SKIPSI
OLEH :
NIM : 17210775
MAHARDHIKA
SURABAYA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan
perubahan tersebut yaitu dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life
style), dimana hal ini tak lepas dari pengaruh globalisasi yang kini terjadi.
Dalam era globalisasi ini, jumlah merek dan produk yang bersaing dalam
pasar menjadi sangat banyak sehingga konsumen memiliki ragam pilihan dan
alternatif produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya dan berhak
terjadi, hal tersebut menuntut para pelaku bisnis untuk mengeluarkan segala
Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan
dahulu keinginan dan kebutuhan, konsumen pada saat ini dan yang akan datang.
antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk yang
pasca konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan (Engel, Blackwell and Miniard, 1990 dalam Tjiptono,
tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang
kepuasan pelanggan (Cronin dan Taylor, dalam Prabowo 2002). Dampak positif
tentunya akan meningkatkan pendapatan yang diterima dari produk yang telah
pelanggan tetap.
eceran tersebut yang akan mendatangkan laba bagi peritel. Dalam pengertian
strategi harga, harga merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kegiatan-
bagi perusahaan. Namun, hal itu seringkali terbentur pada kebijakan penetapan
lingkungan dan perubahan yang terjadi terutama pada saat persaingan yang
menciptakan image terhadap suatu produk. Philip Kotler (2005) juga menjelaskan
atau membeli suatu produk atau jasa. Seluruh kegiatan promosi bertujuan untuk
Salah satu bidang bisnis yang juga merasakan ketatnya persaingan saat ini
bagi pasangan pengantin, peristiwa yang diharapkan sekali seumur hidup ini
pesta pernikahan agar berjalan dengan baik tentunya sangat menguras pikiran
dan waktu. Karena itu peluang bisnis Wedding Organizer sangat menjanjikan
semakin ketat, karena disebabkan oleh banyaknya pilihan konsep dan harga
pasar hingga saat ini adalah Kalingga Organizer yang telah menjadi tempat jasa
Kalingga Organizer didirikan berdasarkan atas ide dari Teddy Hariady dan dua
Buduran Sidoarjo menyediakan beragam pilihan konsep dan harga untuk acara
pernikahan.
Tabel. 1.1
Penggunaan Jasa Kalingga Organizer Tahun 2020
NO Nama Paket Harga Bulan
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
1. Buindling 40.500.000 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
merona
2. Buindling 45.500.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
cetar
3. Buindling 35.000.000 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
manjah
4. One d-day 7.000.000 2 2 4 2 2 1 5 2 3 2 2 5
5. Tunangan 6.000.000 0 0 2 1 1 1 3 1 0 0 0 2
platinum
6. Tunangan 5.800.00 0 1 2 1 2 0 2 0 0 1 1 0
Gold
7. Tunangan 5.400.000 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
silver
Organizer pada tahun 2020 dapat disimpulkan bahwa penggunaan jasa Kalingga
Organizer banyak medapatkan project di bulan Juni dan Desember, pada bulan
Juni mendapatkan 11 projek sedangkan bulan januari menjadi bulan yang paling
sedikit hanya mendapatkan 2 project. di antara pilihan paket, paket yang paling
banyak di pakai adalah paket One d-day, sedangkan paket yang lain masih
sedikit peminatnya.
berinovasi dalam membuat paket pernikahan yang sesuai dengan target pasar.
Hal tersebut sangat penting karena adanya persaingan yang sangat ketat dari
harga, fasilitas dan kualitas yang berbeda dari Wedding Organizer yang lainnya.
Tabel 1.2
Data Keluhan Customer Kalingga Organizer 2020
NO Data Keluhan Customer Jumlah
tamu
ekspektasi
ditawarkan oleh pihaknya apakah telah sesuai dengan pangsa pasar, sejauh
melalui instagram, bagaimana kualitas dan konsep di setiap acarnya dan pihak
kalingga organizer harus selalu inovatif dalam memberikan konsep baru serta
melakukan survey kepada customernya dan hasil akhir survey dicatat di dalam
konsep baru.
Pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas suatu
produk/jasa akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukkan
untuk kembali membeli produk yang sama. Pelanggan yang puas juga akan
cenderung memberikan referensi yang baik terhadap produk kepada orang lain.
penyedia produk atau jasa lain yang sejenis yang dibutuhkannya, lalu kemudian
mereka lebih memilih untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa baru
dan meninggalkan produk atau jasa yang lama sebelumnya. Serta pelanggan
tersebut tidak akan merekomendasikan produk atau jasa yang dianggapnya tidak
itu akan terus berulang sampai konsumen merasa terpuaskan atas keputusan
pembelian produknya.
meningkatkan kembali rasa puas pelanggan. Dari masalah yang dihadapi oleh
pihak kalinga organizer, maka masalah dari penelitian ini adalah bagaimana
kalingga organizer ?
organizer ?
organizer ?
