Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TERSTUKTUR KEPERAWATAN ANAK

DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG

Dosen Pengampu: Siti Kistimbar, Skep., Ns., Mkes

Disusun oleh:
Nama : Familu Akbar Maulana
NIM : P1337420422096

Kelas : 2C

No. Absen : 19

PRODI KEPERAWATAN BLORA PROGRAM DIPLOMA TIGA


POLTEKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2022/2024
1. DIAGNOSA
1.) Gangguan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru tidak maksimal ditandaidengan
asites, dyspnea
2.) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelelahan
3.) Gangguan pada perfusi jaringan perifer b.d menurunnya suplai O2,hipertensi

2. INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI (NOC)
KEPERAWATAN HASIL (NIC)
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d  Respiratory status: Airway Management
ekspansi paru tidak maksimal Ventilation - Buka jalan nafas, guanakan
ditandai dengan asites, dyspnea  Respiratory status: teknik chin lift atau jaw
Definisi: Inspirasi dan/ atau Airway patency thrust bila perlu
ekspirasi yang tidak memberi  Vital sign Status - Posisikan pasien untuk
ventilasi Kriteria hasil: memaksimalkan ventilasi
Batasan karakteristik: o Mendemonstrasikan - Identifikasi pasien perlunya
• Perubahan kedalaman batuk efektif dan suara pemasangan alat jalan nafas
pernapasan nafas yang bersih, tidak buatan
• Perubahan ekskursi dada ada sianosis dan - Pasang mayo bila perlu
• Mengambil posisi tiga titik dyspneu (mampu - Lakukan fisioterapi dada
• Bradipneu mengeluarkan sputum, jika perlu
• Penurunan tekanan ekspirasi mampu bernafas - Keluarkan sekret dengan
• Penurunan ventilasi semenit dengan mudah, tidak batuk atau suction
• Penurunan kapasitas vital ada pursed lips) - Auskultasi suara nafas, catat
• Dipneu o Menunjukkan jalan adanya suara tambahan
• Peningkatan diameter anterior- nafas yang paten (klien - Lakukan suction pada mayo
posterior tidak merasa tercekik, - Berikan bronkodilator bila
• Pernapasan cuping hidung irama nafas, frekuensi perlu
• Ortopneu pernafasan dalam - Berikan pelembab udara
• Fase ekspirasi memenjang rentang normal, tidak Kassa basah NaCl Lembab
• Pernapasan bibir ada suara nafas - Atur intake untuk
• Takipneu abnormal) mengoptimalkan
• Penggunaan otot aksesorius o Tanda Tanda vital keseimbangan cairan.
untuk Bernapas dalam rentang normal - Monitor respirasi dan status
Faktor yang berhubungan : (tekanan darah, 02 Oxygen Therapy
• Anisetas nadi, pernafasan) - Bersihkan mulut, hidung dan
• Posisi tubuh secret trakea
•Deformitas tulang - Pertahankan jalan
• Deformitas dinding dada nafas yang paten
• Keletihan
• Hiperventilasi
• Sindrom hipoventilasi
• Gangguan muskuloskeletal
• Kerusakan neurologis
• Imaturitas neurologis
• Disfungsi neuromuskular
• Obesitas
• Nyeri
• Keletihan otot pernapasan
cedera medula spinalis

