Anda di halaman 1dari 2

Politik Identitas

1) Secara garis besar, Politik Identitas adalah :


a) Sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang
lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat
untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut.
b) Politik yang fokus utama kajian dan permasalahannya menyangkut perbedaan-
perbedaan yang didasarkan atas asumsi-asumsi fisik tubuh, politik etnisitas
atau primordialisme, dan pertentangan agama, kepercayaan, atau Bahasa

2) Menurut Manuel Castells (2010), dalam The Power of Identity :


a) Identitas merupakan sumber makna diri yang muncul dan diberikan oleh seorang
individu terhadap dirinya sendiri, atau dari sekelompok orang terhadap kelompok
mereka sendiri yang dibangun melalui proses individuasi. Sesuatu bisa disebut
identitas jika ia diinternalisasi oleh masyarakat di luar dirinya.
b) Fokus kajiannya pada identitas kolektif daripada identitas individu dalam tiga
kategori, yaitu legitimite identity, resitance identity dan project identity.
i) Pertama, Identitas Legitimasi (legitimte identity).
(1) Identitas jenis ini merupakan proses mengenalkan institusi dominan dari
sebuah masyarakat untuk memperluas dan merasionalisasi dominasi mereka
terhadap pelaku sosial.
ii) Kedua, Identitas Perlawanan (resistance identity).
(1) Identitas ini merupakan sebuah identitas yang dipertahankan dengan
melakukan perlawanan untuk mempertahankan identitas tersebut melalui
stigma dari pihak yang mendominasi. Identitas ini berfungsi membentuk
proses perlawanan dan pertahanan atas perbedaan prinsip dalam institusi
masyarakat.
(2) Identitas perlawanan dapat dipahami secara sederhana sebagai sebuah identitas
yang diperjuangkan dari awal hingga akhirnya mendapatkan pengakuan
keabsahan atas identitas tersebut.
iii) Ketiga, Identitas Proyek (project identity).
(1) Ketika pelaku sosial membangun sebuah identitas baru yang bertujuan
mendefinisikan kembali posisi mereka dalam masyarakat dengan berusaha
bertransformasi dari struktur sosial secara menyeluruh. Contohnya, perjuangan
gerakan feminisme di negara-negara Amerika berhasil mengubah hak dan
status perempuan dalam ma-syarakat, baik yang terkait hak produksi,
reproduksi, seksualitas, personalitas dan politik.

c) Contoh Kasus Politik Identitas :


i) Pemicu Politik Identitas adalah adanya Polarisasi suku, agama, golongan
contohnya adalah Indonesia terdiri dari 160 juta jiwa yang dimana 85% adalah
mayoritas muslim, dalam politik identitas sering dipolarisasi dalam sudut suku
dan agama mayoritas, contohnya adalah kita liat pemilihan president antara Bapak
Jokowi dan Bapak Prabowo dimana pasangan capres pak Jokowi lebih gencar
melambungkan suara dengan cara menggandeng ketua MUI yaitu Bapak Maaruf
Amin sebagi calon wakil President, sedangkan Pihak Pak Prabowo lebih fokus ke
Itjima Ulama dalam hal meraup suara. Hal ini berperan Politik Identitas yang
dimana pemilih mayoritas yaitu 85% penduduk Indonesia beragama Muslim.
ii) Contoh Kasus yang lagi hangat hangat nya adalah mengenai Pilkada Tanggerang
yang dimana keponakan Prabowo (Ibu Rahayu Saraswati) maju sebagai Calon
Kepala Daerah Tanggerang Selatan, yang dimana memakai politik identitas
karena pemilih akan tau bahwa yang akan dipilih nya adalah seorang keponakan
Bapak Prabowo
iii) Contoh lainnya yang sangat ketara terlihat menggunakan politik Identitas salah
satunya adalah Bapak Indrata Nurbayuaji yang mendaftarkan diri sebagai kepala
daerah pacitan, dengan mengedepankan nama besar Bapak SBY dalam
poster/baliho kampanye nya.

Anda mungkin juga menyukai