2. Sebagai bahan kajian ilmiah dari teori yang pernah didapat untuk bisa
Satisfaction).
mendapatkan apa yang mereka butuhkan (needs) dan inginkan (wants) dengan
suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan
pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran
yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu (Peter
Drucker, 1973).” Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan
pemasaran bukan sekedar menjual barang yang telah dihasilkan tetapi, kegiatan
perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang
mereka terima. Menurut Philip Kotler (2005) definisi pelayanan adalah setiap
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun.
jasa perusahaan dianggap baik dan memuaskan jika jasa perusahaan yang
diterima melampaui harapan konsumen, jika jasa perusahaan yang diterima lebih
rendah dari pada yang diharapkan maka kualitas pelayanan jasa perusahaan
dipersepsikan buruk.
kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas
mengandung banyak definisi dan makna, masing-masing orang akan
mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita
artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis bergantung pada siapa, kapan
tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Ketidaktahanlamaan jasa tersebut
musiman.
terpercaya.
dll.
pelanggan baru.
semakin positif.
2.1.3. Harga
Dari berbagai sudut pandang, harga adalah elemen yang paling tidak
umum dari bauran pemasaran. Didalam ekonomi teori pengertian harga, nilai dan
utility merupakan konsep yang saling berhubungan, yang dimaksud dengan utility
adalah suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan
pelayanannya.
” Menurut Philip Kotler (2005) “Harga adalah jumlah uang yang harus
“Harga adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah
produk atau jasa.” Menurut definisi diatas, kebijakan mengenai harga sifatnya
pasar dan harus mengetahui posisi perusahaan dalam situasi pasar secara
keseluruhan.
jasa.
3) Harga adalah determinan utama permintaan. Berdasarkan hukum
dinamika pasar.
diperhatikan dalam tiga situasi berikut ini: (1) ketika harga suatu produk
mencapai target penjualan volume (dalam ton, kg, unit, m³, dan
maupun kreatif).
(industry leader).
sebenarnya tidak akan ada perubahan pangsa pasar. Dalam hal ini,
3. Faktor biaya Struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel)
variabel).
manfaat serupa, namun dengan harga dan tingkat kualitas yang berbeda.
perlindungan konsumen.
konteks global.
dan jasa dengan dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan
lokasi, waktu.
operasional.
peroleh.
kesepakatan bersama.
2.1.4.Promosi
memasarkan barang dan atau jasa dari suatu perusahaan, tak cukup hanya
konsumen. Peranan promosi ini sangat penting artinya sebagai salah satu unsur
perusahaan tersebut.
promosi yang ingin dikelola secara strategis oleh para pemasar untuk dapat
1) Iklan
konsumen.
2) Promosi Penjualan
“menggerakan produk hari ini juga, bukan esok hari. Suatu promosi
3) Penjualan Personal
4) Publisitas
tajam.
sebelumnya. Pada saat yang bersamaan harga juga menjadi kriteria yang
Menurut Schnaars (1991), pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah
hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima dan yang diharapkan
(Kotler, 1997). Wesbrook & Reilly (1983) berpendapat bahwa kepuasan
berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli. Respons emosional
objek, tindakan atau kondisi tertentu dengan nilai-nilai individual. Menurut Engel,
Tabel 2.1
Alternatif Definisi Kepuasan Pelanggan
Perspektif Definisi Kepuasan Pelanggan
pelanggan :
pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak
atau sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung
para ghost shopper diminta mengamati secara seksama dan menilai cara
pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok
agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat
mengambil kebijakan perbaikan/penyempurnaan selanjutnya. Bukan
menggunakan metode survey (McNeal & Lamb, 1992), baik survei melalui
langsung dari pelanggan dan juga akan memberikan kesan positif bahwa
berikut :
Y = 0,260 X1 + 0,253 X2 + 0,239 X3 + 0,206 X4
dinilai baik oleh pelanggan serta perlu memperbaiki hal-hal yang masih
kurang.
Group. Dan penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis faktor yang
valid dan variabelnya valid. Dan faktor yang paling dominan berpengaruh
yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis
hubungan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan
berikut ini :
Dari skema di atas terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan
variabel independen.
menjadi akibat karena adanya variable independen. Dalam hal ini variabel
Pelayanan (X1), Harga (X2), dan Promosi (X3) merupakan faktor yang
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
yang empirik. Jadi, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
positif.
menemukan adanya hubungan yang kuat dan positif antara kualitas layanan dan
kepuasan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam
yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Pada tingkat harga tertentu, jika
manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Apabila
di lihat dari kesesuaian antara suatu pengorbanan dari konsumen terhadap nilai
yang diterimanya setelah melakukan pembelian, dan dari situlah konsumen akan
mempersepsi dari produk atau jasa tersebut. Persepsi yang postif merupakan
hasil dari rasa puas akan suatu pembelian yang dilakukannya, sedangkan
atas produk atau jasa yang dibelinya. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis
kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan
bahkan pelanggan tidak tahu sama sekali mengenai produk tersebut. Pelanggan
Kotler, 2005). Apabila pelanggan merasa puas, maka dia akan menunjukkan
yang puas juga akan cenderung memberikan referensi yang baik terhadap
produk kepada orang lain. Tidak demikian dengan pelanggan yang tidak puas.
