Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO, di kawasan Asia Tenggara populasi lansia sebesar 8% atau
sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi lansia meningkat
3 kali lipat dari tahun 2013. Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5.300.000
(7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia 24.000.000
(9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia mencapai
28.800.000 (11,34%) dari total populasi. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan
bahwa penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2007 berjumlah 18,7 juta
jiwa selanjutnya pada tahun 2010 meningkat menjadi 23,9 juta jiwa (9,77
persen). Pada tahun 2020 diprediksikan jumlah lanjut usia mencapai 28,8 juta jiwa
(11,34 persen)

Berdasarkan data Riskesdes 2013, Penduduk lansia yang termasuk dalam angkatan
kerja merupakan lansia potensial. Lansia potensial banyak ditemukan di negara
berkembang dan negara yang belum memiliki tunjangan sosial untuk hari tua.
Mereka berusaha bekerja untuk mencapai kebutuhan keluarga yang menjadi
tanggungannya. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
tahun 2011 hampir separuh (45,41%) lansia di Indonesia memiliki kegiatan utama
bekerja dan sebesar 28,69% mengurus rumah tangga, kemudian 1,67% termasuk
menganggur/mencari kerja, dan kegiatan lainnya sekitar 24,24% seperti tampak
pada gambar di bawah ini. Tingginya persentase lansia yang bekerja dapat
dimaknai bahwa sebenarnya lansia masih mampu bekerja secara produktif untuk
membiayai kehidupan rumah tangganya, namun di sisi lain mengindikasikan
bahwa tingkat kesejahteraan lansia masih rendah, sehingga meskipun usia sudah
lanjut, lansia terpaksa bekerja untuk membiayai kehidupan rumah tangganya.

1
Berdasarkan profil kesehatan pekanbaru tahun 2015, upaya kesehatan usia lanjut
adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan
usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan
pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisa dilaksanakan di
Puskesmas- Puskesmas ataupun Rumah Sakit serta panti- panti dan institusi lainya.
Pelayanan kesehatan usia lanjut diberikan untuk pelayanan penduduk usia 60
tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan, baik di puskesmas maupun di posyandu/kelompok
usia lanjut. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut Provinsi Riau tahun 2015
sebesar 73.9 %, hasil cakupan ini menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya
tahun 2014 sebesar 24.5 %.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi posyandu lansia
2. Untuk mengetahui tujuan posyandu lansia
3. Untuk mengetahui penyelenggaraan posyandu lansia

C. Manfaat
1. Agar dapat mengetahui definisi posyandu lansia
2. Agar dapat mengetahui tujuan posyandu lansia
3. Agar dapat mengetahui penyelenggaraan posyandu lansia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Posyandu Lansia


Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

Menurut Undang-undang RI No.13 tahun 1988 tentang kesejahteraan lanjut usia


pada BAB I pasal 1 ayat 2 yang berbunyi lanjut usia adalah seseorang yang
mencapai usia 60 tahun keatas. Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bias
dihindari oleh siapapun. Menurut Undang-undang RIno. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan pasal 19 ayat 1 bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena
usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini
akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan. karena itu kesehatan
manusia lanjut usia perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara
dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan
kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan.

Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola
dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari
petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS. Posyandu lansia adalah pos
pelayanan terpadu untuk masyarakat lansia di suatu wilayah tertentu yang sudah
disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan.

3
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia
merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan
bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan
melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi
sosial dalam penyelenggaraannya.

B. Tujuan Posyandu Lansia


Tujuan Posyandu Lansia secara garis besar dan berdasarkan dibentuknya:
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.
3. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai kemampuan dan
aktifitas mental yang mendukung.
4. Memelihara kemandirian secara maksimal.
5. Melaksanakan diagnosa dini secara tepat dan memadai.
6. Melaksanakan pengobatan secara tepat.
7. Membina lansia dalam bidang kesehatan fisik spiritual.
8. Sebagai sarana untuk menyalurkan minat lansia.
9. Meningkatkan rasa kebersamaan diantara lansia.
10. Meningkatkan kemampuan lansia untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan – kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan.

