Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DESAIN PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL

Disusun :

Balqis 2202060080
Rina astari A 2202060082
Muhammad syahrul junaidi 2202060088

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH & ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) PALOPO

2023
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan ini, saya sangat senang dapat membahas topik ini dalam
makalah dengan judul "Desain Pengembangan Instruksional". Dalam makalah ini,
kita akan membahas pentingnya desain pengembangan instruksional dalam konteks
pendidikan dan pelatihan. Selain itu, kita akan membahas tentang metodologi dan
prinsip-prinsip desain pengembangan instruksional yang efektif.Saya berharap
makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang desain
pengembangan instruksional dan dapat membantu pembaca untuk memahami
bagaimana mengembangkan instruksi yang efektif dan efisien. Saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Dalam makalah ini, kita akan membahas berbagai aspek penting dalam
desain pengembangan instruksional, termasuk analisis kebutuhan, pengembangan
kurikulum, desain instruksional, dan evaluasi pembelajaran. Kita juga akan
membahas tentang teknologi yang dapat digunakan dalam desain pengembangan
instruksional, serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih
teknologi yang tepat.

Dalam pengembangan instruksional, penting untuk memahami bahwa


setiap peserta didik atau pelatih memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda-
beda. Oleh karena itu, desain pengembangan instruksional harus memperhatikan
variasi gaya belajar dan kebutuhan peserta didik atau pelatih. Kami akan membahas
strategi-strategi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan gaya belajar
yang berbeda-beda dalam desain pengembangan instruksional

Palopo , 01 Mei 2023


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan dan pelatihan telah menjadi bagian penting dalam
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi
kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis. Salah satu
aspek penting dari pendidikan dan pelatihan adalah pengembangan
instruksional yang efektif dan efisien.Desain pengembangan instruksional
(DPI) adalah sebuah pendekatan yang sistematis untuk mengembangkan
instruksi atau materi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
atau pelatih. DPI melibatkan proses analisis kebutuhan, pengembangan
kurikulum, desain instruksional, implementasi, dan evaluasi. Melalui proses
ini, DPI dapat membantu memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai
dan bahwa peserta didik atau pelatih dapat menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dalam situasi dunia nyata.Dalam era digital,
teknologi telah memainkan peran penting dalam pengembangan
instruksional.
Kemajuan teknologi telah memberikan kemungkinan baru dalam
cara pembelajaran dan pelatihan dijalankan, seperti pembelajaran jarak jauh
atau online. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-
faktor teknologi dalam DPI untuk memastikan bahwa pembelajaran berjalan
dengan lancar dan efektif. Selain itu, setiap individu memiliki gaya belajar
dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga DPI harus memperhatikan
variasi ini.
Pembelajaran yang efektif harus dapat memenuhi kebutuhan peserta
didik atau pelatih dan mengakomodasi berbagai gaya belajar yang berbeda.
Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas aspek-aspek penting dalam
desain pengembangan instruksional dan strategi-strategi yang dapat
digunakan untuk memastikan keberhasilan pembelajaran dan pelatihan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi
pembaca dan dapat membantu dalam pengembangan instruksi yang lebih
efektif dan efisien

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian desain pengembangan instruksional?

2. Apa faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih teknologi

yang tepat?

3. Bagaimana teknologi dapat digunakan dalam desain pengembangan

instruksional?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian desain pengembangan instruksional.

2. Mengetahui faktot yang harus harus dipertimbangkan dalam memilih

teknologi yang tepat

3. Mengetahui bagaimana teknologi dugunakan dalam dalam desain

pengembangan instruksional
BAB II

PEMBAHASAN

A. pengertian desain pengembangan instruksional

Desain Pengembangan Instruksional (DPI) adalah pendekatan

sistematis untuk mengembangkan instruksi atau materi pelatihan yang

efektif dan efisien. DPI melibatkan proses analisis kebutuhan,

pengembangan kurikulum, desain instruksional, implementasi, dan

evaluasi. Dengan DPI, tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa

pembelajaran dan pelatihan yang disajikan memenuhi kebutuhan peserta

didik atau pelatih, efektif, dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran

yang diinginkan.

Berikut adalah beberapa komponen utama dalam desain

pengembangan instruksional:

1. Analisis Kebutuhan:Langkah pertama dalam DPI adalah melakukan

analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan dan kebutuhan peserta

didik atau pelatih. Proses analisis ini dapat melibatkan penilaian

kebutuhan pembelajaran, wawancara dengan peserta didik atau pelatih,

dan penilaian keterampilan dan pengetahuan mereka.

