Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

ANALISA

A. Analisa Aktualisasi Kegiatan Pertama

Kegiatan 1 Melakukan koordinasi dengan atasan langsung


Waktu Pelaksanaan 16 November 2019
Daftar lampiran - Dokumentasi

Uraian Laporan
1. Tahap pertama (Melakukan koordinasi dengan atasan langsung)
Pada tanggal 15 November 2019 penulis kembali ke satker yaitunya MTsN 2
Pasaman Barat, dan pada tanggal 16 September 2019 penulis menemui kepala
Madrasah (mentor) Bapak Soni Yata, S.Pd untuk melaksanakan konsultasi sebagai
bentuk tanggung jawab dan profesionalisme kerja (Akuntabilitas). Dalam
berkonsultasi dengan kepala Madrasah penulis akan menyampaikan program yang
akan dilakukan dengan bahasa yang sopan dan santun (Etika Publik), dan meminta
saran untuk kegiatan serta menghargai pendapat kepala Madrasah dengan
mengedepankan musyawarah mufakat (Nasionalisme). Penulis akan menggunakan
waktu dengan efektif dan efisien (Komitmen Mutu).
Analisa Dampak:
Kegiatan ini menghasilkan pertemuan dan persetujuan bapak kepala madrasah
tentang isu yang diangkat dan akan dicarikan solusinya selama pelaksanaan
kegiatan habituasi di Madrasah, selain itu ada beberapa saran yang disampaikan
oleh kepala Madrasah yang bertindak sebagai mentor mengenai Rancangan
Aktualisasi yang penulis koordinasikan. Nilai ANEKA yang terimplementasi dalam
tahap ini adalah akuntabilitas, etika publik, nasionalisme dan komitmen mutu.

40
B. Analisa Aktualisasi Kegiatan Kedua

41
Kegiatan 2 Merancang desain kartu izin siswa
Waktu Pelaksanaan 18 s.d 21 November 2019
Daftar lampiran - Dokumentasi
- Kartu yang telah didesain
Uraian Laporan:
1. Tahap Pertama (Mempersiapkan referensi untuk rancangan kartu izin
siswa)
Setelah mendapat restu dan izin dari kepala Madrasah, pada tanggal 18 November
2019 penulis mulai mempersiapkan referensi-referensi untuk desain kartu.
Referensi-referensi ini juga berguna agar kartu yang dibuat sesuai dengan yang
penulis terapkan. Hal ini dilakukan agar terciptanya pelayanan yang baik untuk
siswa (Komitmen Mutu)
Analisa Dampak:
Dari kegiatan ini penulis berhasil mengumpulkan referensi yang akan dijadikan
sumber-sumber materi untuk pembuatan kartu izin siswa. Nilai ANEKA yang
terimplementasi dari kegiatan ini adalah Komitmen Mutu.

2. Tahap Kedua (Bimbingan dengan Kepala Tata Usaha dan Wakil Kesiswaan
serta guru piket)
Pada tanggal 19 - 20 November 2019 penulis menemui Kepala Tata Usaha, Wakil
Kesiswaan dan guru piket lainnya, serta berkonsultasi dengan menggunakan
perkataan yang sopan dan baik (Etika Publik), kami bermusyawarah dan mufakat
(Nasionalisme).
Analisa Dampak:
Dari diskusi tersebut maka diperoleh beberapa saran dari Kepala tata usaha terkait
kartu yang akan dibuat. Nilai ANEKA yang terimplementasi dalam kegiatan ini
adalah nasionalisme dan etika publik.

3. Tahap ketiga (Meenetapkan model kartu izin siswa)


Setelah melakukan konsultasi dan berdiskusi dengan Kepala tata usaha, Wakil
kurikulum dan guru piket, pada tanggal 21 November 2019 penulis mulai
menetapkan model kartu izin siswa sesuai dengan apa yang telah kami diskusikan.
Dengan kartu yang telah dibuat, harapan penulis akan dapat mempertanggung
jawabkan penggunaannya dalam pelaksanaan (akuntabilitas). Penulis akan
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan mudah dimengerti dalam membuat
rancangan kartu izin siswa (etika publik), serta meminimalisir kesalahan agar
kualitas kartu yang dihasilkan mempunyai mutu yang terjaga (komitmen mutu)
Analisa Dampak:
42
Kegiatan ini menghasilkan rancangan kartu yang telah dibuat dan lebih sesuai
dengan kondisi yang akan diterapkan. Nilai ANEKA yang terimplementasi dalam
kegiatan ini adalah akuntabilitas, etika publik dan komitmen mutu.
C. Analisa Aktualisasi Kegiatan Ketiga