C. Penyelenggaraan Posyandu Lansia


Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang terlatih,
tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari puskesmas

4
setempat baik seorang dokter bidan atau perawat. penyelengaraan posyandu lansia
dilakukan dengan sistem 5 meja meliputi :
1. Meja satu untuk pendaftaran
Lansia mendaftar, kader mencatat biodata lansia tersebut setelah itu lansia
menuju meja berikutnya.
2. Meja dua untuk penimbangan, pengukuran tekanan darah dan tinggi badan.
Kader melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan tekanan darah
lansia.
3. Meja tiga untuk pengisian kartu menuju sehat (KMS) lanjut usia.
Kader melakukan pencatatan kartu menuju sehat miliki lansia yang berupa
tekanan darah, berat badan, tinggi badan dan indeks masa tubuh.
4. Meja empat untuk penyuluhan.
Kader memberikan penyuluhan yang dilaksanakan secara perorangan maupun
secara kelompok berdasarkan catatan yang ada di kartu menuju sehat dan
pemberian makanan tambahan.
5. Meja lima untuk pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yaitu
petugas kesehatan dari pusksemas maupun rumah sakit, kegiatannya yang
meliputi pemeriksaan dan pengobatan ringan

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Judul Program : Posyandu Lansia
2. Hari/Tanggal : Rabu, 24 januari 2019
3. Jam : Pukul 08.00 s/d selesai
4. Tempat : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

B. Metode
Kegiatan penyuluhan Kesehatan ini akan dilaksanakan dengan menggunakan
media PPT dan lain-lain. Metode pelaksanaan kesehatan dilakukan dengan cara
menyampaikan program Posyandu lansia kepada ibu dan bapak yang usia lanjut.

C. Susunan Panitia
Adapun susunan panita adalah sebagai berikut :
1. Koordinator : Kursiah Warti Ningsih, M.Kes
2. Dosen Pembimbing : Rahmi Pramulia F, M. Kes
3. Pemateri : Monalisa
4. Peserta : Lansia

D. Susunan Acara Pelaksanaan Kegiatan


NNo Kegiatan
1 Persiapan materi penyuluhan kesehatan
2 Memperkenalkan diri
3 Penyuluhan dengan media PPT
4 Penutupan

6
E. Anggran Biaya Pelaksanaan
Harga
No Uraian Kuantitas Jumlah Total
Satuan
1 Perlengkapan

proposal 1 Buah Rp. 13.000

ppt 1 Buah Rp. 1.000 Rp. 2.000

jilid 1 Buah Rp. 3.000 Rp. 3.000

Total Rp. 18.000

Total Keseluruhan Rp. 18.000

Terbilang Delapan Belas Ribu Rupiah

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan
sumber daya manusia sejak dini. Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti
akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak
bias dihindari oleh siapapun. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu
untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati,
yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang
penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran
serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya. Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh
kader kesehatan yang terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh
tenaga kesehatan dari puskesmas setempat baik seorang dokter bidan atau
perawat. Penyelengaraan posyandu lansia dilakukan dengan sistem 5 meja.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alfin, M. (2012). Evaluasi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia


Terhadap Tingkat Kemandirian Lansia Di Posyandu Adji Yuswo Ngebel
Tamantirta Kasihan Bantul. Publikasi Penelitian. Yogyakarta: Program Studi
Ilmu Keperawatan. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Aminah, E dan Shinta W.(2011). Perbedaan Jenis Kelamin terhadap Kemampuan
Dalam Pelajaran Matematika. Socioscienti, Jurnal-jurnal Ilmu Sosial.
Volume 3 Nomor 1, Februari 2011.
Anderson. (2012). Health Locus of Control and Health Behaviour. Journal of
Health Psychology, vol. 3 (2) :
Angina, L. L., Hamzah, A., Pandhit. (2010). Hubungan Antara Dukungan Social
Keluarga Dengan Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Dalam Melaksanakan
Program Diet Di Poli Penyakit Dalam RSUD Cibabat Cimahi. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Edisi Khusus Hari Kesehatan Nasional.
ISSN: 2086-3098.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Azwar, Saifudin. (2011). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Bangun, Isnamuli O. (2012). Bagaimana Efektivitas Pelaksanaan Program Day
Care Services (Pelayanan Harian Lanjut Usia) oleh Unit Pelaksanaan
Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai dan Medan.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai