain, tetapi juga dapat meningkatkan keterlibatan efektif pelajar dalam tugas.

Video Sebagai Alat Umpan Balik


Video telah digunakan di kelas untuk penilaian. Dengan demikian, video dapat digunakan
untuk membantu siswa, bahkan orang tua dan orang lain yang tertarik dengan proses
pendidikan, untuk memahami dinamika bagaimana siswa belajar. Video memediasi tujuan
peserta yang berbeda dalam sistem aktivitas kelas.
Solusi dan Rekomendasi
Berdasarkan penerapan pendekatan baru yang menggabungkan SRL dan AST yang
mengakui dimensi pembelajaran individu dan sosial, seperangkat pedoman umum dapat
disarankan untuk membantu pendidik dalam merancang, mengembangkan, dan
mengimplementasikan integrasi video di ruang kelas. Bekerja dengan siswa dan video telah
menghasilkan sejumlah pedoman yang berguna yang dapat membantu pendidik dalam
berhasil menggunakan media ini di kelas untuk mendorong SRL.
Kesimpulan
Dalam kerangka baru SRL dan AST ini, pembelajaran dipandang pada tingkat individu,
serta tingkat sosiokultural di mana alat dan anggota masyarakat berkontribusi pada
pembelajaran. Komponen penting dalam pendekatan ini adalah umpan balik, dan penggunaan
video dipandang sebagai alat yang menjanjikan yang bertindak sebagai katalis dalam
memungkinkan pemantauan individu dan rekan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai