Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Karya tulis ilmiah adalah hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan,
ularan, kajian atau pemikiran oleh perseorangan atau kelompok yang
disajikan dalam bentuk tertulis dan disusun secara sistematis serta
berlandaskan kaidah ilmiah.
Menurut Britiwidjoyo, karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan
yang menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan metodologi
penulisan yang baik dan benar.
Laporan karya tulis ini merupakan persyaratan menguikuti ujian sekolah
dan ujian nasional untuk semua kelas XII SMA NEGERI 1
NEGERIKATON. Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat
melaporkan segala pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama
melakukan penelitian.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah beririnya produksi lanting Arini ?
2. Siapakah pemilik produksi lanting Arini tersebut ?
3. Kapan produksi lanting Arini berkembang ?
4. Dimana letak produksi lanting Arini tersebut ?
5. Mengapa pemilik produksi lanting Arini lebih memilih usaha ini
dibandingkan usaha yang lainnya ?
6. Apa kendala yang dialami saat menjalankan produksi lanting tersebut ?

1
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui begeimana sejarah berdirinya produksi lanting Arini.
2. Mengetahui pemilik produksi lantig Arini tersebut.
3. Mengetahui kapan produksi lanting Arini tersebut.
4. Mengetahui dimana letak produksi lanting Arini tersebut.
5. Mengetahui mengapa pemilik produksi lanting Arini lebih memeilih usaha
ini dibandingkan usaha lain nya.
6. Mengetahui apa kendala yang dialami saat menjalankan produksi lanting
tersebut.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman siswa.
2. Dapat mengetahui sejarah produksi Kelanting Arini
3. Mengenal lebih lanjut lokasi penelitian.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian UMKM


UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil Menengah. UMKM
merupakan salah satu bentuk kegiatan bisnis yang banyak dilakukan oleh
masyarakat dengan berbagai alas an dan tujuan. Salah satu alas an yang paling
mendasar adalah modal yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah UMKM
dirasa cukup terjangkau. Salah satunya Desa Sidomulyo yang juga memeiliki
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yaitu usaha kelanting yang sudah
dijalankan kurgan lebih selama 18 tahun.
Lanting merupakan makanan ringan sejenis kerupuk yang terbuat dari
singkong berbentuk angka delapan atau lingkaran kecil seperti cincin.
Kelanting merupakan salah satu peluang bisnis yan g menjanjikan . Kelanting
termasuk salah satu makanan yang banyak disuai masyarakat dan dalam
proses pembuatannya tidak terlalu sulit seperti usaha kelanting yang
dikembangkan oleh Ibu Amalia dengan modal yang tidak terlalu besar dengan
menjual produk lanting sama saja dengan melestarikan makanan khas daerah
dan masih cukup banyak yang berminat dengan kelanting karena renyah dan
rasanya gurih.

2.2. Dasar Hukum UMKM


1. Peraturan pemerintah No. 7 Tahun 2021 tentang kemudahan, pelindungan
dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah ( PP
UMKM ) telah di terbitkan oleh pemerintah bersama 48 peraturan
pelaksanaan lain nya dari undang-undang No. 11 Tahun 2020 tentang cipta
kerja ( UU Cipta Kerja ) pada 16 Februari 2021 lalu.

3
2. Dasar Hukum UM KM tentang pad Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UU UMKM )
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang
pelaksanaan UU UMKM yang mengatur lebih lanjut perihal
pengembangan Usaha, kemitraan, perizinan, dan masih banyak lagi.

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif merupakan metode penelitian yang menggunakan data deskriptif
berupa bahasa tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang diamati.

3.2. Subjek Penelitian


Siswa dan siswi kelas XII Kelompok I Tahun Pelajaran 2023/2024

3.3. Instrumen Penelitian


Sehubungan untuk memenuhi kjarya tulis ini, kami banyak sekali
melakukan penelitian dengan mengambil data yang akurat melalui
wawancara langsung kepada pemilik usaha di lokasi observasi, handphone,
buku-buku reverensi serta data penunjang lain nya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Data yang kami peroleh pada saat pelaksanaan penelitian menggunakan
beberapa teknik yaitu :
1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan lain nya jawab langsung antara peneliti dan
narasumber
2. Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena
melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaan nya. Metode
pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari
responden namun juga dapat di gunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya UMKM Produksi Kelanting Arini


Usaha Kelanting Arini sudah berdiri sejak tahun 2005 usaha klanting ini
didirikan oleh Bapak muflihun di Desa Sidomulyo RT 002/RW 001
Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran. Usaha klanting ini berdiri
karena ketidak sengajaan. Awal mula usaha ini berkembang selama 8 tahun,
dan kemudian beralih ke usaha sale, namun usaha Sale tersebut tidak berjalan
lama hal itu disebabkan oleh keterbatasan bahan utama dan juga harga jual
yang tidak stabil kemudian pemilik usaha tersebut kembali memproduksi
Lanting hingga saat ini.
Desa Sidomulyo merupakan salah satu lokasi sarana kegiatan untuk
menyelesaikan karya tulis. Melalui kegiatan ini, kami berusaha untuk
memahami dan mengetahui bagaimana pembuatan Lanting Arini di Desa
Sidomulyo untuk lebih mengenal usaha kecil menengah (UKM) seperti usaha
klanting. Produk olahan klanting dapat menjadi sebuah alternatif usaha yang
cukup menarik dalam peningkatan nilai jual komoditas singkong. Ditinjau
dari aspek industri klanting di Sidomulyo pada umumnya merupakan industri
skala rumah tangga yang dijalankan dengan teknologi yang sederhana dan
permodalan yang kecil.
Pemilik usaha lebih memilih usaha klanting dikarenakan klanting banyak
diminati oleh kalangan masyarakat umum, baik itu di desa maupun di
perkotaan. Besarnya minat masyarakat akan produk klanting merupakan salah
satu peluang bisnis yang menjanjikan dengan menjual produk klanting sama
saja dengan melestarikan makanan khas daerah, dan masih banyak yang
berminat dengan klanting karena renyah dan gurih. Tetapi di luar sana juga
banyak yang beralih ke makanan yang lebih modern sehingga sebagai penjual
kita harus memiliki inovasi agar klanting tetap diminati oleh masyarakat.

6
Kelanting termasuk makanan ringan yang dapat dijadikan sebagai teman
makan ataupun cemilan dalam hal pembuatan klanting termasuk mudah
modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar Namun usaha ranting juga
mempunyai hambatan dalam proses pembuatannya yaitu keterbatasan bahan
utama dan juga ketidakstabilan harga bahan utama namun tidak bisa
menurunkan harga jualnya Hal inilah yang dapat menghambat perkembangan
usaha kuanti tersebut permasalahan lain yang menyebabkan industri klanting
masih kurang berkembang yaitu kurangnya inovasi kemasan karena secara
keseluruhan klanting masih dijual dengan kemasan curah dan diperlukan
strategi usaha yang baik guna menghadapi pesaing bisnis lain

B. Kegiatan
 Langkah Pembuatan
Berikut proses pembuatan kelanting yang memiliki warna dan rasa gurih.
1. Pengumpulan singkong dari agen penjual singkong
Singkong dipilih dengan kualitas yang baik dan segar semua jenis
singkong bisa digunakan.
2. Pengupasan singkong
Agar dapat dipilih bagus tidaknya jenis singkong tersebut sebelum
diolah, dikupas terlebih dahulu agar bersih dan mudah untuk diolah
menjadi klanting.

Gambar, 1.1 Pengupasan Singkong

7
3. Pencucian singkong
Agar terjaga kebersihannya dan higienis, singkong tersebut dicuci
terlebih dahulu menggunakan air mengalir, lalu disikat kemudian
dibilas kembali hingga bersih.

Gambar, 1.2 Pencucian Singkong

Anda mungkin juga menyukai