Kegiatan 3 Melakukan Sosialisasi Penggunaan Kartu Izin Siswa


Waktu Pelaksanaan 22 s.d 23 November 2019
Daftar lampiran - Dokumentasi
- Print Out Kartu
Uraian Laporan:
1. Tahap Pertama (Menjelaskan fungsi kartu izin siswa kepada guru piket dan
siswa)
1. Setelah selesai mengumpulkan referensi dan membuat kartu izin siswa, penulis
mempersiapkan print out kartu yang akan digunakan untuk melakukan sosialisasi.
Hal ini dilakukan agar kartu izin siswa tersebut dapat dipahami dalam
penggunaannya dan dapat membantu lebih terkontrolnya kedisiplinan peserta didik
dalam belajar dengan tetap memperhatikan indikator dan ketercapaian tujuan dari
pembelajaran (Komitmen Mutu).
2.
3. Analisa Dampak:
4. Dalam kegiatan ini dihasilkan kartu izin siswa yang akan diimplementasikan pada
saat piket harian. Nilai ANEKA yang terimplementasi dalam kegiatan ini adalah
komitmen mutu
5.
2. Tahap kedua (Mencontohkan penggunaan kartu izin siswa )
Setelah membuat kartu izin siswa, penulis memberikan contoh bagaimana cara
pengisian kartu izin siswa. Hal ini sudah merupakan tanggung jawab penulis sebagai
seorang guru (Akuntabilitas). Pada tahap pertama penulis mencontohkan kepada
guru piket yang sedang bertugas. Oleh karena itu penulis berharap tidak terjadi
kesalahan dalam pengisian, karena menurut penulis kartu tersebut sudah sangat
mudah dan gampang dimengerti. (Komitmen Mutu)
Analisa Dampak :
Dari kegiatan ini dihasilkan penggunaan dan pengisian kartu izin siswa sesuai
dengan ketentuan yang telah dirancang. Nilai ANEKA yang terimplementasi dari
tahapan ini adalah Akuntabilitas dan Komitmen Mutu.

43
D. Analisa Aktualisasi Kegiatan Keempat

44
Kegiatan 4 Melaksanakan Pemberlakuan Kartu Izin Siswa
Waktu Pelaksanaan 24 November s.d 7 November 2019
Daftar lampiran - Dokumentasi
Uraian Laporan:
1. Tahap Pertama (Menyediakan dan Melaksanakan Pemberlakuan Kartu Izin
Siswa)
Pada hari Senin 25 November 2019, mulai dilaksanakan pemberlakuan kartu izin
siswa, yang dilakukan oleh guru piket. Penulis telah menyediakan kartu izin siswa
yang telah di print out.
Pada penggunaan pertama ini berjalan cukup lancar, terdapat beberapa siswa yang
terlambat, serta meminta izin untuk keluar madrasah karena beberapa keperluan,
salah satunya pergi memfotocopy. Setelah memberikan kartu izin siswa tersebut
kepada siswa yang izin keluar, kita dapat mengetahui dan mengontrol apakah siswa
tersebut sudah kembali masuk ke madrasah atau belum. Karena siswa tersebut
harus melapor kembali kepada petugas piket serta menyerahkan kembali kartu
tersebut sebagai tanda bahwa siswa tersebut telah masuk kembali ke kawasan
madrasah. Selain itu, dengan adanya kartu izin siswa ini, guru piket bisa mengontrol
keterlambatan siswa dan dapat didata serta dicatat di dalam buku kasus siswa
sebagai pelanggaran ringan, dan dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di madrasah (Komitmen Mutu)
Analisa Dampak:
Hari pertama penerapan kartu izin siswa memperlihatkan bahwa kartu tersebut
sangat bermanfaat dalam proses penegakan kedisiplinan siswa yang datang
terlambat maupun yang meminta izin keluar dari madrasah untuk beberapa
keperluan mendesak. Nilai ANEKA yang terimplementasi dari kegiatan ini adalah
komitmen mutu.

2. Tahap kedua ( Mengevaluasi kegiatan pemberlakuan kartu izin siswa)


Pada hari pertama masih terdapat beberapa siswa yang datang terlambat, begitu
juga pada hari berikutnya. Apabila siswa yang terlambat dalam beberapa hari
berturut-turut masih merupakan siswa yang sama, maka hal tersebut harus
dilaporkan kepada wali kelas maupun BK untuk ditindaklanjuti agar keterlambatan
tersebut tidak terulang lagi. Hal tersebut sudah tugas kita sebagai guru untuk
mendidik dan menumbuhkan kedisiplinan siswa (Akuntabilitas).
Analisa Dampak:
Dengan mengevaluasi kegiatan pemberlakuan kartu izin siswa, maka dapat dilihat
bagaimana proses pemberlakuannya dan dapat dilihat apakah ada kekurangan
sehingga dapat diperbaiki untuk masa yang akan datang. Nilai ANEKA yang
terimplementasi dalam kegiatan ini adalah akuntabilitas dan komitmen mutu.45
E. Analisa Aktualisasi Kegiatan Kelima

46
Kegiatan 5 Mengevaluasi penggunaan kartu izin siswa
Waktu Pelaksanaan 17 s.d 20 Oktober 2019
Daftar lampiran - Dokumentasi
- Testimoni
Uraian Laporan:
1. Tahap Pertama (Meminta testimoni dari unsur pimpinan, guru dan siswa)
3. Pada tanggal 17 September penulis meminta Kepala tata usaha, wakil kesiswaan,
beberapa orang guru dan juga siswa untuk memberikan testimony terkait dengan
pemberlakuan kartu izin siswa yang telah penulis terapkan. (Etika Publik)
4.
Analisa Dampak:
Dengan melakukan kegiatan ini maka penulis dapat mengetahui bagaimana
tangapan unsur pimpinan, para guru dan juga siswa terkait dengan program yang
telah penulis jalankan. Nilai ANEKA yang terimplementasikan dalam kegiatan ini
adalah Etika Publik.

