Demokrasi
Disusun Oleh:
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami yang berjudul
“Pengaruh Politik Identitas Terhadap Implementasi Demokrasi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan
pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Erna Yuliandari.
selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Prodi D3 Manajemen Bisnis yang
telah memberikan arahan, bimbingan serta saran dalam penulisan makalah ini. Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Politik Identitas Secara Umum..................................................................3
2.2 Pengertian dan Pendapat Para Ahli Mengenai Politik Identitas...............................3
2.3 Pengaruh Politik Identitas terhadap Demokrasi dan rakyat Indonesia...................4
2.4 Keefektifan politik identitas di dalam pemilu..............................................................5
2.5 Contoh Nyata politik identitas......................................................................................5
2.6 Solusi yang tepat dalam menangani politik identitas di masa sekarang...................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia kini dikenal sebagai negara yang majemuk dan memiliki bermacam
keanekaragaman baik dari segi ras, suku, agama, maupun budaya. Kebhinekaan di
Indonesia memastikan bahwa semua orang dapat beradaptasi satu sama lain. Namun,
keragaman budaya Indonesia membuat konflik dan perbedaan pendapat terkait SARA
orang tertentu. Lebih lanjut, konflik yang kerap terjadi di berbagai elemen masyarakat
masyarakat lebih berorientasi pada kepentingan politik tertentu. Seperti yang terjadi di
Indonesia ketika calon yang tidak terpilih terus mengobarkan permusuhan dengan
beredarnya berita bohong yang menyangkut masalah SARA. Hal inilah yang secara
tidak langsung menjadi salah satu tantangan dalam politik identitas di masyarakat.
berbeda dari berbagai kalangan sosial, namun jalan yang ditempuh adalah satu
ditentukan instrumen politik pada suatu kelompok seperti suku, etnis, agama, budaya,
dan sebagainya. Lalu ada pepatah, "Semua politik adalah politik identitas." Istilah ini
sering muncul dalam deskripsi fenomena politik modern di seluruh dunia, khususnya
situasi politik di Indonesia saat ini. Bukan hanya di Indonesia, tetapi di banyak negara
lain di seluruh dunia, hal yang sama juga terjadi. Akibatnya, fenomena politik dengan
munculnya berbagai organisasi gerakan sosial, identitas ini memiliki pengaruh yang
1
signifikan terhadap dinamika sosial politik. Fenomena semakin sulitnya politik
identitas bukan lagi sekadar persoalan lokal; itu juga telah menjadi masalah nasional
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan pokok permasalahan pada makalah kali
ini adalah :
3. Apakah ada pengaruh dari Politik Identitas terhadap Demokrasi dan rakyat
Indonesia?
5. Apakah ada Solusi yang tepat dalam menangani politik identitas di masa
sekarang?
I.3 Tujuan
Berdasarkan poin dalam rumusan pokok permasalahan diatas maka tujuan dari
identitas.
rakyat Indonesia.
masa sekarang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
bersama sebagai ajang politik praktis, dan penggunaan identitas atau persamaan ini
digunakan untuk meraih dukungan dari orang yang merasa punya kesamaan, baik
etnis, Agama, Ras, maupun persamaan lain. Atau secara singkat politik identitas
adalah politik yang menggunakan pendekatan identitas baik oleh sang politisi kepada
para pemilih. Terdapat beberapa ciri-ciri yang ada dalam politik identitas, yaitu:
peta politiknya.
terpinggirkan.
Menurut Abdillah (2002), politik identitas adalah politik yang dasar utama
tertentu, baik persamaan agama, etnis, dan juga persamaan dalam jenis kelamin.
