MELBOURNE
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Perencanaan Wilayah Kota
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020
Disusun Oleh:
HASNA ROFIFAH 10070319112
Kelas C
Pribumi Australia sudah menetap di daerah Melbourne selama 31.000 hingga 40.000 tahun.
[23]
Ketika pemukim Eropa datang pada abad ke-19, hampir 2.000 pemburu-pengumpul dari tiga suku
besar—Wurundjeri, Boonwurrung, dan Wathaurong—menghuni daerah ini.[24][25] Daerah ini merupakan
tempat bertemunya persemakmuran suku Kulin serta sumber pangan dan air yang penting.[26][27]
Permukiman Britania pertama di Victoria, waktu itu bagian dari koloni tahanan New South Wales,
didirikan oleh Kolonel David Collins pada Oktober 1803 di Sullivan Bay, dekat Sorrento. Para pemukim
menganggap daerah ini kekurangan sumber daya. Mereka pindah ke Daratan Van
Diemen (sekarang Tasmania) pada tahun berikutnya dan mendirikan kota Hobart. Mereka mencoba lagi
bermukim di Melbourne 30 tahun kemudian.[28]
Ilustrasi perundingan John Batman dengan para tetua suku Wurundjeri pada akhir abad ke-19
Pada bulan Mei dan Juni 1835, John Batman, tokoh asosiasi pemukim Port Phillip di Daratan Van
Diemen, menjelajahi kawasan Melbourne dan mengklaim telah merundingkan pembelian tanah seluas
600000 are (60 km2) dengan delapan tetua suku Wurundjeri. [26][27] Batman memilih tanah di bantaran
utara Sungai Yarra dan menyatakan bahwa "sebuah desa akan dibangun di sini", lalu berlayar kembali ke
Daratan Van Diemen.[29] Pada Agustus 1835, sekelompok pemukim dari Daratan Van Diemen datang dan
bermukim di tanah tempat Melbourne Immigration Museum saat ini berdiri. Batman dan rekan-rekannya
menyusul pada bulan berikutnya. Kedua kelompok pemukim sepakat untuk berbagi tempat. Waktu itu,
permukiman ini dikenal dengan nama pribumi Dootigala.[30][31]
Perjanjian Batman dengan suku Aborigin dibatalkan oleh Richard Bourke, Gubernur New South
Wales yang saat itu menguasai seluruh Australia timur. Semua anggota asosiasi mendapat kompensasi.
[26]
Pada tahun 1836, Bourke menetapkan kota ini sebagai ibu kota administratif Distrik Port Phillip, New
South Wales, dan menerbitkan rancangan tata kota pertama bernama Hoddle Grid pada tahun 1837.
[32]
Kota ini sempat diberi nama Batmania,[33] kemudian diganti menjadi Melbourne tahun 1837 sesuai
nama Perdana Menteri Britania Raya, William Lamb, 2nd Viscount Melbourne; kediaman
keluarganya bernama Melbourne Hall yang terletak di kota dagang Melbourne, Derbyshire. Pada tahun
yang sama, kantor pos kota dibuka secara resmi dengan nama yang sama.[34]
Pada 1836 hingga 1842, suku-suku Aborigin Victoria kehilangan tanahnya karena ditempati oleh
pemukim Eropa.[35] Pada Januari 1844, 675 warga Aborigin diketahui tinggal di perkampungan kumuh di
Melbourne.[36] Departemen Kolonial Britania mengangkat lima Pelindung Aborigin untuk mengurus suku
Aborigin di Victoria. Tahun 1839, aktivitas mereka dihentikan oleh kebijakan tanah yang berpihak
dengan para pemukim ilegal yang menduduki tanah suku Aborigin.[37] Pada 1845, hampir 240 pendatang
kaya asal Eropa memegang izin mukim di Victoria. Mereka menjadi penggerak politik dan ekonomi
utama di Victoria selama beberapa generasi.[38]
Surat paten Ratu Victoria tertanggal 25 Juni 1847 meresmikan status kota Melbourne.[14] Pada 1 Juli 1851,
Distrik Port Phillip dipisahkan dari New South Wales dan menjadi Koloni Victoria yang beribu kota di
Melbourne.[39]
Kenaikan dan penurunan harga tanah[
Litograf Royal Exhibition Building, tempat diselenggarakannya Melbourne International Exhibition tahun
1880
Dasawarsa 1880-an adalah masa-masa pertumbuhan pesat. Kepercayaan konsumen, kemudahan kredit,
dan kenaikan harga tanah memicu pembangunan besar-besaran. Di tengah lonjakan harga tanah,
Melbourne menjadi kota terkaya di dunia [15] dan kota terbesar kedua di Imperium Britania setelah
London.[butuh rujukan]
Dasawarsaa ini diawali dengan Melbourne International Exhibition yang diadakan tahun 1880
di Exhibition Building. Pada ahun itu, gedung operator telepon dibangun, kemudian dilanjutkan dengan
peletakan batu St Paul's Cathedral; tahun 1881, lampu listrik dipasang di Eastern Market. Pada tahun
berikutnya, gardu pembangkit berkapasitas 2.000 lampu mulai beroperasi. [45] Tahun 1885, jalur
pertama sistem trem kabel Melbourne dibangun, lalu berkembang menjadi sistem trem terbesar di dunia
pada 1890.
Federal Coffee Palace, salah satu hotel mewah yang dibangun pada musim kenaikan harga tanah
Pada 1885, wartawan Inggris George Augustus Henry Sala menciptakan istilah "Marvellous Melbourne"
yang populer hingga abad ke-20 dan masih dipakai sampai sekarang oleh warga Melbourne. [46] Musim
kenaikan harga tanah Melbourne mencapai puncaknya tahun 1888 berkat kepercayaan konsumen dan
meroketnya nilai jual tanah.[47] Berkat kenaikan harga tanah, bangunan-bangunan komersial besar, istana
kopi, rumah baris, dan puri mewah dibangun di seluruh kota. Pembangunan pabrik hidrolik pada tahun
1887 memungkinkan lift diproduksi di Melbourne. Setelah itu, gedung tinggi generasi pertama mulai
dibangun,[48] termasuk APA Building, salah satu gedung komersial tertinggi di dunia pada tahun 1889.
[47]
Jaringan kereta api lingkar kota juga diperluas.
Tahun 1888, Exhibition Building menjadi tuan rumah kegiatan kedua yang lebih besar daripada
sebelumnya, Melbourne Centennial Exhibition. Dampaknya, banyak hotel baru dibangun,
termasuk Federal Hotel berkapasitas 500 kamar, The Palace Hotel di Bourke Street (dua-duanya sudah
dihancurkan), dan perluasan Grand (Windsor).
Boosterisme (pencitraan) dadakan yang menjadi ciri khas Melbourne berakhir pada awal 1890-an akibat
depresi ekonomi parah yang mengacaukan industri keuangan dan properti lokal. [47][50] 16 "bank tanah"
kecil dan perkumpulan bangunan ditutup dan 133 perseroan terbatas bangkrut. Krisis keuangan
Melbourne merupakan salah satu faktor depresi ekonomi Australia 1890-an dan krisis perbankan
Australia 1893. Efeknya sangat membekas di kota ini. Pembangunan baru menggeliat kembali pada akhir
1890-an.[51][52]
Ibu kota de facto
Ketika Australia difederasikan tanggal 1 Januari 1901, Melbourne dipilih sebagai pusat pemerintahan.
Parlemen federal pertama melakukan sidang pada 9 Mei 1901 di Royal Exhibition Building, kemudian
pindah ke Victorian Parliament House sampai 1927, dan akhirnya pindah permanen
ke Canberra. Gubernur Jenderal Australia berkediaman di Government House di Melbourne sampai 1930.
Banyak lembaga negara berpusat di Melbourne sampai abad ke-20.
Periode pascaperang
Beberapa tahun setelah Perang Dunia II, Melbourne berkembang pesat. Pertumbuhannya didongkrak
oleh imigrasi pascaperang ke Australia, kebanyakan dari Eropa Selatan dan Mediterania.[54] Meski "Paris
End" di Collins Street menjadi pelopor budaya butik dan kafe terbuka di Melbourne,[55] pusat kotanya
dianggap membosankan—daerah suram yang penuh pegawai kantoran—dan tergambar dalam lukisan
terkenal karya John Brack, Collins St., 5 pm (1955).
ICI House, simbol kemajuan dan modernitas Melbourne pada masa pascaperang
Batas ketinggian bangunan di CBD dicabut tahun 1958 seiring rampungnya ICI House. Sejak saat itu,
berbagai pencakar langit mulai menghiasi kota. Perluasan pinggiran kota semakin gencar dan dibarengi
oleh pembangunan pusat-pusat perbelanjaan baru seperti Chadstone Shopping Centre.[57] CBD dan St
Kilda Road juga direnovasi sehingga kota ini tampak lebih modern. [58] Peraturan anti-kebakaran dan
peremajaan kota mengharuskan sebagian besar gedung CBD sebelum perang dirubuhkan seluruhnya atau
dipangkas separuh melalui kebijakan fasadisme. Puri-puri besar di pinggiran kota yang berdiri pada
musim kenaikan harga tanah juga dihancurkan atau dikurangi ukurannya.
Untuk melawan arus pertumbuhan pinggiran kota yang kepadatannya rendah, pemerintah
melalui Housing Commission of Victoria mencanangkan proyek perumahan umum kontroversial di pusat
kota. Kawasan permukiman yang sudah ada dihancurkan dan menara-menara hunian dibangun di atasnya.
[59]
Beberapa tahun kemudian, seiring meningkatnya jumlah pemilik kendaraan bermotor, pembangunan
jalan tol dan jalan bebas hambatan mempercepat perkembangan pinggiran kota dan menyusutkan
populasi pusat kota. Pemerintahan Bolte ingin mempercepat modernisasi Melbourne. Proyek-proyek jalan
besar seperti penataan ulang St Kilda Junction, pelebaran Hoddle Street, dan Rencana Transportasi
Melbourne 1969 mengubah Melbourne menjadi kota yang ramah mobil.[60]
Lonjakan sektor keuangan dan pertambangan Australia tahun 1969 dan 1970 menarik perusahaan-
perusahaan besar seperti BHP Billiton dan Rio Tinto untuk bermarkas di kota ini. Nauru, negara yang
ekonominya sedang meroket waktu itu, menanamkan modal dalam berbagai proyek di Melbourne,
termasuk pembangunan Nauru House.[61] Melbourne bertahan sebagai pusat bisnis dan keuangan utama
Australia hingga akhir 1970-an sebelum disalip oleh Sydney.[62]
Melbourne mengalami kelesuan ekonomi pada tahun 1989 hingga 1992 setelah beberapa lembaga
keuangan di sana bangkrut. Pada tahun 1992, pemerintahan Kennett yang baru saja terpilih mencoba
membangkitkan ekonomi melalui program padat karya besar-besaran dan pencitraan kota sebagai
destinasi wisata untuk acara-acara besar dan ajang olahraga. [63] Waktu itu, Australian Grand
Prix dipindahkan dari Adelaide ke Melbourne. Proyek-proyek besar di kota ini meliputi gedung
baru Melbourne Museum, Federation Square, Melbourne Exhibition and Convention Centre, Crown
Casino, dan jalan tol CityLink. Pemerintah juga melepaskan sejumlah sarana dan prasarana ke pihak
swasta, termasuk listrik dan transportasi umum, serta memangkas anggaran kesehatan, pendidikan, dan
infrastruktur transportasi umum.[64]
Masa kini
Sejak pertengahan 1990-an, Melbourne memiliki pertumbuhan penduduk dan lapangan kerja yang tetap.
Investasi ke industri dan pasar properti di kota ini terus meningkat. Peremajaan pusat kota dilakukan
di Southbank, Port Melbourne, Melbourne Docklands, dan South Wharf. Menurut Australian Bureau of
Statistics, Melbourne mengalami pertumbuhan penduduk dan ekonomi tertinggi di antara ibu kota negara
bagian Australia selama tiga tahun sampai Juni 2004.[65] Faktor-faktor tersebut mempercepat pertumbuhan
penduduk dan perluasan kawasan pinggiran kota sepanjang 2000-an.
Sejak 2006, pertumbuhan kota meluas hingga "jalur hijau" dan melewati batas pertumbuhan kota.
Prediksi pertumbuhan populasi hingga 5 juta orang memaksa pemerintah Victoria meninjau ulang batas
pertumbuhan pada tahun 2008 dalam rangka strategi Melbourne @ Five Million. [66] Tahun 2009,
Melbourne tidak begitu terdampak oleh krisis keuangan akhir 2000-an bila dibandingkan dengan kota-
kota lain di Australia. Jumlah lapangan kerja yang dibuka di Melbourne saat itu lebih banyak daripada
kota-kota lain, hampir menyamai jumlah lapangan kerja di Brisbane sekaligus Perth. [67] Pasar properti
Melbourne dipatok dengan harga tinggi. [68] Akibatnya, harga properti dan harga sewa mencapai titik
termahal sepanjang sejarah Melbourne.[69]
Pemandangan Melbourne Docklands dan langit-langit kota dari Waterfront City ke arah Victoria Harbour.
Geografi
Rumah baris "Melbourne Style" banyak dijumpai di pinggiran kota dalam dan sering mengalami
gentrifikasi.
Perumahan umum di Melbourne tidak banyak dan permintaan rumah kontrakan terus meningkat. Seiring
waktu, harga kontrakan semakin tidak terjangkau bagi sebagian warga. Perumahan umum disediakan
oleh Housing Commission of Victoria, badan yang beroperasi di bawah kerangka kerja Commonwealth-
State Housing Agreement yang memandatkan pemerintah federal dan negara bagian untuk mendanai
proyek perumahan.
Melbourne mengalami pertumbuhan penduduk tinggi yang turut meingkatkan kebutuhan tempat tinggal.
Lonjakan pembangunan rumah menaikkan harga dan biaya sewa rumah serta ketersediaan semua jenis
rumah. Pengaplingan tanah marak terjadi di pinggiran terluar Melbourne melalui berbagai paket rumah
dan lahan yang ditawarkan pengembang. Kebijakan tata kota selama ini mendorong
pembangunan permukiman berkepadatan menengah dan tinggi di daerah-daerah lama dengan
akses transportasi umum dan prasarana lainnya. Sepuluh tahun sejak kebijakan tersebut
diberlakukan, tanah terbengkalai di pinggiran kota lingkar tengah dan luar Melbourne mulai dimanfaatkan
kembali secara massal.
Arsitektur
Pencakar langit modern dimundurkan dari pinggir jalan untuk melestarikan bangunan zaman Victoria
yang berjajar di Collins Street.
Kota ini dikenal karena memiliki percampuran arsitektur modern dengan bangunan-bangunan abad ke-19
dan awal abad ke-20. Beberapa bangunan bersejarah yang arsitekturnya khas adalah Royal Exhibition
Building (terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia) yang dibangun selama dua tahun menjelang Melbourne
International Exhibition tahun 1880; A.C. Goode House, bangunan Neo-Gothik di Collins Street yang
dirancang oleh Wright, Reed & Beaver (1891); Old Stock Exchange (1888) bergaya Gothik Venesia
karya William Pitt; Gothic Bank (1883) karya William Wardell yang memiliki interior terbaik di
Melbourne; Parliament House; St Paul's Cathedral (1891); dan Flinders Street Station (1909) karya Ivan
Lazarus, stasiun kereta komuter tersibuk di dunia pada pertengahan 1920-an.
