Oleh
Kelompok 3
KELAS A
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas segala berkat dan rahmatNya sehingga
penulis berhasil menyelesaikan penulisan makalah inidengan baik guna memenuhi
penilaian pada mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia di semester genap.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah menganalisis
mengenai penulisan kata depan, kata ganti, partikel, pemenggalan kata, penulisan
angka dan lambang bilangan dalam berbahasa Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak. Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
sendiri khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.
2
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
A. Latar beakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
1. Kata Depan (Preposisi).....................................................................................................5
A. Pengertian Kata Depan...................................................................................................5
B. Jenis-Jenis Kata Depan...................................................................................................5
C. Aturan Penulisan Kata Depan.........................................................................................5
D. Fungsi Kata Depan.........................................................................................................6
E. Contoh Kata Depan.........................................................................................................6
2. Kata Ganti (Pronomina)...................................................................................................6
A. Pengertian Kata Ganti (Pronomina)................................................................................6
B. Jenis-jenis kata ganti yaitu:.............................................................................................7
C. Contoh kata ganti............................................................................................................7
3. Partikel...............................................................................................................................8
A. Pengertian partikel..............................................................................................................8
B. Jenis-jenis partikel..............................................................................................................8
C. Aturan penulisan partikel....................................................................................................8
4. Pemenggalan kata.............................................................................................................9
A. Pengertian pemenggalan kata.............................................................................................9
B. Aturan pemenggalan kata.................................................................................................10
5. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan.....................................................................13
A. Pengertian angka dan bilangan.........................................................................................13
B. Aturan penulisan...............................................................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................17
A. Kesimpulan......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar beakang
Pada makalah ini kami akan membahas aturan yang ada dalam penulisan
kata, sesuai dengan pedoman ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek yang ada dalam penulisan kata.
2. Untuk mengetahui bagaimana penulisan kata yang baik dan benar sesuai
dengan pedoman umum ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kata Depan (Preposisi)
A. Pengertian Kata Depan
Kata depan memiliki nama lain preposisi. Kata depan adalah memiliki
posisi di depan sebelum kata benda, kata kerja, dan kata keterangan lainnya.
Kata depan memiliki banyak sekali fungsi. Menyatakan tempat, arah, asal,
tujuan, perbandingan, sebab-akibat, dan lain sebagainya. Satu hal yang pasti,
kata depan berguna untuk menandai hubungan makna dengan kata di
belakangnya. Untuk aturannya berbeda-beda.
5
c. Ketika kata depan akan digunakan pada judul, maka penulisannya harus
menggunakan huruf kecil. Contoh kata depan ini: “Ada Udang di Balik
Batu; Presiden Menyampaikannya Kepada Menteri; dll.”
6
Kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada kata benda
lain. Kata ini sering digunakan untuk menggantikan nomina yang sudah
diketahui agar tidak disebutkan berulang-ulang. Kata ganti biasanya terletak
pada subjek atau objek. Pronomina atau kata ganti digunakan agar sebuah
kalimat atau paragraf menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini agar penulis
tidak menuliskan subjek, nama orang atau benda, terus-menerus. Dengan
demikian, kalimatnya menjadi lebih lugas dan tidak bertele-tele.
B. Jenis-jenis kata ganti yaitu:
a. Kata ganti persona, dibagi menjadi dua yaitu:
1. Kata ganti personal tunggal :
Pertama = saya, aku
Kedua = kamu, Anda, engkau
Ketiga = dia, ia, beliau
2. Kata persona jamak :
Pertama = kami, kita
Kedua = kalian
Ketiga = mereka
b. Kata ganti petunjuk dibagi menjadi dua yaitu :
1. Kata ganti petunjuk umum = ini, itu
2. Kata ganti petunjuk tempat = di, dari, ke, pada
c. Kata ganti penanya = apa, siapa, kapan, dimana, kenapa, bagaimana,
berapa
d. Kata ganti penghubung = yang
e. Kata ganti pemilik = -ku, -mu, -nya, kami, mereka
f. Kata ganti tak tentu = para, seseorang, barang siapa, sesuatu, masing-
masing
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan –ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
7
c. Kapan rumah itu selesai dibangun?
d. Perempuan itu adalah kekasihku
e. Laptop itu telah ku jual
3. Partikel
A. Pengertian partikel
Partikel atau kata tugas adalah salah satu jenis kata dalam tata bahasa
formal bahasa Indonesia yang hanya memiliki makna gramatikal dan tidak
memiliki makna leksikal. Artinya, makna dari kata tugas akan menjadi
jelas ketika dihubungkan dengan kata lain dalam sebuah kalimat.
B. Jenis-jenis partikel
Berdasarkan peranannya, kata tugas dapat dibagi menjadi lima
subkelompok:
Contohnya:
8
Contohya:
Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih tersedia.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah berkunjung ke
rumahku.
Contohya:
3. Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', atau 'mulai' ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya.
Contohya:
4. Pemenggalan kata
9
Pada kajian Bahasa Indonesia, untuk proses pemenggalan kata diatur di
dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Misalnya:
bu-ah
ma-in
Misalnya:
pan-dai
au-la
Misalnya:
ba-pak
la-wan
d. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya:
Ap-ril
10
cap-lok
e. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang
masing- masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di
antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Misalnya:
ul-tra
in-fra
Misalnya:
bang-krut
bang-sa
Misalnya:
ber-jalan
mem-pertanggungjawabkan
Catatan:
Misalnya:
me-nu-tup
me-ma-kai
11
Misalnya:
ge-lem-bung
ge-mu-ruh
Misalnya:
3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu
unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya
dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal
seperti pada kata dasar.
Misalnya:
4. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
12
A. Pengertian angka dan bilangan
Angka adalah tanda atau lambang untuk menyatakan suatu bilangan.
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan dalam
pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan
untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang
bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun
lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif,
bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks.
B. Aturan penulisan
Untuk menyatakan nomor atau lambang bilangan, dapat ditulis dengan
angka Romawi atau Arab. Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai
sebagai lambang bilangan atau nomor.
Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D
(500), M (1.000), V̄ (5.000), M̄ (1.000.000)
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam
perincian.
Contohnya:
Misalnya:
13
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu
atau dua kata, susunan kalimatnya diubah. Contohnya :
3. Untuk menyatakan angka dari suatu bilangan utuh besar dapat ditulis
sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca. Misalnya:
(a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai uang.
Misalnya:
0,5 sentimeter
¥100
Surah Yasin: 9
14
a. Bilangan Utuh
Misalnya:
b. Bilangan Pecahan
Misalnya:
Misalnya:
abad XX
Perang Dunia Ke-2
9. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara
berikut. Untuk menyatakan lambang bilangan yang ditambahkan dengan
imbuhan akhiran -an, penulisannya memakai tanda hubung setelah angka
(seperti : …-an) atau dapat dirangkaikan jika angka tersebut dinyatakan
dengan kata.
Misalnya:
I0. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam
peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya:
15
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus
lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
11. Untuk bilangan yang menyatakan suatu jumlah atau bilangan ordinal,
ditulis serangkai dengan angka. Misalnya:
12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan
huruf.
Misalnya:
Kelapadua
Rajaampat
13. Untuk menuliskan lambang bilangan yang menggunakan huruf secara
terpisah antar bagian dan awalan (seperti per pada pecahan), maka
penulisannya disatukan dengan bagian lain yang berada setelah/di
belakangnya.
Contoh :
Dari hasil survei yang kami buat, ¾ dari populasi penduduk memilih
tinggal di perdesaan
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 1993. Pedoman umum ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan.
Grasindo
18