KELAS V
Disusun Oleh
Anita Juniyarsi
( 130151611214 )
Sekolah : SD/MI
Tema : Keanekaragaman Ciptaan Tuhan di Sekitarku
Sub tema : Ciptaan Tuhan di Sekitarku
Pembelajaran : Pertama
Kelas/Semester : V (lima) / 1 (satu)
Aloksi Waktu : 1 x 20 menit/ 20 menit
Hari/Tanggal : 29 September 2015
B. KOMPETENSI DASAR
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
1.1 Menghargai kebhinneka tunggalikaan dan keberagaman agama, suku bangsa,
pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan
ekonomi di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
C. INDIKATOR
Kebhinekatunggalikaan dalam keberagaman (agama, suku, bangsa, pakaian
tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, ekonomi
D. MATERI PEMBELAJARAN
Gambar kebhinekatunggalikaan dalam keberagaman (agama, suku, bangsa, pakaian
tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, ekonomi
E. RUMUSAN TUJUAN
1. Melalui tanya jawab tentang gambar bhineka tunggalika, diharapkan siswa dapat
menyebutkan 3 lambang dari bagian gambar bhineka tunggalika yang ditunjukkan guru
(C1)
2. Melalui tanya jawab tentang gambar bhineka tunggalika,, diharapkan siswa dapat
memberi 3 sikap yang mencerminkan cara menghargai keberagaman pakaian tradisional
yang di miliki oleh tiap daerah. (C2)
3. Melalui pemberian tugas secara kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa tentang
gambar bhineka tunggalika, diharapkan siswa dapat melengkapi isi tabel rumpang
tentang contoh sikap menghargai keberagaman bhineka tunggalika (C3)
4. Melalui diskusi kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa diharapkan siswa dapat
mengetahui arti semboyan bhinneka tunggalika (C4)
5. Melalui pemberian tugas tentang bhinneka tunggalika secara individu diharapkan siswa
dapat menulis arti semboyan bhinneka tunggalika di buku tulis masing-masing siswa
(C5)
6. Melalui membaca teks tentang bhineka tunggalika secara individual diharapkan siswa
dapat menggali informasi mengenai kebaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.(C6)
7. Melalui gambar bhinneka tunggalika, diharapkan siswa dapat menjawab nama masing-
masing simbol pada bhineka tunggalika dengan berani (A1)
8. Melalui tanya jawab tentang gambar bhineka tunggalika, diharapkan siswa dapat
menghafal makna-makna bhineka tunggalika dengan percaya diri (A2)
9. Melalui pengamatan gambar bhineka tunggalika, diharapkan siswa dapat menunjukkan
salah satu gambar yang mencerminkan keberagaman pada bangsa Indonesia dengan
berani (A3)
10. Melalui pemberian tugas secara mandiri, diharapkan siswa dapat melengkapi isi tabel
pengamalan tentang keberagaman dalam kehidupan sehari-hari dengan jujur (A4)
11. Melalui gambar pakaian adat , diharapkan siswa dapat membedakan antara nama
pakaian tradisional aceh dan bali dengan berani (A5)
12. Melalui pengamatan gambar bhineka tunggalika, diharapkan siswa dapat mengenal
keanekaragaman nama gambar masing-masing(P1)
13. Melalui pengamatan gambar tentang aktivitas kegiatan dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, diharapkan siswa dapat menaggapi salah satu gambar terkait dengan
keberagaman bhineka tunggalika (P2)
14. Melalui pemberian tugas secara kelompok, diharapkan siswa dapat membuat
gambar pakaian tradisional dari masing-masing daerah (P3)
15. Melalui pemberian tugas secara mandiri, diharapkan siswa dapat mengerjakan
permasalahan terkait dengan contoh keberagaman dalam kehidupan sehari-hari (P4)
16. Melalui pemberian tugas secara diskusi, diharapkan siswa dapat melaksanakan tugas
yang diberikan terkait dengan gambar bhineka tunggalika (P5)
17. Melalui pemberian tugas secara diskusi, diharapkan siswa dapat menyesuaiakan gambar
bhineka tunggalika (P6)
18. Melalui pemberian tugas secara mandiri, diharapkan siswa dapat mendesain tabel
kreasi sendiri tentang contoh keberagaman bhineka tunggalika dalam kehidupan sehari-
hari (P7)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Awal Guru membuka pelajaran dengan salam 3 menit
“Assalamu’alaikum wr.wb”
Siswa menjawab salam dari guru “Wa’alaikumsalam
wr.wb“
Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum memulai
pelajaran “anak-anak sebelum memulai pelajaran,
marilah kita berdoa terlebih dahulu”
Guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a
“ketua kelas silahkan dipimpin doa”
Siswa dan guru berdoa bersama
Guru melakukan presensi “anak-anak siapa yang hari
ini tidak masuk hari ini?’
