Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
Disusun Oleh :
FACHRY PRATAMA
MARCHYANDA Z. UMAR
OKTAMENDY P. SALINDEHO
NIP: 197607192008121001
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kebaikanNya
kami boleh menyelesaikan tugas makalah yang didalamnya membahas tentang landasan, tujuan, dan
pengertian Pancasila. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas pertama mata kuliah Pendidikan
Pancasila dari dosen Wensy F. I. Rompas, SE, M.Si.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis dihadapkan dengan tantangan dan hambatan akan
tetapi oleh karena kekompakan dan kerjasama yang baik sehingga makalah ini bisa terselesaikan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi setiap pembaca .
DAFTAR ISI
HALAMAN ...............................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Pancasila sebagai Filsafat Bangsa dan Negara Indonesia..............................
B. Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara ( Philosofische grondslag)............
C. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia............................
D. Pancasila sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia..............
E. Pancasila sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
KESIMPULAN..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam makalah ini akan dikemukakan materi Pendidikan Pancasila khususnya akan
membahas tentang bagian Pendahuluan Pendidikan Pancasila, dimana dalam makalah ini terdapat
empat bagian pembahasan. Pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA kita sudah pernah
membahas tentang Pancasila, misalnya hari lahir Pancasila yaitu pada tangal 1 Juni dan macam-
macam pembahasan lainnya tentang Pancasila. Dengan mempelajari dan memahami tentang
Pendidikan Pancasila kita dapat memaknai ini sebagai wahana untuk kita mengembangkan serta
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan
kita dapat melaksanakan nilainilai itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan pembahasan diatas, kita sadari bersama bahwa sangat penting mempelajari
tentang Pendidikan Pancasila sebagai seorang warga negara Indonesia, untuk itu dalam makalah
ini penulis telah merangkum beberapa pembahasan mengenai Pendidikan Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu
sistem norma, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memiliki
kedudukan tertinggi dalam tertib hukum Indonesia. Dalam pengertian ini maka Pembukaan
yang di dalamnya memuat Pancasila.
Dimensi realistis, suatu ideologi harus mampu mencerminkan ralitas yang memiliki dimensi
nilai-nilai ideal normatif, maka Pancasila harus dijabarkan hidup dan berkembang dalam
masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam
kaitannya bermasyarakat maupun sebagai ideologi terbuka tidak bersifat 'utopis' yang hanya
berisi ide-ide yang dalam segala aspek penyelenggaraan negara. Dengan demikian Pancasila
mengawang, namun bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan yang nyata
dalam berbagai bidang.
D. Pancasila Sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Telah dijelaskan dimuka bahwa sebelum Pancasila ditentukan sebagai dasar filsafat
negara Indonesia, nilai-nilainya telah ada pada bangsa sejak zaman dahulu kala, yaitu sejak
lahirnya bangsa Indonesia scbelum Proklamasi I7 Agustus 1945. Namun demikian
keberadaan Bansaga indonesia sebagai suatu bangsa yang hidup mandirı di antara bangsa-
bangsa lain di tidak hanya ditentukan oleh ciri-ciri etnis, melainkan oleh sejumlah unsur khas
Indonesia yang ada pada bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain
Pengertian bangsa pada awal mulanya dari kata "nation" (natie, bangsa) yang ditinjau secara
ilmiah pada tahun 1882 oleh Ernest Renan Dalam suatu ceramahnya di universitas Sorbone
yang berjudul "Qu est ce que c'es un Netion "? (Apakah bangsa itu?) Menurut Renan bangsa
adalah:
1. Suatu jiwa, suatu asas kerokhanian.
2. Suatu solidaritas yang besar.
3. Suatu hasil sejarah, karena sejarah itu berjalan terus. Sejarah tidak abati,
bergerak secara dinamis dan berubah-ubah untuk maju.
4. Bangsa bukanlah soal abadi.
Selain itu juga terdapat "geopolitik' yang dipelopori oleh Frederich Ratzel dalam
bukunya "politik Geography" (1987) yang menyatakan bahwa: negara merupakan suatu
organisme yang hidup, dan supaya dapat hidup subur dan kuat maka memerlukan ruangan
untuk hidup (Lebernsraum). (smaun, 1975:42).
Bagi bangsa Indonesia sebagai suatu bangsa memiliki ciri-ciri sebagai
1. Dilahirkan dari satu nenek moyang, sehingga kita memiliki kesatuan darah
2. Memiliki satu wilayah di mana kita dilahirkan, hidup bersama dan mencari
sumber-sumber kehidupan.
3. Memiliki satu wilayah di mana kita dilahirkan, hidup bersama dan mencari
sumber-sumber kehidupan.
4. Memiliki yaitu bangsa Indonesia dibesarkan di bawah kerajaan-kerajaan,
Sriwijaya, Majapahit, mataram dan lain kesatuan sejarah, gemilangnya
scbagainya.
5. Memiliki kesamaan nasib yaitu berada di dalam kesenangan dan kesusahan
Belanda, Jepang dan lainnya.
6. Memiliki satu ide, cita-cita satu kesatuan jiwa atau asas kerokhanian, dan satu
tekad untuk hidup bersama dalam suatu negara Republik Indonesia.
Dengan lain perkataan bangsa Indonesia memiliki satu asas kerokhanian, satu pandangan
hidup, dan satu ideologi yaitu Pancasila, yang ada dalam satu negara Proklamasi 17 Agustus
1945 (Notoganoro, 1975:15) Bagi bangasa Indonesia adanya kesatuan asas krokhanian,
kesatuan pandangan hidup.
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang dengan sendirinya
memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang berbeda-beda pula Namun demikian bangsa
perbedaan itu harus disadari sebagai sesuatu yang memang senantiasa ada pada setiap
manusia (suku bangsa) sebagai makhluk pribadi, dan dalam masalah ini bersifat biasa.
Namun demikian dengan adanya kesatuan asas kerokhanian yang kita miliki, maka
perbedaan itu harus dibina ke arah suatu kerjasama dalam memperoleh kebahagiaan bersama.
Perbedaan adalah merupakan bawaar dari manusia sebagai makhluk pribadi: Namun
demikian bahwa sifat manusia adalah scbagai individu dan makhluk sosial dan kedua sifat
kodrat manusia tersebut harus senantiasa ada dalam keseimbangan vang serasi dan harmonis
yang harus dilaksanakan penjelmaannya dalam hidup bersama yaitu dalam suatu negara
Indonesia. Hal yang sering disebut sebagai asas kekeluargaan (gotong-royong). Maka
perbedaan-perbedaan itu tidaklah mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,
karena memiliki daya penarik ke arah kerjasama yang sal. ing dapat diketemukan dalam si
perbedaan dan sintesis yang memperkaya syarakat sebagai suatu bangsa.
Maka bagi bangsa Indonesia dalam filsafat yang merupakan asas kerok. hanian
Pancasila, merupakan asas pemersatu dan asas hidup bersama. Dalam masalah ini Pancasila
dalam kenyataan objektifnya sebagai suatu persatuan dan kesatuan yang telah ditentukan
bersama setelah Proklamasi sebagai dasar filsafat negara.
E. Pancasila Sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia
Rroses terjadinya Pancasila tidak seperti ideologi-ideclogi hanya merupakan hasil
pemikiran scscorang saja namun melalui suaty n kausalitas yaitu sebelum disahkan menjadi
dasar negara nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai Pandangan hidup
Bangsa, dan sekalie sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia. Dalam pengertian inilah maka
bangsa Indonesia sebagai kausa malerialis dari Pancasila! Pandangan hidun filsafat hidup itu
merupakan kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannye oleh bangsa indonesia yang
menimbulkan tekad bagi dirinya untuk mewujud. kannya dalan sikap tingkah laku dan
perbuatannya. Pandangan hiɖup dan filsafat hidup itu merupakan motor penggerak bagi
tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuannya. Dari pandangan hidup inilah maka dapat
diketahu cita-cita yang ingin dicapai bangsa, gagasan-gagasan kejiwaan apakah yang hendak
diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bene- gara.
Bagi bangsa Indonesia nilai-nilai Pancasla itu telah tercermin dalam khasanah adat-
istiadat, kebudayaan serta kehidupan keagamaannya Ketika para pendiri negara Indonesia
menyiapkan berdirinya negara Indonesia merdeka, mereka sadar sepenuhnya untuk
menjawab suatu perti- nyaan yang fundamental di atas dasar apakah negara lndonesia meruen
didirikan?. Dengan jawaban yang mengandung makna hidup bagi bangst donesia scndiri
yang merupakan perwujudan dan pengejawantahan niia-a yang dimiliki, diyakini di hayati
kebenarannya oleh masyarakat sepaijus masa dalam sejarah perkembangan dan pertumbuhan
bangsa sejak lahair
Nilai-nilai itu sebagai buah hasil pikiran daşar bangsa Indonesia tentang kehidupan
yang dianggap pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan ciptakan tata, nilai yang mendukung tata
kehidupan sosial dan tata kehidupan kerohanian bangsa yang memberi corak, watak dan ciri
masyarakat dan bangsa Indonesia yang membedakannya dengan masyarakat atau bangsa
lain.kenyataan yang demikian ini merupakan suatu kenyataan objektif yang merupakan
jatidiri bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia dalam struktur kehidupan sosialnya, eksistensi (keberadaan) setiap
manusia sebagai makhluk pribadi dan sekaligus sebagai makhluk sosial diakui dihargai dan
dihormati. Dalam kaitannya dengan hakikat Sila kedua 'kemanusiaan yang adil dan beradab'
nilai-nilainya tercermin dalam sikap tolong menolong, menghormati manusia lain bersikap
adil dan menJunjung tinggi kejujuran dan sebagainya. "Apa yang dilakukan oleh manusia
Indonesia itu tidak hanya u untuk untuk kepentingannya sendiri melainkan juga demi
kepentingan manusia lain dan masyarakat dan pengabdiannya kepada Tuhan yang Maha Esa.
Hak-hak asasi manusia dihormati dan djunjung tinggi yang antara lain tercermin ungkapan
'sedumuk bathuk senyari bumi". Kesemuanya itu sebagai ungkapan cita-cita kemanusiaan
dalam masyarakat dan bangsa Indonesia!
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-nilai Pancasila merupakan
cakupan dari nilai, norma, dan moral yang harusnya mampu diamalkan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilainilai
tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak
langsung juga akan mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia.