Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Politik Identitas Terhadap Implementasi

Demokrasi

Dosen Pembimbing : Erna Yuliandari, S.H.,M.A.

Disusun Oleh:

Dhany Fatur Firnando V1622025

PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami yang berjudul

“Pengaruh Politik Identitas Terhadap Implementasi Demokrasi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan

pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Semoga dengan adanya makalah ini dapat

digunakan sebagai petunjuk maupun pedoman sebagai bahan pembelajaran.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Erna Yuliandari.

selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Prodi D3 Manajemen Bisnis yang

telah memberikan arahan, bimbingan serta saran dalam penulisan makalah ini. Kami

menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan

makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Surakarta, 6 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Politik Identitas Secara Umum..................................................................3
2.2 Pengertian dan Pendapat Para Ahli Mengenai Politik Identitas...............................3
2.3 Pengaruh Politik Identitas terhadap Demokrasi dan rakyat Indonesia...................4
2.4 Keefektifan politik identitas di dalam pemilu..............................................................5
2.5 Contoh Nyata politik identitas......................................................................................5
2.6 Solusi yang tepat dalam menangani politik identitas di masa sekarang...................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia kini dikenal sebagai negara yang majemuk dan memiliki bermacam

keanekaragaman baik dari segi ras, suku, agama, maupun budaya. Kebhinekaan di

Indonesia memastikan bahwa semua orang dapat beradaptasi satu sama lain. Namun,

keragaman budaya Indonesia membuat konflik dan perbedaan pendapat terkait SARA

lebih mungkin terjadi. Akibatnya, perselisihan/konflik dapat berdampak pada orang-

orang tertentu. Lebih lanjut, konflik yang kerap terjadi di berbagai elemen masyarakat

memiliki sebab-sebab. Terkadang penyebab konflik yang terkait dengan keragaman

masyarakat lebih berorientasi pada kepentingan politik tertentu. Seperti yang terjadi di

Indonesia ketika calon yang tidak terpilih terus mengobarkan permusuhan dengan

beredarnya berita bohong yang menyangkut masalah SARA. Hal inilah yang secara

tidak langsung menjadi salah satu tantangan dalam politik identitas di masyarakat.

Ungkapan politik identitas mulai berkembang dengan ragam penjelasan yang

berbeda dari berbagai kalangan sosial, namun jalan yang ditempuh adalah satu

pemikiran, seperti penyebutan politik identitas dengan politik perbedaan, politik

pengakuan, dan politik multikulturalisme. Kemudian, untuk tujuan tertentu,

ditentukan instrumen politik pada suatu kelompok seperti suku, etnis, agama, budaya,

dan sebagainya. Lalu ada pepatah, "Semua politik adalah politik identitas." Istilah ini

sering muncul dalam deskripsi fenomena politik modern di seluruh dunia, khususnya

situasi politik di Indonesia saat ini. Bukan hanya di Indonesia, tetapi di banyak negara

lain di seluruh dunia, hal yang sama juga terjadi. Akibatnya, fenomena politik dengan

munculnya berbagai organisasi gerakan sosial, identitas ini memiliki pengaruh yang

1
signifikan terhadap dinamika sosial politik. Fenomena semakin sulitnya politik

identitas bukan lagi sekadar persoalan lokal; itu juga telah menjadi masalah nasional

dan di seluruh dunia.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan pokok permasalahan pada makalah kali

ini adalah :

1. Apakah pengertian dari politik identitas secara umum?

2. Apakah pengertian dan pendapat para ahli mengenai politik identitas?

3. Apakah ada pengaruh dari Politik Identitas terhadap Demokrasi dan rakyat

Indonesia?

4. Seberapa efektifkah politik identitas dalam pemilu?

5. Apakah ada Solusi yang tepat dalam menangani politik identitas di masa

sekarang?

I.3 Tujuan

Berdasarkan poin dalam rumusan pokok permasalahan diatas maka tujuan dari

penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk memahami pengertian dari politik identitas secara umum.

2. Untuk mempelajari pengertian dan pendapat para ahli mengenai politik

identitas.

3. Untuk mempelajari pengaruh dari politik identitas terhadap semokrasi dan

rakyat Indonesia.

4. Untuk menelusuri keefektifan politik identitas dalam pemilu.

5. Untuk mendapatkan solusi yang tepat dalam menangani politik identitas di

masa sekarang.

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Politik Identitas Secara Umum

Secara umum politik identitas adalah Pengunaan Identitas atau persamaan

bersama sebagai ajang politik praktis, dan penggunaan identitas atau persamaan ini

digunakan untuk meraih dukungan dari orang yang merasa punya kesamaan, baik

etnis, Agama, Ras, maupun persamaan lain. Atau secara singkat politik identitas

adalah politik yang menggunakan pendekatan identitas baik oleh sang politisi kepada

para pemilih. Terdapat beberapa ciri-ciri yang ada dalam politik identitas, yaitu:

1) Memiliki kesamaan dan tujuan untuk membentuk kekauatan berdasarkan

peta politiknya.

2) Ketidakpuasaan yang muncul dari dalam masayrakat yang merasa

terpinggirkan.

3) Memberikan jalur politik sebagai alternatif untuk menyatukan kekuatan

dalam rankaian agenda demokrasinya.

II.2 Pengertian dan Pendapat Para Ahli Mengenai Politik Identitas

Menurut Abdillah (2002), politik identitas adalah politik yang dasar utama

kajiannya dilakukan untuk merangkul kesamaan tas dasar persamaan-persamaan

tertentu, baik persamaan agama, etnis, dan juga persamaan dalam jenis kelamin.

Sementara Cressida Heyes menyatakan bahwa Politik identitas adalah suatu jenis

aktivitas politik yang diakaji secara teoritik berdasarkan pada pengalaman-

pengalaman persamaan da ketidakadilan yang dirasakan oleh golongan-golongan

tertentu, sehingga menghimpun kesatuan untuk menaikan drajat dan martabatnya.

Selain itu ada juga Stuart Hall yang mengatakan bahwa Politik identitas dimaknai

3
sebagai suatu proses yang dibentuk melalui sistem bawah sadar manusia, sistem ini

rejadi karena adanya ketidakpuasaan dalam menghadapi berbagai macam masalah-

masalah sosial yang terjadi.

Menurut Jerry Chan, politik identitas itu bisa bermanfaat dan menjadi positif, jika

dilakukan untuk menentang hal yang buruk. Misalnya mempunyai persamaan

menentang rasisme, atau punya persamaan anti korupsi. Tetapi dia juga

menyayangkan, bahwa Politik identitas pun bisa menjadi hal yang negatif, jika

digunakan untuk memecah dan mengadu domba, misal membuat kelompok eksklusif

berdasar Agama, membuat kelompok eksklusif berdasar ras, atau membuat kelompok

eksklusif berdasar Etnis, yang hasilnya adalah bentuk-bentuk intoleransi yang ada di

masyarakat. Jadi Politik identitas diibaratkan seperti pisau, yaitu tergantung siapa

yang menggunakan, jika seorang koki yang menggunakan, maka dia akan dipakai

membuat masakan enak, tetapi jika seorang perampok yang menggunakan maka dia

akan menjadi alat untuk merampok.

II.3 Pengaruh Politik Identitas terhadap Demokrasi dan rakyat Indonesia

Pengaruh besar politik identitas terhadap demokrasi tercemin pada pilkada 2019,

Sebagian kalangan kecewa dengan cara penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu)

serentak pada 2019, terutama menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres). Pasalnya,

akibat berbagai kondisi politik yang terjadi pada masa kampanye Pilpres 2019,

termasuk pada masa pra kampanye, terlihat gejala yang terjadi adalah menguatnya

eksploitasi politik identitas sebagai propaganda politik, atau politisasi Suku, Agama,

Ras, dan Antargolongan (SARA).

Melalui pertumbuhan daerah yang semakin menonjol di Indonesia yang terikat

pada masalah suku, agama, dan ideologi serta pemangku kepentingan lokal.

4
Pemangku lokal dalam ketidakadilan memanfaatkan berita untuk mengembangkan

politik tawar-menawar. Yang dijelaskan sedapat mungkin. Namun, fokus para

pemangku lokal selama ini dianggap hanya naluri untuk memimpin sebuah kelompok

guna mencapai tujuan ekonomi dan politik. Hal ini menjelaskan mengapa

desentralisasi merupakan elemen penentu bagi pembentukan politik identitas, dengan

derajat otonomi yang diberikan kepada daerah oleh pemerintah pusat. Para pemangku

lokal memperoleh otoritas yang lebih solid dalam percaturan politik lokal sepanjang

era reformasi.