Guru menginformasikan tema dan subtema
pembelajaran
Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan “tema yang kita pelajari hari ini yaitu
keberagaman di Sekitarku”
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang
ingin di capai
Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Dari Sabang
Sampai Merauke” . “anak-anak, kita menyanyikan lagu
“Dari Sabang Sampai Merauke” . Sudah tahu lagunya
kan?”
Siswa diberi pertanyaan tentang sikap yang
menunjukkan keberagaman yang di miliki bangsa
Indonesia
“Sebutkan apa saja keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia”
Inti Langkah 1 (Penentuan proyek) 14 menit
1. Siswa membentuk 8 kelompok yang beranggotakan
5-6 siswa.
2. Siswa bersama guru menetukan proyek yang akan di
kerjakan
Langkah 2 (Perancangan langkah-langkah penyelesaian
proyek)
1. Setiap kelompok berdiskusi menentukan langkah-
langkah dalam menyelesaikan proyek (menalar)
2. Setiap kelompok membuat daftar pertanyaan tentang
pakaian adat tradisional yang ada di daerah masing-
masing kelompok.(menanya)
3. Guru merespon daftar pertanyaan yang disusun oleh
setiap kelompok (mengkomunikasikan)
Langkah 3 (penyusunan jadwal pelaksanaan proyek)
1. Siswa berdiskusi sesama teman kelompok mengenai
penyelesaian proyek yang akan dibuat (mengelola
informasi)
Langkah 4 (penyelesaian proyek dengan fasilitas dan
monitoring)
1. Setiap kelompok menyelesaikan proyek sesuai
dengan jadwal yang telah di buat (mencoba)
Langkah 5 (penyusunan laporan dan presentasi)
1. Setiap kelompok menyusun laporan secara tertulis
sesuai dengan format yang diberikan guru
(mengelola informasi)
2. Siswa menyampaikan hasil laporan didepan kelas
(mengkomunikasikan)
Langkah 6 Generakization evaluasi proses dan hasil
proyek)
1. guru bersama siswa menyampaikan simpulan
tentang proyek yang di buat. (mengkomunikasikan).
Penutup Guru melakukan refleksi kegiatan dengan meminta 3 menit
siswa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya
tentang pembelajaran hari ini.‘Bagaimana perasaan
kalian setelah mengikuti pelajaran hari ini?’
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
‘Hari ini kita belajar apa saja?’
Guru mengajak siswa berdo’a sebelum pulang
‘Sebelum kita pulang, marilah kita berdo’a terlebih
dahulu’
Guru menutup pelajaran dengan salam
‘Saya akhiri pelajaran hari ini, Assalamu’alaikum
wr.wb.’
Wali kelas V
Anita Juniyarsi
NIM. 130151611214
Lampiran 1
RANGKUMAN MATERI
KETERANGAN
1. Pakaian tradisional aceh biasa disebut Ulee Balang. Pakaian tersebut biasanya
digunakan oleh para raja dan keluarganya. Linto Baro (Pakaian Adat Pria Aceh)
Baju berbentuk jas dengan leher tertutup yang dilengkapi dengan hiasan
sulaman emas dibagian kerahnya (Baje Meukasah).
