Anda di halaman 1dari 2

*PMB, UTS, UAS, UKM

Th. Akademik 2022/2023 Nilai : ............................

LEMBAR JAWABAN
Nama : M. Abizar R. Mata Ujian : IAPD
NIM/NIMKO : Dosen Penguji : Nur Aripuddin, S.IP, M.Sos.
Prodi/SMT : PAI/I Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Mei 2023
1. Menurut LIPI, potensi bioresources untuk kemakmuran dan daya saing bangsa sangat besar.
Namun pengetahuan tentang kekayaan sumber daya alam hayati ini sangat minim. Diperkirakan
dari 5-30 juta jenis bioresources yang ada di dunia, baru sekitar 1,78 juta jenis flora, fauna dan
mikroba yang terindentifikasi, Prof. Dr. Lukman Hakim mengatakan, LIPI diberi mandat untuk
bertanggung jawab sebagai otoritas ilmiah dalam hal keanekaragaman hayati Indonesia dan
menjadikan LIPI sebagai tempat rujukan nasional untuk pengembangan bioresources dan
pemanfataannya, yang berada di Botani Square-Bogor. Indonesia memiliki kekayaan flora dan
fauna serta kehidupan liar lainnya yang mengundang perhatian dan kekaguman berbagai pihak baik
di dalam maupun di luar negeri. Tercatat tidak kurang dari 515 spesies mamalia (terbanyak di
dunia), 1.519 spesies burung (keempat terbanyak), 270 spesies amfibia (kelima terbanyak), 600
spesies reptilian (ketiga terbanyak), 121 spesies kupu-kupu (terbanyak) dan 20.000 spesies
tumbuhan berbunga (ketujuh terbanyak) menghuni habitat-habitat daratan dan lautan di 112
kepulauan. Akhir-akhir ini, berbagai kegiatan manusia menyebabkan menurunnya keanekaragaman
hayati (flora dan fauna) di berbagai ekosistem, antara lain karena konversi lahan, pencemaran,
exploitasi yang berlebihan, praktik teknologi yang merusak, Masuknya jenis asing, dan perubahan
iklim. Data BAPENAS menyebutkan bahwa sebanyak 126 spesies burung dan 63 spesies binatang
lainnya di beberapa wilayah di Indonesia dinyatakan berada pada ambang kepunahan. Peraturan
Pemerintah No.28 Tahun 2011 pasal 25 dan 26 ayat 1, paragraf 2 tentang pengawetan dan
pengolahan jenis tumbuhan dan satwa beserta habitatnya, meliputi pengolahan jenis tumbuhan dan
satwa beserta habitatnya perlu adanya identifikasi jenis tumbuhan dan satwa, inventarisasi jenis
tumbuhan dan satwa.

2. - Kutipan dari buku ‘Pengelolaan sumber daya Alam’:

Sumber daya alam dan lingkungan hidup memiliki peran yang sangat strategis dalam
mengamankan kelangsungan pembangunan dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan negara.
Bidang ini menjadi tulang punggung sebagai penyedia pangan, energi, air, dan penyangga sistem
kehidupan. Kebijakan dan capaian bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan
modal utama pembangunan untuk meningkatkan daya saing ekonomi sekaligus menjaga kualitas
lingkungan hidup.

- Kutipan dari Artikel ‘Sumber Daya Alam’:


Pengalaman empiris di seluruh dunia telah membuktikan, bahwa kemajuan, kemandirian dan
kesejahteraan suatu bangsa sangat ditentukan oleh penguasaan IPTEK (Ilmu dan Teknologi) bangsa
yang bersangkutan. Negara-negara yang saat ini dikenal sebagai negara maju, seperti yang
tergabung dalam G7 (Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis, Kanada, Inggris, dan Italia);
negara-negara Skandinavia, Australia, Korea Selatan, dan Singapura, adalah mereka yang unggul
dalam penguasaan dan penerapan IPTEK pada hampir seluruh bidang kehidupan. Bukti empiris
semacam ini juga berlaku dalam kemampuan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya kelautan
misalnya sumberdaya perikanan, seperti yang dialami oleh bangsa Jepang, Taiwan, Korea Selatan,
Thailand, negara-negara Skandinavia, Kanada, dan Spanyol.

Terlepas dari dampak kesehatan dan lingkungan, regulasi semacam ini mengingatkan kita
bahwa UU Cipta Kerja akan terus memberikan dukungan untuk kelanggengan investasi tanpa
peduli seberapa besar aktivitas ekonominya memicu deforestasi dan krisis iklim. Dalam UU Cipta
Kerja, semua penghambat investasi harus di’sederhana’kan, termasuk persetujuan lingkungan yang
menjadi dasar perizinan. Masyarakat tak perlu lagi dilibatkan, bahkan jika dianggap menghalangi
bisa disingkirkan atau dipidanakan. Selain itu UU ini juga punya mindset, perlindungan lingkungan
boleh saja dilemahkan demi kemudahan investasi dan usaha.

3. Teori Neomalthus: Kontrol populasi sangat diperlukan, namun tidak diperlukan depopulasi
sebanyak teori malthus, yakni dengan kontrasepsi. Kontrasepsi ini ditujukan untuk mengurangi
tekanan kebutuhan penduduk di masa yang akan mendatang.

Teori Marxis: Yang menjadi masalah dari kedua teori ini bukan berdasarkan tekanan
kebutuhan penduduk melainkan tekanan kesempatan kerja. Jadi, adanya tekanan tsb. karena hak-
hak pekerja diambil oleh para pemilik usaha.

Teori Optimum: bertambahnya penduduk bisa memberikan pendapatan yang besar, kalau bisa
semuanya tidak ada yang miskin dan itulah hal yang ideal dari kependudukan tsb. (Robbins Carr-
Saunders dan Dalton).

Percaya atau tidak, orang-orang Indonesia lebih Toleran terhadap perbedaan. Ditambah
masyarakat Indonesia yang punya rasa Nasionalisme tinggi, walaupun jiwa-jiwa chauvinisnya
masih ada. Buktinya adalah Orang-orang Indonesia yang membela mati-matian negaranya saat
debat dengan "Malaysia", ga peduli dari suku mana atau agama mana, dalam lubuk hati masyarakat
Indonesia tidak rela jika di Indonesia ada yang "hilang" apalagi sampai bubar. Selama berabad-abad
Yugoslavia selalu diduduki negara lain seperti Rusia, Turki, dan Austria-Hungaria. Namun giliran
Yugoslavia lepas dari 3 negara diatas tadi, selalu saja ada masalah etnis disana, mulai dari perbedaan
pandangan Serbia dan Kroasia, Pembunuhan anggota Parlemen, dan Kelompok ekstrimis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai