Nim : 2203040061
Kelas/semester : B/III
POLITIK IDENTITAS
I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Tulisan ini membahas tentang munculnya ancaman yang serius dari praktik
Politik Identitas di Indonesia. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia adalah
bangsa yang heterogen secara agama dan etnisitas, sehingga munculnya Politik
Identitas tidak bisa dihindari. Demokrasi yang dibangun berdasarkan semangat
persatuan dan kesatuan bangsa, terancam rusak dan hancur oleh karena nafsu
politik yang jahat. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan di dalam artikel ini.
Metode studi literatur dipakai dalam mengumpulkan data-data yang terkait
dengan tren Politik Identitas,pada tulisan ini kita akan membahas tentang
bagaiman politik identitas berpengaruh dalam bangsa Indonesia dan bagaimana
cara menciptakan proses berpolitik yang sehat dan bermartabat, dengan saling
menghargai sesama apapun latar belakangnya
Rumusan masalah.
a. Bagaimana praktik politik identitas ?
b. Jelaskan pengaruh dari politik identitas ?
Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan ini adalah
untuk mengetahui praktik dari politik identitas dan menjelaskan pengaruh dari
politik identitas
II. POLITIK IDENTITAS
Pengertian politik identitas
Politik identitas adalah sebuah konsep yang mengacu pada peran identitas sosial dalam dunia
politik. Identitas sosial dapat mencakup berbagai aspek seperti etnis, agama, gender, orientasi seksual,
status sosial, dan banyak lagi. Dalam politik identitas, individu atau kelompok mengidentifikasi diri
mereka terutama berdasarkan karakteristik atau atribut identitas tertentu, dan kemudian mereka
berpartisipasi dalam aktivitas politik atau mengambil sikap politik berdasarkan identitas tersebut.
Beberapa poin kunci dalam politik identitas adalah sebagai berikut:
Kelompok Identitas: Politik identitas melibatkan kelompok-kelompok dengan identitas yang serupa atau
bersama, seperti kelompok etnis, agama, atau gender, yang bekerja bersama atau mengambil sikap politik
berdasarkan identitas mereka.
Identitas sebagai Basis Politik: Dalam politik identitas, identitas sosial seringkali menjadi basis atau
landasan bagi tindakan politik. Ini dapat mencakup pemilihan politik, dukungan untuk kebijakan
tertentu, atau partisipasi dalam protes atau gerakan politik.
Perasaan Kepentingan Bersama: Anggota kelompok identitas sering merasa memiliki kepentingan
bersama yang perlu dilindungi atau diperjuangkan dalam politik. Misalnya, kelompok etnis tertentu
mungkin berjuang untuk hak-hak sipil dan politik yang lebih besar bagi anggotanya.
Konflik Identitas: Politik identitas juga dapat menyebabkan konflik, terutama jika kelompok identitas
berbeda saling bersaing untuk sumber daya atau kekuasaan politik. Konflik ini dapat mencakup konflik
etnis, agama, atau kelompok lainnya.
Dinamika Kekuasaan: Politik identitas seringkali melibatkan dinamika kekuasaan, di mana kelompok-
kelompok dengan identitas yang lebih kuat secara politik dapat memengaruhi kebijakan atau
mendapatkan keuntungan politik.
Penting untuk diingat bahwa politik identitas dapat memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi,
politik identitas dapat memobilisasi kelompok-kelompok yang sebelumnya terpinggirkan untuk
memperjuangkan hak-hak mereka. Namun, di sisi lain, politik identitas juga dapat menyebabkan
polarisasi dan konflik jika tidak dielola dengan bijak.
Politik identitas juga dapat memperkuat identitas individu dan kelompok. Ini dapat memengaruhi
bagaimana individu melihat diri mereka sendiri dan bagaimana kelompok identitas tersebut
dipersepsikan oleh orang lain. Penting untuk diingat bahwa dampak politik identitas dapat bervariasi
tergantung pada konteks politik dan sosial yang ada. Sementara politik identitas dapat memainkan
peran penting dalam memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kelompok-kelompok yang
terpinggirkan, juga perlu diperhatikan agar tidak memperdalam konflik dan polarisasi yang berlebihan.