Jas ini dipadukan dengan celana panjang yang disebut Cekak Musang.
Kain sarung yang terbuat dari kain sutra songket (Ija Lamgugap) dilipat di
pinggang berkesan gagah.
Sebilah rencong atau Siwah berkepala emas/perak dan berhiaskan permata
diselipkan di ikat pinggang.
Bagian kepala ditutupi kopiah yang lebih populer dengan nama Meukeutop.
Tutup kepala ini dililit dengan Tangkulok yang terbuat dari kain tenunan atau
Tompok yang berupa hiasan bintang persegi 8, bertingkat, dan terbuat dari
logam mulia yaitu emas.
Dara Baro (Baju Adat Wanita Aceh)
Baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul dengan kerah baju yang unik
dan hampir menyerupai krah baju khas china.
Celana cekak musang dan sarung (Ija Pinggang) bercorak dengan hiasan sulam
emas yang dilipat sampai lutut.
Perhiasan yang dikenakan wanita aceh berupa kalung atau Kula. Selain itu ada
pula hiasan lain berupa gelang tangan, gelang kaki, anting, dan ikat pinggang atau
pending berwarna emas.
Tatanan rambutnya dibuat membentuk sanggul kecil dan diberi hiasan bercorak
bunga.
2. Pakaian tradisional Sumatera Utara biasa disebut dengan Ulos. Pakaian adat Ulos
dianggap oleh masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya
magis tertentu.
3. Pakaian tradisional Sumatera Barat di bagi menjadi 2 yaitu Pakaian Penghulu dan
Pakaian Adat Bundo Kanduang yang terdapat di daerah Minangkabau Sumatra
Barat.
4. Pakaian Adat di Riau biasa disebut dengan Pakaian Tradisional Melayu. Ada 3
macam Pakaian Adat Melayu yang ada di Riau, tergantung dari daerah tersebut.
5. Pakaian tradisional Jambi seperti yang ada di daerah Pulau Sumatera yang lain,
juga disebut dengan pakaian Adat Melayu. Pakaian adat melayu Jambi biasanya
lebih mewah daripada pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan
benang emas dan dihiasi dengan berbagai hiasan untuk kelengkapannya.
6. Pakaian tradisional masyarakat Sumatera Selatan biasa disebut dengan nama
Aaesan Gede. Baju adat ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang
dulunya berjaya di daerah Sumatera Selatan.
7. Pakaian tradisional Lampung biasanya di dominasi oleh warna putih dengan
diselingi motif warna merah dan kuning keemasan sehingga terkesan putih bersih
namun tetap terlihat elegan
8. Pakaian pengantin tradisional Bangka Belitung biasa disebut dengan nama
“Paksian”. Pengantin perempuan biasanya memakai baju kurung berwarna merah
yang berbahan kain sutra. Kepala mempelai wanita biasanya memakai mahkota
yang biasa disebut dengan nama Paksian. Sedangkan pengantin pria menggunakan
Sorban atau yang biasa disebut masyarakat Bangka Belitung sebagai Sungkon.
9. Pakaian tradisional Jakarta biasa disebut dengan nama Pakaian Adat Betawi yang
dipengaruhi dari berbagai corak masyarakat Jakarta yang sangat beragam
diantaranya dipengaruhi oleh budaya Arab, China, Melayu dan Budaya Barat.
10. Kelengkapan pakaian adat Bali terdiri dari beberapa item. Item itu antara lain
kamen untuk pria, songket untuk pria dan wanita, udeng untuk pria dan sanggul
lengkap dengan tiaranya untuk wanita. Disamping itu laki-laki Bali mengenakan
keris, sedangkan wanita menggunakan kipas sebagai pelengkapnya.
