Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : KAJIAN PEDAGOGIK

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Johar Maknun, M.Si. 1772

TUGAS 4:
Kajian Historis Tokoh Pendidikan Sebagai Landasan Pendidikan
‘’Maria Montessori”

SIDIK PERMANA_2310509
Arsitektur - S2
Biografi Maria Montessori

Maria Montessori adalah seorang ilmuwan dan pendidik perintis, yang telah
menginspirasi banyak orang di seluruh dunia dengan pendekatannya yang benar-
benar universal terhadap perkembangan anak.

Salah satu wanita paling dinamis di abad ke-20, Dr Maria Montessori (1870 –
1952) memulai karirnya dengan mengatasi penolakan keras untuk lulus sebagai
dokter wanita pertama di Italia.

Dia kemudian mengembangkan gagasan tentang pendidikan anak-anak yang


berdampak besar pada teori dan praktik pendidikan modern. Pendekatan
Montessori terhadap pendidikan, menginspirasi anak-anak menuju kecintaan
belajar seumur hidup, dengan mengikuti lintasan perkembangan alami mereka.

Anak-anak menjadi pembelajar yang percaya diri, bertanggung jawab, mandiri


dan percaya pada kemampuan mereka sendiri.

Inklusivitas dan perkembangan sosial yang positif yang difasilitasi oleh program
Montessori membentuk dasar keterikatan yang terus-menerus terhadap
pembelajaran dan pengetahuan.

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


Timeline of Maria Montessori's Life

Maria Montessori (31 Maret 1870 – 6 Mei 1952) adalah seorang


pendidik, ilmuwan, dan dokter berkebangsaan Italia. Ia
mengembangkan sebuah metode pendidikan anak-anak dengan
memberi kebebasan bagi mereka untuk melakukan kegiatan dan
mengatur acara harian. Metode ini kelak dikenal dengan sebutan
Metode Montessori.

Montessori lahir di kota kecil Italia, Chiaravalle, pada tahun 1870. Ia


lahir dari orangtua progresif yang sering berbaur dengan para pemikir
dan cendekiawan terkemuka di Italia. Lingkungan keluarga yang
tercerahkan ini memberi Montessori banyak keuntungan daripada gadis-
gadis muda lainnya pada masa itu. Keluarga Maria Montessori selalu
sangat peka terhadap isu-isu sosial, seperti perjuangan untuk
emansipasi wanita. Perjuangan tersebut Montessori lanjutkan hingga
dewasa. Dia mewakili titik referensi penting bagi wanita lain pada zaman
itu.

Segera setelah lulus, pada tahun 1896, Montessori mulai bekerja


sebagai asisten sukarela di klinik psikiatri di Universitas Roma, tempat
dia merawat anak-anak dengan kesulitan belajar. Suatu hari, dia
menemukan bahwa anak-anak dengan antusias bermain dengan remah
roti yang jatuh di lantai, kata Catherine L’Ecuyer, seorang peneliti
psikologi dan pendidikan di University of Navarra di Spanyol. Terpikir
olehnya bahwa asal mula beberapa kecacatan intelektual dapat kita
kaitkan dengan pemiskinan. Dengan materi pembelajaran yang tepat,
pemikiran muda lainnya dapat dipupuk, simpul Montessori.

Pengamatan tersebut akan mengarahkan Montessori untuk


mengembangkan metode pendidikan baru yang berfokus pada
penyediaan stimulasi optimal selama periode sensitif masa kanak-kanak.

Pada intinya adalah prinsip bahwa semua materi pembelajaran harus


seukuran anak-anak dan dirancang untuk menarik semua indera. Selain
itu, setiap anak juga harus kita biarkan bergerak dan bertindak secara
bebas, serta menggunakan kreativitas dan keterampilan pemecahan
masalah mereka. Guru mengambil peran sebagai pemandu, mendukung
anak-anak tanpa paksaan atau kontrol.

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


Timeline of Maria Montessori's Life

Segera setelah lulus, pada tahun 1896, Montessori mulai bekerja


sebagai asisten sukarela di klinik psikiatri di Universitas Roma, tempat
dia merawat anak-anak dengan kesulitan belajar. Suatu hari, dia
menemukan bahwa anak-anak dengan antusias bermain dengan remah
roti yang jatuh di lantai, kata Catherine L’Ecuyer, seorang peneliti
psikologi dan pendidikan di University of Navarra di Spanyol. Terpikir
olehnya bahwa asal mula beberapa kecacatan intelektual dapat kita
kaitkan dengan pemiskinan. Dengan materi pembelajaran yang tepat,
pemikiran muda lainnya dapat dipupuk, simpul Montessori.

Pengamatan tersebut akan mengarahkan Montessori untuk


mengembangkan metode pendidikan baru yang berfokus pada
penyediaan stimulasi optimal selama periode sensitif masa kanak-kanak.

Pada intinya adalah prinsip bahwa semua materi pembelajaran harus


seukuran anak-anak dan dirancang untuk menarik semua indera. Selain
itu, setiap anak juga harus kita biarkan bergerak dan bertindak secara
bebas, serta menggunakan kreativitas dan keterampilan pemecahan
masalah mereka. Guru mengambil peran sebagai pemandu, mendukung
anak-anak tanpa paksaan atau kontrol.

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


Timeline of Maria Montessori's Life

Casa dei Bambini

Montessori membuka “Casa dei Bambini” pertamanya –


“Rumah Anak” – pada tahun 1907, dan segera melahirkan
banyak rumah lainnya. Seiring waktu, dia juga menjalin
hubungan dengan para visioner di seluruh dunia, termasuk
Mahatma Gandhi. Mungkin mengejutkan, ketika kaum Fasis
pertama kali berkuasa di Italia pada tahun 1922. Mereka
segera menentang penekanan pada kebebasan berekspresi
anak-anak. Menurut Taviani, anggota dewan direksi Opera
Nazionale Montessori di Roma, nilai-nilai Montessori selalu
tentang rasa hormat manusia. Selain itu juga tentang hak
anak-anak dan perempuan. Namun, kaum Fasis ingin
mengeksploitasi pekerjaan dan ketenarannya.

Segalanya mencapai titik puncaknya ketika rezim Fasis


mencoba memengaruhi konten pendidikan sekolah. Pada
tahun 1934 Montessori dan putranya memutuskan untuk
meninggalkan Italia. Dia baru akan kembali ke tanah airnya
pada tahun 1947. Montessori terus menulis dan
mengembangkan metodenya sampai kematiannya pada tahun
1952, pada usia 81 tahun.

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


Metode Pendidikan Montessori

• Montessori adalah metode pendidikan yang dikhususkan untuk anak-anak. Sesuai dengan namanya Montessori, metode ini pertama kali dikembangkan oleh
dokter sekaligus pendidik asal Italia bernama Dr. Maria Montessori pada tahun 1900.

• Ciri dari metode montessori yaitu membebaskan anak untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari sesuai dengan tujuan dari metode montessori itu sendiri,
yaitu agar anak-anak mampu meraih potensinya dalam kehidupan.

• Pilihan pelajaran yang dapat mereka pilih tentunya sudah dirancang berdasarkan rentan usia yang sesuai. Di samping itu, montessori dapat diterapkan di
sekolah maupun di rumah.

• Metode montessori juga meyakini bahwa setiap anak memiliki kelebihan serta bakatnya masing-masing. Selain itu, metode ini lebih menekankan pada
kebebasan untuk mengeksplorasi dan menanamkan kemandirian dengan batas-batas tertentu.

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


Prinsip Dasar Pendidikan Montessori

1. Menghormati Pilihan Anak


Dalam metode Montessori, guru dan orang tua memberi kebebasan pada anak untuk menentukan
pilihan sendiri dan berkonsentrasi pada aktivitas yang ia sukai. Anak dibiarkan untuk menggali minat
dan bakatnya masing‐masing. Sebagai orang tua atau guru, tugas Anda adalah mendampingi, memberi
fasilitas, dan mendukung anak untuk mencapai tujuannya.