2. Pengembangan Kurikulum: Setelah tujuan pembelajaran dan kebutuhan

peserta didik atau pelatih ditentukan, langkah selanjutnya adalah

mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

dan kebutuhan peserta didik atau pelatih. Kurikulum harus mencakup


topik dan materi yang relevan dengan kebutuhan peserta didik atau

pelatih, serta strategi pengajaran dan evaluasi yang efektif.

3. Desain Instruksional: Setelah kurikulum dikembangkan, langkah

selanjutnya adalah merancang instruksi yang efektif dan efisien. Proses

desain instruksional melibatkan memilih strategi pembelajaran yang

sesuai, menentukan tujuan pembelajaran, merancang pengalaman

pembelajaran yang sesuai, dan menentukan materi pengajaran dan

evaluasi.

4. Implementasi: Setelah instruksi dirancang, langkah selanjutnya adalah

mengimplementasikan instruksi tersebut dalam situasi pembelajaran

yang sesuai. Ini melibatkan menyampaikan instruksi dengan cara yang

efektif dan memastikan bahwa peserta didik atau pelatih dapat

memahami dan menguasai materi yang disajikan.

5. Evaluasi: Setelah instruksi dilaksanakan, langkah terakhir adalah

mengevaluasi hasil pembelajaran untuk memastikan bahwa tujuan

pembelajaran tercapai dan bahwa pembelajaran yang efektif terjadi.

Evaluasi dapat melibatkan pengukuran pengetahuan dan keterampilan

peserta didik atau pelatih, serta penilaian efektivitas kurikulum dan

desain instruksional.

Dalam keseluruhan proses DPI, teknologi dapat memainkan peran penting

dalam memfasilitasi pembelajaran dan pelatihan yang efektif dan efisien.

Penggunaan teknologi dalam DPI dapat meliputi penggunaan media digital,

pembelajaran jarak jauh atau online, dan platform pembelajaran


virtual.Dengan menggunakan DPI, pembelajaran dan pelatihan dapat

disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik atau pelatih dan diarahkan pada

pencapaian tujuan pembelajaran dengan efektif dan efisien

Dalam kesimpulannya, Desain Pengembangan Instruksional adalah

suatu pendekatan sistematis dalam merancang dan mengembangkan materi

pembelajaran yang efektif dan efisien dengan tujuan mencapai tujuan

pembelajaran. Tahapan dalam pengembangan instruksional meliputi

analisis kebutuhan pembelajaran, perencanaan pembelajaran,

pengembangan materi pembelajaran, implementasi materi pembelajaran,

dan evaluasi pembelajaran.

Proses desain pengembangan instruksional dapat membantu

perancang untuk membuat materi pembelajaran yang lebih efektif dan

efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran. Proses ini juga dapat

membantu mengidentifikasi masalah dan kendala yang mungkin terjadi

selama pembelajaran, dan mengevaluasi keberhasilan materi pembelajaran

untuk perbaikan di masa depan.

Untuk mengembangkan materi pembelajaran yang efektif,

perancang perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti karakteristik

audiens, tujuan pembelajaran, jenis konten, dan strategi pembelajaran yang

efektif. Selain itu, perancang juga harus memperhatikan bagaimana

teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas materi

pembelajaran, seperti penggunaan video, simulasi, dan teknologi

lainnya.Penting bagi perancang untuk memperhatikan gaya belajar audiens,


seperti visual, auditori, atau kinestetik, dalam merancang materi

pembelajaran. Dalam proses desain pengembangan instruksional,

perancang juga perlu mempertimbangkan lingkungan pembelajaran, seperti

lingkungan fisik, sosial, dan psikologis, untuk menciptakan lingkungan

pembelajaran yang kondusif bagi pembelajaran.

Ketika materi pembelajaran telah selesai dikembangkan, perancang

harus memastikan bahwa materi pembelajaran telah diuji dan dievaluasi

dengan baik sebelum diimplementasikan dalam situasi pembelajaran

sebenarnya. Evaluasi ini akan membantu perancang untuk memperbaiki

materi pembelajaran pada iterasi selanjutnya dan meningkatkan efektivitas

dan efisiensi materi pembelajaran. Dalam era digital dan teknologi yang

berkembang pesat saat ini, penggunaan teknologi dalam proses desain

pengembangan instruksional sangat penting. Penggunaan teknologi dapat

meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran. Contohnya,

penggunaan platform pembelajaran online, aplikasi mobile, video, dan lain

sebagainya, dapat membantu memfasilitasi pembelajaran yang lebih

interaktif dan efektif

B. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih teknologi

yang tepat

Pemilihan teknologi yang tepat sangat penting dalam

mengembangkan dan memberikan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih teknologi

yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran, di antaranya:


1. Tujuan Pembelajaran

Teknologi yang digunakan harus mendukung tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai. Setiap tujuan pembelajaran memiliki karakteristiknya sendiri,

sehingga teknologi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan tersebut.

