Anda di halaman 1dari 18

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Hak Cipta © Penulis (s)


Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

PENGGUNAAN DISKUSI KELOMPOK KECIL DALAM


MENGAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DI SMP
Suryana Ningsi1, Bahrun Amin2, & Muh. Arief Muhsin3
1.2.3Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

yana105351135016@unismuhmakassar.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan metode diskusi kelompok kecil yang lebih
efektif daripada metode ceramah dalam pembelajaran pemahaman bacaan. pemahaman
karena mereka dapat membaca lebih komprehensif dengan teman-temannya dalam
kelompok kecil dan kemudian mendiskusikan informasi yang telah mereka baca. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan
menggunakan diskusi kelompok kecil dalam pembelajaran membaca pemahaman.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan memberikan tes yaitu pre-test dan
post-test kepada siswa kelas dua puluh delapan SMP Muhammadiyah Camba. Penelitian ini
menggunakan desain pre-experimental. Tes yang diberikan kepada siswa berbentuk
pilihan ganda berupa bacaan teks naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
eksperimen yang dilakukan oleh peneliti pada siswa mempengaruhi hasil belajar dengan
Menggunakan Diskusi Kelompok Kecil dalam pengajaran membaca pemahaman. Nilai rata-
rata pada pre-test adalah 49,25 sedangkan pada post-test memiliki nilai rata-rata 82,75.
Hal tersebut terlihat pada nilai t-test (8,152) yang lebih besar dari nilai t-tabel (2,093). Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan, hal ini juga menandakan H1
diterima dan H0 ditolak.
Kata Kunci: Pengajaran Bahasa Inggris, Pemahaman Membaca, Diskusi Kelompok Kecil

PERKENALAN
Membaca adalah kegiatan mendapatkan informasi dari membaca berupa buku, surat
kabar dan lain-lain dalam bentuk tulisan. Membaca diartikan sebagai kegiatan antara
pembaca dan teks. Sementara pembaca melihat teks dan dapat menafsirkan arti dari simbol
tertulis, itu adalah bacaan yang benar. Dengan kata lain, membaca merupakan kegiatan yang
tidak hanya mengambil kata-kata dari teks tetapi menuntut pembaca untuk
menginterpretasikan apa yang terjadi di dalam teks. Menurut Adhini (2017), membaca
adalah tindakan yang bermanfaat karena siswa mendapatkan data dari konten serta dapat
memperluas kapasitas bahasa Inggris mereka melalui implikasinya. Meskipun membaca
adalah salah satu pendekatan untuk membangun informasi dan melatih bahasa, masih
banyak siswa yang tidak memahami isi bahasa Inggris. Pada saat itu, Kepedulian siswa
dalam memahami teks bacaan dipengaruhi oleh metode pembelajaran membaca. Selain itu,
tujuan utama pembaca adalah memahami isi bacaan, jadi pembaca tidak sekedar membaca,

51
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-
tetapi pembaca harus mengetahui isi bacaan yang terkandung dalam teks (Anwar et al.,
2020). Selain itu, memahami bacaan siswa berarti bahwa di mana mereka bisa