Eureka Tower, gedung tertinggi di Melbourne, menembus awan pada malam hari
Di kota ini juga terdapat Shrine of Remembrance, tugu untuk mengenang warga Victoria yang bertempur
pada Perang Dunia I dan sekarang dipersembahkan untuk seluruh warga Australia yang terlibat dalam
perang tersebut. Gedung bergaya Ratu Anne yang sudah diruntuhkan, APA Australian Building (1889),
gedung tertinggi ke-3 di dunia waktu itu, konon katanya berdiri menjelang persaingan pencakar langit
di New York City dan Chicago. Gedung ini diruntuhkan tahun 1980 dan digantikan oleh bangunan lebih
kecil berlantai empat. Bangunan-bangunan besar yang dibangun sebelum perang dunia juga bernasib
sama, termasuk Federal Coffee Palace (atau The Federal Hotel) bergaya Victoria yang berdiri di Collins
Street sampai tahun 1971.
Pada tahun 2018, kota ini memiliki 667 bangunan tinggi, 187 pencakar langit, 28 proyek dan 60 rencana
pencakar langit. making the city's skyline the tallest in Australia. CBD didominasi oleh gedung-gedung
perkantoran modern, termasuk Rialto Towers (1986) yang dibangun di atas tanah beberapa bangunan
klasik bergaya Victoria, dua di antaranya—Rialto Building (1889) karya William Pitt dan Winfield
Building (1890) karya Charles D'Ebro dan Richard Speight—masih berdiri smapai saat ini. Salah satu
gedung apartemen tinggi di kota ini adalah Eureka Tower (2006), bangunan hunian tertinggi ke-13 di
dunia per Januari 2014.
Permukiman kota ini tidak memiliki gaya arsitektur tunggal, melainkan campuran rumah, rumah kota,
kondominium, dan gedung apartemen di kawsan metropolitan (khususnya di daerah sebaran kota).
Rumah terpisah dengan pekarangan luas adalah jenis rumah yang paling banyak dijumpai di luar pusat
kota Melbourne. Rumah baris Victoria, rumah kota, dan puri bergaya Italia, kebangkitan Tudor, dan Neo-
George mudah ditemui di beberapa permukiman seperti Toorak.
Infrastruktur
Menurut Mercer Consulting tahun 2012, infrastruktur Melbourne merupakan infrastruktur kota terbaik
ke-17 di dunia, menyusul Sydney di peringkat ke-10.
Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Pemerintah Victoria mengoperasikan 30 rumah sakit
umum di wilayah metropolitan Melbourne dan 13 organisasi penyedia layanan kesehatan.
Berbagai lembaga riset kedokteran, neurosains, dan bioteknologi berdiri di Melbourne, antara lain St.
Vincent's Institute of Medical Research, Australian Stem Cell Centre, Burnet Institute, Australian
Regenerative Medicine Institute, Victorian Institute of Chemical Sciences, Brain Research Institute, Peter
MacCallum Cancer Centre, Walter and Eliza Hall Institute of Medical Research, dan Melbourne
Neuropsychiatry Centre.
Lembaga lainnya yang juga berdiri di kota ini adalah Howard Florey Institute, Murdoch Childrens
Research Institute, Baker Heart and Diabetes Institute, dan Australian Synchrotron. Beberapa lembaga di
antaranya berafiliasi dengan universitas dan bermarkas dekat kampus. Royal Children's
Hospital dan Monash Children's Hospital terletak di Melbourne.
