Oleh :
Nama : Siti Hamisah
Kelas : X. F. E 4
Guru Bidang Studi : St Khairal Anami S.Pd.I.
I
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Puji syukur atas rahmat Allah SWT., berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Kisah Umar Bin Khattab” dapat
selesai dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Ibu St Khairal Anami S.Pd.I.
Bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang Umar bin Khattab.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunan
dan penulisan. Oleh karena itu saya memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang ditemukan dalam makalah ini. Terima kasih.
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umar bin Khattab sebagai khalifah yang menggantikan kepemimpinan Abu bakar
setelah kewafatannya. Umar memimpin Muslimin menggantikan Abu Bakar sesudah
perang Riddah dan sesudah pasukan muslimin harus menghadapi kekuatan Persia dan
Romawi di perbatasan Irak dan Syam. Umar bin Khattab dalam memerintah dimulai
pada tahun 13 H / 634 M sampai 644 M dengan hasil yang gemilang, baik dikarenakan
panglimanya Khalid bin Walid pada masa Abu Bakar maupun karena kebijakan khalifah
Umar sendiri. Dan beliau dikenal sebagai pemimpin yang hebat, adil dan bijaksana.
Adapun ekspansi masa khalifah Umar keseluruhan hal ini dikarenakan kestabilan politik
dalam negeri tidak terdapat gangguan sehingga sangatlah wajar bila ekspansi masa ini
merupakan yang paling gemilang.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai profil Umar bin Khattab kisah Umar bin
Khattab masuk Islam, kepemimpinan Umar bin Khattab dan wafatnya Umar bin
Khattab.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
IV
BAB II
PEMBAHASAN
Umar bin Khattab lahir di Mekkah pada tahun 581 M dari Bani Adi yang masih satu
rumpun dengan suku Quraisy. Nama lengkap beliau adalah Umar bin Khattab Ibn
Nufail Ibn Abd Al-'Uzza Ibn Riyah Ibn Qurth Ibn Razah Ibn 'Adiy Ibn Lu'aiy al-
Qurasyiy Al-'Adawiy. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah yang
berdagang dan memiliki beberapa unta. Umar bisa membaca dan menulis, yang
merupakan kemampuan langka pada masa itu. Umar juga memiliki fisik yang kuat dan
menjadi juara gulat di Mekkah. Umar tumbuh menjadi pemuda yang disegani dan
ditakuti karena wataknya yang keras dan berani.
Masuknya Umar Bin Khattab menjadi kaum muslim merupakan salah satu doa
Rasulullah SAW yang dikabulkan oleh Allah SWT atas kesabaran beliau menghadapi
ujian selama berdakwah.
Dikutip dari Buku Pintar Agama Islam, M. Syafi’ie el-Bantanie, dkk. (2013: 215),
Rasulullah pernah berdoa “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan masuk Islamnya salah
seorang dari dua Umar (Umar bin Khattab dan Umar bin Hisyam/Abu Jahal).
Setelah mendengar kabar tersebut, Umar Bin Khattab berbalik dan bergegas
mendatangi Fatimah dengan emosi yang membuncah untuk meminta penjelasan.
Namun saat tiba di rumah Fatimah, Umar Bin Khattab justru mendengar ia dan
suaminya membaca Al-Quran.
V
Umar pun menampar adiknya sehingga membuat Fatimah tersungkur dan menangis.
Umar pun melihat lembaran bertuliskan ayat Al-Quran yang sedang dibaca adiknya.
Beliau pun merasa tersentuh dengan ayat Al-Quran itu bahkan hingga membuat
tubuhnya gemetar.
Umar pun ingin segera menemui Rasulullah SAW. Kali ini, Umar tidak ingin
membunuh Rasulullah SAW melainkan hendak masuk Islam. Beliau pun menuju Darul
Arqam, tempat Rasulullah SAW berkumpul dengan para sahabat.
Ketika Umar datang, para sahabat pun panik dan takut Umar akan menyerang.
Namun Rasulullah justru membukakan pintu untuk Umar. Umar pun mengutarakan
keinginannya untuk beriman kepada Allah SWT. Beliau pun mengucapkan kalimat
syahadat. Keislaman Umar pun disambut dengan bahagia oleh Rasulullah dan para
sahabat dengan bertakbir.
Setelah masuk Islam, Umar memberi saran kepada Rasulullah agar tidak lagi
menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi. Sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW
dan para sahabat mulai berdakwah dengan terangan-terangan. Pengikut Rasulullah SAW
pun semakin berkembang.
Umar bin Khattab menjadi khalifah kedua bagi umat Islam menggantikan Abu Bakar
Ash Shiddiq yang meninggal karena sakit. Umar bin Khattab menjadi khalifah dari
tahun 634 sampai 644 Masehi. Umar bin Khattab di kalangan sahabat Nabi Muhammad
SAW memiliki julukan Al Faruq yang memiliki arti orang yang bisa memisahkan antara
kebenaran dan kebatilan. Julukan Umar bin Khattab Al Faruq didapat langsung dari
Rasulullah.
Pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab, Islam mengalami kemajuan yang pesat
dari berbagai sektor kehidupan. Salah satunya adalah pasukan Islam berhasil
mengalahkan kekuatan besar di Romawi dan Persia. Pada tahun 634 M sebanyak 46.000
tentara Islam mengalahkan 300.000 tentara Romawi di dataran Yarmuk.
Pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab, kekuasaan Islam meliputi Jazirah Arab,
Palestina, Suriah, Sebagian Persia, dan Mesir. Selain itu Umar bin Khattab juga sangat
berjasa dalam meletakkan dasar negara, Umar mengesahkan ketentaraan, kepolisian,
VI
pekerja umum, hingga sistem kehakiman. Berikut adalah prinsip pemimpin yang
dipegang oleh Umar bin Khattab:
Sebagai Khalifah beberapa prestasi yang telah dicapai oleh Umar bin Khattab
diantaranya sebagai berikut:
a. Musyawarah.
b. Kekayaan Negara Untuk.
c. Melayani Rakyat Menjunjung Tinggi Kebebasan.
d. Siap Mendengar dan Menerima Kritik.
e. Terjun Langsung Mengatasi Masalah Rakyat.
Beliau diketahui meninggal setelah dibunuh saat menjadi imam shalat Subuh oleh
Abu Lu’lu'ah Fairuz, seorang budak al-Mughirah dari Persia. Ia membunuhnya karena
VII
kecewa atas kekalahan Persia, yang saat itu menjadi negara adidaya, oleh pasukan
Islam. Beliau ditikam menggunakan pisau sebanyak 6 kali sehingga mengakibatkan
luka yang sangat parah.
Kejadian itu bermula sebelum matahari terbit hari Rabu tanggal empat Dzulhijjah
tahun ke-23 Hijriah, Umar keluar dari rumahnya hendak mengimami sholat subuh.
Beliau menunjuk beberapa orang di Masjid untuk mengatur shaf sebelum shalat.
Baru saja akan memulai niat sholat dan hendak bertakbir, tiba-tiba Abu Lu’lu’ah
muncul di hadapan Umar dan menikamnya sebanyak tiga hingga enam kali. Beliau yang
merasakan panas senjata itu di dalam dirinya, menoleh kepada jamaah dan
memerintahkan mereka untuk mengejar Abu Lu’lu’ah.
Abu Lu'lu'ah menikam jamaah yang hendak menangkapnya, akibatnya enam orang
terbunuh. Setelah itu, ia pun melakukan aksi bunuh diri. Tikaman yang dilakukan Abu
Lu’lu’ah mengenai bawah pusar Umar Bin Khattab dan menyebabkan putusnya lapisan
kulit bagian dalam dan usus lambungnya. Beliau pun tidak bisa berdiri karena rasa perih
dari tikaman itu hingga akhirnya belau terhempas jatuh.
Abdurrahman bin Auf pun segera menggantikan beliau mengimami shalat. Setelah
kejadian itu, Umar Bin Khattab dibawa pulang ke rumahnya dengan kondisi tak
sadarkan diri dan darah yang terus mengalir dari tubuhnya. Para sahabat pun mencoba
membangunkan beliau dengan waktu shalat yang diingatkan kepadanya.
Beliau pun akhirnya terbangun dan segera melaksanakan shalat. Setelah selesai,
beliau bertanya siapa orang yang telah ia menikamnya. Para sahabat pun menjawabnya
dan setelah itu Umar Bin Khattab merasa bersyukur bahwa ia dibunuh bukan oleh orang
yang beriman melainkan orang yang bahkan tak bersujud kepada Allah SWT. Tak lama
setelah itu, beliau meninggal dunia. Beliau dimakamkan di samping makam Nabi
Muhammad SAW. dan Abu Bakar Ash-Shiddiq di Masjid Nabawi. Setelah wafat,
jabatan khalifah dipegang oleh Utsman Bin Affan. Umar bin Khattab juga
meninggalkan warisan berupa harta sebesar 50.000 dirham yang disumbangkan untuk
umat Islam.
VIII
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga
menjadi khalifah kedua dari empat Khulafaur Rasyidin. Beliau memeluk Islam setelah
mendengar bacaan Al-Quran dan menjadi salah satu penolong dan pembela agama.
Beliau juga diberi julukan Al-Faruq oleh Nabi Muhammad SAW..
Umar bin Khattab meninggal pada tahun 644 M akibat ditikam oleh seorang budak
Persia bernama Abu Lu’lu’ah Al-Majusi. Beliau dimakamkan di samping makam Nabi
Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq di Masjid Nabawi. Beliau meninggalkan
warisan berupa harta sebesar 50.000 dirham yang disumbangkan untuk umat Islam.
Beliau juga meninggalkan nama yang harum dan terkenang sebagai salah satu
pemimpin terbaik dalam sejarah Islam.
B. Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan
mengenai Umar bin Khattab. Mohon maaf apabila ada kesalahan penyusunan dan
penulisan yang terdapat dalam makalah ini. Sekian terima kasih.
IX
X