51
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

memahami apa yang mereka baca dan bahwa siswa biasanya menggunakan pengetahuan
dasar, kosa kata, dan pengetahuan tentang tata bahasa, pengalaman teks, dan strategi untuk
membantu mereka memahami teks.
Mengajarkan pemahaman membaca untuk secara efektif mengembangkan siswa teks
bahasa Inggris. Untuk mengembangkan pemahaman membaca siswa, siswa harus memiliki
tujuan tertentu dalam pikiran mereka sebelum mereka membaca teks. Metode yang tepat
dalam pengajaran membaca dapat menarik minat siswa untuk berinteraksi dengan
berbagai jenis teks. Ringkasnya, dalam mengajar membaca guru harus menggunakan
teknik yang tepat. Teknik pengajaran membaca harus sesuai untuk membaca secara efisien
dan efektif. Selain itu, dalam pengajaran membaca, guru harus membuat siswa lebih aktif
dalam tujuan pembelajaran. Agar siswa lebih aktif dan jika kondisi kelas menjadi
kenyataan, guru disarankan untuk mencoba menerapkan teknik pembelajaran membaca
pemahaman dengan menggunakan Small Group Discussion.
Diskusi Kelompok Kecil adalah dua orang atau lebih siswa berbicara secara tatap
muka, dengan atau tanpa pemimpin yang ditugaskan, sehingga setiap orang dipengaruhi
oleh semua orang lain dalam kelompok tersebut.
kelompok. Small Group Discussion adalah proses pengajaran dengan mengadakan Small
Group Discussion agar siswa memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan materi pelajaran dan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari. Diskusi kelompok kecil juga berarti proses dua atau lebih individu yang berinteraksi
secara global dan saling berhadapan tentang tujuan atau sasaran tertentu melalui
pertukaran informasi, mempertahankan pendapat, atau memecahkan masalah. Menurut
Rusmiati (2015:32) mengungkapkan bahwa diskusi kelompok kecil mendorong siswa
untuk berpikir secara mendalam dan mengungkapkan rencananya kepada orang lain.
Diskusi kelompok kecil dapat menjadi metode yang berguna untuk membantu siswa dalam
proses membaca dan memberi mereka pemahaman yang jelas tentang apa yang mereka
baca dan membantu mereka memahami sebuah teks. Di dalam kelompok, siswa bebas
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan atau masalah dalam kelompok
Diskusi kelompok kecil memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi dan
menerima saran dalam berlatih menegosiasikan makna suatu bacaan. Dalam diskusi
kelompok kecil,
siswa diminta untuk menggabungkan ide mereka yang berbeda dengan siswa lain dalam
kelompok yang sama
untuk memahami teks dengan baik. Dalam penelitian ini, peneliti cenderung mencari tahu
apakah ada
efek pada hasil belajar siswa dengan menggunakan diskusi kelompok kecil dalam
pemahaman membaca mengajar. Kemudian seperti yang telah dikemukakan sebelumnya,
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal cerita rakyat (text narrative)
yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam membaca pemahaman dengan
menggunakan soal pilihan ganda.
Kerja kelompok adalah suatu proses pembelajaran di dalam kelas yang terdiri dari
dua atau lebih siswa yang saling berinteraksi dimana setiap anggota kelompok mempunyai
kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya.

51
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-
gagasan atau gagasan. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat saling bertukar informasi
untuk mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah. Kegiatan kerja kelompok
bertujuan untuk memecahkan suatu topik masalah yang diberikan oleh guru dalam bentuk
lisan atau tulisan. Lebih baik dan melibatkan sekelompok kecil siswa yang bekerja sama di
tempat lain untuk melaksanakan tujuan tertentu dalam pembelajaran. kegiatan kerja
kelompok sebagian besar siswa berdampak positif pada proses pembelajaran karena
kegiatan kerja kelompok membantu siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru
dengan cepat, meningkatkan komunikasi siswa dan mengembangkan keterampilan kerja
sama tim. Jika siswa menggunakan kegiatan kerja kelompok di kelas, siswa dapat
memahami bagaimana mengungkapkan ide, pendapat dan saling membantu untuk
memecahkan masalah dalam pembelajaran

