Anda di halaman 1dari 9

TUGAS UTS LOGIKA DAN PENALARAN ILMIAH

Mata Kuliah : Logika dan Penalaran Ilmiah


Dosen Pengampu : Santi Yudhistira, M. Psi
Kelas : Jumat, 08.00 - 09.50

Disusun Oleh :
Olvian Pricilia A - 1801622219

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
POST TRAUMATIC GROWTH: TRANSFORMASI PEREMPUAN YANG BANGKIT
DARI PENGALAMAN PELECEHAN SEKSUAL

Pelecehan seksual adalah pengalaman traumatis yang melibatkan tindakan atau perilaku yang
merugikan secara seksual terhadap seseorang. Pelecehan seksual bisa mencakup tindakan yang
berkisar dari pelecehan fisik, seperti pencabulan atau pemerkosaan, hingga bentuk pelecehan
verbal yang merendahkan dan merusak mental seseorang. Kasus-kasus ini dapat terjadi di rumah,
sekolah, tempat kerja, dalam hubungan intim, atau bahkan melalui interaksi online.
Bagaimanapun bentuknya, pelecehan seksual ini sangat mengguncang kesejahteraan fisik dan
mental individu korban, seperti menghasilkan dampak emosional yang mendalam, menciptakan
perasaan trauma, stres, kecemasan, dan terkadang mengarah pada gangguan psikologis yang
menghancurkan.

Kekerasan seksual lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki laki. hal ini ditunjukan
oleh Statistik dari FBI: Menurut Federal Bureau of Investigation (FBI) di Amerika Serikat, pada
tahun 2019, sekitar 91% korban pemerkosaan itu adalah perempuan.

Dalam pemahaman masyarakat di Indonesia, perempuan sering kali ditempatkan di posisi kedua.
Bahwa perempuan adalah sosok yang harus tunduk dan patuh dalam segala hal. Pola pikir
tersebut sangat mempengaruhi pemikiran masyarakat akan kedudukan bagi perempuan, sehingga
tak jarang perempuan menjadi kaum yang teraniaya dalam masyarakat. Patriarki menyebabkan
adanya ketidaksetaraan gender dan banyak memunculkan permasalahan gender, salah satunya
yaitu terjadinya kekerasan atau pelecehan seksual terhadap perempuan. Hal ini menunjukan
secara sadar bahwa sangat sempitnya ruang aman bagi kaum perempuan, sehingga tidak heran
jika saat ini Indonesia dilabeli dengan “darurat” kekerasan seksual.

Berdasarkan data pengaduan Komnas Perempuan sepanjang tahun 2022 menunjukkan pelecehan
seksual sebagai bentuk kekerasan pada perempuan yang lebih dominan (2.228 kasus/38.21%)
diikuti kekerasan psikis (2.083 kasus/35,72%). Sedangkan data dari lembaga layanan didominasi
oleh kekerasan dalam bentuk fisik (6.001 kasus/38.8%), diikuti dengan kekerasan seksual (4102
kasus/26.52%%).

Jika dilihat lebih rinci pada data pengaduan ke Komnas Perempuan di ranah publik, Kekerasan
seksual selalu menjadi yang tertinggi (1.127 kasus), sementara di ranah personal yang terbanyak
kekerasan psikis (1.494).

Meskipun pengalaman pelecehan seksual ini dapat mengguncangkan kehidupan sang korban
sampai mengalami trauma hebat, terdapat perempuan dengan kekuatan batin dan tekad luar biasa
yang menciptakan cerita-cerita inspiratif tentang korban yang mampu bangkit dari keterpurukan
kerena pengalaman pelecehan seksual yang menimpa dirinya.

Sebagai contoh Lady Gaga. Saat berusia 19 tahun, Lady Gaga pernah diperkosa oleh
produsernya sehingga ia hamil. Hal ini membuatnya depresi serta trauma sehingga membuat ia
menyakiti dirinya sendiri. Kini, ia telah bangkit dari keterpurukannya, hal ini dibuktikan dengan
ia menjadi seorang penyanyi sekaligus artis terkenal hingga saat ini.

