Tugas CH 8 - A031211109 - Nurhayati
Tugas CH 8 - A031211109 - Nurhayati
A031211109
A. PENDAHULUAN CSR
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, atau disingkat CSR, adalah gagasan yang tumpang tindih,
namun tidak persis sama dengan kontrak sosial yang dikemukakan oleh teori legitimasi. Dalam
CSR, kewajibannya tidak didasarkan pada gagasan kontrak yang implikasinya berupa
kesepakatan sukarela dan sukarela antara para pihak.
Pelaporan triple bottom line didefinisikan (oleh Elkington, 1997) sebagai pelaporan
yang memberikan informasi tentang kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial suatu entitas.
Gagasan pelaporan berdasarkan tiga komponen (atau 'garis bawah') kinerja ekonomi,
lingkungan hidup dan sosial terkait langsung dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Manfaat pelaporan triple bottom line meliputi: (1) Menghasilkan budaya yang terintegrasi dan
berbasis nilai; (2) Manajemen risiko dan alokasi sumber daya yang lebih baik; (3) Menarik staf
yang lebih baik – menjadi perusahaan pilihan; (4) Akses yang lebih baik ke pasar keuangan.
Biaya berkelanjutan adalah 'Biaya yang mempertahankan modal bumi' – Rob Gray
(1992). Ibukota bumi terdiri dari : (1) Modal buatan manusia misalnya mobil, mesin; (2) Modal
alam yang dapat disubstitusi, misalnya minyak bumi dan batu bara; (3) Modal alam terbarukan
misalnya air, kayu; (4) Modal alam yang berkelanjutan, misalnya lapisan ozon (yang tidak
dapat diperbarui atau diganti).
2. Pelaporan Gri Dan Keberlanjutan
Inisiatif Pelaporan Global (GRI) dimulai oleh organisasi Ceres pada tahun 1997 dan
menjadi independen dari Ceres pada tahun 2002 ketika pedoman pelaporan keberlanjutan
pertama diterbitkan. Tren yang kemudian diidentifikasi meliputi: meluasnya globalisasi,
pencarian bentuk-bentuk tata kelola global yang baru, dan peran negara-negara berkembang
seperti Brasil, India, Afrika Selatan, serta minat Pemerintah dan pasar terhadap pelaporan
keberlanjutan.
1. Manfaat yang dirasakan dari penerapan pedoman GRI dalam laporan tahunan meliputi:
• Manajemen yang efektif dalam perekonomian global
• Penekanannya lebih besar pada hubungan perusahaan dengan pihak eksternal
• Pelaporan keberlanjutan menyediakan hubungan antar fungsi
• Membantu mempertajam kemampuan menilai kontribusi organisasi terhadap
modal alam, manusia, dan social
• Dapat mengurangi volatilitas harga saham
2. Permasalahan utama pelaporan keberlanjutan yang diidentifikasi oleh GRI meliputi:
• Pencapaian tujuan mungkin tampak lebih seperti sebuah aspirasi dibandingkan
kenyataan dengan distribusi peluang yang tidak merata;
• Peningkatan kualitas hidup bagi sebagian orang diimbangi dengan berlanjutnya
kemiskinan dan kelaparan bagi sebagian lainnya;
• Kemajuan teknologi mempunyai potensi untuk menyelesaikan banyak masalah
saat ini; dan Urgensi serta besarnya risiko dan ancaman menjadikan
transparansi sebagai hal yang mendasar.
3. Mendefinisikan Aspek dan Batasannya
Aspek Material adalah isu-isu yang signifikan terhadap dampak ekonomi, lingkungan
dan sosial suatu bisnis dan yang secara substansial mempengaruhi penilaian dan
keputusan para pemangku kepentingannya. Setelah mengidentifikasi Aspek
Materialnya, organisasi harus menilai dan menjelaskan apakah dampak dari
masingmasing Aspek Material terletak di dalam atau di luar organisasi. Ini adalah
'Batas'.
Keenam modal tersebut merupakan inovasi radikal yang diusulkan oleh (2C 2.15) dan
kita perlu memahami cakupan masing-masing modal tersebut.