Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

2 Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : Fahrini Sasmita, S.Pd.
NIP : 198603132011012006
Asal Sekolah : SD Negeri 19 Kota Bengkulu
Bukti Hasil Wawancara: https://drive.google.com/file/d/11kgV6Z82ll2aAIsUqFc-
YHDlImOfnGJq/view?usp=drivesdk

No Masalah yang Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi


telah Penyebab Masalah
Diidentifikasi
1 Kesulitan KAJIAN LITERATUR: Setelah dilakukan
memotivasi belajar 1. Kwsulitan belajaratau di sebut analisis terhadap kajian
siswa juga kurangnya motivasi siswa literatur dan
berkebutuhan karena rendahnya disiplin wawancara,penyebab
khusus dan belajar, sikap belajar siswa yang rendahnya kesulitan
masalah penerapan tidak terlibat aktif dalam belajar siswa
pembelajaran pembelajaran di kelas, tingkat berkebutuhan khusus
(berdiferensiasi) di aktivitas siswa yang kurang, dan dan masalah
kelas. tingkat kepuasan belajar pembelajaran
yang rendah. (Rike Kurnia berdiferensiasi adalah :
Sari/2021) 1. Rendahnya disiplin
https://media.neliti.com/media/ belajar.
publications/5258-ID-pengaruh- 2. Materi yang
motivasi-belajar-dan-aktivitas-belajar- dipelajari
terhadap-hasil-belajar-akuntansi.pdf mempunyai tingkat
kesulitan yang
2. Pengajaran yang beragam ruang tinggi.
kelas yang heterogen membantu 3. Siswa tidak
peserta didik mempersiapkan menyukai metode
diri dengan lebih baik untuk cerama pada
situasi kehidupan nyata, baik pembelajaran.
sekarang maupun di masa 4. Guru kesulitan
depan, menciptakan peran memyesuaikan
danhubungan baru, dan kebutuhan belajar
menghasilkan pembelajaran siswa.
yang signifikan yang bermakna 5. Sumber daya
secarapribadi, dapat ditransfer, belajar siswa
dan tahan lama. Menurut terbatas.
pendapat George (dalam 6. Kurangnya
Ajeng Gelora Mastuti, 2022) peahaman guru
file:///C:/Users/Hp/Downloads/184- tentang psikologis
Article%20Text-486-2-10-20231116- siswa berkebutuhan
1.pdf khusus.

3. Karakteristik anak lamban


belajar adalah fokus pada
kemampuan belajar yang harus
dilakukan secara praktik
melibatkan seluruh indra, dan
terstruktur dengan pengalaman
sebagai mediasi konkret hal-hal
yang bersifat simbolik.
Hal tersebut menjadi dasar
kebutuhan belajar mereka perlu
disesuaikan dengan kondisi
siswa lamban belajar yang
membutuhkan multi-presentasi
di dalam proses pembelajaran di
sekolah dasar umum. Pendidikan
bagi mereka sebaiknya
dilaksanakan di sekolah umum
dengan penyesuaian-
penyesuaian cara pembelajaran.
Untuk itu, model inklusi sebagai
implikasi di dalam penanganan
pembelajaran bagi siswa lamban
belajar di sekolah dasar.
Menurut (Fadhillah, Dilla;
Fitriani, 2019, hal. 146)
file:///C:/Users/Hp/Downloads/623-
Article%20Text-1250-1-10-
20221104.pdf

Wawancara:

Guru / Teman Sejawat


Nama: Rosida, S.Pd
Umur: 55 Tahun
Waktu: Sabtu, 20 November 2023
Penyebab Kesulitan belajar siswa
termasuk siswa berkebutuhan khusus
dan masalah pembelajaran
(berdiferensiasi) di kelas yaitu:
a) Guru belum menerapkan materi
pembelajaran yang menarik dan
mudah untuk di pahami siswa.
b) Siswa belum tau tujuan dari
belajar.

Kepala Sekolah
Nama: Muhammad Herta, S.Pd
Umur: 56 Tahun
Waktu: Sabtu, 20 November 2023
Penyebab Kesulitan belajar siswa
termasuk siswa berkebutuhan khusus
dan masalah pembelajaran
(berdiferensiasi) di kelas yaitu:
a) Guru belum meningkatkan
kemampuannya sesuai dengan
perkembangan zaman dan
kebutuhan siswa.
b) Guru kurang variatif saat
mengajar.