2. Anak Menyerap Apapun yang Ada Di Sekitar


Prinsip Montessori yang kedua adalah membiarkan anak belajar dari lingkungan sekitar secara spontan.
Di usia 0 sampai 6 tahun, anak menyerap semua informasi layaknya spons. Mereka mempelajari
kosakata, cara bersikap, dan motorik dasar. Fase enam tahun pertama tadi menjadi dasar pembentukan
karakter anak. Menurut Dr. Maria Montessori, fase ini dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Tahap Bawah Sadar (0 – 3 tahun)


Pada tahap bawah sadar, anak belajar bergerak dan berbicara tanpa mengetahui tujuannya. Contoh,
seorang bayi yang bisa tengkurap atau telentang dengan sendiri tanpa dibantu oleh orang tua. Di tahap
ini, anak juga belajar berkomunikasi lewat apa yang ia dengar sehari‐hari.

b. Tahap Sadar (3 – 6 tahun)


Menginjak usia 3 sampai 6 tahun, anak mulai menyadari tujuan dari aktivitas yang ia lakukan.
Kemampuan menyerap dan mengingat huruf, angka, serta bunyi semakin tajam. Anak akan memilah apa
yang mereka sukai dan tidak mereka sukai. Sebagai orang tua atau guru, Anda harus mengetahui bahwa
setiap anak memiliki minat yang berbeda.

3. Lingkungan Belajar yang Disesuaikan


Metode Montessori berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak. Oleh sebab
itu, ruang kelas atau ruang belajar di rumah perlu diatur sedemikian rupa guna mendukung proses
belajar. Anda bisa mengajak anak untuk menentukan warna cat yang ia sukai atau buku yang mereka
ingin baca. Peralatan belajar yang tersedia juga harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak‐
anak.

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


Prinsip Dasar Pendidikan Montessori

4. Pendidikan Mandiri
Seperti yang dijelaskan di awal, peran guru dan orang tua pada metode Montessori adalah sebagai
fasilitator. Anak diberi kebebasan untuk belajar apapun yang ia sukai dengan alat‐alat yang disediakan.
Hal ini mendorong anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Tugas guru dan orang tua yaitu
menciptakan suasana belajar yang nyaman, memberi dukungan, dan inspirasi agar anak mampu
mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Lima Periode Penting dalam Pembelajaran


Metode Montessori meyakini bahwa anak‐anak melewati 5 periode, area, atau tahapan penting untuk
tumbuh dan berkembang, yaitu:
a. Keteraturan atau Kecakapan Sehari‐hari
Periode ini mencakup kegiatan sehari‐hari seperti makan, berpakaian, dan membersihkan diri. Anak‐anak
belajar melalui pengalaman praktis yang rutin, seperti mencuci tangan, menyisir rambut, memakai
sepatu, dan lain sebagainya.

b. Bahasa
Periode Bahasa mengacu pada pengembangan bahasa anak, termasuk belajar berbicara, menulis, dan
membaca. Anak‐anak belajar melalui kegiatan seperti mengobrol, menulis surat, dan membaca buku.
Fase belajar bicara dimulai dari 7 bulan sampai 3 tahun saat anak meniru suara dan gerakan mulut orang
lain. Fase menulis dapat diajarkan sejak usia 3 atau 4 tahun, sedangkan keterampilan membaca bisa
diasah ketika anak menginjak usia 4 sampai 5 tahun.

c. Matematika
Periode atau fase Matematika mencakup pengenalan konsep matematika seperti bilangan, ukuran, dan
geometri. Anak‐anak belajar melalui mainan dan peralatan yang dirancang khusus untuk membantu
mereka memahami konsep‐konsep ini.

d. Sensorial dan Motorik


Pada area sensorial, anak berusaha memahami dan menyempurnakan fungsi dari 5 panca indera, yaitu
melihat, mendengar, meraba, mengecap, dan mencium.
Sedangkan area motorik dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama saat anak merangkak, berdiri, dan
berjalan di usia 0 sampai 2 tahun. Tahap kedua ketika anak mulai memperkuat cengkeramannya dan
memegang benda dengan kedua tangannya, seperti bermain ayunan, mendorong kereta mainan, dan
sebagainya.

e. Sosial dan Emosional


Periode terakhir dari metode pembelajaran Montessori adalah sosial emosional. Anak‐anak belajar
tentang diri mereka sendiri, perasaan mereka, dan interaksi dengan orang lain melalui kegiatan seperti
bermain, berbicara, dan menyelesaikan masalah. Anak juga menyadari pentingnya etika dalam
berinteraksi dengan sesama, seperti meminta maaf saat berbuat salah dan mengucapkan terima kasih.