Sebagai contoh, teknologi yang cocok untuk mengembangkan keterampilan

praktis bisa berbeda dengan teknologi yang cocok untuk mengembangkan

pengetahuan konseptual.

2. Karakteristik Audiens

Perbedaan karakteristik audiens seperti usia, tingkat pendidikan, latar

belakang budaya, dan pengalaman pembelajaran sebelumnya perlu

dipertimbangkan dalam memilih teknologi yang tepat. Teknologi yang

sesuai untuk anak-anak mungkin berbeda dengan teknologi yang cocok

untuk dewasa atau orang tua.

3. Kecepatan Internet

Teknologi yang digunakan harus sesuai dengan kecepatan internet yang

tersedia. Teknologi yang membutuhkan akses internet yang cepat mungkin

tidak cocok digunakan di daerah yang memiliki akses internet yang lambat

atau tidak stabil.

4. Biaya

Biaya juga harus dipertimbangkan dalam memilih teknologi yang tepat.

Teknologi yang mahal mungkin tidak dapat diakses oleh semua orang,

sehingga perlu mempertimbangkan alternatif teknologi yang lebih

terjangkau.
5. Ketersediaan Sumber Daya

Perlu dipertimbangkan ketersediaan sumber daya, seperti perangkat keras

dan perangkat lunak, dan kemampuan penggunaan teknologi yang tersedia

dalam lingkungan pembelajaran. Teknologi yang memerlukan sumber daya

yang mahal atau kemampuan teknis yang tinggi mungkin tidak cocok

digunakan di lingkungan pembelajaran yang memiliki keterbatasan sumber

daya atau kemampuan teknis yang rendah.

6. Kemudahan Penggunaan

Teknologi yang mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna akan

membantu meminimalkan hambatan dalam pembelajaran. Teknologi yang

rumit dan sulit digunakan dapat membuat pengguna frustrasi dan

mengurangi efektivitas pembelajaran.

7. Keamanan dan Privasi

Keamanan dan privasi harus menjadi pertimbangan penting dalam memilih

teknologi. Teknologi yang dipilih harus dapat melindungi data dan

informasi pribadi dari pengguna serta melindungi pengguna dari ancaman

keamanan cyber.

8. Integrasi dengan Sistem yang Sudah Ada

Teknologi yang dipilih juga harus dapat diintegrasikan dengan sistem yang

sudah ada dalam lingkungan pembelajaran, seperti sistem manajemen

pembelajaran atau platform pembelajaran yang sudah digunakan. Integrasi


yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan

teknologi dalam pembelajaran.

9. Fleksibilitas dan Skalabilitas

Teknologi yang dipilih harus dapat memberikan fleksibilitas dan

skalabilitas dalam penggunaannya. Fleksibilitas dalam penggunaan

teknologi dapat membantu memenuhi kebutuhan pengguna dalam situasi

yang berbeda-beda. Sedangkan skalabilitas dalam penggunaan teknologi

dapat membantu meningkatkan kapasitas penggunaan teknologi dalam

jangka panjang.

10. Dukungan dan Pemeliharaan

Perlu dipertimbangkan dukungan dan pemeliharaan teknologi yang dipilih.

Teknologi yang didukung oleh penyedia yang terpercaya dan memberikan

dukungan teknis yang baik akan membantu memastikan kelancaran

penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Selain itu, perlu

dipertimbangkan kemampuan pemeliharaan teknologi agar teknologi

tersebut dapat beroperasi dengan baik dan dihindari dari kerusakan.

Memilih teknologi yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam

penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Pertimbangkan faktor-faktor

yang telah disebutkan untuk memilih teknologi yang sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Jangan lupa untuk terus memantau

perkembangan teknologi dan melakukan evaluasi secara berkala untuk

menilai efektivitas penggunaan teknologi dalam pembelajaran.


C. Teknologi yang dapat digunakan dalam desain pengembangan

instruksional

Dalam desain pengembangan instruksional, teknologi dapat digunakan

untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Berikut adalah

beberapa teknologi yang dapat digunakan dalam desain pengembangan

instruksional:

1. Learning Management System (LMS)

LMS adalah platform online yang digunakan untuk mengelola dan

menyampaikan materi pembelajaran, tugas, dan evaluasi. LMS

memungkinkan pengajar untuk membuat dan mengelola konten

pembelajaran, serta memberikan umpan balik kepada siswa.