Pakar
Nama: Cariti Dassa Urra
Umur: 32 Tahun
Waktu: Sabtu, 20 November 2023
a) Siswa berkebutuhan khusus dan
pembelajaran berdiferensiasi
memerlukan materi
pembelajaran yang menarik dan
mudah untuk di pahami.
b) Siswa tidak suka mata pelajaran
yang rumit. Selain itu dapat juga
di sebabkan faktor lingkungan
belajar yang kurang kondusif
dan keluarga yang kurang
mendukung siswa dalam proses
pembelajaran di rumah.

2 Literasi : KAJIAN LITERATUR: Setelah dilakukan


Rendahnya 1. Kemampuan guru merupakan analisis terhadap kajian
kemampuan anak salah satu penyebab rendahnya literatur dan
dalam membaca. kemampuan literasi baca atau wawancara, penyebab
mulis siswa. Guru merupakan Peserta didik sulit
komponen penting pendidikan, memahami apa yang
bahwa metode mengajar guru, mereka baca yaitu:
prosedur serta kemampuan guru a. Tingkat intelegensi.
juga dapat dilingkungan sekolah b. Kemampuan
guru merupakan pemeran utama berbahasa.
untuk mewujudkan tujuan c. Sikap dan minat.
pembelajaran. Hal tersebut d. Keadaan bacaan.
sesuai dengan teori Rohani e. Kebiasaan membaca.
(2020) f. Pengetahuan tentang
file:///C:/Users/Hp/Downloads/774- cara membaca.
Article%20Text-3202-1-10- g. Latar belakang
20220829.pdf sosial, ekonomi dan
budaya.
2. Banyak faktor yang h.Emosi siswa.
mempengaruhi terhadap
kemampuan membaca. Umunya,
kemampuan membaca yang
dimaksud ditujukan oleh
pemahaman seseorang pada
bacaan yang dibacanyadan
tingkat kecepatan yang dimiliki.
Faktor– faktor itu antara lain :
a. Tingkat intelegensi
b. Kemampuan berbahasa
c. Sikap dan minat
d. Keadaan bacaan
e. Kebiasaan membaca
f. Pengetahuan tentang cara
membaca.
g. Latar belakang sosial, ekonomi
dan budaya.
h. Emosi.
Menurut Widyasari (2019)
https://www.academia.edu/40972450/
Meningkatkan_kemampuan_
%20memahami_bacaan_melalui_
%20pelatihan_aspek_pemahaman_baca
an

Wawancara:
Guru / Teman Sejawat
Nama: Rosida, S.Pd
Umur: 55 Tahun
Waktu: Sabtu, 20 November 2023
Penyebab minat membaca siswa kurang
pada saat pembelajaran yaitu:
a) Guru kurang memperhatikan
kondisi kebutuhan bacaan siswa,
misalkan usia 10 sampai 12
tahun itu siswa dominan suka
membaca cerita perjuangan
pahlawan, jadi harus
menyesuaikan bahan bacaan.
b) Guru cenderung menggunakan
bahan materi yang sudah sering
di gunakan, menyebabkan siswa
bosan dan jenuh membaca.

Kepala Sekolah
Nama: Muhammad Herta, S.Pd
Umur: 56 Tahun
Waktu: Sabtu, 20 November 2023
Penyebab minat membaca siswa kurang
pada saat pembelajaran yaitu:
a) Rasa ingin tahu siswa rendah
b) Kurangnya interaksi guru dan
siswa dalam kegiatan literasi
yang di lakukan.
Pakar
Nama: Cariti Dassa Urra
Umur: 32 Tahun
Waktu: Sabtu, 20 November 2023
Penyebab minat membaca siswa kurang
pada saat pembelajaran yaitu:
a) faktor eksternal merupakan yang
disebabkan oleh oleh diri siswa
sendiri yaitu lingkungan sekolah
kurang mendukung, budaya
membaca yang kurang
dilingkungan sekolah, program
literasi belum berjalan
maksimal, mading sekolah yang
tidak pernah diperbaharui, peran
perpustakaan belum maksimal,
keterbatasan buku atau bahan
bacaan.
b) faktor internal merupakan faktor
yang berasal dari diri siswa yaitu
kemampuan membaca,
memahami makna yang
terkandung dalam bacaan,
kurangnya membiasakan
membaca, membaca buku atas
perintah guru, siswa jarang
mencari buku atau bahan bacaan
sesuai dengan kebutuhannya,
siswa yang menyelesaikan tugas
melalui internet tanpa buku, dan
keluarga kurang mendukung,
dan pengaruh menonton televisi
serta penggunaan handphone.

3. Pembelajaran di literatur dan


kelas masih belum 3.1.1 Kompetensi Dasar (KD) pada wawancara, penyebab
berbasis HOTS kurikulum 2013 tidak membatasi Pembelajaran di kelas
(Higher Order penggunaan tingkatan taksonomi, hal masih belum berbasis
Thinking Skill) ini dapat dilihat dari siswa yang dapat HOTS (Higher Order
membangun Higher Order Thinking Thinking Skill) :
Skills (HOTS) dengan berbagai kategori 1. Paradikma lama
pengetahuan. Tetapi pada prakteknya siswa hanya di
masih mengalami permasalahan. suruh menghafal
Banyak lembaga pendidikan terutama bukan berlatih
pada tingkat Sekolah Dasar (SD) yang untuk kemampuan
masih menggunakan model menalar
pembelajaran sederhana sehingga siswa 2. Kemampuan Guru
hanya dituntut untuk menghafal. Higher sdalam menyususn
Order Thinking Skills (HOTS) pada pembelajaran
siswa tidak dibangun dengan baik berbasis HOTS
sehingga hampir semua materi yang masih Rendah
diberikan oleh guru hanya
literatur dan wawancara, penyebab
Pembelajaran di kelas masih belum
berbasis HOTS (Higher Order
Thinking Skill). Lusi, Nelly widyawati,
Levilia : 2020)
https://pgsd.persadakhatulistiwa.ac.id/w
p-content/uploads/2021/02/Lusi.pdf

3.1.2 Tidak semua guru mengetahui


level kognitif HOTS sesuai Taksonomi
Bloom serta memaknai HOTSsecara
beragam yakni sebagai keterampilan,
instrumen penilaian dan proses
pembelajaran. Selain itu, pengetahuan
guru tentang implementasi embelajaran
matematika yang berorientasi higher
order thinking skill juga masih rendah.
Pada tahap perencanaan pembelajaran,
guru belum dapat merumuskan tujuan
pembelajaran yang memuat
HOTS,walau telah mengetahui model
atau metode pembelajaran yang relevan
untuk diterapkandalam mendorong
pengembangan HOTS siswa. Pada
tahap pelaksanaan pembelajaran, guru
masih minim dalam melakukan hal-hal
yang memfasiltasi peningkatan HOTS
siswa. Pada tahap evaluasi, kemampuan
guru dalam menyusun instrumen
penilaian HOTS masih rendah. (Rafiq
Badjeber,Nursupiamin, Agung
Wicaksono, Mufidah: 2020)
https://www.researchgate.net/publicatio
n/347821490_

Wawancara:
Guru / Teman Sejawat
Nama: Rosida, S.Pd
Umur: 55 Tahun
Waktu: Sabtu, 20 November 2023
Penyebab pembelajaran di kelas masih
belum berbasis HOTS yaitu:
a) Karena siswa belum memahami
materi dan belum mengerti cara
mengerjakan soal HOTS.

Kepala Sekolah
Nama: Muhammad Herta, S.Pd
Umur: 56 Tahun
Waktu: Sabtu, 20 November 2023
Penyebab pembelajaran di kelas masih
belum berbasis HOTS yaitu:
a) Pembelajaran di kelas masih
belum berbasis HOTS (Higher
Order Thinking Skill)
disebabkan pengetahuan guru
masih kurang memahami soal
HOTS dan guru masih
mengajar dengan paradikma
lama siswa hanya di suruh
menghafal bukan berlatih untuk
kemampuan menalar yang
menyebabkan siswa menjadi
bingung.

Pakar
Nama: Cariti Dassa Urra
Umur: 32 Tahun
Waktu: Sabtu, 20 November 2023
Penyebab pembelajaran di kelas masih
belum berbasis HOTS yaitu:
a) Dikarenakan soal HOTS
memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi, pemahaman yang
dimiliki oleh siswa harus tinggi
karena membutuhkan analisis
yang mendalam untuk
memahami stimulus yang
diberikan oleh guru.
b) Tidak terbiasa dalam
menyelesaikan soal HOTs,
kurangnya pemahaman materi,
kurang memahami kalimat
dalam soal, serta kurang teliti
dalam membaca dan memahami
soal.

Anda mungkin juga menyukai