Anda di halaman 1dari 19

•KELOMPOK 3

•IRA YUNI YANTI


•NISRINA A
•SAFRIANI
•ZULFIKAR M
•MUHAMMAD AKMAL
A. Stroke

• Pengertian
Stroke merupakan salah satu manifestasi
neurologik yang umum timbul secara mendadak
sebagai akibat adanya
gangguan suplai darah ke otak
Gangguan aliran darah yang mengakibatkan
Stroke disebabkan oleh penyempitan atau
tertutupnya salah satu pembuluh darah ke
otak dan ini terjadi karena :
 Thrombosis cerebral yang diakibatkan
atherosclerosis. Pada umumnya menyerang
lansia. Thrombosis terjadi pada pembuluh
darah dimana oklusi terjadi  ischemia,
edema, dan kongesti di jar. sekitarnya.
Stroke ini biasanya terjadi pada saat tidur atau saat
setelah bangun tidur. Hal ini terjadi pada lansia
yang menyebabkan menurunnya tekanan darah
sehingga dapat menyebabkan mengakibatkan
ischemia cerebral
 Emboli cerebral, merupakan penyumbatan
pembuluh darah otak, oleh bekuan darah, lemak
atau udara. Pada umumnya emboli berasal dari
thrombus di jantung yang terlepas dan
menyumbat arteri serebral.
Tanda dan Gejala
1. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)

2. Lumpuh pada salah satu sisi wajah “Bell’s Palsy”

3. Tonus otot lemah atau kaku

4. Menurun atau hilangnya rasa

5. Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”

6. Gangguan bahasa (Disatria: kesulitan dalam membentuk kata; aphasia atau


disphasia : bicara defeksif/kehilangan bicara)

7. Gangguan persepsi

8. Gangguan status mental


Diagnosis

Pada diagnosis penyakit serebrovaskular,


maka tindakan arteriografi adalah esensial
untuk memperlihatkan penyebab dan letak
gangguan. CT Scan dan MRI merupakan
sarana diagnostik yang berharga untuk
menunjukan adanya hematoma, infark atau
perdarahan. EEG dapat membantu dalam
menentukan lokasi.
Prinsip pengobatan pada therapeutic
window:

1.Jaringan penubra ada aliran lagi


sehingga jaringan penubra tidak
menjadi iskhemik.

2. Meminimalisir jaringan iskhemik yang


terjadi.
Terapi Umum
Untuk merawat keadaan akut perlu diperhatikan faktor – faktor
kritis sebagai berikut :

1. Menstabilkan tanda – tanda vital

a. memepertahankan saluran nafas (sering melakukan


penghisapan yang dalam, O2, trakeostomi, pasang alat bantu
pernafasan bila batang otak terkena)

b. kendalikan tekanan darah sesuai dengan keadaan masing –


masing individu ; termasuk usaha untuk memperbaiki
hipotensi maupun hipertensi.

2. Deteksi dan memperbaiki aritmia jantung


3. Merawat kandung kemih. Sedapat mungkin jangan memasang
kateter tinggal; cara ini telah diganti dengan kateterisasi
“keluar – masuk” setiap 4 sampai 6 jam.

4. Menempatkan posisi penderita dengan baik secepat mungkin :

a. penderita harus dibalik setiap jam dan latihan gerakan pasif


setiap 2 jam

b. dalam beberapa hari dianjurkan untuk dilakukan gerakan pasif


penuh sebanyak 50 kali per hari; tindakan ini perlu untuk
mencegah tekanan pada daerah tertentu dan untuk mencegah
kontraktur (terutama pada bahu, siku dan mata kaki)
Penatalaksanaan

Secepatnya pada terapeutik window (waktu dari


serangan hingga mendapatkan pengobatan
maksimal).

Therapeutik window ini ada 3 konsensus:

1. Konsensus amerika : 6 jam

2. Konsensus eropa: 1,5 jam

3. Konsensus asia: 12 jam


Terapi Khusus

Ditujukan untuk stroke pada therapeutic window dengan obat anti


agregasi dan neuroprotektan. Obat anti agregasi: golongan
pentoxifilin, tielopidin, low heparin, tPA.
1. Pentoxifilin:

Mempunyai 3 cara kerja:

Sebagai anti agregasi → menghancurkan thrombus

Meningkatkan deformalitas eritrosit

Memperbaiki sirkulasi intraselebral


2. Neuroprotektan:

- Piracetam: menstabilkan membrane sel neuron, ex: neotropil

Cara kerja dengan menaikkan cAMP ATP dan meningkatkan sintesis


glikogen

- Nimodipin: gol. Ca blocker yang merintangi masuknya Ca2+ ke dalam


sel, ex.nimotop

Cara kerja dengan merintangi masuknya Ca2+ ke dalam sel dan


memperbaiki perfusi jaringan otak

-   Citicholin: mencegah kerusakan sel otak, ex. Nicholin

Cara kerja dengan menurunkan free faty acid, menurunkan generasi


radikal bebas dan biosintesa lesitin

-    Ekstrax gingkobiloba, ex ginkan


Pengobatan Konservatif
Pada percobaan vasodilator mampu meningkatkan aliran darah
otak (ADO), tetapi belum terbukti demikian pada tubuh
manusia.
Pasien Hipertensi ,,,,???
Pembedahan

Endarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran darah


otak. Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita
beberapa penyulit seperti hipertensi, diabetes dan penyakit
kardiovaskular yang luas. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi
umum sehingga saluran pernafasan dan kontrol ventilasi yang baik
dapat dipertahankan.
ASKEP

Pengkajian:

1. Perubahan pada tingkat kesadaran atau responivitas


yang dibuktikan dengan gerakan, menolak terhadap
perubahan posisi dan respon terhadap stimulasi,
berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang

2. Ada atau tidaknya gerakan volunteer atau involunter


ekstremitas, tonus otot, postur tubuh, dan posisi
kepala.

3. kekakuan atau flaksiditas leher.


4. Pembukaan mata, ukuran pupil komparatif, dan reaksi pupil terhadap
cahaya dan posisi okular.

5. Warna wajah dan ekstremitas, suhu dan kelembaban kulit.

6. Kualitas dan frekuensi nadi, pernapasan, gas darah arteri sesuai


indikasi, suhu tubuh dan tekanan arteri.

7. kemampuan untuk bicara

8. Volume cairan yang diminum dan volume urin yang dikeluarkan


setiap 24 jam.
Diagnosa Kep Yang
mungkin muncul
1. Kerusakan mobilitas fisik b.d hemiparese, kehilangan koordinasi dan
keseimbangan, spastisitas, dan cedera otak

2. nyeri b.d hemiparese dan disuse

3. Kurang perawatan diri b.d gejala sisa stroke

4. Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan otak

5. Perubahan proses berpikir b.d kerusakan otak, konfusi, ketidakmampuan


mengikuti instruksi

6. Inkontinensia b.d kandung kemih flaksid, ketidak stabilan detrusor

7. Perubahan proses keluarga b.d penyakit berat dan beban pemberian perawatan
Renpra
N Diagnosa Tujuan/KH Intervensi Rasional
o

1. Kerusakan Ambulasi/ROM 1. Terapi latihan Pergerakan aktif/pasif


mobilitas fisik b.d normal Mobilitas sendi bertujuan untuk
hemiparese, dipertahankan mempertahankan
kehilangan -Jelaskan pada klien&kelg tujuan fleksibilitas sendi
koordinasi dan KH: latihan pergerakan sendi.
keseimbangan, -Sendi tidak kaku Ketidakmampuan fisik
-Monitor lokasi&ketidaknyamanan dan psikologis klien
spastisitas, dan -Tidak terjadi atropi selama latihan dapat menurunkan
cedera otak otot perawatan diri sehari-
-Gunakan pakaian yang longgar
hari dan dapat terpenuhi
-Kaji kemampuan klien terhadap dengan bantuan agar
pergerakan kebersihan diri klien
-Encourage ROM aktif dapat terjaga
-Ajarkan ROM aktif/pasif pada
klien/kelg.
-Ubah posisi klien tiap 2 jam.
-Kaji perkembangan/kemajuan
latihan
2. Self care Assistance
-Monitor kemandirian klien
-bantu perawatan diri klien dalam
hal: makan,mandi, toileting.
-Ajarkan keluarga dalam
pemenuhan perawatan diri klien.
2. Nyeri kepala b.d Klien dapat 1. Identifikasi nyeri yang Menyediakan data
hemiparese, mengontrol nyeri dirasakan klien (P, Q, R, S, T) dasar untuk memantau
disuse KH: 2. Pantau tanda-tanda vital. perubahan dan
mengevaluasi
-Klien mengatakan 3. Berikan tindakan kenyamanan. intervensi.
nyeri yang Ajarkan teknik non farmakologik
dirasakan berkurang Memberikan dukungan
(relaksasi, fantasi, dll) untuk menurunkan
-Klien dapat menurunkan nyeri. ketegangan otot,
mendeskripsikan 4. Berikan analgetik sesuai meningkatkan
bagaimana indikasi relaksasi, menfokuskan
mengontrol nyeri ulang perhatian,
-Klien mengatakan meningkatkan rasa
kebutuhan istirahat control diri dan
dapat terpenuhi kemampuan koping.
-Klien dapat Titik managemen
menerapkan intervensi
metode non
farmakologik untuk
mengontrol nyeri

Anda mungkin juga menyukai