2. Mobile Learning

Mobile learning atau pembelajaran bergerak adalah pembelajaran yang

dapat diakses melalui perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.

Mobile learning memungkinkan siswa untuk belajar kapan saja dan di mana

saja, sehingga memungkinkan untuk fleksibilitas dan aksesibilitas

pembelajaran.

3. Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)

VR dan AR memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan

lingkungan dan objek yang disimulasikan secara digital. Dalam konteks

pembelajaran, VR dan AR dapat digunakan untuk membuat simulasi

atau pengalaman praktikum yang memungkinkan siswa untuk belajar

dengan cara yang lebih interaktif dan mendalam.


4. Videoconferencing

Videoconferencing memungkinkan siswa dan pengajar untuk berinteraksi

secara real-time melalui video dan audio. Teknologi ini memungkinkan

pengajaran jarak jauh dan memungkinkan siswa dan pengajar untuk

berkomunikasi dan berkolaborasi tanpa harus berada di tempat yang sama.

5. Gamifikasi

Gamifikasi adalah konsep penggunaan elemen-elemen permainan dalam

pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran, gamifikasi dapat digunakan

untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

6. Sosial Media

Sosial media dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dan

kolaborasi antara siswa dan pengajar. Penggunaan sosial media dalam

pembelajaran dapat memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan berbagi

informasi secara mudah dan cepat.

7. Big Data Analytics

Big data analytics adalah teknologi yang digunakan untuk menganalisis data

besar dalam rangka memahami pola dan tren. Dalam konteks pembelajaran,

big data analytics dapat digunakan untuk menganalisis data pembelajaran,

seperti data dari tes dan kuis, untuk memahami kekuatan dan kelemahan

siswa dan mengidentifikasi area pembelajaran yang perlu diperbaiki.

8. Personalisasi Pembelajaran

Teknologi juga dapat digunakan untuk personalisasi pembelajaran.

Personalisasi pembelajaran memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara


yang paling efektif untuk mereka. Teknologi seperti machine learning dan

artificial intelligence dapat digunakan untuk menganalisis perilaku belajar

siswa dan memberikan rekomendasi materi dan metode pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan individu.

9. E-book dan E-resource

E-book dan e-resource memungkinkan siswa untuk mengakses materi

pembelajaran secara digital. Teknologi ini memungkinkan siswa untuk

mengakses materi pembelajaran di mana saja dan kapan saja, sehingga

meningkatkan fleksibilitas dan aksesibilitas pembelajaran.

10. Simulasi

Simulasi memungkinkan siswa untuk mengalami situasi yang sebenarnya

secara virtual. Dalam konteks pembelajaran, simulasi dapat digunakan

untuk membantu siswa memahami konsep atau proses yang kompleks

dengan cara yang lebih interaktif dan praktis.

11. Podcast

Podcast adalah konten audio yang dapat diakses secara online. Dalam

konteks pembelajaran, podcast dapat digunakan sebagai sumber materi

pembelajaran, serta untuk meningkatkan motivasi siswa dan memberikan

informasi tambahan.

12. Collaborative Tools

Collaborative tools memungkinkan siswa dan pengajar untuk berkolaborasi

secara online. Teknologi seperti Google Docs dan Microsoft Teams


memungkinkan siswa untuk bekerja bersama dalam tugas dan proyek, serta

berbagi informasi dan umpan balik dengan pengajar.

Penggunaan teknologi dalam desain pengembangan instruksional

harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Pemilihan

teknologi yang tepat dan penggunaannya dengan tepat dapat meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pembelajaran, serta meningkatkan motivasi siswa

dan partisipasi dalam pembelajaran. teknologi dalam desain pengembangan

instruksional dapat memungkinkan pembelajaran yang lebih efektif dan

efisien. Namun, pemilihan teknologi yang tepat harus didasarkan pada

kebutuhan dan tujuan pembelajaran, serta mempertimbangkan faktor-faktor

seperti biaya, integrasi, dan dukungan teknis.

Penggunaan teknologi dalam desain pengembangan instruksional

juga perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan manfaat maksimal

bagi siswa dan pengajar.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen teknologi

pembelajaran antara lain:

1. Pengembangan Infrastruktur Teknologi

Pengembangan infrastruktur teknologi adalah aspek penting dalam

memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Infrastruktur teknologi

meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang diperlukan

untuk memfasilitasi pembelajaran. Sebelum memutuskan untuk

menggunakan teknologi tertentu, perlu dipastikan bahwa infrastruktur


teknologi yang tersedia sudah memadai untuk mendukung penggunaan

teknologi tersebut.

2. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran membutuhkan

keterampilan khusus dari pengajar dan siswa. Oleh karena itu, pelatihan dan

pengembangan keterampilan perlu dilakukan secara teratur agar pengajar

dan siswa dapat memanfaatkan teknologi dengan maksimal.

3. Evaluasi dan Pemantauan

Evaluasi dan pemantauan adalah hal yang penting dalam manajemen

teknologi pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan untuk mengetahui

efektivitas teknologi yang digunakan, serta untuk mengevaluasi

penggunaan teknologi oleh pengajar dan siswa. Pemantauan dilakukan

untuk memastikan bahwa teknologi digunakan dengan benar dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

4. Keamanan dan Privasi

Keamanan dan privasi juga perlu diperhatikan dalam penggunaan

teknologi pembelajaran. Penggunaan teknologi harus memperhatikan

standar keamanan dan privasi yang berlaku, serta harus memastikan bahwa

data siswa dan pengajar aman dari ancaman keamanan digital.

5. Pengembangan Kebijakan

Pengembangan kebijakan adalah hal yang penting dalam

manajemen teknologi pembelajaran. Kebijakan yang jelas dan terstruktur

dapat membantu pengajar dan siswa dalam memanfaatkan teknologi dengan


benar dan efektif. Kebijakan juga dapat membantu melindungi hak privasi

siswa dan pengajar dalam penggunaan teknologi.

Dalam pengembangan instruksional yang efektif, teknologi dapat

menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi siswa dan pengajar. Namun,

penggunaan teknologi harus diatur dengan baik agar dapat memberikan

manfaat maksimal. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam memilih teknologi dan manajemen teknologi yang

baik, desain pengembangan instruksional dapat menjadi lebih efektif dan

inovatif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Desain Pengembangan Instruksional (DPI) adalah pendekatan
sistematis untuk mengembangkan instruksi atau materi pelatihan yang
efektif dan efisien. DPI melibatkan proses analisis kebutuhan,
pengembangan kurikulum, desain instruksional, implementasi, dan
evaluasi. Dengan DPI, tujuan utamanya adalah untuk memastikan
bahwa pembelajaran dan pelatihan yang disajikan memenuhi kebutuhan
peserta didik atau pelatih, efektif, dan efisien dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan
2. Memilih teknologi yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam
penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Pertimbangkan faktor-
faktor yang telah disebutkan untuk memilih teknologi yang sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Jangan lupa untuk terus
memantau perkembangan teknologi dan melakukan evaluasi secara
berkala untuk menilai efektivitas penggunaan teknologi dalam
pembelajaran
3. Penggunaan teknologi dalam desain pengembangan instruksional harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Pemilihan
teknologi yang tepat dan penggunaannya dengan tepat dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, serta
meningkatkan motivasi siswa dan partisipasi dalam pembelajaran.
B. Saran
Pengajar dapat mempertimbangkan penggunaan teknologi yang
tepat dalam pembelajaran dan memanfaatkan kreativitas dan inovasi dalam
pengembangan instruksional. Pengajar juga dapat mengikutsertakan siswa
dalam proses desain pengembangan instruksional untuk meningkatkan
partisipasi siswa dan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi siswa
dalam pembelajaran. Dengan demikian, pengalaman pembelajaran dapat
lebih menarik dan efektif bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Pangondian, R. A., Santosa, P. I., & Nugroho, E. (2019, February). Faktor-faktor
yang mempengaruhi kesuksesan pembelajaran daring dalam revolusi
industri 4.0. In Seminar
Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS) (Vol. 1, No. 1).
Suryani, Nunuk. "Pengembangan media pembelajaran sejarah berbasis it." Sejarah
Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya 10.2 (2016): 186-
196.
NURRITA, Teni. Pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Jurnal misykat, 2018, 3.1: 171-187.
Faturrahman, Muslih. "Model-model perilaku pencarian informasi." JIPI (Jurnal
Ilmu Perpustakaan dan Informasi) 1.1 (2016): 74-91.
Bariah, Siti Khusnul. "Rancangan pengembangan instrumen penilaian
pembelajaran berbasis daring." Petik: Jurnal Pendidikan Teknologi
Informasi dan Komunikasi 5.1 (2019): 31-47.
Maudiarti, Santi. "Penerapan e-learning di perguruan tinggi." Perspektif Ilmu
Pendidikan 32.1 (2018): 51-66.

Anda mungkin juga menyukai