II.4 Keefektifan politik identitas di dalam pemilu

Politik identitas masih efektif dalam pemilu dan pilkada, isu tersebut selaulu

menjadi pembicaraan beragam pihak karena kondisi mental dan karakter masyarakat

Indonesia belum terlepas dari sentimen primordialisme dan sektarianisme yang masih

kuat mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia sekalipun sudah hidup di era

demokratisasi terbuka dan era digitalisasi modern. Bahkan dalam pilkada 2019,

politik identitas Kembali diramaikan dengan Gerakan “2019 Ganti Presiden”, slogan

“partai setan vs partai Allah”, dan people power. Sehingga pada pilpres selanjutnya

pada 2024 memiliki kemungkinan besar hadirnya Kembali politik identitas di mata

publik.

II.5 Contoh Nyata politik identitas

dalam pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017. Dalam

pemilihan gubernur ini, terdapat dua kandidat pasangan calon yang bertarung antara

Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan – Sandiaga

Uno. Menguatnya politik identitas ini disebabkan terjadinya pertarungan yang berasal

dari latar belakang suku, ras, dan agamanya masing-masing, seperti Basuki Tjahaja

Purnama yang berlatar belakang dari kelompok minoritas Tionghoa dan non-muslim

5
menghadapi Anies Baswedan yang berlatar belakang dari kelompok mayoritas Jawa

dan agama Islam. Apalagi, ketika diduganya Ahok (nama panggilan Basuki Tjahaja

Purnama) melakukan penistaan agama dengan pernyataannya terhadap Surat Al-Maidah

ayat 51. Hal inilah yang makin kuatnya terhadap isu SARA yang mempengaruhi munculnya

politik identitas.

II.6 Solusi yang tepat dalam menangani politik identitas di masa sekarang

Ada beberapa solusi yang bisa diterapkan dalam menangani politik identitas:

1) Adanya penegakan hukum yang adil “tanpa diskriminatif” terhadap para

buzzer politik, tim sukses, relawan maupun calon presiden apabila terbukti

menggunakan politik identitas dijadikan sebagai komoditas politik, mesti ada

sanksi yang keras dan tegas berupa pidana dan pemotogan masa waktu

kampanye agar ada efek jera.

2) Adanya “konsensus” dan komitmen bersama untuk tidak lagi mengunakan

“narasi politik identitas” dan isu-isu “SARA” yang jelas merusak tatanan

simpul kehidupan berbangsa dan bernegara.

6
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Isu politik identitas mempengaruhi demokrasi yang ada di Indonesia dalam

konteks yang negative dan hanya menguntungkan kepada kelompok tertentu dan

pemangku kepentingan. Politik identitas juga berpengaruh kepada pola hidup

beberapa orang hingga berpengaruh kepada demografi penduduk di Indonesia. Politik

identitas harus diatasi dan dilarang sehingga tidaj merusak tatanan demokrasi yang

sehat yang ada di Indonesia.

III.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari makalah ini, maka kami memberikan

saran bahwa pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi adanya politik identitas

yang mungkin terjadi di beberapa daerah, dan diharapkan agar para calon kepala

daerah dan tim suksesnya untuk bersaing secara bersih. Kepada masyarakat

diharapkan tidak mudah terpancing ke dalam politik identitas.

7
DAFTAR PUSTAKA

fala, L. M. (2018). Politik Identitas di Indonesia. Malang: UB Press.

Habibi, M. (2017). Analisis Politik Identitas di Indonesia. Bandung: INA-Rxiv.

Fikri, M. Sirajudin, Nico Oktario A. “Politik Identitas dan Penguatan Demokrasi Lokal

(Kekuatan Wong Kito dalam Demokrasi Lokal. Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam”. Vol.

1053

Kontona, Saradi dkk. 2018. “Praktik Politik Identitas dalam Dinamika Politik Lokal

Masyarakat. Jurnal Sosiologi Pedesaan”. Vol. 6.

Haboddin, M. (2012). Menguatnya Politik Identitas di Ranah Lokal. Jurnal Studi Ilmu

Pemerintahan Universitas Brawijaya Vol. 3 No. 1, 117-118.

iii

Anda mungkin juga menyukai