Disusun oleh:
Nama : Familu Akbar Maulana
NIM : P1337420422096
Kelas : 2C
No. Absen : 19
2. INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI (NOC)
KEPERAWATAN HASIL (NIC)
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d Respiratory status: Airway Management
ekspansi paru tidak maksimal Ventilation - Buka jalan nafas, guanakan
ditandai dengan asites, dyspnea Respiratory status: teknik chin lift atau jaw
Definisi: Inspirasi dan/ atau Airway patency thrust bila perlu
ekspirasi yang tidak memberi Vital sign Status - Posisikan pasien untuk
ventilasi Kriteria hasil: memaksimalkan ventilasi
Batasan karakteristik: o Mendemonstrasikan - Identifikasi pasien perlunya
• Perubahan kedalaman batuk efektif dan suara pemasangan alat jalan nafas
pernapasan nafas yang bersih, tidak buatan
• Perubahan ekskursi dada ada sianosis dan - Pasang mayo bila perlu
• Mengambil posisi tiga titik dyspneu (mampu - Lakukan fisioterapi dada
• Bradipneu mengeluarkan sputum, jika perlu
• Penurunan tekanan ekspirasi mampu bernafas - Keluarkan sekret dengan
• Penurunan ventilasi semenit dengan mudah, tidak batuk atau suction
• Penurunan kapasitas vital ada pursed lips) - Auskultasi suara nafas, catat
• Dipneu o Menunjukkan jalan adanya suara tambahan
• Peningkatan diameter anterior- nafas yang paten (klien - Lakukan suction pada mayo
posterior tidak merasa tercekik, - Berikan bronkodilator bila
• Pernapasan cuping hidung irama nafas, frekuensi perlu
• Ortopneu pernafasan dalam - Berikan pelembab udara
• Fase ekspirasi memenjang rentang normal, tidak Kassa basah NaCl Lembab
• Pernapasan bibir ada suara nafas - Atur intake untuk
• Takipneu abnormal) mengoptimalkan
• Penggunaan otot aksesorius o Tanda Tanda vital keseimbangan cairan.
untuk Bernapas dalam rentang normal - Monitor respirasi dan status
Faktor yang berhubungan : (tekanan darah, 02 Oxygen Therapy
• Anisetas nadi, pernafasan) - Bersihkan mulut, hidung dan
• Posisi tubuh secret trakea
•Deformitas tulang - Pertahankan jalan
• Deformitas dinding dada nafas yang paten
• Keletihan
• Hiperventilasi
• Sindrom hipoventilasi
• Gangguan muskuloskeletal
• Kerusakan neurologis
• Imaturitas neurologis
• Disfungsi neuromuskular
• Obesitas
• Nyeri
• Keletihan otot pernapasan
cedera medula spinalis
2. Hambatan mobilitas fisik b.d Joint movement : Active Exercise therapy: ambulation
kelelahan Mobility level - Monitoring vital sign
Definisi: Keterbatasan pada Self care : ADLs sebelm/sesudah latihan dan
pergerakan fisik tubuh atau satu Transfer perfomance lihat respon pasien saat
atau lebih ekstremitas secara Kriteria Hasil : latihan
mandiri dan terarah. o Klien meningkat dalam - Konsultasikan dengan terapi
Batasan karakteristik: aktivitas fisik fisik tentang rencana
• Penurunan waktu reaksi o Mengerti tujuan dari ambulasi sesuai dengan
• Kesulitan membolak-balik peningkatan mobilitas kebutuhan
posisi o Memverbalisasikan - Bantu klien untuk
• Melakukan aktivitas lain perasaan dalam menggunakan tongkat saat
sebagai pengganti meningkatkan kekuatan berjalan dan cegah terhadap
pergerakan(mis,,meningkatkan dan kemampuan cedera Ajarkan pasien atau
perhatian pada aktivitas orang berpindah tenaga kesehatan lain
lain, mengendalikan perilaku, o Memperagakan tentang teknik ambulasi
focus pada ketunadayaan / penggunaan alat Bantu - Kaji kemampuan pasien
aktivitas sebelum sakit) untuk dalam mobilisasi
• Dispnea setelah beraktivitas mobilisasi (walker) - Latih pasien dalam
• Perubahan cara berjalan pemenuhan kebutuhan
• Gerakan bergetar ADLs secara mandiri sesuai
• Keterbatasan kemampuan kemampuan
melakukan keterampilan - Dampingi dan Bantu pasien
motorik halus saat mobilisasi dan bantu
• Keterbatasan kemampuan penuhi kebutuhan ADLS ps.
melakukan keterampilan - Berikan alat Bantu jika klien
motorik kasar memerlukan.
• Keterbatasan rentang - Ajarkan pasien bagaimana
pergerakan sendi merubah posisi dan berikan
• Tremor akibat pergerakan bantuan jika diperlukan
• Ketidakstabilan postur
• Pergerakan lambat
• pergeraka tidak terkoordinasi
Faktor yang berhubungan :
• Intoleransi aktivitas
• Perubahan metabolisme
selular
• Ansietas
• Indeks masa tubuh diatas
perentil ke- 75 sesuai usia
• Gangguan koknitif
• Konstraktur
• Kepercayaan budaya tentang
aktivitas sesuai usia
• Fisik tidak bugar
• Penurunan ketahanan tubuh
• Penurunan kendali otot
• Penurunan massa otot
• Malnutrisi
• Gangguan muskuloskeletal
• Gangguan neuromskular,
Nyeri
• Agens obat
• Penurunan kekuatan otot
• Kurang pengetahuan tentang
aktivitas fisik
• Keadaan mood depresif
• Keterlambatan perkembangan
• Ketidaknyamanan
• Disuse, Kaku sendi
• Kurang dukungan (mis fisik
atau sosial)
• Keterbatasan
• kardiovaskular lingkungan
ketahanan
• Kerusakan integritas struktur
tulang
• Program pembatasan gerak
• Keengganan memulai
pergerakan
• Gaya hidup monoton
• Gangguan sensori perseptual