51
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

Selain itu, pemahaman membaca adalah tujuan utama membaca di mana siswa dapat
memahami teks yang mereka baca. Keberhasilan pengajaran membaca dapat dilihat ketika
siswa akhirnya memahami teks. Siswa harus memahami bacaan yang dibaca karena
pemahaman bacaan sangat penting dalam mengumpulkan informasi, tidak hanya untuk
memahami teks tetapi untuk pembelajaran yang lebih luas, keberhasilan dalam pendidikan,
dan pekerjaan. Dalam pemahaman membaca, tentu saja, pembaca mengandalkan setidaknya
membaca kata yang memadai. Pembaca tidak memahami isi dalam teks jika tidak dapat
mengidentifikasi kata-kata dari teks tersebut. Jadi pemahaman bacaan yang baik akan
tergantung pada pembaca yang memiliki unsur kebahasaan yang baik sehingga dapat
memahami bacaan. Ini membutuhkan pemahaman tentang kata dan frasa individual yang
diperlukan. Namun, umumnya
Pemahaman membaca merupakan dasar dalam membaca karena dengan memahami
bacaan siswa
dapat memperoleh informasi dari bacaan. Sering kita jumpai siswa yang tidak suka membaca,
maka dari itu kita sebagai guru harus mendorong siswa untuk rajin membaca dengan teknik
yang menarik bagi siswa. Diskusi kelompok kecil adalah teknik yang baik untuk mengajar
karena memungkinkan Anda bermain sambil bertukar ide dengan sekelompok teman.
Beberapa orang suka membaca karena memahami isi bacaan. Semua orang setuju bahwa
pemahaman bacaan bukanlah pertanyaan sederhana untuk mengenali kata-kata individu
atau bahkan memahami. Membaca dapat membuat siswa memiliki pengetahuan yang lebih
luas terkait dengan dunia. Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa membaca
pemahaman merupakan tujuan utama pembaca untuk mengetahui isi bacaan dengan
memanfaatkan kosakata dan tata bahasa yang digunakan pembaca untuk memahami makna
yang terkandung dalam bacaan. Sehingga dapat menambah pengetahuan tentang peristiwa
dunia.
Ada penelitian sebelumnya yang relevan dari Setyaningsih Endang (2012) yang
meneliti
“Penggunaan Diskusi Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa”.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan diskusi kelompok kecil dapat
meningkatkan pemahaman membaca siswa. Selain itu, diskusi Kelompok Kecil dapat
digunakan untuk memperbaiki situasi kelas. Penelitian ini juga menemukan kekuatan dan
kelemahan ketika Diskusi Kelompok Kecil digunakan dalam pengajaran membaca.
Siti Nurhamidah (2018), mempelajari “Analisis Strategi Guru Dalam Mengajar
Pemahaman Membaca di SMAN 2 Padang Bolak”. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa guru mengaktifkan skemata siswa untuk dapat
memahami teks dalam kegiatan membaca dan membaca nyaring. Sedangkan masalah yang
dihadapi guru dalam mengajar adalah kegaduhan di kelas, malas belajar, kurangnya media
dalam pembelajaran, dan kurangnya motivasi dari orang tua untuk belajar. Dalam hal ini
disarankan kepada guru untuk melakukan beberapa hal seperti memotivasi siswa untuk
belajar lebih giat, memberikan nasehat bagi yang sering melakukan kesalahan ribut atau
tertidur saat belajar atau berpindah tempat duduk dari satu tempat ke tempat lain, dan
memberikan penghargaan atau hadiah bagi siswa yang cepat memahami pelajaran.
51
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-
Ningsih Citra Kurnia (2019), mempelajari “Pengaruh Penggunaan Small Group
Discussion in
Pemahaman Membaca di Kelas VIII SMP 2 Jawilan”. Peneliti menggunakan metode
kuantitatif. Hasil prestasi siswa dari pre-test sampai post-test menunjukkan

52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca siswa kelas
eksperimen yang mendapat perlakuan dan kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan.
Siswa di kelas eksperimen mendapat skor yang lebih baik dalam membaca daripada siswa
dari kelas kontrol.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, terdapat
perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini berfokus
pada eksperimen menggunakan
pre-test dan post-test kepada siswa. Teks bacaan yang diberikan kepada siswa berupa teks
narrative berbentuk pilihan ganda.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa
berdasarkan
menggunakan Diskusi Kelompok Kecil dalam mengajarkan pemahaman bacaan kepada
siswa kelas delapan. Jadi ada perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen
dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian eksperimen digunakan beberapa bentuk
desain eksperimen, yaitu: desain pra eksperimen, desain eksperimen sejati, desain
faktorial, dan desain eksperimen semu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain
penelitian yaitu Preexperimental design, karena Preexperimental merupakan desain
penelitian yang tidak dikategorikan sebagai eksperimen nyata. Masih ada variabel
eksternal yang mempengaruhi pembentukan variabel dependen. Jadi hasil percobaan tidak
semata-mata variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas. Hal ini dapat terjadi karena
tidak adanya kontrol variabel, dan sampel tidak dipilih secara acak.
Ada beberapa jenis desain pre-experimental, yaitu: One-shot case study, One group
pre-test post-test design, One group pre-test post-test design, dan Intact group
comparison. Maka penelitian ini, peneliti menggunakan One group pre-test post-test
design in class. Untuk desain One group pre-test post-test, terdapat pre-test sebelum
melakukan treatment, hasil treatment dapat diketahui lebih akurat karena dapat
dibandingkan dengan kondisi sebelum diberikan treatment. Kelas eksperimen diberi
perlakuan dengan menggunakan teks bacaan untuk menguji pemahaman membaca siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling
menggunkan
metode purposive sampling untuk menentukan sampel penelitian. Alasan peneliti
menggunakan teknik non-probability sampling dalam metode purposive sampling adalah
karena metode ini praktis dalam pengambilan sampel penelitian. Dengan demikian sampel
yang diambil untuk penelitian ini adalah kelas VIII yang berjumlah 20 siswa di SMP
Muhammadiyah Camba Sulawesi Selatan.
Pre-test diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami teks
bacaan. Selain itu, post-test diberikan setelah peneliti melakukan treatment di dalam kelas.
Hasil pre-test dan post-test dibandingkan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum
dan sesudah menerapkan teknik diskusi kelompok kecil dalam pembelajaran pemahaman
bacaan. Hal ini menunjukkan apakah siswa memahami teks bacaan atau tidak. Ada dua
puluh soal pilihan ganda.
52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-
Untuk mengumpulkan data, peneliti melakukan pre-test di kelas eksperimen. Tujuan
dari pre-test adalah untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa dalam memahami
teks bacaan. Berikan janji temu pertama sebelum perawatan. Tes terdiri dari 20

52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

soal pilihan ganda berupa soal teks naratif, dan siswa diberi waktu 40 menit untuk
menjawab soal yang diberikan pada lembar jawaban. Peneliti pertama melakukan
pengenalan diri dan menjelaskan tujuan penelitiannya kepada mahasiswa. Kemudian
peneliti memberikan pre-test.
Setelah diberikan pre-test, pada pertemuan selanjutnya peneliti disuguhi kelas
eksperimen dengan menggunakan teknik Small Group Discussion proses pembelajaran. Itu
peneliti melakukan pretest sebanyak dua kali dengan soal cerita pertama Cinderella dan
cerita kedua Pinocchio yang masing-masing berisi sepuluh soal pilihan ganda. jadi total dua
puluh pertanyaan.
Setelah diberikan perlakuan, diberikan post-test kepada siswa dengan soal yang sama
dengan pre-test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh terhadap hasil
belajar siswa dengan menggunakan teknik Diskusi Kelompok Kecil dalam pengajaran
membaca pemahaman atau tidak. Siswa diberi waktu 40 menit untuk menjawab semua
pertanyaan yang disediakan pada lembar jawaban. Hasil pretest dan posttest dibandingkan
untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah penerapan metode Diskusi
Kelompok Kecil dalam mengajar pemahaman bacaan.
HASIL
Pertama kali peneliti datang ke SMP Muhammadiyah Camba, peneliti menemui kepala
sekolah dan memberikan izin penelitian dari kampus Unismuh Makassar. Setelah
menyampaikan tujuan kepada kepala sekolah, peneliti bertemu dengan Jafar, S.Pd selaku
guru bahasa Inggris untuk siswa kelas dua. Peneliti meminta izin untuk penelitian dalam
jangka waktu enam pertemuan kelas dengan guru bahasa Inggris.
Proses Belajar Mengajar
Pertemuan
pertama
Pada pertemuan pertama, peneliti memperkenalkan diri dan melakukan pendekatan
kepada siswa agar siswa dapat menerima pelajaran dengan baik. Peneliti juga menjelaskan
maksud dan tujuan pembelajaran. Peneliti mengecek daftar hadir dengan menyebutkannya
satu per satu.
Peneliti juga memberikan pertanyaan yang menghibur dan mendidik terkait dengan
teks naratif. Tujuan dari pertanyaan ini adalah agar peneliti dapat melihat bahasa Inggris
siswa
keterampilan pemahaman sehingga peneliti dapat dengan mudah membagi kelompok
berdasarkan pemahaman bahasa Inggris siswa. Peneliti membagi siswa menjadi lima
kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat siswa.
Setelah itu, peneliti memberikan lembar pre-test berupa teks bacaan Cinderella dan
Pinocchio. Setelah tes awal diberikan, peneliti meminta siswa menyelesaikannya dalam
waktu empat puluh menit. Menentukan kemampuan dasar siswa sebelum peneliti
melakukan treatment. Setelah semua siswa menyelesaikan soal yang diberikan, peneliti
meminta siswa mengumpulkan lembar jawaban yang telah dijawab. Sebelum mengakhiri
pertemuan di kelas, guru menginformasikan kepada siswa tentang apa yang akan dilakukan
pada pertemuan berikutnya.
52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-
Pertemuan Kedua

