Artikel Komang Tri Farmani IJLFS
Artikel Komang Tri Farmani IJLFS
Abstrak
Article History: Industri Obat tradisional (IOT) merupakan industri yang dapat memperoduksi
Received: 05-04-2022 seluruh jenis sediaan obat tradisional termasuk COL (cairan obat luar). Proses
Accepted: 09-11-2022 pembuatan obat tradidional (OT) IOT wajib menjalankan kaidah CPOTB (cara
Published:30-12-2022
pembuatan obat tradisional yang baik) dengan sasaran menjamin mutu sediaan
yang dihasilkan. Proses penerapan CPOTB memerlukan suatu SPO (Standar
prosedur operasional), berisi langkah-langkah yang harus dilakukan guna
Copyright: This work is terwujudnya tujuan dan kualitas (spesifikasi) produk yang telah ditentukan.
licensed under a Creative Pengujian produk jadi pre-marketing adalah bagian dari proses produksi, sehingga
Commons Attribution 4.0
juga memerlukan suatu SPO. Salah satu IOT X yang memproduksi COL telah lama
International License.
berdiri, tentunya sudah memiliki SPO Pengujian Produk Jadi Pre-Marketing
Sediaan COL. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi SPO tersebut terhadap
mutu sediaan COL, berdasarkan standar mutu produk jadi yang diatur dalam
regulasi Peraturan BPOM No. 32 Tahun 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan
Mutu Obat Tradisional dan SNI (Standar Nasional Indonesia) 1996, serta CPOTB
Tahun 2021, mengggunakan metode studi literatur dan observasional deskriptif
melalui pendekatan kualitatif berupa wawancara. Hasil yang ditemukan adalah
SPO telah sesuai dengan standar mutu COL yang ada, penerapannya juga telah
terlaksana dengan baik (selama produksi produk COL X tidak pernah terjadi TMS)
juga tidak pernah terjadi recalling produk COL selama masa produksi. Sehingga
kesimpulan yang dapat ditarik adalah SPO pengujian produk jadi pada fase pre-
marketing telah diterapkan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kata kunci:
SPO, Uji Produk Jadi, Obat Tradisional, Pre-Marketing, IOT, COL
Abstract
Traditional medicine industry (TMI), an industry that can produce all types of
traditional medicinal preparations including EML (external medicine liquid). In
traditional medicine (TM) making process, TMI have to follow GMPTM (good
manufacturing practices traditional medicines) rules, which aims to ensure the
quality of the preparations produced. In the process, SOP (standard operating
procedure) is needed which contain steps that must be taken to realize goals and
product quality (specifications) that have been determined. Pre-marketing finished
product testing is part of production process, so it also requires an SOP. One of
IOT X that has made EML has been established long time, of course it already has
a Finished Products Pre-Marketing EML Preparations Testing SOP. The aim of
this study is to evaluate this Pre-Marketing Finished Product Testing SOP on the
quality of EML preparations, based on quality standards finished products which
are regulated in BPOM Regulation No. 32 of 2019 concerning Safety and Quality
Requirements for TM, 1996 INS (Indonesian National Standard) and GMPTM
2021. Method that used is literature study and observational description with a
sejalan dengan asas CPOTB sendiri yaitu Seperti yang telah dipaparkan diatas
seluruh proses pembuatan OT ditetapkan sebelumnya, menurut Badan Penjaminan
secara jelas, dikaji secara sistematis berdasar Mutu Unievrsitas Al Azhar [2] SPO
atas pengalaman dan terbukti dapat hendaklah mematuhi regulasi perundangan
menghasilkan OT yang mencukupi terkait. Secara umum peraturan perundang-
persyaratan mutu dan spesifikasi yang telah undangan memiliki berbagai fungsi, dimana
ditetapkan secara konsisten [7]. salah satunya adalah fungsi pembaharuan
Standard Operating Procedures hukum. Pembaharuan hukum dapat terjadi
(SOP) atau Standar Prosedur Operasional sebagai akibat dari peraturan perundang-
(SPO) merupakan instrumen penting dalam undangan yang tidak lagi sesuai dengan
pencapaian standar mutu. SPO merupakan kebutuhan dan perkembangan baru [12].
serangkaian instruksi kegiatan yang Sehingga mengacu pada beberapa
dilakukan bertujuan untuk membereskan paparan diatas maka penulis bermaksud
pekerjaan secara aman, tanpa dampak untuk melakukan “Evaluasi SPO Pengujian
merugikan pada lingkungan (mematuhi Produk Jadi Pre-Marketing Mutu Sediaan
regulasi perundangan terkait) serta COL Tradisional di Salah Satu Industri X ”
memenuhi kualifikasi operasional dan berdasarkan standar mutu yang tercantum
produksi, sehingga dapat mencapai outcome pada beberapa regulasi terkait yang sedang
sesuai dengan tujuan dan kualitas berlaku saat ini, dikarenakan regulasi dapat
(spesifikasi) yang ditentukan [2]. berubah sesuai dengan kebutuhan dan
Mengacu pada beberapa hal diatas, perkembangan jaman.
SPO pengujian produk jadi pre marketing
penting diperlukan dan diterapkan, karena 2. METODE PENELITIAN
termasuk ke dalam proses produksi, 2.1. Bahan dan Alat
demikian pula pada IOT X yang Penelitian ini menggunakan bahan
memproduksi sediaan obat tradisional COL berupa data primer yang merupakan hasil
(Cairan Obat Luar) X. IOT X merupakan dari wawancara penulis secara langsung
industri yang telah lama berdiri, sehingga dengan pihak IOT X.
tentunya telah memiliki SPO Pengujian Sedangkan alat yang dipergunakan
Produk Jadi Pre-Marketing Sediaan COL X. dalam penelitian ini adalah Flowchart
SPO sesungguhnya membantu (Tahapan) Standar Prosedur Operasional
organisasi menjadi lebih produktif, dan (SPO) Pengujian Mutu Produk Jadi Sediaan
tidak selalu SPO berlaku secara permanen COL di IOT X dan data spesifikasi mutu
karena adanya perubahan lingkungan sediaan COL X. Dari total 61 SPO yang ada
organisasi dan lain sebagainya [9]. Sehingga pada IOT X, 4 diantaraya merupakan SPO
kegiatan evaluasi SPO penting serta pada pengujian mutu produk jadi sediaan
haruslah rutin untuk dilaksankan, guna COL di IOT X.
menilai sudah sesuai atau tidaknya suatu
kegiatan dilaksankan, dan bukanlah untuk 2.2. Metode
mencari kesalahan. Jika ditemukan suatu Metode yang digunakan pada
ketidaksesuaian maka dapat segera penelitian ini adalah penelitian studi literatur
dilakukan perbaikan atas hal tersebut, dan observasional deskriptif dengan
sehingga hasil dapat dicapai sesuai dengan pendekatan kualitatif berupa wawancara
yang telah direncanakan [10]. yang kemudian dianalisis berdasarkan:
Label Kuning
Teratasi Tetap
TMS
Dibuatkan CoA Produk Jadi
REJECT
Diberi label merah dan
evaluasi untuk produksi selanjutnya
Gambar 1. Flowchart SPO Pengujian Mutu Produk Jadi Sediaan COL X di IOT X
Per.BPOM No. 32 Tahun 2019 tercantum syarat mutu spesifikasi) pada setiap batch
persyaratan mutu AKK, ALT, uji yang di produksi (lulus 100%). Data
mikrobiologi (Staphylococcus aureus & penunjang lain yang penulis dapatkan
Pseudomonas aeruginosa), serta uji volume adalah IOT X selama masa produksi COL X
terpindahkan. Sedangkan pada SNI 1996 [3] juga tidak pernah melaksanakan recalling
tercantum rentang pH sediaan yang baik produk di pasaran, hal ini menunjukkan
untuk kulit. bahwa mutu sediaan terjamin dan tidak
terjadi kerusakan sehingga recalling tidak
3.4. Evaluasi Penerapan SPO Pengujian pernah dilaksanakan.
Mutu Produk Jadi Premarketing Oleh karena itu dapat dikatakan
Sediaan COL X pada IOT X bahwa penerapan SOP pengujian produk
Penerapan tahapan SPO pengujian jadi COL X pada fase pre marketing
mutu produk jadi yang didalamnya berisi berperan baik dalam terciptanya mutu
berbagai uji laboratorium, IOT X sediaan COL yang sesuai dengan standar
melaksanakan seluruh uji tersebut pada regulasi yang berlaku. Hal ini dikarenakan
setiap batch yang diproduksi yang spesifikasi yang digunakan dalam SPO
dilaksanakan pada laboratorium milik IOT pengujian produk jadi COL X pada fase pre
X sendiri, serta secara rutin juga melaksakan marketing di IOT X telah sesuai dengan
pengujian hal tersebut di laboratorium resmi spesifikasi standar pada regulasi resmi yang
lain setiap 3 tahun sekali. berlaku saat ini, yang tentunya dalam
Seluruh parameter spesifikasi mutu penetapan standar tersebut telah terlebih
COL X memenuhi persyaratan berdasarkan dahulu dilaksankan berbagai riset dan studi
regulasi Per.BPOM No. 32 Tahun 2019 dan oleh pemerintah hingga ditetapkan standar
SNI 1996 [3] setelah dilakukan analisis produk COL obat tradisional sedemikian
perbandingan. Proses produksi COL X pada rupa, guna menjamin keamanan pasien
IOT X, dari awal mula produksi hingga kini ketika menggunakan obat COL tersebut.
belum pernah terjadi TMS (tidak memenuhi
Tabel 2. Perbandingan Spesifikasi Mutu COL X di IOT X dengan Spesifikasi Mutu Standar
Spesifikasi
Spesifikasi pada IOT X Spesifikasi Mutu Standar berdasarkan : Ke-simpulan
COL
Spesifikasi COL X
Warna Warna Khas COL X Warna Khas COL X Sesuai
pada IOT X
Spesifikasi COL X
Organoleptik Bau Bau Khas COL X Bau Khas COL X Sesuai
pada IOT X
Spesifikasi COL X
Rasa Rasa Khas COL X Rasa Khas COL X Sesuai
pada IOT X
Hal lain yang dapat dijadikan data Indonesia diatur dalam Per. BPOM No. 25
penunjang adalah IOT X juga telah Tahun 2021.
mengantongi sertifikat untuk sediaan COL Penerapan CPOTB yang baik
X yang diproduksinya, dimana sertifikat ini memiliki peran besar dalam menjaga mutu
berlaku selama 5 tahun dan terakhir kali dari suatu produk karena didalam CPOTB
diperpanjang pada bulan Juli 2021 (masih tidak hanya mengatur mengenai
berlaku). Maka, dengan dikantonginya ijin pengawasan mutu,, pemastian mutu, dan
edar produk COL X oleh IOT X dapat produk, namun juga mengandung
dipastikan bahwa spesifikasi mutu produk persyaratan bebagai macam hal yang
tersebut telah terpenuhi sesuai standar yang menunjang terwujudnya ketiga hal tersebut
berlaku. agar berjalan dengan baik seperti personalia,
Selain hal di atas, seperti yang telah dokumentasi, bangunan, dan peralatan [7].
kita ketahui, obat tradisional yang dapat IOT X sudah mengantongi sertifikat
memperoleh izin edar selain harus CPOTB produksi COL X yang masih
memenuhi kualifikasi mutu kualitas standar berlaku hingga kini. Jika sertifikat CPOTB
juga harus memenuhi salah satu perysaratan telah terpenuhi maka prinsip dasar
lain, yaitu harus dibuat menggunakan atau pengawasan mutu yang tercantum dalam
diproduksi dengan menerapkan kaidah CPOTB Tahun 2021 seperti fasilitas
CPOTB [5]. Regulasi terbaru CPOTB di memadai, personel terlatih serta tersedia
prosedur yang disetujui untuk pengambilan