11. Pakaian adat pria dan wanita di Papua secara fisik mungkin anda akan
berkesimpulan bahwa pakaian tersebut hampir sama bentuknya. Mereka memakai
baju dan penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga
sama-sama memakai hiasan-hiasan yang sama, seperti hiasan kepala berupa
burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta
rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di sini
merupakan ciptaan baru. Biasannya tak lupa dengan tombak/panah dan perisai
yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua.
12. Laki-laki suku Melayu Jambi dalam berpakaian adat mengenakan lacak di
kepalanya.Lacak ini terbuat dari: kain beludru warna merah yang diberi kertas
tebal di dalammnya agar menjadikannya keras. Tutup kepala ini memiliki dua
bagian yang menjulang tinggi, dengan julangan yang lebih tinggi pada bagian
depannya. Busana untuk perempuan terdiri dari kain sarung songket dan selendang
songket warna merah. Bajunya disebut baju kurung tanggung bersulam benang
emas dengan motif hiasan bunga melati, kembang tagapo, dan pucuk rebung.
13. Untuk Busana adat kesehariannya laki-laki Lampung akan mengikat kepalanya
dengan menggunakan kikat. Bahan kikat ini terbuat dari kain batik. Jika di
kenakan dalam kerapatan adat akan dipadukan dengan pakaian teluk belanga serta
kain. Kalau untuk mengiring pengantin akan dikenakan kekat akkin, semacam
destar yang pada bagian tepinya dihias dengan bunga-bunga terbuat dari benang
emas dan pada bagian tengah dengan berhiaskan siger, dan pada salah satu
sudutnya ada sulaman benang emas yang berupa bunga tanjung atau bunga
cengkeh.Untuk Pakaian keseharian wanita Lampung mengenakan
kanduk/kakambut yaitu berupa kudung untuk penutup kepala dengan cara
dililitkan. Bahan kanduk atau kakambut ini terbuat dari kain halus yang tipis atau
dari bahan sutera. Lawai kurung di pakai sebagai penutup badan dan bentuknya
menyerupai Baju kurung. Busana ini dibuat dengan menggunakan bahan tipis
ataupun kain sutra dan pada bagian tepi muka dan bagian lengan umumnya dihiasi
dengan rajutan renda yang ha
14. Pakaian yang dikenakan oleh pengantin wanita dalam adat Betawi yaitu berupa
blus bergaya Cina yang terbuat dari bahan satin berwarna cerah dan dikenal
dengan nama busana Rias besar dandanan care none pengantin cine. Pemakaian
busana ini dipadukan dengan bawahan berupa rok model putri duyung berwarna
gelap (hitam atau merah hati) atau disebut dengan nama Kun. Sebagai pelengkap
kepala ditambahkan penggunaan sanggul palsu yang dihiasi dengan kembang
goyang motif burung hong, bunga melati yang dibentuk roonje dan sisir, serta
pemakaian cadar di bagian wajah. Perhiasan lain yang dipergunakan diantaranya
berupa kalung lebar, gelang listring, dan hiasan teratai manik-manik yang
dikalungkan di bagian dada, serta alas kaki berupa selop dengan model perahu.
15. Baju pangsi dan celana komprang adalah salah satu baju tradisional dari Banten.
Tetapi busana tradisional ini tidak cuma di Provinsi Banten saja, pakaian
tradisional daerah tersebut juga menjadi salah satu pakaian khas dari daerah Jawa
Barat. Mungkin karena dulunya Banten jadi bagian dari jawa barat. Baju pangsi
umumnya digunakan oleh masyarakat Sunda pada saat berlatih pencak silat, dan
ketika pada zaman dulu celana komprang sering pakai masyarakat Sunda setiap
harinya. Tidak hanya celana komprang dan baju pangsi saja pakaian adat
tradisional Banten, Provinsi Banten ternyata juga mempunyai busana khas yang
ber pola Batik. Seperti halnya motif batik kebanyakan, Batik dari Banten juga
mempunyai motif yang telah menjadi ciri khas. Warna Batik dari daerah Banten
cenderung lebih meriah akan tetapi tetap menarik dipandang dan sangat lembut di
mata.Demikianrah informasi seputar busana daerah Banten yang menjadi bagian
dari kekayaan
16. Dalam pemakaiannya kain cual biasa disandingkan dengan baju kurung merah
khas Bangka belitung yang dikenal dengan nama baju seting. Baju ini terbuat dari
bahan sutera atau beludru yang dihiasi dengan ukiran kuningan atau manik-manik
serta sulaman benang emas. Masyarakat Bangka Belitung mempercayai pemakain
kain cual dan baju seting merupakan penggabungan dari dua kebudayaan yaitu
Cina dan Arab (Islam) yang mengajarkan hukum aurat bagi perempuan dan laki-
laki dengan mengedepankan aspek kesopanan dan kesantunan dalam berpakaian
Lampiran 2
SOAL EVALUASI
PENSKORAN
Bentuk soal uraian singakat
Banyak soal 10
Bobot tiap soal 10
Skor = jumlah soal yang diawab benar X bobot soal
= 10 X 20
= 100 skala (0-100)
Lampiran 3
LEMBAR KEGIATAN KELOMPOK
Kelompok : :
Anggota :
A. Buatlah dan tempel lah gambar dari masing-masing pakaian adat tradisional pada kolom di
bawah ini, kemudian laporkan hasilnya didepan kelas !
Gambar Diskripsi / keterangan
1. PENILAIAN
1. Penilaian afektif : pengamatan sikap selama proses pembelajaran berlangsung
Kreteria SS KK J TS
Bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru
Disiplin
Catatan untuk penilaian afektif, berikan tanda cek list sesuai dengan kreteria kreteria peserta
didik lakukan
(S) selalu (apabila peserta didik selalu memperlihatkan tanda-tanda perilaku sesuai dengan
kreteria),
(KK) kadang-kadang (apabila peserta didik kadang-kadang memperlihatkan tanda-tanda
perilaku sesuai dengan kreteria),
(J) Jarang (apabila peserta didik jarang memperlihatkan tanda-tanda perilaku sesuai dengan
kreteria),
(TS) Tidak Pernah (apabila peserta didik tidak pernah memperlihatkan tanda-tanda perilaku
sesuai dengan kreteria)
Catatan untuk penilaian Psikomtor, berikan tanda cek list sesuai dengan kreteria kreteria
peserta didik lakukan
(SB) sangat baik (apabila peserta didik sangat baik dalam melakukan kegiatan sesuai dengan
aspek yang dilakukan),
(B) Baik (apabila peserta didik baik dalam melakukan kegiatan sesuai dengan aspek yang
dilakukan),
(K) Kurang (apabila peserta didik sangat kurang dalam melakukan kegiatan
sesuai dengan aspek yang dilakukan),
(SK) Sangat Kurang (apabila peserta didik sangat kurang dalam melakukan kegiatan sesuai
dengan aspek yang dilakukan)
Kesesuaian isi
Catatan untuk penilaian Psikomtor, berikan tanda cek list sesuai dengan kreteria kreteria
peserta didik lakukan
(SB) sangat baik (apabila peserta didik sangat baik dalam melakukan kegiatan sesuai dengan
aspek yang dilakukan),
(B) Baik (apabila peserta didik baik dalam melakukan kegiatan sesuai dengan aspek yang
dilakukan),
(K) Kurang (apabila peserta didik sangat kurang dalam melakukan kegiatan sesuai dengan
aspek yang dilakukan),
(SK) Sangat Kurang (apabila peserta didik sangat kurang dalam melakukan kegiatan sesuai
dengan aspek yang dilakukan)
Lampiran 6
TUGAS INDIVIDU