Sementara Cressida Heyes menyatakan bahwa Politik identitas adalah suatu jenis
Selain itu ada juga Stuart Hall yang mengatakan bahwa Politik identitas dimaknai
3
sebagai suatu proses yang dibentuk melalui sistem bawah sadar manusia, sistem ini
Menurut Jerry Chan, politik identitas itu bisa bermanfaat dan menjadi positif, jika
menentang rasisme, atau punya persamaan anti korupsi. Tetapi dia juga
menyayangkan, bahwa Politik identitas pun bisa menjadi hal yang negatif, jika
digunakan untuk memecah dan mengadu domba, misal membuat kelompok eksklusif
berdasar Agama, membuat kelompok eksklusif berdasar ras, atau membuat kelompok
eksklusif berdasar Etnis, yang hasilnya adalah bentuk-bentuk intoleransi yang ada di
masyarakat. Jadi Politik identitas diibaratkan seperti pisau, yaitu tergantung siapa
yang menggunakan, jika seorang koki yang menggunakan, maka dia akan dipakai
membuat masakan enak, tetapi jika seorang perampok yang menggunakan maka dia
Pengaruh besar politik identitas terhadap demokrasi tercemin pada pilkada 2019,
akibat berbagai kondisi politik yang terjadi pada masa kampanye Pilpres 2019,
termasuk pada masa pra kampanye, terlihat gejala yang terjadi adalah menguatnya
eksploitasi politik identitas sebagai propaganda politik, atau politisasi Suku, Agama,
pada masalah suku, agama, dan ideologi serta pemangku kepentingan lokal.
4
Pemangku lokal dalam ketidakadilan memanfaatkan berita untuk mengembangkan
pemangku lokal selama ini dianggap hanya naluri untuk memimpin sebuah kelompok
guna mencapai tujuan ekonomi dan politik. Hal ini menjelaskan mengapa
derajat otonomi yang diberikan kepada daerah oleh pemerintah pusat. Para pemangku
lokal memperoleh otoritas yang lebih solid dalam percaturan politik lokal sepanjang
era reformasi.
Politik identitas masih efektif dalam pemilu dan pilkada, isu tersebut selaulu
menjadi pembicaraan beragam pihak karena kondisi mental dan karakter masyarakat
Indonesia belum terlepas dari sentimen primordialisme dan sektarianisme yang masih
kuat mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia sekalipun sudah hidup di era
demokratisasi terbuka dan era digitalisasi modern. Bahkan dalam pilkada 2019,
politik identitas Kembali diramaikan dengan Gerakan “2019 Ganti Presiden”, slogan
“partai setan vs partai Allah”, dan people power. Sehingga pada pilpres selanjutnya
pada 2024 memiliki kemungkinan besar hadirnya Kembali politik identitas di mata
publik.
dalam pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017. Dalam
pemilihan gubernur ini, terdapat dua kandidat pasangan calon yang bertarung antara
Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan – Sandiaga
Uno. Menguatnya politik identitas ini disebabkan terjadinya pertarungan yang berasal
dari latar belakang suku, ras, dan agamanya masing-masing, seperti Basuki Tjahaja
Purnama yang berlatar belakang dari kelompok minoritas Tionghoa dan non-muslim
5
menghadapi Anies Baswedan yang berlatar belakang dari kelompok mayoritas Jawa
dan agama Islam. Apalagi, ketika diduganya Ahok (nama panggilan Basuki Tjahaja
ayat 51. Hal inilah yang makin kuatnya terhadap isu SARA yang mempengaruhi munculnya
politik identitas.
II.6 Solusi yang tepat dalam menangani politik identitas di masa sekarang
Ada beberapa solusi yang bisa diterapkan dalam menangani politik identitas:
buzzer politik, tim sukses, relawan maupun calon presiden apabila terbukti
sanksi yang keras dan tegas berupa pidana dan pemotogan masa waktu
“narasi politik identitas” dan isu-isu “SARA” yang jelas merusak tatanan
6
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
konteks yang negative dan hanya menguntungkan kepada kelompok tertentu dan
identitas harus diatasi dan dilarang sehingga tidaj merusak tatanan demokrasi yang
III.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari makalah ini, maka kami memberikan
saran bahwa pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi adanya politik identitas
yang mungkin terjadi di beberapa daerah, dan diharapkan agar para calon kepala
daerah dan tim suksesnya untuk bersaing secara bersih. Kepada masyarakat
7
DAFTAR PUSTAKA
Fikri, M. Sirajudin, Nico Oktario A. “Politik Identitas dan Penguatan Demokrasi Lokal
(Kekuatan Wong Kito dalam Demokrasi Lokal. Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam”. Vol.
1053
Kontona, Saradi dkk. 2018. “Praktik Politik Identitas dalam Dinamika Politik Lokal
Haboddin, M. (2012). Menguatnya Politik Identitas di Ranah Lokal. Jurnal Studi Ilmu
iii