1. Pengertian (Definisi) Hipofosfatemia adalah kondisi dimana kadar fosfat dalam
serum dibawah batas normal (normal kadar fosfat 2.5-4.5 mg/dl). 2. Anamnesis - Hipofosfatemia ringan biasanya tanpa gejala dan terjadi pada 5% pasien. Sering terjadi pada alkoholik, kondisi ketoasidosis dan sepsis. Gejala yang mungkin timbul adalah kelemahan derajat ringan sampai sedang. - Kondisi yang mendasari hipofosfatemi antara lain status nutrisi rendah, malabsorbsi intestinal, penggunaan antasida, keluhan bone pain, fraktur, suplementasi nutrisi parenteral, penggunaan jangka panjang obat obatan diantaranya glukokortikoid, cisplatin, pamidronat. 3. Pemeriksaan Fisik Pada hipofosfatemia berat dapat terjadi penurunan kesadaran, instabilitas neurologi misalnya kejang dan reflek menurun, gangguan jantung misalnya gagal jantung, nyeri otot dan kelemahan otot 4. Kriteria Diagnosis - Hipofosfatemia ringan (kadar fosfat 2.0-2.5 mg/dL) - Hipofosfatemia sedang (kadar fosfat 1.0-2.0 mg/dL) - Hipofosfatemia berat (kadar fosfat <1.0 mg/ 0.3mmol/L) 5. Diagnosis Kerja Hipokalemia ringan, sedang dan berat 6. Diagnosis Banding Gangguan elektrolit lainnya misalnya hypokalemia dan hypomagnesemia 7. Pemeriksaan 1. Serum fosfat, kalsium dan magnesium Penunjang 2. Serum albumin 3. Paratiroid hormone dan kadar vitamin D 4. Analisa gas darah, serum laktat, darah lengkap, ammonia serum. 5. Kadar fosfat pada urin tamping 24 jam 8. Tata Laksana 1. Hipofosfatemia ringan dan sedang : diet tinggi fosfat dan sediaan fosfat oral 1000mg/hari. Rata rata pasien membutuhkan 1000-2000mg (32-64 mmol) fosfat perhari selama 7-10 hari. 2. Diet tinggi fosfat diantaranya susu, daging, unggas dan kacang-kacangan. 3. Hipofosfatemia berat dan hipofosfatemia sedang yang terintubasi : berikan sediaan fosfat intravena (0,08- 0,16 mmol/kg atau 2.5-5 mg/kg) dalam 2-6 jam, dapat diulang hingga 3x dalam 24 jam sampai didapatkan kadar fosfat serum normal. 4. Kecepatan pemberian fosfat intravena yang disarankan adalah 1-3 mmol/jam. terlalu cepat dapat menyebabkan hipoklsemia, tetani dan hipotensi 5. Suplementasi vitamin D diberikan bila juga didapatkan defisiensi vitamin D Segera laporkan bila terjadi kondisi berikut gangguan 9. Edukasi (Hospital Health kesadaran, kondisi irritable, nyeri otot, mual, muntah, Promotion) diare dan konstipasi lebih dari 2 hari. 10. Prognosis Tergantung penyebab
11. Tingkat Evidens -
12. Tingkat Rekomendasi -
13. Penelaah Kritis SMF Ilmu Penyakit Dalam
14. Kepustakaan Setyohadi B. 2011. Hipofosfatemia dan
Hiperfosfatemia. Dalam EIMED PAPDI, Kegawatdaruratan Penyakit Dalam Buku 1, Edisi I. Jakarta. September 2011. Penerbit Internal Publising. Hal 307-308 Lederer E and Batuman V. Hypophosphatemia. 2022. Medscape.