2. Tahap kedua ( Melakukan analisis hasil testimoni untuk mengevaluasi


penggunaan kartu izin siswa)
Setelah didapatkan beberapa testimoni, maka langkah selanjutnya dari kegiatan ini
adalah menganalisis testimoni yang telah didapatkan untuk melihat bagaimana
pelaksanaan penerapan pemberlakuan kartu izin siswa. Testimoni ini adalah bentuk
pertanggungjawaban penulis atas kegiatan aktualisasi yang dilakukan di satuan
kerja (Akuntabilitas dan Etika publik)
Analisa Dampak:
Setelah menganalisis testimoni , maka diperoleh gambaran bagaimana tingkat
kedisiplinan siswa sebelum pemberlakuan kartu izin siswa dan setelah
pemberlakuan kartu izin siswa. Nilai ANEKA yang terimplementasi dalam tahap ini
adalah Akuntabilitas.

3. Tahap ketiga (Membuat laporan kegiatan)


Setelah seluruh kegiatan aktualisasi dilaksanakan, maka langkah terakhir dari
kegiatan ini adalah membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi dengan penuh
tanggung jawab dan bisa dipertanggungjawabkan (akuntabilitas). semua aspek
dalam laporan ini dibuat dan dilaporkan secara jujur (anti korupsi) dan seefisien
mungkin (komitmen mutu).
Analisa Dampak:
Hasil dari kegiatan aktualisasi ini adalah telah diselesaikannya laporan kegiatan
aktualisasi yang telah dilakukan oleh penulis di satuan kerja, yaitu MTsN 2 Pasaman
Barat, semoga bisa memberikan dampak yang baik dalam meningkatkan layanan 47

piket dan kedisiplinan siswa. Nilai ANEKA yang terimplementasikan dalam tahap ini
adalah akuntabilitas, anti korupsi dan komitmen mutu.
F. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

A. Faktor pendukung
1) Adanya dukungan yang positif dari pimpinan madrasah (mentor)
2) Adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dari guru-guru piket.
3) Kerjasama yang baik dari peserta didik.

B. Faktor penghambat
1) Terbatasnya waktu untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi di sekolah
dikarenakan selain melaksanakan kegiatan aktualisasi penulis juga harus
mengajar di kelas sebagaimana biasanya.
2) Bertemunya kegiatan aktualisasi dengan jadwal ujian akhir semester,
sehingga mempersempit ruang gerak kegiatan aktualisasi.

48
BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di MTsN 2 Pasaman Barat,

pada tanggan 15 November hingga 14 Desember 2019. Kegiatan ini

bertujuan untuk mengaktualisasi ASN terhadap nilai-nilai dasar profesi

ASN. Nilai-nilai dasar tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi.

Permasalahan yang diangkat dalam aktualisasi ini adalah belum

optimalnya penyelesaian siswa terlambat. Permasalahan ini diselesaikan

dengan “Optimalisasi Penyelesaian Siswa Yang Terlambat Melalui

Pemberian Kartu Izin Siswa Pada MTsN 2 Pasaman Barat. Dengan

diangkatnya isu ini, diharapkan penyelesaian siswa yang terlambat

menjadi lebih maksimal, teratur dan secara tidak langsung diharapkan

dapat meningkatkan kedisiplinan siswa, sesuai dengan visi dan misi

MTsN 2 Pasaman Barat. Laporan aktualisasi dibuat sebagai langkah awal

peserta Pelatihan Dasar CPNS agar dapat memahami dan menjalankan

nilai-nilai ANEKA dalam memangku jabatan sebagai seorang ASN.

B. SARAN

Demikianlah laporan aktualisasi ini dibuat dan semoga dapat

memberi manfaat dan berdaya guna bagi ASN, satker tempat penulis

bekerja serta peserta LATSAR lain yang membacanya.

49
DAFTAR PUSTAKA

Modul Diklat Akuntabilitas Publik. Sumatera Barat: Badan Pengembangan


Sumber Daya Manusia.

Modul Diklat Nasionalisme. Sumatera Barat: Badan Pengembangan Sumber


Daya Manusia.

Modul Diklat Etika Publik. Sumatera Barat: Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.

Modul Diklat Anti Korupsi. Sumatera Barat: Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.

Modul Diklat Komitmen Mutu. Sumatera Barat: Badan Pengembangan Sumber


Daya Manusia.

Modul Whole Of Government. Sumatera Barat: Badan Pengembangan sumber


Daya Manusia.

Modul Manajemen ASN. Sumatera Barat: Badan Pengembangan Sumber Daya


Manusia.

Modul Pelayanan Publik. Sumatera Barat: Badan Pengembangan Sumber Daya


Manusia.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 tahun


2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang


Manajemen PNS. Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

50

Anda mungkin juga menyukai