Ini merupakan contoh hasil proses dari segala pertumbuhan pasca trauma yang disebut sebagai
"post traumatic growth”.

Apa itu Post-Traumatic Growth?

Post-traumatic growth merupakan sebuah proses perubahan positif yang dihadapi oleh
seseorang setelah berjuang menghadapi trauma. Biasanya ini ditunjukan oleh kondisi diri yang
jauh lebih baik dibandingkan sebelum mengalami trauma. Ini bukan berarti menghilangkan atau
melupakan pengalaman traumatis, melainkan adalah proses pemulihan dimana individu
menghadapi pengalaman traumatis tersebut dengan cara yang lebih baik dan bermakna.

Meskipun sangat sulit mencari makna ketika menjadi korban pelecehan seksual, akan tetapi
banyak sekali proses dan pelajaran yang bisa kita dapatkan untuk membangun kehidupan yang
lebih kuat serta bermakna kedepannya

Banyak korban yang menjadi lebih kuat setelah melalui proses traumatic growth ini. Mereka
membuktikan bahwa meskipun trauma dapat merusak, tetapi bukan berarti hal itu akan merusak
seluruh kehidupannya. Ketahanan diri serta dukungan sosial dapat membantu sang korban untuk
mengatasi trauma dan menjalani perkembangan positif dalam hidup mereka serta mampu
menjadi semangat untuk rekan rekan seperjuangan lain nya yang mengalami permasalahan yang
sama. Mereka juga adalah bukti bahwa trauma tidak akan selamanya menghantui seseorang
untuk takut dan menekankan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk sembuh dan dapat
melewati kesulitan.

Untuk mencapai post-traumatic growth, korban yang mengalami pelecehan seksual harus
melewati proses yang memang tidak selalu mudah, tetapi dengan dukungan, terapi, dan tekad,
mereka mampu membangun kembali kehidupan yang lebih baik lagi. Sehingga tidak jarang
banyak perempuan yang merasa terdorong untuk menjadi pejuang dalam melawan pengalaman
pahit atas pelecehan seksual ini.
NO ANALISIS PERTANYAAN

1. Fakta
● kekerasan seksual lebih sering terjadi pada
perempuan dibandingkan laki laki. hal ini
ditunjukan oleh Statistik dari FBI: Menurut Federal
Bureau of Investigation (FBI) di Amerika Serikat,
pada tahun 2019, sekitar 91% korban pemerkosaan
itu adalah perempuan.
● Berdasarkan Data pengaduan Komnas Perempuan
sepanjang tahun 2022 menunjukkan kekerasan
seksual sebagai bentuk kekerasan terhadap
perempuan yang dominan (2.228 kasus/38.21%)
diikuti kekerasan psikis (2.083 kasus/35,72%).
Sedangkan data dari lembaga layanan didominasi
oleh kekerasan dalam bentuk fisik (6.001
kasus/38.8%), diikuti dengan kekerasan seksual
(4102 kasus/26.52%%).
● Jika dilihat lebih terperinci pada data pengaduan ke
Komnas Perempuan di ranah publik, kekerasan
seksual selalu yang tertinggi (1.127 kasus),
sementara di ranah personal yang terbanyak
kekerasan psikis (1.494).
● Saat berusia 19 tahun, Lady Gaga pernah diperkosa
oleh produsernya sehingga ia hamil.

2 Opini
● Kasus diatas menunjukan secara sadar bahwa sangat
sempitnya ruang aman bagi perempuan, dan tidak
heran jika saat ini Indonesia dilabeli “DARURAT”
kekerasan seksual.
● Meskipun sangat sulit mencari makna ketika
menjadi korban pelecehan seksual, akan tetapi
banyak sekali proses dan pelajaran yang bisa kita
dapatkan untuk membangun kehidupan yang lebih
kuat serta bermakna kedepannya

3 Konsistensi
Pelecehan seksual bisa mencakup tindakan yang berkisar
dari pelecehan fisik, seperti pencabulan atau pemerkosaan,
hingga bentuk pelecehan verbal yang merendahkan dan
merusak mental seseorang.
Bagaimanapun bentuknya, pelecehan seksual ini sangat
mengguncang kesejahteraan fisik dan mental individu
korban, seperti menghasilkan dampak emosional yang
mendalam, menciptakan perasaan trauma, stres, kecemasan,
dan terkadang mengarah pada gangguan psikologis yang
menghancurkan.

