Anda di halaman 1dari 12

Bionomik Tungau Debu

Tungau Debu Rumah


(House Dust Mite)
• 70% tungau debu rumah ditemukan pada debu di seluruh
dunia
• Familiy Pyroglyphidae
• Dua spesies yang utama Dermatophagoides farinae dan
Dermatophagoides pteronyssinus
• Dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan yaitu
sebagai pencetus alergi seperti asma, dermatitis atopik,
rhinitis
• Tidak menggigit dan tidak menularkan penyakit
• Mudah terbang di udara dan bersatu dengan debu
Klasifikasi Tungau Debu Rumah
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Filum : Arthropoda
Sub Filum : Chelicerata
Kelas : Arachnida
Ordo : Acariformes
Sub Ordo : Astigmata
Famili : Pyroglyphidae
Genus : Dermatophagoides
Spesies : Dermatophagoides farinae
Dermatophagoides pteronyssinus
Morfologi Tungau Debu Rumah
Tubuhnya transparan dan berukuran
sangat kecil
Jantan berukuran 370 – 430 µ dan yang
betina 300 – 350 µ
Tubuh terbagi atas dua bagian yaitu
gnatosoma dan idiosoma
Memiliki mata tunggal
Tungau dewasa memiliki 4 pasang kaki
Antena dan mulut terdapat pada bagian
ujung anterior menyerupai kepala
Siklus Hidup Tungau Debu rumah
• Siklus hidup dimulai dari telur, larva, protonimfa, tritonimfa dan dewasa
• Larva memiliki 3 pasang kaki dan dewasa memiliki 4 pasang kaki.
• Bersifat ovipara
• Merupakan serangga poikiloterm
• Suhu optimal untuk perkembangan 25 – 30 0C dan kelembaban relatif 70 –
80% dengan kelembaban kritis 60 – 65%.
• Perkembangan hingga menjadi dewasa berlangsung dalam 3 – 4 minggu
• Dewasa mampu bertahan hidup sampai 4 – 6 minggu
• Betina mampu bertelur sampai 40 – 80 butir telur
Telur

Dewasa
Larva

Tritonimfa Protonimfa
Habitat Tungau debu rumah
• Habitat dari tungau debu yaitu kamar tidur, karpet, furnitur, mainan yang
lunak dan pakaian
• Keberadaan tungau debu erat kaitanya dengan ketersediaan makanan
yaitu serpihan kulit manusia. Setiap hari manusia menghasilkan 0,5 – 1
gram serpihan kulit
• Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa tungau debu rumah dapat
dijumpai 30 ekor tungau debu rumah dalam satu gram debu, bahkan di
negara Swiss dilaporkan ditemukan 10.000 ekor tungau debu per satu
gram debu dan di Inggris dapat dijumpai 44 – 136 ekor tungau debu
rumah dalam satu gram debu (Gunandini 2006).
Kepadatannya dipengaruhi: Kasur Dapat menampung
 Jenis kasur serpihan kulit serta adanya
 Suhu berbahan reaksi antara kapuk dengan
 Kelembaban Kapuk keringat, daki, serta
 Lamanya penggunaan kasur serpihan kulit manusia
 Ketebalan kasur yang merupakan cadangan
 Frekuensi, cara dan alat yang makanan bagi tungau debu
digunakan untuk rumah
membersihkan kasur

Habitat penting diketahui karena berkaitan dengan pengembangan formulasi yang


tepat untuk agen pengendalian tungau debu rumah (formulasi, racun perut atau
fumigasi) (Ahn et al. 2006).
Alergi Alergen
Alergen akan terbang ke udara
saat debu rumah terusik
Partikel sisa bagian tubuh tungau yang
mati atau eksoskeleton yang luruh karena
pergantian kulitnya
Berasal dari feses, ukuranya 20 μm
(terkandung sekitar 0,2 ng alergen)
Seekor tungau debu dapat mengeluarkan Terhisap saat bernafas
kotoran sampai 20 kali dalam satu hari
atau bila dihitung jumlah kotoran yang
dikeluarkan seekor tungau debu selama
hidupnya dapat mencapai 200 kali dari
berat tubuh tungau debu
• Secara fisik, dengan cara pembersihan
Pengendalian • Mengurangi tingkat kelembaban
tungau debu rumah • Mengurangi alergen dengan
menggunakan akarisida yang efektif.

Penggunaan akarisida menjadi opsi terakhir dan hanya dilakukan dengan


pertimbangan kehati-hatian (Saad et al. 2006).
Pengendalian secara mekanis
• Menghilangkan habitat tungau debu rumah
• Membersihkan debu
• Pemanasan dan pembekuan
• Mengurangi tingkat kelembaban
• Penggunaan penutup yang semipermeabel sebagai barrier
(penghalang) bagi alergen tungau debu rumah terutama pada kasur
Pengendalian menggunakan bahan
kimia
Penggunaan bahan kimia dapat dilakukan untuk mengubah sifat alergen
tungau debu rumah, membunuh jamur, mengurangi ketersediaan makanan
bagi tungau atau untuk membunuh tungau secara langsung (akarisida).

Anda mungkin juga menyukai