Anda di halaman 1dari 7

JENIS-JENIS KOMPONEN ELEKTRONIKA

 Resistor (R)

Komponen elektronik yang termasuk komponen pasif, dan bersifat resistif, serta
berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam rangkaian
disebut resistor. Satuannya ialah ohm (Ω). Nilai resistor dapat dihitung menggunakan ohm
meter.

Jika digambarkan, symbol resistor pada suatu rangkaian sebagai berikut.

 Induktor (L)

Elemen pada rangkaian yang menyimpan energi di medan magnet dinamakan sebagai
inductor (sering disebut juga sebagai induktansi). Pada rangkaian, induktor berkemungkinan
menyimpan energi namun pada akhirnya energi akan kembali melintasi rangkaian. Ketika
induktansi hilang dari sumbernya, medan magnet ikut akan hilang. Satuan SI dari induktor
yakni Henry (H).
 Kapasitor (C)

Komponen elektronik yang bersifat pasif, berfungsi untuk menyimpan muatan listrik
sementara disebut sebagai kapasitor atau kondensor. Satuannya ialah Farad. Kapasitor terdiri
dari 2 pelat konduktor yang terbuat dari logam dan sebah isolator di tengah pelat sebagai
pemisah (isolator disebut dielektrika).

Bahan dielektrik dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor. Umumnya


bahannya yakni udara vakum, keramik, gelas, dll.
 Relay

Sebuah saklar elektronik yang dikendalikan dari rangkaian elektronik dengan


menggunakan tenaga listrik sebagai sumber energi disebut Relay. Relay juga dapat
didefenisikan sebagai alat yang dapat menggerakkan sejumlah kontaktor yang tersusun dan
bekerja berdasarkan elektromagnetik.

 Dioda

Komponen elektrif aktif dan memiliki fungsi menghantarkan arus listrik ke satu arah tapi
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya, disebut sebagai dioda.
Jenis-jenis dioda:

a. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge), berfungsi sebagai penyearah arus
AC ke arus DC.
b. Dioda Zener, berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil
tegangan.
c. Dioda LED, berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
d. Dioda Photo, berfungsi sebagai sensor cahaya
e. Dioda Schottky, berfungsi sebagai Pengendali

 Transistor

Komponen elektronik aktif yang memiliki fungsi sebagai saklar digital, penguat sinyal,
osilator, dan modulator dalam rangkaian elektronik.

MULTIMETER

Komponen-komponen listrik di atas dapat dihitung menggunakan alat yang bernama


multimeter. Multimeter dapat mengukur tegangan listrik, arus listrik, hambatan listrik,
mengukur nilai kapasitansi, dan fungsi Hfe. Komponen pada multimeter yakni sekrup (untuk
mengatur kedudukan jarum jam), tombol pengatur jarum penunjuk (untuk mengatur jarum
ukur agar berada di posisi nol), saklar selector (untuk memilih posisi pengukuran serta batas
pengukurannya), lubang kutub positif (+) dan negatif (-) (sebagai tempat masuknya test lead
+ (warna merah) atau – (warna hitam)), saklar selector polaritas (untuk memilih polaritas arus
DC atau AC), jarum penunjuk (untuk menunjukkan besaran yang diukur), skala (untuk
membaca hasil akhir dari komponen listrik yang diukur).

Multimeter dari jenisnya terbagi 2 yakni multimeter analog dan multimeter digital.
Secara umum, cara penggunaannya sebagai berikut.

a. Cara Menggunakan Multimeter Analog

1. Pastikan jarum menunjuk angka nol ketika kedua penjoloknya dihubungkan, sebelum
dimulai pengukuran. Jika jarum belum tepat pada angka 0, putarlah penala mekanik

2. Jika ingin mengukur arus DC, putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan
diukur yaitu ke arah DC mA, jika ingin mengukur tegangan AC maka putar ke arah
AC V, dan jika ingin mengukur tegangan DC maka putarlah ke arah DC V.

3. Jika ingin mengukur resistor, sakelar pemilih diarahkan ke skala ohm dan dinolkan
dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negative. Jika belum menunjukkan
angka nol, putar ADJ Ohm hingga menunjukkan angka nol.

4. Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hitam ke
jolok negatif.
5. Jika ingin melakukan pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif
dan negatifnya karena dapat menyebabkan alat ukurnya rusak.

b. Cara Menggunakan Multimeter Digital

1. Setelah alat ukur siap dipakai, putarlah sakelar pemilih pada posisi skala yang
dibutuhkan

2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan diukur setelah disambungkan dengan


alat ukur.

3. Catatlah angka yang terlihat pada multimeter digital.

4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang


terbalik karena display dapat memberitahu.

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM

1. Solder Listrik : untuk melelehkan timah

2. Penghisap Timah : dapat melelehkan timah kembali jika ada salah

3. Timah Solder : sebagai objek yang dilelehkan

4. Tang Potong : untuk memotong

5. Tang Jepit : untuk menjepit

6. Tang Pengupas Kabel : untuk membuka kulit luar kabel

7. Obeng : untuk memutar sekrup / mur


8. Cutter : untuk memotong benda

9. Pinset : untuk mengambil benda kecil

10. Bor Listrik : untuk membor / melobangi

11. Multimeter : untuk mengukur hambatan listrik, tegangan listrik, arus listrik

REFERENSI

Basri, Yulia Irma. Irfan, Dedy. (2018). “Komponen Elektronika”. Sukabina Press : Padang.

https://www.pengelasan.net/multimeter/

Anda mungkin juga menyukai