52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

Pada pertemuan kedua, peneliti masuk dan menyapa siswa. Peneliti mengecek daftar
hadir untuk membuka kegiatan dan memanggil nama siswa satu per satu. Peneliti juga
menjelaskan tujuan pembelajaran.
Peneliti membagi siswa sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Setiap
kelompok terdiri dari empat siswa. Peneliti menjelaskan teks naratif dan contoh-
contohnya. Setelah menjelaskan, peneliti memberikan satu contoh teks bacaan kepada
masing-masing kelompok. Sebelum mengakhiri pertemuan di kelas, peneliti dan siswa
menyimpulkan pembelajaran dan peneliti menjelaskan RPP pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga, peneliti menyambut baik pengajaran di kelas. Peneliti
mengecek daftar hadir pada kegiatan pembukaan dan menyebutkan nama siswa satu per
satu. Peneliti juga menjelaskan tujuan pembelajaran.
Setelah itu, peneliti menanyakan tentang pelajaran yang diajarkan pada pertemuan
sebelumnya dan menjelaskan kembali tentang contoh teks narrative. Pada akhir
pembelajaran, peneliti menyampaikan RPP pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Keempat
Pada pertemuan keempat, peneliti melakukan penyambutan kepada mahasiswa.
Peneliti mengecek daftar hadir pada kegiatan pembukaan dan menyebutkan nama siswa
satu per satu. Peneliti juga menjelaskan tujuan pembelajaran.
Setelah itu, peneliti memberikan contoh teks naratif bawang putih pada masing-
masing kelompok untuk membaca dan menginterpretasikan makna bacaan tersebut. Di
akhir pembelajaran, peneliti menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Kelima
Pada pertemuan kelima, peneliti melakukan penyambutan kepada mahasiswa. Peneliti
mengecek daftar hadir pada kegiatan pembukaan dan menyebutkan nama siswa satu per
satu. Peneliti juga menjelaskan tujuan pembelajaran.
Kemudian, peneliti memberikan post-test tentang Cinderella dan Pinocchio kepada
siswa untuk dijawab. Peneliti memberikan waktu 40 menit untuk mengerjakan soal pilihan
ganda yang berjumlah dua puluh nomor. Setelah selesai mengerjakan soal, peneliti
mengumpulkan dan menjelaskan RPP untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan Keenam
Pada pertemuan keenam, peneliti menyambut kelas mahasiswa. Peneliti mengecek
daftar hadir pada kegiatan pembukaan dan menyebutkan nama siswa satu per satu. Peneliti
juga menjelaskan tujuan pembelajaran.
Pada pertemuan keenam, peneliti memberikan hadiah kepada kelompok yang
mendapat nilai tertinggi
dan juga kepada seluruh siswa. dan di akhir pertemuan, peneliti berpamitan kepada seluruh
siswa dan guru.
Hasil Analisis Data

52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

Peneliti menggunakan teks cerita berbentuk soal pilihan ganda untuk menentukan
hasil belajar siswa melalui diskusi kelompok kecil dalam pemahaman membaca siswa
kelas VIII SMP Muhammadiyah Camba. Berdasarkan hasil belajar siswa berikut analisis
data yang dilakukan dan dijawab oleh siswa adalah sebagai berikut
Hasil Pre-Test dan Post-Test Siswa
Tabel 1. Hasil Pre Test Dan Post Test

TIDAK Indikator Pra-tes Post-tes


1. Tugas pertama (Cinderella) 52 81.5
2. Tugas kedua ( Pinokio ) 46.5 84
∑X 98.5 165.5
𝑋̅ 49.25 82.75
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada tugas pertama
mengalami peningkatan (56,73%) rata-rata pretest (52), posttest (81,5) tentang teks
bacaan berjudul Cinderella. Sedangkan hasil belajar siswa pada tugas kedua mengalami
peningkatan (80,64%) dari rata-rata nilai pre-test (46,5) dan post-test (84).
Hasil Pre-Test Soal Teks Bacaan Berjudul Cinderella
Tabel 2. Pretes Tentang Teks Bacaan Berjudul Cinderella
TIDAK. Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Bagus sekali 81-100 0 0
2. Bagus 61-80 5 25
3. Adil 41-60 10 50
4. Miskin 21-40 4 20
5. Sangat miskin <20 1 5
Total 20 100%
Tabel 2 di atas menjelaskan hasil pretest siswa pada cerita Cinderella tidak ada siswa
yang mendapat kategori sangat baik, terdapat 5 (25%) kategori baik, 10 (50%) kategori
cukup, 4 (20%) kategori buruk dan 1 ( 5%) kategori sangat buruk.
Hasil Post Test Siswa Tentang Teks Bacaan Berjudul Cinderella
Tabel 3 Post Test Siswa Tentang Teks Bacaan Berjudul Cinderella
TIDAK Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Bagus sekali 81-100 9 45
2. Bagus 61-80 8 40
3. Adil 41-60 3 15
4. Miskin 21-40 0 0
5. Sangat miskin <20 0 0
Total 20 100%