Dari semua ibu kota negara bagian Australia, Melbourne dan Canberra memiliki harapan hidup laki-laki
tertinggi (80,0 tahun) dan harapan hidup perempuan tertinggi kedua (84,1 tahun) setelah Perth.
Transportasi
Jaringan trem Melbourne adalah jaringan trem terbesar di dunia dan satu-satunya jaringan trem multijalur
di Australia.
Jaringan trem Melbourne sudah ada sejak 1880-an ketika harga tanah sedang naik. Pada tahun 2016,
jaringan trem ini memiliki rel sepanjang 250 km (155,3 mi), 487 trem, 25 rute, dan 1.763 halte
trem. Trem Melbourne adalah jaringan trem terbesar di dunia. Pada tahun 2013–2014, jaringan trem
Melbourne mengangkut 176,9 juta penumpang. Sekitar 80 persen jalur trem berbagi tempat dengan jalan
raya, sedangkan sisanya terpisah dari jalan atau menjadi bagian dari jalur kereta ringan. Trem Melbourne
diakui sebagai warisan budaya dan tempat wisata. Trem tua beroperasi secara gratis di rute City
Circle dan menyasar wisatawan yang berkunjung ke Melbourne. Trem restoran berjalan mengelilingi kota
dan sekitarnya pada malam hari. Melbourne saat ini sedang memproduksi 50 trem baru kelas E. Beberapa
di antarany sudah beroperasi pada tahun 2014. Trem kelas E memiliki panjang 30 meter dan lebih
canggih daripada trem kelas C2 dengan panjang yang sama. Jaringan bus Melbourne terdiri atas ±300
rute yang melayani kota pinggiran terluar dan daerah-daerah yang tidak dilalui kereta api dan
trem. Jaringan bus kota ini mengangkut 127,6 juta penumpang pada tahun 2013–2014, naik 10,2 persen
dari tahun sebelumnya.
Transportasi laut adalah bagian penting dari sistem transportasi Melbourne. Port of Melbourne merupakan
pelabuhan barang dan penumpang terbesar dan tersibuk di Australia. Pelabuhan ini menangani 2 juta
kontainer kapal sepanjang tahun 2007 dan menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di belahan bumi
selatan. Station Pier di Port Phillip Bay adalah terminal kapal penumpang utama untuk kapal pesiar dan
kapal feri Spirit of Tasmania yang menghubungkan Melbourne dengan Tasmania lewat Selat Bass. Feri
dan taksi air beroperasi di beberapa pelabuhan kecil di pinggir Sungai Yarra yang tersebar sampai South
Yarra dan Port Phillip Bay.
Melbourne dilayani oleh empat bandara. Bandar Udara Melbourne di Tullamarine adalah gerbang
domestik dan internasional utama sekaligus bandara tersibuk kedua di Australia. Bandara ini merupakan
pangkalan maskapai penumpang Jetstar Airways dan Tiger Airways Australia dan maskapai
kargo Australian air Express dan Toll Priority serta penghubung utama Qantas dan Virgin
Australia. Bandar Udara Avalon, terletak di antara Melbourne dan Geelong, adalah penghubung kedua
Jetstar. Bandara ini juga dimanfaatkan sebagai fasilitas kargo dan perawatan pesawat. Bus dan taksi
merupakan satu-satunya moda transportasi umum yang menghubungkan kota dengan kedua bandara ini.
Ambulans terbang juga tersedia untuk pemindahan pasien ke dalam dan luar negeri. Melbourne juga
memiliki bandara penerbangan umum besar, yaitu Bandar Udara Moorabbin di sebelah tenggara
Melbourne. Bandara ini juga melayani beberapa penerbangan penumpang. Bandar Udara Essendon, dulu
bandara utama Melbourne, juga melayani penerbangan penumpang, penerbangan umum, dan beberapa
penerbangan kargo.
Kota ini meresmikan sistem berbagi sepeda pada tahun 2010. Sepeda berjalan di jalur khusus dan
dilengkapi fasilitas sepeda terpisah.