Anda di halaman 1dari 5

REVIEW ARTIKEL

Judul Artikel Acceptance Of E-Learning Applications By Accounting Students


In An Online Learning Environment At Residential Universities
Artikel South African Journal of Accounting Research
Vol, No & Halaman Vol. 37 No. 1 Halaman 35 – 61
Tahun 2022
Penulis Wendy Terblanche, Ilse Lubbe, Elmarie Papageorgiou & Nico
Van Der Merwe
Reviewer Kelompok 3

1. Pendahuluan.
a. Isu riset yang dibahas dalam artikel ini adalah penerimaan Aplikasi E-Learning oleh
Mahasiswa Akuntansi di Universitas Residensial.
b. Tujuan dari penelitian yang dibahas dalam artikel ini adalah untuk mengeksplorasi
variabel – variabel yang mempengaruhi persepsi mahasiswa akuntansi dalam
menerima aplikasi E-Learning di Perguruan Tinggi Residensial.
c. Rumusan Masalah (Research Question) yang diajukan dalam penelitian tersebut
adalah "Bagaimana faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi Mahasiswa
Akuntansi dalam menerima Aplikasi E-Learning di Perguruan Tinggi Residensial?"
d. Manfaat riset ini adalah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor –
faktor moderat yang mempengaruhi pembelajaran online, yang pada gilirannya akan
membantu dengan desain lingkungan pembelajaran campuran atau online. Selain itu,
hasil penelitian ini memiliki nilai praktis bagi pembuat kebijakan pendidikan tinggi,
institusi, dan dosen dalam mengadopsi model pembelajaran campuran dan online di
masa depan.

2. Kajian Literatur.
Tidak ada informasi yang secara spesifik menyebutkan riset terdahulu apa yang
memadai untuk digunakan dalam riset ini. Namun, penulis menyebutkan bahwa
penelitian sebelumnya telah dilakukan pada penerimaan teknologi di lingkungan
pendidikan tinggi di Afrika Selatan, dan penelitian tersebut dapat digeneralisasikan ke
lingkungan pendidikan tinggi di negara lain. Selain itu, penulis juga menyebutkan bahwa
penelitian sebelumnya telah dilakukan pada faktor – faktor penentu model UTAUT asli,
yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan hipotesis dalam
penelitian ini.
Pada bagian tinjauan literatur dan pengembangan hipotesis, penulis menyebutkan
bahwa meskipun ada beberapa penelitian sebelumnya yang telah menerapkan model
penerimaan teknologi, namun penulis tidak dapat menemukan studi yang mengeksplorasi
dan menerapkan model UTAUT asli pada konteks E-Learning di Afrika Selatan. Oleh
karena itu, penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai "Bagaimana faktor –
faktor yang mempengaruhi penerimaan aplikasi E-Learning oleh mahasiswa akuntansi di
universitas residensial di Afrika Selatan berdasarkan model UTAUT asli.
Penulis juga menyebutkan bahwa penelitian sebelumnya belum mengeksplorasi
secara menyeluruh alasan mengapa mahasiswa akuntansi menanggapi secara positif atau
negatif terhadap berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan penerimaan aplikasi e-
learning. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan penelitian lebih lanjut untuk
menginvestigasi alasan di balik tanggapan mahasiswa akuntansi terhadap pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
Dalam bagian metodologi penelitian, penulis menyebutkan bahwa penelitian ini
menggunakan pendekatan positivisme dan mengembangkan hipotesis berdasarkan model
UTAUT asli. Penulis juga menjelaskan bahwa hipotesis dikembangkan untuk faktor-
faktor penentu model UTAUT asli, yaitu harapan kinerja, harapan usaha, pengaruh sosial,
dan kondisi fasilitasi. Selanjutnya, penulis menguji hipotesis tersebut dengan
menggunakan kuesioner online UTAUT2 yang dikembangkan oleh Venkatesh et al. pada
tahun 2012.

3. Metodologi.
Model riset dikonstruksikan dengan baik, situs riset (riset non-positivisme)
relevan dengan unit analisis, ketersediaan metode pengambilan sampel, dan alat analisis.
Pada bagian metodologi penelitian, penulis menjelaskan bahwa desain penelitian
yang digunakan adalah survei cross-sectional. Desain penelitian ini dipilih karena tujuan
penelitian adalah untuk mengumpulkan data pada satu titik waktu tertentu dari populasi
yang diteliti, yaitu mahasiswa akuntansi di universitas residensial di Afrika Selatan.
Desain penelitian yang tepat harus dipilih berdasarkan tujuan penelitian dan karakteristik
populasi yang diteliti. Dalam hal ini, desain survei cross-sectional dianggap cocok untuk
tujuan penelitian yang ingin mengumpulkan data pada satu titik waktu tertentu dari
populasi yang diteliti.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini tidak dijelaskan secara rinci
dalam teks. Namun, penulis menjelaskan bahwa penelitian ini melibatkan empat
Universitas di Afrika Selatan sebagai lokasi penelitian. Alat analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT2) yang dikembangkan oleh Venkatesh et al. pada tahun 2012.
Selain itu, pendekatan SEM menggunakan metode Partial Least Squares (PLS) digunakan
untuk menguji model penelitian yang diusulkan. Statistik deskriptif dihitung
menggunakan IBM SPSS untuk menggambarkan sampel, menunjukkan frekuensi dan
persentase untuk sampel keseluruhan. Tanggapan dianalisis secara statistik menggunakan
perangkat lunak Warp PLS. Model pengukuran dinilai untuk reliabilitas internal, validitas
konvergen, validitas diskriminan, dan hubungan antar konstruk.

4. Hasil Analisis.
Temuan menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang manfaat dan
kemudahan penggunaan aplikasi E-Learning berpengaruh signifikan terhadap niat
penggunaan dan penggunaan aktual aplikasi tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa
faktor-faktor seperti persepsi manfaat, kemudahan penggunaan, dan dukungan sosial
berpengaruh positif terhadap niat penggunaan aplikasi E-Learning. Selain itu, hasil
analisis juga menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kekhawatiran privasi dan
keamanan, serta kepercayaan terhadap teknologi, berpengaruh negatif terhadap niat
penggunaan aplikasi E-Learning.
Penulis menyatakan bahwa penelitian ini penting karena perguruan tinggi di
Afrika Selatan semakin beralih ke model pembelajaran campuran atau online, sehingga
penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan aplikasi E-Learning oleh mahasiswa akuntansi. Selain itu, penulis juga
memberikan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, seperti studi longitudinal
mahasiswa akuntansi yang terkena E-Learning selama lebih dari satu tahun dan
penyelidikan lebih lanjut tentang alasan mengapa mahasiswa akuntansi menanggapi
secara positif atau negatif berbagai pertanyaan untuk menginformasikan implementasi
praktis model pembelajaran campuran atau online. Oleh karena itu, meskipun tidak
secara eksplisit menyebutkan keterbaruan riset ini dalam pengembangan ilmu akuntansi,
penelitian ini dapat memberikan kontribusi penting dalam memahami penerimaan
aplikasi E-Learning oleh mahasiswa akuntansi dan memberikan wawasan bagi
pengembangan model pembelajaran campuran atau online di masa depan.

5. Kesimpulan.
Penulis memberikan kesimpulan dari penelitian ini, antara lain:
1. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang manfaat dan
kemudahan penggunaan aplikasi E-Learning berpengaruh signifikan terhadap niat
penggunaan dan penggunaan aktual aplikasi tersebut.
2. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti persepsi manfaat,
kemudahan penggunaan, dan dukungan sosial berpengaruh positif terhadap niat
penggunaan aplikasi E-Learning.
3. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kekhawatiran
privasi dan keamanan, serta kepercayaan terhadap teknologi, berpengaruh negatif
terhadap niat penggunaan aplikasi E-Learning.
4. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti tingkat respons yang relatif
rendah dan penelitian dilakukan selama satu tahun akademik. Oleh karena itu,
penelitian lebih lanjut dianjurkan untuk mengulangi penelitian ini pada sampel
institusi yang lebih besar dan dalam waktu yang lebih lama.
5. Meskipun demikian, penelitian ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan aplikasi E-Learning oleh mahasiswa akuntansi di
universitas residensial, dan dapat memberikan kontribusi penting dalam
pengembangan model pembelajaran campuran atau online di masa depan.
6. Keunggulan & Kelemahan.
Sumber yang diberikan tidak secara eksplisit menyebutkan keunggulan dari
penelitian ini. Namun, dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa temuan
kunci dan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut yang dapat memberikan manfaat
bagi pengembangan pendidikan tinggi dan implementasi model pembelajaran campuran
atau online. Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan tentang tantangan yang
terkait dengan E-Learning di pendidikan tinggi, terlepas dari disiplin dan lokasi peserta.
Selain itu juga, terdapat beberapa kelemahan yang disebutkan dalam sumber yang
diberikan. Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah bahwa penelitian ini dilakukan
pada saat pendidikan tinggi dipaksa untuk mengadopsi pengajaran jarak jauh darurat.
Selanjutnya, penelitian ini dilakukan selama satu tahun akademik dan tingkat responsnya
relatif rendah (18%). Selain itu, penulis juga menyebutkan bahwa mengulangi penelitian
ini dalam waktu dekat, ketika siswa lebih akrab dengan e-learning dan/atau pada sampel
institusi yang lebih besar, dianjurkan. Namun, meskipun ada keterbatasan, penelitian ini
tetap memberikan wawasan yang bermanfaat tentang tantangan yang terkait dengan e-
learning di pendidikan tinggi dan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
pendidikan tinggi dan implementasi model pembelajaran campuran atau online.

Anda mungkin juga menyukai