52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

Tabel 3 diatas menjelaskan hasil posttest siswa pada cerita cinderella ada
9 (45%) siswa dalam kategori Sangat Baik, 8 (40%) siswa dalam kategori Baik, dan 3 (15%)
siswa dalam kategori cukup.
Hasil Pre-Test Siswa Tentang Teks Bacaan Berjudul Pinocchio
Tabel 4. Post-test Siswa tentang Teks Bacaan Berjudul Cinderella
TIDAK Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Bagus sekali 81-100 0
2. Bagus 61-80 2 10
3. Adil 41-60 8 40
4. Miskin 21-40 9 45
5. Sangat miskin <20 1 5
Total 20 100%
Tabel 4 di atas menjelaskan hasil pretest siswa pada cerita Pinocchio terdapat 2
(10%) siswa pada kategori baik, 8 (40%) siswa pada kategori cukup, 9 (45%) pada
kategori kurang, dan 1 (5%) siswa dalam kategori sangat kurang.
Hasil Post Test Siswa Tentang Teks Bacaan Berjudul Pinocchio
Tabel 5 Post Test Siswa Tentang Teks Bacaan Pinocchio
TIDAK Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)
1. Bagus sekali 81-100 9 45
2. Bagus 61-80 10 50
3. Adil 41-60 1 5
4. Miskin 21-40 0 0
5. Sangat miskin <20 0 0
Total 20 100%
Tabel 4.5 diatas menjelaskan tentang hasil posttest siswa pada cerita pinocchio ada
9 (45%) siswa dalam kategori sangat baik, 10 (50%) siswa dalam kategori baik, dan 1 (5%)
siswa dalam kategori cukup.
Nilai uji-t
Menganalisis T-test menggunakan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dari
hasil belajar siswa
pre-test dan post-test. Untuk mengetahui tingkat signifikansi 5% (0,05), derajat kebebasan
df=N-
1 (df adalah N – 1 20-1=19) diketahui nilai T-tabel adalah 2,093 hasil perhitungan
ditunjukkan sebagai berikut:
Variabel Uji-T T-meja
Pemahaman membaca 8.152 2.093

52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

Perbandingan antara skor t-test dan t-tabel. Nilai t-test lebih besar dari t-tabel. Skor
pada variabel pemahaman membaca siswa (8,152 >
2.093).
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pemahaman
membaca siswa sebelum dan sesudah menggunakan diskusi kelompok kecil. Hal ini juga
berarti bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima.
DISKUSI
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIII semester dua di SMP Muhammadiyah
Camba, Kecamatan Camba, Maros. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil belajar siswa dengan menggunakan diskusi kelompok kecil dalam pembelajaran
membaca pemahaman.
Penelitian ini mengkaji penggunaan teknik Diskusi Kelompok Kecil untuk
meningkatkan pemahaman membaca siswa. Peneliti berhasil mengumpulkan data dengan
menggunakan pretest dan posttest, pengajaran membaca teks naratif dan soal pilihan
ganda sebagai instrumen untuk menjawab pertanyaan penelitian. Tes awal pada teks
bacaan pertama (Cinderella) dan teks bacaan kedua (Pinocchio) memiliki nilai akhir 49,25.
Sedangkan post-test pada teks bacaan pertama (Cinderella) dan teks bacaan kedua
(Pinocchio) memiliki nilai akhir 82,75. Artinya peneliti berkesimpulan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan sebelum kelas eksperimen.
Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan adanya perbedaan nilai siswa sebelum dan
sesudah mendapat perlakuan.
Maka dari penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis nol (H0)
ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima, artinya penelitian ini dapat mempengaruhi
hasil pemahaman membaca siswa dengan menggunakan diskusi kelompok kecil. Oleh
karena itu, hipotesis menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada
pemahaman membaca siswa setelah menerapkan diskusi kelompok kecil dalam
pembelajaran pemahaman membaca.
Hasil temuan dapat dijelaskan bahwa kegiatan kerja kelompok sebagian besar siswa
berdampak positif terhadap proses pembelajaran karena kegiatan kerja kelompok
membantu siswa
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan cepat, meningkatkan komunikasi
siswa dan mengembangkan keterampilan kerja sama tim. Jika siswa menggunakan kegiatan
kerja kelompok di kelas, siswa dapat memahami bagaimana mengungkapkan ide, pendapat
dan saling membantu untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran. Hal ini terkait
dengan teori Kondo (2010) yang menyatakan bahwa kegiatan kerja kelompok memberikan
respon yang positif dan juga diungkapkan seperti saling membantu, mengurangi beban kerja
individu, mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Kerja kelompok adalah metode mengajar dengan membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dan mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan
tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
Kegiatan kerja kelompok adalah suatu metode untuk mendiskusikan suatu topik tertentu
dengan cara mengemukakan pendapat masing-masing individu untuk memecahkan suatu
52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-
masalah dengan memanfaatkan kegiatan diskusi dan kerja kelompok untuk membantu
meningkatkan minat dan minat siswa.

52
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

motivasi. Lebih baik dan melibatkan sekelompok kecil siswa yang bekerja sama di tempat
lain untuk melaksanakan tujuan tertentu dalam pembelajaran.

Kerja kelompok sangat membantu siswa dalam membaca pemahaman karena saling
bertukar pendapat sehingga membantu siswa dalam mengerjakan tugas. Ketika peneliti
mengajar di kelas VIII SMP Muhammadiyah Camba, peneliti menemukan bahwa siswa
lebih aktif dalam mengungkapkan ide.
Teori ini sama dengan pengamatan peneliti yang menemukan bahwa kegiatan kerja
kelompok lebih memberikan informasi atau pengetahuan kepada siswa karena siswa
menerima masukan dari teman atau guru sehingga siswa dapat memahami materi
pelajaran dan secara otomatis siswa memiliki prestasi belajar yang lebih baik.
KESIMPULAN
Terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan diskusi
kelompok kecil dalam pembelajaran membaca pemahaman. Hasil belajar siswa dengan
menggunakan diskusi kelompok kecil dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat
dilihat pada hasil pre-test yang diperoleh adalah 49,25 sedangkan hasil akhir post-test
adalah 82,75. Dimana hasil akhir pre-test dari gabungan teks bacaan pertama (Cinderella)
dan bacaan kedua (Pinocchio) dijumlahkan seluruhnya, dibagi dua dan hasil akhir dibagi
dengan jumlah siswa kelas VIII . Sementara itu, hasil posttest akhir yang diperoleh dari
skor gabungan teks bacaan pertama (Cinderella) dan teks bacaan kedua (Pinocchio)
dijumlahkan dibagi dua dan hasil akhir dibagi dengan jumlah siswa (sampel). Peneliti
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pemahaman membaca
siswa di SMP Muhammadiyah Camba tahun ajaran 2020/2021 dengan menggunakan
diskusi kelompok kecil pada saat pretest dan posttest. Artinya, terdapat pengaruh
terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan diskusi kelompok kecil dalam
pembelajaran membaca pemahaman.
PENGAKUAN
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengizinkan saya menyelesaikan
artikel ini dengan sebaik-baiknya. Atas izin dan restu-Nya, penulis dapat menyelesaikan
jurnal ini. Penulis menyadari bahwa jurnal ini tidak akan selesai tanpa doa, dukungan dan
dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Dr. Ummi Khaerati Syam, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dr. H. Bahrun Amin, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan dalam menyelesaikan jurnal ini.

53
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

5. Arief Muhsin, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan
sekaligus motivasi dalam membimbing penulis dalam menyusun jurnal ini.
6. Ayah dan Ibu tercinta, orang-orang terhebat di dunia ini, yang selalu memberi
dorongan dan motivasi, orang-orang yang selalu memberikan doa, dan membantu saya
ketika menyusun jurnal ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semuanya.
REFERENSI
Adhini, IN (2017). PENGGUNAAN TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA
KEMAMPUAN MEMBACA PADA TEKS NARASI.
Anwar, L., Furwana, D., & Iksan, M. (2020). Mengembangkan Lembar Kerja Membaca untuk
Kelas Sepuluh
Siswa SMA Negeri 4 Palopo. FOSTER: Jurnal Pengajaran Bahasa Inggris, 1(1),
1–8. https://doi.org/10.24256/foster-jelt.v1i1.2
Arikunto, S. (2010). Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.Darise, N. (2018). Keefektifan Metode Diskusi Kelompok Kecil dalam Pengajaran
Pemahaman Membaca Untuk Siswa Kelas II SMA Negeri
(SMA Negeri) 3 Sinjai Selatan(Disertasi Doktor, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar).
Edmunds, S., & Brown, G. (2010). Pembelajaran kelompok kecil yang efektif: Panduan
AMEE No. 48. Guru kedokteran.
Gunawardena, CN, Hermans, MB, Sanchez, D., Richmond, C., Bohley, M., & Tuttle, R. (2009).
Kerangka teoretis untuk membangun komunitas praktik online dengan alat jejaring
sosial. Media Pendidikan Internasional.
Hidayat, K., & Hamdy, MF (2020). Mengembangkan Kemampuan Menulis dan Pemahaman
Membaca Pembelajar EFL dengan Menggunakan Pengajaran Bahasa Komunikatif
melalui Diskusi Kelompok Kecil. Instruksi Bahasa Inggris.
Indah, N. (2018). Penggunaan Teknik Diskusi Kelompok Kecil dalam Pembelajaran Reading
Comprehension (Studi di SMAN 1 Darul Makmur) (Disertasi Doktor, UIN Ar- Raniry
Banda Aceh).
Indah, N. (2018). Penggunaan Teknik Diskusi Kelompok Kecil dalam Pembelajaran Reading
Comprehension (Studi di SMAN 1 Darul Makmur) (Disertasi Doktor, UIN Ar- Raniry
Banda Aceh).
Kenz, MA, & Greg, JB (2000). Efektif dalam Teori dan Praktek. Massachusetts: Seseorang
Perusahaan Pendidikan.
Raja, N., Horrocks, C., & Brooks, J. (2018). Wawancara dalam penelitian
kualitatif. Sage.Muijs, D., & Reynolds, D. (2017). Pengajaran yang efektif: Bukti
dan praktik. Sage.

53
Hak Cipta © Penulis (s)
Vol.2, No.4, Oktober
2021 e-ISSN:
2723-4126p-

Nurhamidah, S. (2018). Analisis Strategi Guru dalam Mengajar Pemahaman Membaca di


SMA N 2 Padang Bolak (Disertasi Doktor, IAIN Padangsidimpuan).
Putri, Y. (2013). Teknik diskusi kelompok kecil dalam pemahaman bacaan. Diambil dari:
https. pemahaman jurnal-diskusi-kelompok-kecil-teknik-dalam-membaca. Kom.
Qrqez, M., & Ab Rashid, R. (2017). Kesulitan pemahaman bacaan di antara pelajar EFL:
Kasus siswa tahun pertama dan kedua di Universitas Yarmouk di Yordania. Jurnal
Bahasa Inggris Dunia Arab (AWEJ)
Rahemi, EF, Jufri, J., & Ardi, H. (2013). Korelasi antara pemahaman membaca dan
kemampuan menerjemahkan: Sebuah studi korelasional pada mahasiswa tahun
keempat di Jurusan Bahasa Inggris UNP. Jurnal Pengajaran Bahasa Inggris.
Rizkia, SN (2019). Pengaruh Penggunaan Diskusi Kelompok Kecil Dalam Teks Deskriptif
Terhadap Pemahaman Membaca Siswa: Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas X
SMK Muhammadiyah 2 Cibiru Kota Bandung (Disertasi Doktor, UIN Sunan Gunung
Djati Bandung).
Sari, FPN (2016). PENGARUH DISKUSI KELOMPOK KECIL PADA KELAS MEMBACA PADA
PEMAHAMAN MEMBACA SISWA.
Siswanti, FH, & Setyaningsih, E. (2014). . PENGGUNAAN DISKUSI KELOMPOK KECIL UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA SISWA. Pendidikan Bahasa Inggris.
Soifah, U. (2019). Metode Small Group Discussion untuk meningkatkan kompetensi
membaca teks
Hortatory Exposition. Tajdidukasi: Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam.
Sulistyowati, NW (2017). Pelaksanaan diskusi kelompok kecil dan pembelajaran
kolaboratif untuk meningkatkan prestasi mahasiswa program studi pendidikan
akuntansi di IKIP Pgri Madiun. Aset: jurnal akuntansi dan Pendidikan.

53

Anda mungkin juga menyukai