Anda di halaman 1dari 1

7 Sakramen dalam Gereja Katolik beserta Penjelasannya

Sakramen dalam gereja Katolik bisa disebut sebagai pusat ajaran agama. Kata sakramen bukan hanya ditemukan dalam karya
tokoh-tokoh gereja Katolik seperti Turtullianus tetapi juga dalam berbagai dokumen kanonik Gereja.

Hal ini menandakan bahwa sakramen adalah bagian sentral dari ajaran dan doktrin umat Katolik. Dalam Katekismus Gereja Katolik,
Sakramen dipahami sebagai tanda kehadiran Allah dalam hidup manusia. Atau tanda rahmat Allah yang berkhasiat, dilembagakan oleh
Kristus dan dipercayakan kepada Gereja, yang karenanya kehidupan ilahi diberikan

7 Sakramen dalam Gereja Katolik

1. Sakramen Baptis

Ini adalah sakramen yang menjadi dasar kehidupan sacramental tiap umat Katolik. Dalam rencana penyelamatan Allah, pembaptisan
amat sangat penting.

Di perjanjian Baru, Yesus melakukan banyak sekali peristiwa yang menjadi pralambang Sakramen Baptis ini. Pembaptisan lewat air
menjadi salah satu tema umum yang berulang kali muncul dalam kitab suci baik itu di perjanjian lama dan perjanjian baru.

2. Sakramen Krisma

Sakramen krisma bertujuan untuk menguatkan dan meneguhkan materai Roh Kudus yang telah diberikan kepada umat katolik setelah
Pembaptisan. Dalam kitab suci perjanjian lama dan juga dalam Kateskismus 1293-1294, sakramen Krisma bermakna pembersihan,
penyembuhan dan tanda penobatan.

Sementara, dalam kitab suci Perjanjian baru, Santo Petrus mengatakan bahwa Yesus dari Nazaret diurapi pada waktu ia di baptis di
Sungai Yordan.

3. Sakramen Ekaristi

Ekaristi merupakan sumber dan puncak dari seluruh kehidupan umat Kristiani. Dalam ekaristi, Kurban Yesus di salib akan dihadirkan.
Kurban Yesus adalah puncak dari segala bentuk keselamatan dan juga sejarah penyelamatan.

Kurban-kurban Binatang, seperti misalnya dalam Kurban Paskah berupa anak Domba, hanya melambangkan kurban yang paling
utama, yaitu Yesus sendiri, yang adalah Anak Domba Allah.

4. Sakramen Tobat dan Rekonsiliasi

Sakramen ini pada dasarnya termasuk dalam kategori sakramen penyembuhan, dalam pengertian yang lebih spesifik sebagai
penyembuhan iman dan rohani.

Dengan asumsi, setiap umat Katolik dan umat manusia umumnya, perlu dibersihkan dari dosa-dosa yang dilakukan sehari-hari,
dengan sadar ataupun tanpa sadar. Dengan demikian, setiap orang yang sudah dibaptis, lalu melakukan dosa kembali, maka perlu
bertobat atau menerima sakramen tobat.

5. Sakramen Pengurapan Orang Sakit

Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa di taman Eden, penderitaan dan penyakit menjadi salah satu pengalaman universal yang
wajib dialami oleh setiap manusia.

Yesus memandang penyembuhan jiwa dan raga-Nya sebagai kesatuan atau bagian dari perutusannya sebagai Mesias, Anak Allah yang
hidup. Dalam perjalanannya, Yesus juga telah mengampuni banyak orang, menyembuhkan orang sakit, memutahirkan orang kusta,
menyembuhkan yang lumpuh dan lain sebagainya.

6. Sakramen Tahbisan atau Imamat

Dalam sejarah keselamatan, umat Kristiani selalu mempunyai imam-imam sebagai perantara Allah dan umat-Nya.

Para imam ini mempersembahkan kurban untuk memulihkan dosa manusia dalam ibadah atau karya-karya lain. Imam adalah bagian
dari umat Allah, yang terpanggil untuk melanjutkan misi penyelamatan Yesus di dunia. Artinya, tidak semua orang Katolik akan
menerima sakramen ini dan hanya orang-orang terpilih saja alias pada Biarawan dan Biarawati. Pemberi sakramen ini hanya boleh
dilakukan oleh Uskup, sebagai wakil Paus.

7. Sakramen Perkawinan

Sakramen dalam gereja Katolik yang terakhir adalah sakrame perkawinan. Panggilan sakramen perkawinan merupakan panggilan
bagi pria dan wanita supaya dalam hubungan perkawinan (dan kekeluargaan) mereka meneladani kasih Allah yang khas, yaitu kasih
yang mutlak, tak pernah terputus, rela berkurban dan membaktikan hidupnya untuk keluarganya.

Dengan kata lain, kasih dalam perkawinan haruslah kasih yang diwarnai oleh imam. Selain itu, umat katolik hanya boleh menerima
sakramen perkawinan sekali seumur hidup. (DNR)

Anda mungkin juga menyukai