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


Perbedaan Montessori dengan Metode lainnya

Seperti yang sudah kita ketahui, montessori adalah metode pendidikan anak yang disesuaikan
dengan bakat dan minat. Oleh karenanya, terdapat beberapa perbedaan yang menonjol antara
metode pendidikan montessori dengan konvensional.

Perbedaannya terletak pada proses pembelajaran di mana sekolah konvensional cenderung


mengikuti kurikulum pemerintah yang berlaku. Sedangkan untuk montessori, proses belajar
ditentukan oleh pilihan anak yang kemudian disesuaikan dengan tahapan tertentu.

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


Kelebihan dan Kekurangan Metode Montessori

Setelah mengetahui kita mengetahui montessori adalah metode pendidikan untuk anak-anak, selanjutnya kita perlu mengetahui apa saja kelebihan serta
kekurangan yang ada pada metode ini.

• Kelebihan Metode Montessori • Kekurangan Metode Montessori

Kelebihan umumnya bergantung pada masin-masing anak. Meski demikian, Meskipun memiliki sederet manfaat, montessori adalah metode
kelebihan yang umumnya terdapat dalam metode ini diantaranya yaitu: pendidikan yang tak luput dari kekurangan. Beberapa kekurangan yang
terdapat pada metode ini antara lain sebagai berikut.
• Pola pikir yang kritis
• Metode ini tidak diterapkan pada sekolah umum, bagi anak-
• Mampu berkolaborasi atau bekerjasama dalam tim anak yang sebelumnya menggunakan metode ini akan
mengalami cukup kesulitan untuk beradaptasi jika melanjutkan
• Mempu bertindak tegas pendidikan di sekolah formal

• Memiliki kebebasan dalam memilih aktivitas • Kemungkinan munculnya sikap agresif pada anak dengan usia
lebih tua terhadap usia yang lebih muda karena adanya
• Membantu mengasah kemandirian anak pengelompokkan usia. Dengan kata lain terjadi intimidasi
karena merasa lebih berhak dari anak lainnya.
• Melatih keteraturan
• Kadang kala orangtua tidak tahu aktivitas apa yang sebaiknya
• Merangsang panca indera melalui aktivitas belajar dengan perlu dihindari oleh anak agar tidak mengarah pada perilaku
merasakan langsung apa yang dipelajari yang tidak diinginkan maupun berbahaya

• Menegmbangkan kemampuan bersosialiasi melalui aktivitas • Sekolah dengan metode montessori cenderung lebih mahal
bersama dengan adanya kelas multi usia
• Sekoleh montessori sangat terbatas, tidak semua wilayah
• Anak dapat belajar dengan kecepatan masing-masing memiliki sekolah dengan metode ini

• Melatih kemapuan motorik • Lingkungan yang membebaskan anak untuk bereksplorasi


memungkinkan anak-anak sulit diatur
• Penekanan pada peace education, yaitu kemampuan anak dalam
mengatasi konflik dan masalahnya sendiri tanpa kekerasan dan
melalui cara yang kreatif

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


Karya

Karya
Il metodo della pedagogia scientifica (1909);
Antropologia pedagogica (1910).
Dr. Montessoris own handbook, 1914;
L'autoeducazione nelle scuole elementarii (1916);
The child in the church (1929);
Il segreto dell'infanzia (1938);
Formazione dell'Uomo (1949);
The absorbent mind (1949; Bahasa Italia: La mente del bambino, 1952);
L'Educazione e Pace (1949; 1972);
De l'Enfant à l'Adolescent (1948);

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2


SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2
Sumber Referensi :
https://www.bfi.co.id/id/blog/montessori-adalah-pengertian-prinsip-tahap-pembelajaran-kelebihan-dan-kekurangannya

https://montessori-ami.org/resource-library/facts/timeline-maria-montessoris-life

https://www.tinjauindonesia.id/dunia/9387905702/sosok-inspiratif-maria-montessori

https://www.altaschool.id/blog/metode-montessori

TERIMA KASIH

SIDIK PERMANA_2310509_1 - 2023/2024_PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN_Arsitektur - S2

Anda mungkin juga menyukai