Proses itu akan terus berulang sampai konsumen merasa terpuaskan atas
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal. Menurut Sugiyono (2016;2)
teramati, konkrit, terukur, dan berhubungan dengan gejala sebab akibat. Metode
hanya melakukan riset dengan mengedepankan alur yang tepat. Penelitian ini
menggunakan data yang terukur, menggunakan metode (alat uji) statistik untuk
a. Populasi
Sidoarjo.
b. Sample
adalah : “ Metode ini mempunyai ciri utama yaitu setiap unsur dari
dipilih”.
berikut :
organizer Sidoarjo.
2. Responden yang pernah melakukan transaksi dengan kalingga
Rumus Slovin :
n= 150
1 + 150 ( 0,05 )2
n= 150
1 + 0, 375
n= 150 = 109, 09
1, 375
yang diperlukan. Karena metode ini memerlukan kontak langsung antara peneliti
a. Sumber
1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti dengan maksud khusus
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
dilakukan.
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dengan maksud selain
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan
cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur,
b. Pengumpulan Data
1. Kuesioner
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah respponden cukup besar dan tersebar di wilayah yang
dapat diberikan responden secara langsung atau dikirim melalui internet. Jenis
Panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,sehingga alat ukur
dengan memilih satu dari lima pilihan yang tersedia. Penyekoran dan
Sangat Setuju ( SS ) 5
Setuju ( S ) 4
Kurang Setuju ( KS ) 3
Tidak Setuju ( TS ) 2
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
berganda ialah model regresi dengan lebih dari satu variabel, yang artinya
variabel terikat dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ordinary Least Square (OLS)
dengan data runtun waktu atau time series. Dalam metode ini tiap koefisen
regresi harus 40 memenuhi sifat linear, memiliki varian yang paling kecil
sehingga parameter yang digunakan sebenarnya dapat ditaksir secara tepat jika
= f {PKP, HG, PI,}. Dengan menggunakan data time series yang kemudian di
estimasi melalui prosedur Ordinary Least Square (OLS). Maka diperoleh model
dimana :
β0 : Konstanta
HG : Harga
PI : Promosi
variabel bebas, maka persamaan regresi harus dibuat model semi log. Alasan
pemilihan model semi log adalah sebagai berikut: (1) menghindari adanya
a. Uji Asumsi Klasik Salah satu metode pendugaan parameter dalam model
Least Squares (OLS) atau metode kuadrat terkecil adalah metode untuk
Gujarati (2003) suatu model regresi yang baik merupakan model yang
2009).
waktu/time series) atau ruang (seperti dalam data cross section). Dalam
estimator metode kuadrat terkecil masih linear, masih tidak bias dan
mempunyai varian yang tidak minimum (tidak BLUE). Untuk melihat ada
digunakan adalah jika nilai chi-squares hitung lebih kecil dari nilai kritis
chisquares pada α=5% maka menerima hipotesis nol (H0) artinya model
OLS adalah unbiased. Jika unbiased maka varian dari koefisien OLS
akan salah dan penaksir OLS tidak efisien (Gujarati, 2012). Jadi,
dari nilai kritis pada α=5%, maka model persamaan yang digunakan tidak
obs*R-squared lebih kecil dari nilai kritis pada α=5%, maka persamaan
ada korelasi antara variabel bebas pada model regresi. Model regresi
yang baik adalah model yang seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
dimana korelasi antar variabel bebas cukup tinggi. Hal ini terjadi karena
kedua data mengandung unsur trend yang sama yaitu data naik dan turun
Gujarati (2003), apabia koefisien korelasi antar variabel bebas lebih dari
variabel bebas kurang dari 0,8 maka model bebas dari multikolinearitas.
f. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan sebab pada penelitian ini data yang
digunakan adalah data time series. Untuk mengetahui suatu model linier
atau tidak dilakukan uji Ramsey RESET atau uji kesalahan spesifikasi
regresi. Kriteria pengujiannya, jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F
model kurang tepat. Sebaliknya, jika nilai F 44 hitung lebih kecil dari nilai
Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji ini pada dasarnya
Apabila prob. F statistik < α=5%, maka Ho ditolak dan menerima Ha,
45.
terletak antara nol dan satu. Nilai koefisien R2 berada diantara nol dan
satu (0<R2