4 Inkonsisten
● Meskipun sangat sulit mencari makna ketika
menjadi korban pelecehan seksual, akan tetapi
banyak sekali proses dan pelajaran yang bisa kita
dapatkan untuk membangun kehidupan yang lebih
kuat serta bermakna kedepannya
● Banyak korban yang menjadi lebih kuat setelah
melalui proses traumatic growth ini. Mereka
membuktikan bahwa meskipun trauma dapat
merusak, tetapi bukan berarti hal itu akan merusak
seluruh kehidupannya.

5 Kontradiksi
Untuk mencapai post-traumatic growth, korban yang
mengalami pelecehan seksual harus melewati proses yang
memang tidak selalu mudah, tetapi dengan dukungan,
terapi, dan tekad, mereka mampu membangun kembali
kehidupan yang lebih baik lagi.

6 Dekonstruksi
● Pengenalan : Saya menginformasikan bahwa
fenomena pelecehan seksual ini merupakan pristiwa
traumatis yang bisa menghancurkan kehidupan
seseorang yaitu sang korban
● Penyebab pelecehan seksual terhadap
perempuan : Salah satu penyebab yang
memungkinkan pelecehan seksual ini dapat terjadi
adalah sikap patriaki terhadap perempuan sehingga
tak jarang kaum perempuan menjadi objek semata
yang teraniaya sehingga banyak memunculkan
permasalah gender, salah satu nya pelecehan seksual
terhadap perempuan
● Kasus pelecehan seksual : dibuktikan dengan data
pengaduan Komnas Perempuan sepanjang tahun
2022 menunjukkan pelecehan seksual sebagai
bentuk kekerasan pada perempuan yang lebih
dominan (2.228 kasus/38.21%) diikuti kekerasan
psikis (2.083 kasus/35,72%). Sedangkan data dari
lembaga layanan didominasi oleh kekerasan dalam
bentuk fisik (6.001 kasus/38.8%), diikuti dengan
kekerasan seksual (4102 kasus/26.52%%).
● pengertian Post-Traumatic Growth :
Post-traumatic growth merupakan sebuah proses
perubahan positif yang dihadapi oleh seseorang
setelah berjuang menghadapi trauma. Biasanya ini
ditunjukan oleh kondisi diri yang jauh lebih baik
dibandingkan sebelum mengalami trauma.
● Hubungan isu Post Traumatic Growth pada
korban pelecehan seksual : dinyatakan dalam
paragraf berikut, Banyak korban yang menjadi lebih
kuat setelah melalui proses traumatic growth ini.
Mereka membuktikan bahwa meskipun trauma
dapat merusak, tetapi bukan berarti hal itu akan
merusak seluruh kehidupannya. Ketahanan diri serta
dukungan sosial dapat membantu sang korban untuk
mengatasi trauma dan menjalani perkembangan
positif dalam hidup mereka serta mampu menjadi
semangat untuk rekan rekan seperjuangan lain nya
yang mengalami permasalahan yang sama. Mereka
juga adalah bukti bahwa trauma tidak akan
selamanya menghantui seseorang untuk takut dan
menekankan bahwa setiap orang memiliki potensi
untuk sembuh dan dapat melewati kesulitan. Untuk
mencapai post-traumatic growth, korban yang
mengalami pelecehan seksual harus melewati proses
yang memang tidak selalu mudah, tetapi dengan
dukungan, terapi, dan tekad, mereka mampu
membangun kembali kehidupan yang lebih baik
lagi. Sehingga tidak jarang banyak perempuan yang
merasa terdorong untuk menjadi pejuang dalam
melawan pengalaman pahit atas pelecehan seksual
ini.

