Anda di halaman 1dari 18

E-BOOK KELAS XI

Semester 1

ELASTISITAS
ZAT PADAT

Veronika Yeni Setyo Tri Nugraheni


Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi

ii
PETA KONSEP

iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Pelajari dengan seksama materi tiap kegiatan


belajar, jika ada informasi yang kurang jelas
atau mengalami kesulitan dalam mempelajari
setiap materi, sebaiknya berkonsultasi pada
pengajar
2. Kerjakan latihan serta tugas yang terdapat pada
akhir uraian materi, diskusikan dengan teman
untuk mengetahui jawaban mana yang
mengandung kemungkinan benar atau salah.
3. Kerjakan evaluasi tanpa melihat uraian pada bagian
sebelumnya. Setelah semua butir evaluasi
dikerjakan, barulah membandingkan jawaban
dengan uraian materi untuk mengetahui
kekurangannya.
4. Gunakan kunci jawaban atau diskusikan dengan
teman dan guru pengajar jika kunci jawaban tidak
tersedia.

iv
ELASTISITAS ZAT
PADAT
Elastis atau Elastisitas adalah kemampuan
suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan kepada
benda itu dihilangkan (dibebaskan). Contohnya
seperti pegas, karet gelang, per, dsb.
Sementara itu, jika benda tidak memiliki
kemampuan untuk kembali lagi ke kondisi
awalnya saat gaya yang diberikan dihilangkan,
maka benda tersebut memiliki sifat plastis.
Contohnya adalah plastisin, plastik, permen
karet, tanah liat, dsb.

1
Hubungan Antara Gaya dengan
Pertambahan Panjang Benda Elastis

Pegas akan tetap kembali ke bentuk semula bila gaya yang


diberikan tidak terlalu besar. Tapi, apabila pegas direntangkan
dengan gaya yang lebih besar lagi, ada saatnya pegas menjadi
kendur dan tidak dapat kembali ke bentuk semula (plastis)
bahkan akan patah. Hubungan antara gaya yang diberikan pada
pegas dengan pertambahan panjang pegas dapat dibuat kedalam
bentuk grafik seperti gambar berikut ini.

Gaya F akan sebanding dengan pertambahan panjang pegas (ΔL).


Ketika gaya F diperbesar sampai melampaui titik A, ternyata batas
linearitas pegas sudah terlampaui, namun pegas masih bisa kembali ke
bentuk semula. Apabila gaya F semakin diperbesar hingga melewati
titik B, pegas tidak bisa kembali ke bentuk semula (pegas akan
bersifat plastis). Apabila gaya F terus diperbesar sampai titik C, pegas
akan patah. Itulah mengapa tidak menutup kemungkinan benda
yang bersifat elastis dapat menjadi plastis atau bahkan hancur.

2
Gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda akan
sebanding dengan besaran yang disebut dengan tegangan.
Sementara itu, hasil perubahan bentuk benda akibat
tegangan disebut regangan yang berupa pertambahan
panjang dari benda tersebut.

1 Tegangan (Stress)

Tegangan adalah gaya yang menyebabkan perubahan


bentuk pada benda.

2 Regangan (Strain)

Regangan adalah hasil perubahan bentuk benda akibat


tegangan yang berupa pertambahan panjang dari
benda tersebut.

3
Menurut persamaan tersebut strain tidak bersatuan,
karena merupakan perbandingan antara dua besaran
pokok yang sama, strain merupakan ukuran
pertambahan panjang benda ketika diberi gaya, jika
nilai strain besar, artinya benda itu mudah bertambah
panjangnya.

3 Modulus Elastisitas atau Modulus Young

Perbandingan antara besaran tegangan dan besaran


regangan dinyatakan sebagai modulus young,
yaituangka yang menunjukkan ketahanan bahan untuk
mengalami deformasi (perubahan), makin besar nilai
modulus young benda, makin sulit benda tersebut
mengalami perubahan.

4
CONTOH SOAL

5
Hukum Hooke
Hubungan antara besar gaya dengan pertambahan
panjang pegas pertama kali diamati oleh Robert
Hooke, seorang ahli kimia dan matematika
berkebangsaan Inggris. Hooke membuat hukum, yaitu
Hukum Hooke yang menjelaskan tentang besar gaya
maksimum yang dapat diberikan pada benda elastis
agar tidak melewati batas elastisitasnya dan
menghilangkan sifat elastis benda tersebut. Besarnya
gaya (F) akan berbanding lurus dengan
pertambahan panjang pegas dari keadaan awalnya
(ΔL). Artinya, semakin besar gaya yang diberikan,
maka semakin besar juga pertambahan panjang
pegasnya.

6
Grafik Hubungan Gaya dangan
Pertambahan Panjang

Besarnya gaya (F) akan berbanding lurus dengan


pertambahan panjang pegas dari keadaan awalnya (ΔL).
Artinya, semakin besar gaya yang diberikan, maka semakin
besar juga pertambahan panjang pegasnya.

7
Susunan Seri Pegas

Susunan Paralel Pegas

8
CONTOH SOAL

9
LATIHAN SOAL

10
LATIHAN SOAL

11
LATIHAN SOAL

12
KUNCI JAWABAN

1.B
2.B
3.C
4.C
5.B
6.B
7.B
8.E
9.B
10.C

13
DAFTAR PUSTAKA

Ammariah, Hani. 2022. Penjelasan Konsep


Elastisitas Zat Padat & Hukum Hooke | Fisika
Kelas 11. Diakses melalui
https://www.ruangguru.com/blog/fisika-kelas-
11-elastisitas-zat-padat-dan-hukum-hooke

Iksan. 2013. Soal dan Pembahasan Fisika


Elastisitas. Diakses melalui
https://www.fisikane.web.id/2013/10/soal-dan-
pembahasan-fisika-elastisitas.html

Kanginan, Marthen. 2017. Fisika untuk


SMA/MA Kelas XI. Cimahi: Erlangga

Nasukha. 2020. Modul Pembelajaran SMA


Fisika. Cibinong: Direktorat SMA, Direktorat
Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

14

Anda mungkin juga menyukai