Makalah
Nim : 43120010407
MANAJEMEN S1
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Behavioural Finance
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
Joan Fadhillah
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah...............................................................................................................3
1.4 Tujuan...................................................................................................................................4
1.5 Manfaat................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................5
2.1 Teori............................................................................................................................................5
2.2 Penelitian Terdahulu.................................................................................................................7
2.3 Hipotesis.....................................................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
3.1 Penerapan...................................................................................................................................8
3.2 Perbandingan antara teori atau penelitian terdahulu dan praktek.......................................9
3.3. Pembahasan..............................................................................................................................9
BAB IV...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................................13
4.2 Saran.........................................................................................................................................13
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Di zaman modern ini globalisasi sudah sangat menyatu dengan masyarakat Indonesia.
Hal ini juga terjadi pada kegiatan investasi di pasar modal yang sudah menjadi hal umum
investasi pada pasar modal juga dapat mendorong peningkatan perekonomian nasional,
karena semakin banya pelaku penanaman modal maka akan menjadikan sebuah perusahaan
menjadi berkembang.
IHSG telah berada di posisi 6.850,62 poin atau berhasil tumbuh sebesar 4,09 persen secara
year-to-date. Seiring dengan pertumbuhan IHSG tersebut, kapitalisasi pasar juga tumbuh
sebesar 15,06 persen secara year-to-date yaitu sebesar Rp9.499 triliun atau 50 persen dari
PDB Indonesia tahun 2022. Peningkatan kinerja IHSG juga diikuti dengan pertumbuhan
jumlah investor ritel di Indonesia menjadi 10,30 juta SID atau meningkat lebih dari 10 kali
lipat dalam 5 tahun terakhir. Jumlah investor ritel ini didominasi oleh investor domestik
sebesar 55 persen dan didominasi investor berusia di bawah 30 tahun sebesar 58,74 persen.
Artinya investasi saham pada pasar modal di Indonesia menjadi salah satu yang diminati oleh
masyarakat. Karena tingginya minat investasi tersebut, hal ini menarik para peneliti terdahulu
Emosi atau kekuatan bias psikologi dapat membuat investor mengabaikan hal-hal
negatif mengenai sesuatu yang telah dikenal dan diketahuinya secara emosional. Misalnya,
terdapat perasaan bahwa investor sangat mengetahui suatu saham atau keterikatan secara
1
emosional terhadap sesuatu saham perusahaan dan tidak melakukan perubahan walau
tradisional untuk menjelaskan persistensi dari banyak pola dalam pasar keuangan, banyak
teori baru dikembangkan untuk memahami pola-pola tersebut. Teori-teori tersebut berupa
teori yang menyangkut bias psikologi manusia dan secara umum teori-teori tersebut
terdapat juga yaitu income. Income sering juga disebut sebagai keuntungan yang didapat
Behavioural finance adalah suatu teori yang fokus pada pengaruh psikologis investor
dalam pengambilan keputusan keuangan serta pasar investor terkadang membuat sebuah
keputusan ketika kondisi pasar yang penuh dengan ketidakpastian. Konsep behavioural
finance memperhitungkan berbagai jenis investor dalam pandangan risiko yang terkait
Tabel 1.1 Perbedaan Teori Keuangan Standar dengan Behavioural finance Theory
2
Pasar modal diasumsikan efisien Pasar modal tidak efisien bahkan sulit
ditaklukkan
Investor diasumsikan akan Investor membentuk portofolio berdasarkan
membentuk teori portofolio keperilakuan (behavioral
portofolio berdasarkan kriteria portfolio theory)
mean-variance theory
Expected return diukur dengan Expected return diukur dengan
menggunakan model harga aset menggunakan Behavioral Assets
(Capital Assets Pricing Model). Pricing Model. Dalam hal ini, expected
Dalam hal ini, risiko merupakan return merupakan fungsi dari berbagai
satusatunya faktor penentu variabel (bukan hanya dari perbedaan risiko)
Risiko keuangan diukur dengan Risiko keuangan diukur dengan pendekatan
pendekatan objektif seperti beta kombinasi objektif dan subjektif, seperti
dan standar deviasi aspek kualitatif (misalnya pengaruh isu
kognitif dan faktor emosional)
3) Batasan Metode Sampel: Masalah mungkin dibatasi pada sampel tertentu dari individu
atau organisasi.
tertentu, seperti studi kasus kuantitatif untuk memahami pengaruh behavioural finance
investasi?
3
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
2) Bahan penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai acuan dalam melakukan aktivitas
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori
Standard finance theory pertama kali diperkenalkan oleh Bernoulli pada tahun 1738
dalam concept of utility dan dikembangkan dari masa ke masa oleh beberapa ahli, seperti
John Stuart Mill (1844), Markowitz (1952), dan Sharpe (1964) dan Sengupta et al. (2015).
Standard finance theory mengasumsikan investor sebagai figur rasional. Artinya, landasan
Shefrin (2010) mendefinisikan behaviour finance teory adalah studi yang mempelajari
bagaimana fenomena psikologi mempengaruhi tingkah laku keuangannya. Tingkah laku dari
para para pemain saham tersebut dimana Shefrin (2010) menyatakan tingkat laku para
praktisi. Menurut Pompian (2006), behavioural finance teory secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai aplikasi dari ilmu psikologi ke dalam disiplin ilmu keuangan. Nofsinger
keuangan. Kedua konsep yang diuraikan secara jelas menyatakan bahwa perilaku keuangan
atau berhubungan dengan keuangan dipengaruhi oleh faktor psikologi. Sedangkan menurut
Ricciardi dan Simon (2000) behavioural finance mencoba menjelaskan dan meningkatkan
pemahaman tentang pola–pola dari alasan investor termasuk aspek emosional dan derajat dari
5
aspek tersebut dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Secara lebih spesifik
Behavioral finance mencoba mencari jawaban atas what, why and how keuangan dan
investasi dari sudut pandang manusia Shefrin (2010), tiga tema dalam perilaku keuangan,
1) Praktisi keuangan apakah mengakui bila terjadi kesalahan sebab selalu berpedoman pada
kepada peraturan yang ada atau disebut rules of thumb. Implementasi dari rules of thumb
seringkali dikenal dengan istilah heuristics to process data. Pelaku keuangan tradisional
seringkali memakai alat analisis statistik dengan benar dan tepat dalam pengolahan
2) Apakah inti dari persoalan atau substance berpengaruh terhadap praktisi? Decision
problem dipengaruhi oleh pelaku perilaku keuangan yang mengatakan bahwa pendapat
praktisi terkait risiko dan return dalam kerangka konseptual atau framed. Sedangkan
dengan objektif dan transparan. Hal ini disebut dengan istilah frame dependence.
3) Apakah harga yang terbentuk di pasar dipengaruhi oleh kesalahan dan kerangka dalam
framing mengakibatkan harga cenderung jauh dari nilai fundamental dan berakibat pasar
tidak efisien.
Menurut Budiarto (2017), keputusan investasi adalah mengambil kebijakan atas dua atau
lebih alternatif dari penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa
mendatang. Menurut Putri & Hamidi (2019), tolak ukur keputusan investasi, yaitu
pertimbangan besaran return, besaran risk, dan hubungan tingkat return dan risk.
6
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bias perilaku terhadap pengambilan
selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk peneltiain selanjutnya di samping itu
penelitian yang dilakukan oleh Istiadi (2021) dan Sukandani et al. (2019). Penelitian
mengenai financial behavior yang dilakukan oleh beberapa penelitian sebelumnya seperti
Landang, et al. (2021) menunjukkan bahwa financial behavior berpengaruh positif terhadap
2.3 Hipotesis
mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
hipotesis atau dugaan sementara yaitu behavioral finace berpengaruh terhadap pengambilan
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan
Behavioral finance adalah cabang dari keuangan yang mempelajari cara emosi, psikologi,
dan perilaku manusia memengaruhi keputusan keuangan, terutama dalam konteks investasi.
finansial. Berikut beberapa konsep Behavioral finance yang dapat diterapkan dalam
1) Bias Kognitif
berlebihan terhadap penilaian mereka sendiri. Menilai risiko dengan lebih objektif
dari berbagai sumber dan tidak hanya terpaku pada satu titik referensi.
pandangan berbeda.
Aversion to Loss (Ketakutan akan Kerugian) yaitu kebiasaan investor yang sering
8
investasi jangka panjang dan tidak terpengaruh secara emosional oleh fluktuasi
Greed (Rakus) yaitu dorongan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dapat
3) Herding (Bergerombol)
Efek Framing yaitu suatu cara penyajian informasi yang dapat mempengaruhi
persepsi risiko dan keuntungan. Sadar akan cara penyajian informasi dan melihat
5) Prospect Theory
Teori Prospek yaitu teori yang menunjukkan bahwa orang cenderung lebih merasa
Perbandingan teori ini dengan teori pada penelitian terdahulu adalah teori yang
digunakan adalah pengembangan dari teori dasar yang menyesuaikan dengan perubahan masa
9
3.3. Pembahasan
Keputusan investasi adalah suatu kebijakan yang diambil untuk menanamkan modal
pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang atau
untuk bagaimana seseorang mengalokasikan dana dalam bentuk investasi yang akan
indvidu dapat dilihat dari dua sisi yaitu sejauh mana suatu keputusan dapat memaksimalkan
(behavioral motivation). Pengambilan keputusan merupakan hal yang tidak mudah dan
memalui proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif yang dimiliki. Sebagai
pengambil keputusan dalam proses investasi, investor harus mengambil keputusan yang
tentunya bukan keputusan yang asal, karena dalam prosesnya investor harus menghindari
risiko.
melakukan revisi terhadap portofolio. Pada tahapan analisis, investor maupun calon investor
perekonomian dan laporan keuangan emiten untuk mengukur seberapa besar risiko yang ada.
Sedangkan pada tahap pembentukan portofolio akan melakukan identifikasi aset- aset mana
yang akan dipilih danseberapa besar yang akan dialokasikan pada masing-masing aset yang
akan dipilih.
Behavioral finance adalah pola penalaran investor yang dilibatkan dengan proses
emosional dalam mengambil keputusan. Behavioral finance juga merupakan suatu perilaku
seseorang yang berkaitan dengan aplikasi atau praktek keuangan. Dalam Behavioral finance,
keterlibatan sifat, emosi, dan kesukaan melekat dalam diri manusia sebagai mahluk sosial
untuk memutuskan suatu tindakan. Perilaku keuangan ini dibangun dari berbagai asumsi dan
10
ide perilaku ekonomi. Sifat dan emosi yang ada dalam diri seseorang seperti keinginan untuk
manajemen keuangan, sehingga hal tersebut juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang
untuk berinvestasi.
keputusan investasi, seperti rasa takut dan cemas karena keputusan tersebut harus diambil
secara tepat dan cepat karena bila salah dalam mengambil sebuah keputusan, maka akan
Banyak investor yang tidak bijak dalam mengambil sebuah keputusan, sehingga
mengakibatkan kerugian untuk dirinya sendiri. Faktor psikologi seorang investor dalam
tidak rasional dan tidak dapat diprediksi, sehingga munculnya sebuah keputusan investasi ini
dilandaskan pada emosi, sifat, dan pengetahuan yang memunculkan kendali diri menjadi
keputusannya dalam mengambil keputusan. Terdapat enam asumsi behavioral finance yaitu:
a) Individu akan meminimalkan ekspektasi regret (penyesalan), hal ini sesuai dengan
Markowitz yang menyatakan jangan menaruh investasi dalam satu keranjang, akan
b) Behavioral finance merupakan teori positif yang berusaha menggambarkan apa yang
11
c) Investor itu sebenarnya loss averse, hal ini sesuai dengan teori prospek oleh
Kahneman & Tversky yang menyatakan bahwa investor akan risk averse jika sedang
untung namun sebaliknya investor cenderung menjadi seorang risk taker jika rugi
d) Prediksi investor sering bias karena tidak mampu memproses informasi baru dengan
semestinya
pada ekspektasi yang naif atau normal, dengan kata lain investor berusaha
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
terhadap keputusan di Indonesia. Dari penelitian tersebut diartikan bahwa, semakin baik
dimilikinya, maka akan semakin baik pula dalam mengambil keputusan berinvestasi.
Pengaplikasian atau praktek keuangan dan mental keuangan yang dimiliki semakin baik,
maka dalam pengambilan keputusan berinvestasi akan semakin baik pula. Semakin baik
behavioral finance yang dimiliki, maka semakin baik dalam pengambilan keputusan
investasi. Bagi investor, peneliti menyarankan untuk lebih baik lagi dalam mengontrol
keuangan, baik dari sisi emosi dan psikologis. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan
maupun merubah variabel independen dalam penelitian ini terhadap keputusan investasi
4.2 Saran
Bagi para investor maupun seseorang yang ingin belajar mengenai investasi, peneliti
menyarankan untuk lebih baik lagi dalam mengontrol keuangan, baik dari sisi emosi dan
independen dalam penelitian ini terhadap keputusan investasi maupun merubah fokus
13
Daftar Pustaka
Afriani, D., & Halmawati, H. (2019). Pengaruh Cognitive Dissonance Bias, Overconfidence Bias Dan
Herding Bias Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi. Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 1(4),
1650-1665.
Alice, A., & Haryanto, H. (2022). Dampak behavioral finance terhadap keputusan investasi dengan
persepsi risiko sebagai variabel moderasi pada masyarakat Kota Batam. MBIA, 21(2), 159-
173.
Isbanah, Y. Pengarug Financial Literacy dan Behavioral Finance Factors Terhadap Keputusan
Investasi (Studi Terhadap Investor Saham Syariah Pada Galeri Investasi Syariah UIN Sunan
Ampel Surabaya).
Istiadi, W., & Djumahir, S. E. (2017). Pengaruh Behavioral Finance Dalam Pengambilan Keputusan
Investasi Beresiko (Studi Eksperimen Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Konsentrasi
Keungan FEB-UB). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 5(2).
Leiwakabessy, A., Patty, M., & Titioka, B. M. (2021). Faktor Psikologi Investor Millenial dalam
Pengambilan Keputusan Investasi Saham. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(2), 1-9.
Mittal, S. K. (2022). Behavior biases and investment decision: theoretical and research framework.
Qualitative Research in Financial Markets, 14(2), 213-228.
Ojk.go.id. 2 januari 2023. Siaran Pers: Pasar Modal Indonesia Siap Berkontribusi Pada Pertumbuhan
Ekonomi Nasional Tahun 2023. Diakses pada 24 november 2023, dari
https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/Pasar-Modal-Indonesia-Siap-
Berkontribusi-Pada-Pertumbuhan-Ekonomi-Nasional-Tahun-2023.aspx
Parveen, S., Satti, Z. W., Subhan, Q. A., Riaz, N., Baber, S. F., & Bashir, T. (2023). Examining
investors' sentiments, behavioral biases and investment decisions during COVID-19 in the
emerging stock market: a case of Pakistan stock market. Journal of Economic and
Administrative Sciences, 39(3), 549-570.
Ramadhan, G. R., Aryanda, H. Y., Retnoningsih, I., Azizah, I. N., Anggraeni, M. C., & Suhatmi, E. C.
(2022). PENGARUH FINANCIAL LITERACY, BEHAVIOR FINANCE, DAN INCOME
TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI. In Prosiding Seminar Nasional Hukum,
Bisnis, Sains dan Teknologi (Vol. 2, No. 1, pp. 844-844).
Restianti, R., Sakti, D. P. B., & Suryani, E. (2022). Pengaruh Financial Behavior, Financial Literacy,
Financial Technology Terhadap Keputusan Berinvestasi Gen Z. Jurnal Sosial Ekonomi Dan
Humaniora, 8(3), 384-390.
Siahaan, S. A. N., & Seno, P. H. K. (2022). Pengaruh Financial Literacy dan Behavioral Finance
Factors Terhadap Keputusan Investasi. In Seminar Nasional Akuntansi dan Manajemen
PNJ (Vol. 3).
Sukandani, Y., Istikhoroh, S., & Waryanto, R. B. D. (2019). Behavioral Finance Pada Proses
Pengambilan Keputusan Investasi. SNHRP, 150-156.
14