7 Rekonstruksi
Pelecehan seksual adalah pengalaman traumatis yang
melibatkan tindakan atau perilaku yang merugikan secara
seksual terhadap seseorang. Pelecehan seksual bisa
mencakup tindakan yang berkisar dari pelecehan fisik,
seperti pencabulan atau pemerkosaan, hingga bentuk
pelecehan verbal yang merendahkan dan merusak mental
seseorang. Bagaimanapun bentuknya, pelecehan seksual ini
sangat mengguncang kesejahteraan fisik dan mental
individu korban, seperti menghasilkan dampak emosional
yang mendalam, menciptakan perasaan trauma, stres,
kecemasan, dan terkadang mengarah pada gangguan
psikologis yang menghancurkan.

Meskipun pengalaman pelecehan seksual ini dapat


mengguncangkan kehidupan sang korban sampai
mengalami trauma hebat, terdapat perempuan dengan
kekuatan batin dan tekad luar biasa yang menciptakan
cerita-cerita inspiratif tentang korban yang mampu bangkit
dari keterpurukan kerena pengalaman pelecehan seksual
yang menimpa dirinya. Ini merupakan contoh hasil proses
dari segala pertumbuhan pasca trauma yang disebut sebagai
"post traumatic growth”.

Banyak korban yang menjadi lebih kuat setelah melalui


proses traumatic growth ini. Mereka membuktikan bahwa
meskipun trauma dapat merusak, tetapi bukan berarti hal itu
akan merusak seluruh kehidupannya.

8 Jenis Argumen Dalam membuat artikel ini, saya menggunakan jenis


Argumen bersifat induktif. Saya memberikan sejumlah
informasi, data, dan contoh konkret tentang pelecehan
seksual, dampaknya, statistik, serta kasus individu seperti
Lady Gaga, sebelum akhirnya mereka mengarahkan
pembaca pada konsep post-traumatic growth.

9 Evaluasi Sumber Argumen yang saya gunakan pada artikel ini berasal dari 0
Argumen sumber terpercaya, yaitu :

- Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2023.


- Posttraumatic Growth Pada Wanita Yang Mengalami
Kekerasan seksual di Masa Kanak-Kanan. 2020.
Universitas Airlangga
- Post-traumatic Growth pada Remaja Korban
Kekerasan Seksual. INSIGHT: Jurnal Penelitian
Psikologi

Informasi yang digunakan valid karena cakupan data yang


telah dikonfirmasi keakuratannya.
10 Kredibilitas
Aisah Z, Ayu. Posttraumatic Growth Pada Wanita
Yang Mengalami Kekerasan seksual di Masa Kanak-Kanan.
2020. Universitas Airlangga

KOMNAS PEREMPUAN. 2023. Catatan Tahunan


Komnas Perempuan Tahun 2023.

CNN INDONESIA, 2021, Lady Gaga Akui Pernah


Diperkosa Seorang Produser di Usia 19, cnnindonesia.com

dzikriaafifah96, 2021, Kuliah Online: Post-traumatic


Growth, psikologi.ugm.ac.id

Farida, Amna. 2023. Post-traumatic Growth pada


Remaja Korban Kekerasan Seksual. INSIGHT: Jurnal
Penelitian Psikologi

DAFTAR PUSTAKA

Aisah Z, Ayu. Posttraumatic Growth Pada Wanita Yang Mengalami Kekerasan seksual di
Masa Kanak-Kanan. 2020. Universitas Airlangga

KOMNAS PEREMPUAN. 2023. Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2023.

CNN INDONESIA, 2021, Lady Gaga Akui Pernah Diperkosa Seorang Produser di Usia
19, cnnindonesia.com

dzikriaafifah96, 2021, Kuliah Online: Post-traumatic Growth, psikologi.ugm.ac.id

Farida, Amna. 2023. Post-traumatic Growth pada Remaja Korban Kekerasan Seksual.
INSIGHT: Jurnal Penelitian Psikologi

Anda mungkin juga menyukai