2. Hambatan mobilitas fisik b.d  Joint movement : Active Exercise therapy: ambulation
kelelahan  Mobility level - Monitoring vital sign
Definisi: Keterbatasan pada  Self care : ADLs sebelm/sesudah latihan dan
pergerakan fisik tubuh atau satu  Transfer perfomance lihat respon pasien saat
atau lebih ekstremitas secara Kriteria Hasil : latihan
mandiri dan terarah. o Klien meningkat dalam - Konsultasikan dengan terapi
Batasan karakteristik: aktivitas fisik fisik tentang rencana
• Penurunan waktu reaksi o Mengerti tujuan dari ambulasi sesuai dengan
• Kesulitan membolak-balik peningkatan mobilitas kebutuhan
posisi o Memverbalisasikan - Bantu klien untuk
• Melakukan aktivitas lain perasaan dalam menggunakan tongkat saat
sebagai pengganti meningkatkan kekuatan berjalan dan cegah terhadap
pergerakan(mis,,meningkatkan dan kemampuan cedera Ajarkan pasien atau
perhatian pada aktivitas orang berpindah tenaga kesehatan lain
lain, mengendalikan perilaku, o Memperagakan tentang teknik ambulasi
focus pada ketunadayaan / penggunaan alat Bantu - Kaji kemampuan pasien
aktivitas sebelum sakit) untuk dalam mobilisasi
• Dispnea setelah beraktivitas mobilisasi (walker) - Latih pasien dalam
• Perubahan cara berjalan pemenuhan kebutuhan
• Gerakan bergetar ADLs secara mandiri sesuai
• Keterbatasan kemampuan kemampuan
melakukan keterampilan - Dampingi dan Bantu pasien
motorik halus saat mobilisasi dan bantu
• Keterbatasan kemampuan penuhi kebutuhan ADLS ps.
melakukan keterampilan - Berikan alat Bantu jika klien
motorik kasar memerlukan.
• Keterbatasan rentang - Ajarkan pasien bagaimana
pergerakan sendi merubah posisi dan berikan
• Tremor akibat pergerakan bantuan jika diperlukan
• Ketidakstabilan postur
• Pergerakan lambat
• pergeraka tidak terkoordinasi
Faktor yang berhubungan :
• Intoleransi aktivitas
• Perubahan metabolisme
selular
• Ansietas
• Indeks masa tubuh diatas
perentil ke- 75 sesuai usia
• Gangguan koknitif
• Konstraktur
• Kepercayaan budaya tentang
aktivitas sesuai usia
• Fisik tidak bugar
• Penurunan ketahanan tubuh
• Penurunan kendali otot
• Penurunan massa otot
• Malnutrisi
• Gangguan muskuloskeletal
• Gangguan neuromskular,
Nyeri
• Agens obat
• Penurunan kekuatan otot
• Kurang pengetahuan tentang
aktivitas fisik
• Keadaan mood depresif
• Keterlambatan perkembangan
• Ketidaknyamanan
• Disuse, Kaku sendi
• Kurang dukungan (mis fisik
atau sosial)
• Keterbatasan
• kardiovaskular lingkungan
ketahanan
• Kerusakan integritas struktur
tulang
• Program pembatasan gerak
• Keengganan memulai
pergerakan
• Gaya hidup monoton
• Gangguan sensori perseptual

3. Ketidakefektifan perfusi  Circulation status Peripheral Sensation


jaringan perifer b.d menurunnya  Tissue Perfusion : cerebral Management (Manajemen
suplai O2,hipertensi kriteria hasil: sensasi perifer)
Definisi: Penurunan sirkulasi Mendemonstrasikan - Monitor adanya daerah
darah ke perifer yang dapat status sirkulasi yang tertentu yang hanya peka
mengganggu kesehatan ditandai dengan: terhadap
Batasan Karakteristik :  Tekanan systole dan panas/dingin/tajam/tumpul
• Tidak ada nadi diastole dalam - Monitor adanya paretese
• Perubahan fungsi motorik rentang yang - Instruksikan keluarga
• Perubahan karakteristik kulit diharapkan untuk mengobservasi kulit
(warna, elastisitas, rambut,  Tidak ada ortostatik jika ada Isi atau laserasi
kelembapan, kuku, sensasi, hipertensi - Gunakan sarung tangan
suhu)  Tidak ada tandatanda untuk proteksi
• Indek ankle-brakhial <0,90 peningkatan tekanan - Batasi gerakan pada
• Perubahan tekanan darah intrakranial (tidak kepala, leher dan
diekstremitas lebih dari 15 mmHg) punggung
• Waktu pengisian kapiler >3 Mendemonstrasikan - Monitor kemampuan BAB
detik Klaudikasi kemampuan kognitif yang - Kolaborasi pemberian
• Warna tidak kembali ditandai dengan: analgetik
ketungkai saat tungkai  Berkomunikasi - Monitor adanya
diturunkan dengan jelas dan tromboplebitis
• Kelambatan penyembuhan sesuai dengan - Diskusikan menganai
luka perifer kemampuan penyebab
• Penurunan nadi Edema perubahan sensasi
• Nyeri ekstremitas
• Bruit femoral  Menunjukkan
• Pemendekan jarak total yang perhatian,konsentrasi
ditempuh dalam uji berjalan dan orientasi
enam- menit  Memproses
• Pemendekan jarak bebas nyeri informasi
yang ditempuh dalam uji  Membuat keputusan
berjalan enam- menit dengan benar
• Perestesia Menunjukkan fungsi
• Warna kulit pucat saat elevasi sensori motori cranial
Faktor yang Berhubungan: yang utuh : tingkat
• Kurang pengetahuan tentang kesadaran mambaik, tidak
faktor pemberat (mis ada gerakan
merokok, gaya hidup gerakan involunter
monoton, trauma, obesitas,
asupan garam, imobilitas)
• Kurangpengetahuan tentang
proses penyakit(mis, diabetes,
hiperlipidemia)
• Diabetus militus
• Hipertensi
• Gaya hidup monoton
• merokok

Anda mungkin juga menyukai